Pembentukan BUM Des
Pembentukan BUM Des
Oleh :
Dadang Suwanda, SE, MM, M.Ak, Ak, CA
Desa sebagai pemerintah yang secara langsung dan riil menyentuh kebutuhan
masyarakat untuk disejahterakan. Jika desa mampu secara mandiri
menyediakan kebutuhan warganya, maka desa telah mampu mensejahterakan
warga sekaligus mengadakan pendapatan bagi dirinya. Desa merupakan basis
sistem kemasyarakatan bangsa yang kokoh untuk mengembangkan sistem
politik, sosial, budaya, ekonomi, dan hankam.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi wadah pemerintah desa dan
warganya yang secara proporsional melaksanakan program pemberdayaan
perekonomian di tingkat desa. Keberadaan BUMDes diharapkan mampu
menstimulasi dan menggerakakan roda perekonomian desa.
Pengembangan BUMDes
Contoh:
Pasar desa
Perdes yang
berpedoman pada
Perda dan
Pemkab menerbitkan Permendagri
Perda tentang
pedoman dan tata
cara pendiriandan
pengelolaanBUMDes
Paling lambat 1 tahun
sejak turunnya
Permendagri, Pemkab
mengeluarkan Perda
Permendagri No. 39 tahun 2010 tentang BUMDes
Syarat Pendirian
Ada unit kegiatan ekonomi yang dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi.
PASAL 79
Permodalan & Kepengurusan
Ayat (1) : BUMDes adalah usaha desa yang dikelola pemerintah desa.
Penyaluran 9
Jasa bahan pokok
• BAB X : Pasal 87 – 90
• Pendirian BUMDes disepakati melalui Musdes.
• Hasil usaha BUMDes digunakan untuk pengembangan usaha,
pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat, dan bantuan
untuk masyarakat miskin.
• Pemerintah (Pusat, Provinsi, dan Kabupaten) mendorong
pengembangan BUMDes dengan memberi akses modal,
pendampingan teknis dan akses pasar, serta memprioritaskan
BUMDes dalam pengelolaan SDA di desa.
2. Penguatan kapasitas
Kegiatan pemberdayaan, pelatihan, dan fasilitasi dilakukan berjenjang, dari Pemerintah kepada
Pemerintah Daerah, dan dari Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Desa dan Pengelola
BUMDes.
3. Penguatan pasar
BUMDes mampu bekerjasama dengan berbagai pihak untuk memperluas pasar dan
mendapat fasilitas akses terhadap peningkatan sumber daya.
4. Keberlanjutan
BUMDes memiliki forum advokasi untuk mendapat dukungan masyarakat dan dunia usaha
diluar desa.
Dari Desa untuk Indonesia
Sesuai dengan amanat UU No. 6 / 2014 maka desa mendapat peluang besar
untuk meningkatkan perannya dalam pengembangan ekonomi masyarakat
perdesaan. BUMDes pun dapat menjadi instrumen dan mengoptimalkan
perannya sebagai lembaga ekonomi lokal yang legal ditingkat desa untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan desa.
Menteri Desa dan PDT, Marwan Ja’far, “Desa perlu didorong mandiri dalam bidang
ekonomi dengan memanfaatkan produk unggulan lokal basis potensi ekonomi desa,
yang akan dikembangkan lebih produktif.” (Buton Pos – 13 Januari 2015)
Pendirian
BUM Desa
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)
Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha
lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
Diolah dari:
Permendes PDTT No. 4/2014, Bab I Ketentuan Umum poin 2 dan Bab II Pendirian BUM Desa, Pasal 2
Tujuan BUM Desa Meningkatkan perekonomian Desa
Pendirian
BUM Desa
Diolah dari:
Permendes PDTT No. 4/2014, Bab II Pendirian BUM Desa, Pasal 4
Tata Cara Pendirian BUM Desa
Diolah dari:
Permendes PDTT No. 4/2014, Bab II Pendirian BUM Desa, Pasal 5
BUM Desa Bersama
Diolah dari:
Permendes PDTT No. 4/2014, Bab II Pendirian BUM Desa, Pasal 6
Organisasi BUM Desa
BUM Desa
Lembaga Keuangan
Perseroan Terbatas Mikro
Diolah dari:
Permendes No. 4/2014, Bab III Pengurusan dan Pengelolaan BUM Desa, Bagian Kesatu Bentuk Organisasi BUM Desa, Pasal 7 & 8
Organisasi Pengelolaan BUM Desa
Pengelolaan BUM Desa terpisah dari Organisasi pemerintah Desa dan
dipilih oleh masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa
Penasihat Pengawas
Dijabat secara ex officio oleh Kepala Desa Mewakili kepentingan masyarakat,
terdiri dari:
a. Ketua
b. Wakil Ketua merangkap anggota
Pelaksana Operasional c. Sekertaris merangkap anggota
d. anggota
Dipilih melalui masyarakat Desa, setelah
itu dapat menunjuk anggota pengurus
sesuai dengan kapasitas bidang usaha
dan harus disertai uraian tugas berkenaan
dengan tanggung jawab, pembagian
peran dan aspek pembagian kerja lainnya
Diolah dari:
Permendes No. 4/2014, Bab III, Bagian Kedua Organisasi Pengelola BUM Desa
Kewajiban & Wewenang Penasehat BUM Desa
Kewajiban
1. Memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanan
pengelolaan BUM Desa
2. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting
bagi pengelolaan BUM Desa
3. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan penglolaan BUM Desa
Wewenang
1. Meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan yang
menyangkut penglolaan usaha Desa
2. Melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kinerja
BUM Desa
Diolah dari:
Permendes No. 4/2014, Bab III, Bagian Kedua Organisasi Pengelola BUM Desa, Pasal 11
Kewajiban & Wewenang
Pelaksana Operasional BUM Desa
Kewajiban
1. Melaksanakan dan mengambangkan BUM Desa agar menjadi lembaga yang
melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat Desa
2. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa
3. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perkonomian Desa lainnya.
Wewenang
1. Membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan
2. Membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa setiap
bulan
3. Memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa kepada
Desa melalui Musyawarah Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1
(satu) tahun
Diolah dari:
Permendes No. 4/2014, Bab III, Bagian Kedua Organisasi Pengelola BUM Desa, Pasal 12
Syarat Pelaksana Operasional
Syarat
1. Masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha
2. Berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
3. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha
ekonomi Desa
4. Pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau sederajat.
Alasan Pemberhentian
1. Meninggal dunia
2. Telah selesai masa bakti
3. Mengundurkan diri
4. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik
5. Terlibat kasus pidana dan menjadi tersangka
Diolah dari:
Permendes No. 4/2014, Bab III, Bagian Kedua Organisasi Pengelola BUM Desa, Pasal 14
Kewajiban dan Wewenang Pengawas
Kewajiban
Menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja BUM Desa
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali
Wewenang
1. Pemilihan dan pengangkatan pengurus
2. Penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM
Desa
3. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana
Operasional
Diolah dari:
Permendes No. 4/2014, Bab III, Bagian Kedua Organisasi Pengelola BUM Desa, Pasal 15
Pengelolaan BUM Desa
Modal Awal BUM Desa
APB Desa
Diolah dari:
Permendes No. 4/2014, Bab III Pengurusan dan Pengelolaan BUM Desa, Bagian Ketiga Modal BUM Desa, Pasal 17
Strategi Pengelolaan BUM Desa
(Bersifat bertahap dengan mempertimbangkan perkembangan dan inovasi yang dilakukan BUM Desa)
Diolah dari:
Permendes No. 4/2014, Bab III Pengurusan dan Pengelolaan BUM Desa, Bagian Ketiga Modal BUM Desa, Pasal 25
Hasil Usaha BUM Desa
Hasil Usaha
Pengeluaran biaya dan
Pendapatan dikurangi kewajiban pada pihak lain,
dari serta penyusutan atas
hasil transaksi barang investasi dalam 1
(satu) tahun buku
Diolah dari:
Permendes No. 4/2014, Bab III Pengurusan dan Pengelolaan BUM Desa, Bagian Keenam Kepailitan BUM Desa, Pasal 27
Pertanggungjawaban BUM Desa
Diolah dari:
Permendes No. 4/2014, Bab III, Bagian Kedelapan Pertanggungajawaban Pelaksanaan BUM Desa, Pasal 31
Klasifikasi Jenis Usaha BUM Desa
Bisnis Sosial (Social Bussines)
Perkakas pesta
Bisnis Penyewaan
Gedung pertemuan
Melayani kebutuhan masyarakat
desa dan ditujukan untuk
memperoleh pendapatan asli Rumah toko
desa
Usaha Perantara
Pasar desa untuk
memasarkan produk
Memberikan jasa pelayanan masyarakat
kepada warga
Diolah dari:
Permendes No. 4/2014, Bab III, Bagian Keempat Klasifikasi Jenis Usaha BUM Desa, Pasal 21
Bisnis Produksi atau Perdagangan (Trading)
Pabrik es
Bisnis
Produksi/Perdagangan
Hasil pertanian
Memproduksi/berdagang
barang-barang tertentu untuk
Sarana produksi
memenuhi kebutuhan
masyarakat maupun dipasarkan pertanian
pada skala yang lebih luas
Sumur bekas tambang
Bisnis Keuangan
Dapat berupa akses
Memenuhi kebutuhan usaha- kredit dan pinjaman
usaha skala mikro yang yang mudah diakses
dijalankan oleh pelaku usaha masyarakat Desa
ekonomi desa
Diolah dari:
Permendes No. 4/2014, Bab III, Bagian Keempat Klasifikasi Jenis Usaha BUM Desa, Pasal 23
Bisnis Bersama (Holding)
Pengembangan kapal Desa
berskala besar untuk
mengorganisasi nelayan kecil
Usaha Bersama agar usahanya lebih ekspansif
Diolah dari:
Permendes No. 4/2014, Bab III, Bagian Keempat Klasifikasi Jenis Usaha BUM Desa, Pasal 24
BUM Desa Bersama
Inisiatif BUM Desa Bersama
Tujuan:
a. Meningkatkan perekonomian Desa
b. Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa
c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi
desa
d. Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau
dengan pihak ketiga
e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan
layanan umum warga
f. Membuka lapangan kerja
g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan
umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa
h. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa
Diolah dari:
Permendes No. 4/2014, Bab II Pasal 3 dan Bab III Pasal 28
Pendirian BUM Desa Bersama
Diolah dari:
Permendes PDTT No. 4/2014, Bab II Pendirian BUM Desa, Pasal 6
Naskah Perjanjian Kerja Sama BUM Desa Bersama
a. Subyek kerjasama
b. Obyek kerjasama
c. Jangka waktu
d. Hak dan kewajiban
e. Pendanaan
f. Keadaan memaksa
g. Pengalihan aset
h. Penyelesaian perselisihan
Diolah dari:
Permendes PDTT No. 4/2014, Bab III, Bagian Ketujuh Kerjasama BUM Desa Antar-Desa, Pasal 29
Pertanggungjawaban BUM Desa Bersama
Diolah dari:
Permendes PDTT No. 4/2014, Bab III, Bagian Ketujuh Kerjasama BUM Desa Antar-Desa, Pasal 30