Anda di halaman 1dari 46

PRA PROFESI REMAJA,

PRAKONSEPSI, DAN
PERIMENOPAUSE

Dosen : Feni Andriani, S.Keb, Bd., M.Keb

Kelompok 4

Nurul Aminah 1710331008


Putri Devaranti 1710331015
Iney Pive Enosentris 1710332003
Muthia Dwi Anggita 1710332012
Corry Syafitri 1710332017
Shasi Genia Sanjaya 1710333010
Josi Noviani1710333012
Fira Rahmaditha 1710333013
MODUL II

Rumusan Masalah:
Rena siswa SMP berusia 13 tahun, membaca sebuah artikel
tentang beberapa gangguan pertumbuhan dan
perkembangan remaja termasuk etiologi, gejala, dan
deteksi dini gangguan tersebut. Rena sangat beruntung
mendapatkan kesempatan membaca artikel tersebut karena
sangat bermanfaat baginya dan akan dibagikan ke teman-
temannya.
Pembahasan

1. Gangguan 2. Gangguan
pertumbuhan perkembangan
pada Remaja pada remaja
Defenisi Remaja

Elizabeth B. Hurlock
Istilah adolescence atau remaja berasal dari
kata latin (adolescene), kata bendanya
adolescentia yang berarti remaja yang berarti
“tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa‟
bangsa orang-orang zaman purbakala
memandang masa puber dan masa remaja tidak
berbeda dengan periode-periode lain dalam
rentang kehidupan anak dianggap sudah
dewasa apabila sudah mampu mengadakan
reproduksi.
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

1. Gangguan Pertumbuhan Linier

a. Perawakan Pendek
Short Stature atau perawakan pendek
merupakan tinggi badan yang berada di bawah
persentil 3 atau -2SD pada kurva pertumbuhan yang
berlaku pada populasi tersebut.

Variasi Normal : Variasi Abnormal:


 Normal Variant Short Stature  kelainan kromosom
(NVSS)  penyakit sistemik
 Normal Variant Constitutional  gangguan endokrin
Delay (NVCD)
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

Variasi Normal
Ciri- ciri
Biasanya mempunyai berat badan normal
dan dalam tahun-tahun pertama kehidupan
 Normal Variant Short Stature mempunyai pola pertumbuhan biasanya
(NVSS) selalu pada atau sedikit di bawah persentil
Pada NVSS terdapat pola ke-3 dan selanjutnya tetap pada persentil
pertumbuhan yang menggambarkan ini saat memasuki percepatan pertumbuhan
potensi genetik untuk individu pada masa pubertas sesuai dengan umur
tersebut dan tidak berhubungan normal. Pada saat dewasa mempunyai ciri
dengan keadaan gangguan endokrin khas tinggi badannya di bawah persentil
maupun sistemik. Hampir selalu ke-3.
disertai riwayat keluarga dengan
perawakan pendek pada salah satu
atau kedua orang tuanya.
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

 Normal Variant Constitutional Delay (NVCD)


Pada NVCD terdapat perlambatan
pertumbuhan linier pada 3 tahun pertama
kehidupan, mempunyai pertumbuhan linier yang
normal atau hampir normal pada saat pre
pubertas dan selalu berada di bawah persentil 3.
Terdapat umur penulangan yang terlambat
disertai maturasi seksual yang terlambat. Pada
saat dewasa mempunyai tinggi badan yang normal
Gangguan pertumbuhan pada Remaja
Variasi Abnormal

Kelainan kromosom
monosomic 45X: Sindrom
Turner
Gangguan endokrin
Kekurangan hormon
pertumbuhan Hipotiroidisme
perawakan pendek,
Penyakit sistemik
pertumbuhan yang lambat dan
Penyakit gastrointestinal:
pubertas yang terlambat
malnutrisi: somatomedin
rendah
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

b. Perawakan Tinggi
Di negara maju diperkirakan 2.5% dari populasi
mempunyai tinggi badan lebih besar dari 2 SD di
atas rata-rata, hal ini disebut juga dengan
perawakan tinggi. Akan tetapi penerimaan
masyarakat yang menganggap baik terhadap
perawakan tinggi membuat penderita kurang
mengeluhkan keadaan tersebut.
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

 Varian normal merupakan penyebab utama dari


perawakan tinggi.

 Terdapat riwayat keluarga dengan badan tinggi dan


tidak terdapat proses patologik organik.

 Gigantisme pituitari merupakan suatu penyebab tubuh


tinggi yang sangat jarang, hal ini disebabkan oleh hormon
pituitari yang mensekresikan hormon pertumbuhan dan
terkait dengan peningkatan kadar hormon yang tida
dapat disupresi. Gambaran khas mencakup pembesaran
rahang, tangan dan kaki yang tidak proposional
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

2. Pubertas Terlambat

Pubertas dikatakan terlambat apabila perubahan fisik awal


pubertas tidak terlihat pada usia 13 tahun pada anak perempuan
dan 14 tahun pada anak laki-laki. Evaluasi terhadap kemungkinan
adanya keterlambatan pubertas juga harus dilakukan apabila lebih
dari 5 tahun rentang antara tanda pertama pubertas dan menars
atau lengkapnya perkembangan genital pada anak laki-laki.
Berdasarkan status gonadotropin kelainan ini dibagi dalam
hypergonadotropin hypogonadism dan hypo-gonadotropin
hypogonadism.
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

Penyebab

a. Keadaan hipergonadotropin ( kegagalan gonad primer )

 Kromosomal, kelainan genetik dan sindrom: defek sintesis enzim


androgen, sindrom insensitivitas androgen partial dan komplet,
sindrom 46.XX, 47.XYY, galaktosemia. Sindrom Klinefelter
(47.XXY), campuran 45. X/46, disgenesis XY, sindrom multipel X-
Y, sindrom multipel Y, distropia miotonik, sindrom Noonan,
disgenesis gonadal 46 XY murni, defisiensi a reduktase, sindrom
ovari resisten, sindrom Turner.

 Akuisita: autoimun, kemoterapi, infeksi (coxsackie, mumps),


pembedahan, torsi, traumatik.
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

b. Keadaan hipogonadotropin (hipothalamus-hipofise).

 Defisiensi hipothalamus-hipofise  Endokrinopati (meliputi: defisiensi


• Defisiensi gonadotropin gonadotropin): hipopituarism (idiopatik
• Hanya LH (sindrom eunuch fertile) atau sindrom sella sekunder, inflamasi,
• LH dan FSH disgenesis hipofise, radiasi, kista
• Akuisita [autoimun, iradiasi kranial, penyakit rathke pouch, pembedahan, trauma,
granulamatosa, hemosiderosis (talasemia), penyakit tumor (kraniofaringioma, adenoma
sikle cell hipofise, proklatinoma).
• Kongenital, genetik, sindrom (sindrom Alstrom,
sindrom Borjenson-Forsman- Lehmann).
• Sindrom CHARGE, sindrom idiopatik Kallmann, sindrom
Laurence- Moon-Bardet-Beidl, sindrom multipel
lentigines, sindrom Prader Willi, defek prosencepalon
(berhubungan dengan sindrom incisor sentral, cleft lip
palate, midfacial cleft, displasia septooptik).
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

c. Keterlambatan atau penundaan fungsi

 Constitutional delay of growt and puberty


 Penyakit kronik [kardia, hematologik (penyakit sikle
cell) keganasan, pulmonal (cystic fibrosis, ginjal)
 Penyalahgunaan obat
 Pengeluaran energi yang berlebihan pada latihan
 Obesitas eksogen
 Endokrinopati: diabetes melitus, defisiensi growth
hormon, kelebihan glukokortikoid, hiperproklatinemia,
hipotirodisme
 Malnutrisi
 Kelainan psikiatri (anoreksia nervosa, psikososial)
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

3. Pubertas Prekok

Pubertas Prekoks adalah suatu keadaan dimana masa


pubertas anak terjadi lebih awal pada umumnya, yaitu sekitar
umur 9-14 tahun pada anak perempuan dan usia 10-17 tahun
pada anak laki-laki.
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

Insiden Pubertas Prekoks dominan terjadi pada anak-


anak perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini dimungkinkan
karena Pubertas Prekoks membawa sifat genetik yang
autosomal dominan dan lebih sering akibat paparan hormon
estrogen dini pada usia bayi. Untuk anak perempuan sering
diakibatkan etiologi yang idiopatik dan sebaliknya pada anak
laki-laki secara signifikan terbanyak diakibatkan adanya
penyakit pada otak.
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

Penyebab

 Kondisi pubertas prekok terjadi dipicu oleh otak secara


spontan atau dikarenakan pengaruh bahan kimia dari luar
tubuh
 biasanya proses ini dimulai diakhir-akhir masa kanak-
kanak (kurang dari umur 9 tahun)
 ditandai munculnya tanda-tanda kematangan organ
reproduksi lebih awal dan telah berakhirnya masa
pertumbuhan
 Pubertas yang lebih awal bisa merupakan bagian dari
variasi perkembangan normal seseorang,
 namun bisa pula merupakan penyakit atau paparan hormon
pertumbuhan yang tidak normal
Gangguan pertumbuhan pada Remaja
Peningkatan LH
menstimulasi produksi
Peningkatan kadar FSH
hormon seks steroid oleh
mengakibatkan
sel Leydig pada testis
pengaktifan kelenjar
atau sel granul pada
gonad
ovarium

01 02 03 04 05

• GnRH meningkat Peningkatan kadar akhirnya terjadi


• pituitary meningkatkan androgen atau esterogen pematangan folikel pada
produksi menyebabkan fisik ovarium dan
luteinizing hormone (LH) berubah dan mengalami spermatogenesis pada
dan follicle stimulating perkembangan dini testis.
hormone (FSH)
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

Skrining
 Pemeriksaan fisik tahunan, meliputi berat dan tinggi badan, serta
tekanan darah
 Uji kolesterol setiap 5 tahun sekali
 Tes darah sebagai skrining penyakit diabetes, tiroid, dan anemia
 Skrining kanker testis
 Pemeriksaan jantung dengan elektrokardiogram

Dimana?

 PMB
 Klinik
 Puskesmas
 Rumah Sakit
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

4. Obesitas pada remaja

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari


penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.

Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk


menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap
guncangan dan fungsi lainnya.

Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak


dibandingkan pria.Perbandingan yang normal antara lemak
tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita
dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari
30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap
mengalami obesitas.
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:


 Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
 Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
 Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%
(Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara
orang-orang yang gemuk).
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

Tipe Obesitas berdasarkan bentuk tubuh

 Tipe Android (tipe buah apel)  Tipe Genoid (tipe buah pear)
Kegemukan tipe ini ditandai Pada tipe ini lemak tertimbun
dengan penumpukan lemak yang dibagian tubuh sebelah bawah yaitu
berlebihan dibagian tubuh sebelah disekitar perut, pinggul, paha, pantat,
atas yaitu disekitar dada, bahu, leher dan umumnya banyak ditemui pada
dan muka. Pada muka ini lebih mudah wanita yang lebih sukar untuk
menurunkan berat badan dibanding menurunkan berat badan.
tipe Genoid (tipe buah pear) asal
bersamaan dengan diet dan olah raga
yang tepat.
Gangguan pertumbuhan pada Remaja
Faktor genetik Faktor psikis
genetik memberikan
Apa yang ada di dalam
pengaruh sebesar pikiran seseorang bisa
33% terhadap berat memengaruhi
badan seseorang. kebiasaan makannya

Penyebab
Faktor lingkungan Faktor Perkemangan
perilaku/pola gaya
Obesitas masa kanak-
hidup. Berapa kali
kanak bisa memiliki
seseorang makan, apa
sel lemak sampai 5
yang dimakan dan
kali lebih banyak dari
bagaimana
Faktor Obat Venusorang
has anormal
beautiful
aktivitasnya
name
perilaku/pola gaya hidup.
Berapa kali seseorang makan,
apa yang dimakan dan
bagaimana aktivitasnya
Gangguan pertumbuhan pada Remaja

Skrining

Pemeriksaam BMI pada medical


Check up
Klasifikasi Rentang IMT

BB kurang < 18,5

Normal 18,5 – 24,9

BB lebih 25 – 29,9

Obesitas kelas 1 30 – 34,9

Obesitas kelas 2 35 – 39,9

Obesitas kelas 3 ≥ 40
Gangguan Perkembangan Pada Remaja
1. Gangguan Belajar (Learning Disabilities)

Gangguan belajar adalah defisiensi pada kemampuan


belajar spesifik dalam konteks intelegensi normal dan adanya
kesempatan untuk belajar.

Kesulitan belajar tidak disebabkan oleh gangguan


intelektual, kesalahan visual atau ketajaman auditori, gangguan
mental atau neurologis lainnya, tidak terpenuhinya aspek
psikososial, kekurangan keahlian dalam bahasa instruksi
akademik dan tidak adanya pendidikan.

orang-orang dengan gangguan belajar sebaliknya dapat


merupakan orang yang pandai dan berbakat, namun
menunjukkan perkembangan yang buruk
Gangguan Perkembangan Pada Remaja

2. Gangguan Tingkah Laku

Gangguan tingkah laku (Conduct Disorder/CD) merupakan


gangguan psikologis pada anak-anak dan remaja yang ditandai oleh
perilaku bermasalah dan antisosial. Anak dengan gangguan tingkah
laku secara sengaja melakukan perilaku antisosial yang melanggar
norma-norma sosial dan hak orang lain.
Gangguan Perkembangan Pada Remaja

3. Gangguan Sikap Menentang


Gangguan sikap menentang (oppositional defiant
disorder/ ODD) merupakan gangguan yang penggolongannya
Gangguan ini merupakan gangguan psikologis pada anak-anak
dan remaja yang ditandai oleh sikap menentang yang
berlebihan atau kecenderungan menolak permintaan dari
orang tua dan orang lain secara berlebihan. Gangguan ini
merupakan variasi dari gangguan tingkah laku bermasalah
yang terus berlangsung
Gangguan Perkembangan Pada Remaja

4. Kecemasan (Anxiety)
Ketakutan misalnya pada gelap dan binatang tertentu
adalah hal yang biasa dan akan hilang dengan sendirinya.
Kecemasan dianggap tidak normal apabila berlebihan dan
menghambat fungsi akademik dan sosial atau menjadi
menyusahkan atau persisten. Anak-anak dan remaja juga
dapat mengalami gangguan kecemasan yang dapat didiagnosis
termasuk fobia spesifik, fobia sosial, gangguan kecemasan
menyeluruh, dan PTSD.
Gangguan Perkembangan Pada Remaja

5. Gangguan orientasi seksual

Orientasi seksual adalah kapasitas yang dimiliki setiap manusia


berkaitan dengan ketertarikan emosi, rasa sayang, dan hubungan
seksual. Orientasi seksual bersifat kodrati, tidak dapat diubah. Tak
seorang pun dapat memilih untuk dilahirkan dengan orientasi seksual
tertentu.

Menjadi hetero atau homo atau bisek, atau orientasi seksual lain
bukanlah sebuah pilihan bebas, juga bukan akibat kontruksi sosial,
melainkan sebuah “takdir”. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan
potensi kecenderungan orientasi seksual seseorang (seberapa pun
kecilnya) menjadi aktual setelah mendapat pengaruh lingkungan
Gangguan Perkembangan Pada Remaja

a. Homoseksual

Istilah homoseksual pertama kali diciptakan pada abad


ke-19 oleh seorang psikolog Jerman yaitu Karoly Maria
Benkert, Homo berasal dari bahasa Yunani yang berarti
sama dan seks berarti jenis kelamin. Istilah ini menunjukkan
penyimpagan kebiasaan yang menyukai jenisnya sendiri.
Tingkah laku homoseksual adalah usaha untuk memenuhi
kebutuhan normal dalam mendapatkan kasih sayang,
penerimaan dan identitas melalui keintiman seksual dengan
orang yang berjenis kelamin sama.

Jika menyukai sesama pria dinamakan gay sedangkan


sesama wanita sebut saja lesbian.
Gangguan Perkembangan Pada Remaja

 Pada tahun 1973 American Psychiatric Ascociation (APA)


mencabut homoseksual sebagai gangguan mental (mental
disorder) dari DSM (Diagnostic and Statistican Manual)

 Di Indonesia disebut dengan PPDGJ (Panduan Pedoman


Diagnostik Gangguan Jiwa). Homoseksual tidak digolongkan
sebagai salah satu bentuk gangguan jiwa di Indonesia dimulai
sejak tahun 1983 atau sejak PPDGJ II
Gangguan Perkembangan Pada Remaja

b. Biseksual
Biseksualitas
adalah orientasi seks  yang
mempunyai ciri-ciri berupa
ketertarikan estetis, cinta
romantis dan hasrat
seksual kepada pria dan
wanita. Biseksualitas
umumnya dikontraskan
dengan homoseksualitas, hete
roseksualitas,
dan aseksualitas
Gangguan Perkembangan Pada Remaja

Skrinning

Strengths and Difficulties Questionnaire

 SDQ merupakan kuesioner untuk skrinning perilaku anak usia 3-16 tahun, yang
praktis, ekonomis dan mudah digunakan oleh klinisi, orang tua, maupun guru.
 Kuesioner SDQ dapat diisi sendiri oleh anak usia 11-16 tahun.
 Sedangkan untuk anak usia kurang dari 11 tahun, selain diisi sendiri oleh anak,
kuesioner juga diisi oleh orang tua atau guru anak tersebut.
 Di dalam penilaian SDQ, terdapat 25 poin penilaian aspek psikologi yang
dibagi menjadi 5 (lima) bagian, yaitu: gejala emosional, masalah perilaku,
hiperaktivitas/inatensi, masalah hubungan antar sesama, dan perilaku sosial.
.
Gangguan Perkembangan Pada Remaja

 Masing-masing bagian tersebut terdiri dari 5 (lima


pertanyaan). Setiap pertanyaan mengandung 3 (tiga)
jawaban, yaitu : tidak benar, agak benar, dan benar yang
dapat dipilih oleh pengisi kuesioner dengan cara
memberi tanda pada pernyataan yang sesuai. Setelah
kuesioner terisi, jawaban diberi skor sesuai kelompok
bagiannya masing-masing sesuai dengan nilai yang telah
ditentukan. Kemudian dapat diintepretasi : normal,
borderline, atau abnormal
Gangguan Perkembangan Pada Remaja

Pediatric Symptom Checklist-17

 Alat skrining psikososial untuk mengenali ada masalah emosional


dan perilaku, sehingga intervensi yang sesuai dapat dilakukan
sedini-dininya. Pertama kali dipublikasikan oleh Jellinek dkk.
(1988).
 Skrining perilaku anak usia 4–16 tahun.
 Berisi pertanyaan yang dinilai oleh orangtua, pengasuh, atau guru
sekolah.
 Untuk remaja usia lebih dari 11 th, kuesioner dapat diisi sendiri
oleh remaja → PSC versi remaja (youth-PSC)
Gangguan Perkembangan Pada Remaja

PSC-17 versi remaja (Y-PSC-17) terdiri atas 17 pertanyaan


seputar perilaku yang harus dijawab oleh remaja sesuai
penilaian remaja terhadap dirinya sendiri. Tujuh belas
pertanyaan tersebut dikelompokkan menjadi 3 subskala perilaku
sebagai berikut: 
1.    Subskala internalisasi (5 pertanyaan)
2.    Subskala eksternalisasi (7 pertanyaan)
3.    Subskala perhatian (5 pertanyaan)
Skrining HEEADSSS (Home, Education &
Employment, Eating & Exercise, Activities &
Peer Relationships, Drug use, Sexuality,
Suicide and Depression, Safety)

 HEEADSSS merupakan salah satu alat


skrining yang bertujuan untuk mengetahui
riwayat psikososial dan risiko kesehatan
seorang remaja. 
 HEEADSSS  pertama kali disusun pada tahun
1972 oleh Henry Berman, MD, kemudian
direvisi tahun 1988. Kemudian diperbaharui
lagi  tahun 2004.
Gangguan Perkembangan Pada Remaja

Pertanyaan HEEADSSS dimulai dari pertanyaan-pertanyaan


mengenai area yang kurang sensitif pada remaja, selanjutnya
beralih ke pertanyaan yang sensitif .
H-Home
E-Education & Employment
E- Eating & Exercise
A-Activities & Peer Relationships
D- Drug use/Ciggarettes/ Alcohol
S- Sexuality
S- Suicide and Depression
S- Safety
PEMBAHASAN
TILIK
Job Sheet Mengambil Apusan Vagina Untuk Pemeriksaan
Pap Smear

No Langkah-langkah Rasional
1 Ucapkan salam Klien merasa nyaman dan bidan memperlihatkan
sikap bersahabat serta ramah

2 Lakukan Informed choice Memberitahu pasien prosedur yang akan


dan informed consent digunakan, hal ini merupakan aspek legas dsetiap
layanan dan mengutakan hak otonomi pasien
terhadap layanan yang akan diberikan
3 Siapkan alat dan bahan yang Alat yang digunakan untuk tindakan.
digunakan di dekat pasien Untuk memudahkan tidakan.
• Bak instrument Susun alat dan bahan secara ergonomis
• Handscoen dan periksa kelengkapannya serta
• Spekulum vagina letakkan pada tempat yang mudah
• Kapas cebok dalam kom bertutup dijangkau sehingga tindakan yang
• Lampu sorot dilakukan lebih efisien.
• Spatula Ayre
• Cytobrush
• Object glass
• Alkohol 96%
• Baskom berisi larutn klorin 0,5%
4 Ajurkan ibu untuk BAK dan Salah satu tindakan mengosongkan kandung
Cebok terlebih dahulu kemih supaya tindakan berjalan lancar. Cebok
adalah salah satu langkah pencegahan infeksi
5 Atur lampu sorot ke arah Memberikan penerangan, upaya tindakan yang
vagina ibu. dilakukan itu tepat

6 Siapkan ibu dengan posisi Untuk memudah kan tidakan serta


lithotomi pada tempat tidur memperhatikan privacy dan kenyamanan ibu
ginekologi dan tutup daerah
paha ke atas dengan selimut.
7 Cuci tangan dengan sabun di Salah satu langkah pencegahan infeksi
bawah air mengalir

8 Gunakan handscoen steril Salah satu langkah pencegahan infeksi


9 Lakukan vulva hygiene Salah satu langkah
pencegahan infeksi
10 Masukkan speculum cocor bebek kedalam Memudahkan untuk melihat
vagina dan setelah servik terlihat lalu kunci vagina
speculum
11 Lakukan pengusapan eksoservik dengan Mengambil sampel lendir
spatula Ayre dengan cara memutar 3600 dan vagina untuk dilakukan
pengusapan pada endoserviks dengan pemeriksaan lebih lanjut
Cytobrush
12 Spatula diusapkan pada objek glass yang Objek glass sebagai tempat
telah diberi identitas. untuk memeriksa. Diberi
identitas supaya tidak tertukar
dengan preparat yang lain
13 Lakukan fiksasi dengan alkohol untuk menjaga sel dan komponen
96%, caranya sediaan didiamkan jaringan pada keadaan “life-like state”
dalam cairan fiksasi sebelum
dikeringkan di udara terbuka dan
dikemas lalu dikirim
14 Keluarkan spekulum dari vagina Menyelesaikan tindakan
15 Rapikan ibu dan rendam peralatan Langkah DTT alat
ke dalam larutan klorin 0,5 %
selama 10 menit
16 Cuci tangan dengan sabun di Langkah pencegahan infeksi
bawah air mengalir
17 Beritahukan hasil Memenuhi hak pasien serta menentukan
rencana tindakan selanjutnya
Thank You
See You…
Q&A

Anda mungkin juga menyukai