Anda di halaman 1dari 34

AUDIT

(perka BPKP No. 1 Tahun 2019)


Definisi Audit

“Proses identifikasi Yang bertujuan untuk :


masalah, analisis dan menilai kebenaran,
evaluasi bukti yang kecermatan, kredibilitas,
2

dilakukan secara efektivitas, efisiensi, dan


independen, objektif, keandalan informasi
dan profesional mengenai kegiatan yang
berdasarkan standar telah dilaksanakan oleh
audit” instansi pemerintah sesuai
dengan tolak ukur yang
telah ditetapkan.
Kegiatan Assurance BPKP

Jenis kegiatan pemberian keyakinan


(assurance) di BPKP, yaitu:
3
1. Audit
2. Reviu
3. Evaluasi
4. Pemantauan dan pengawasan
lainnya.
Tingkat Keyakinan
▹ Setiap penugasan Assurance dapat
memberikan tingkat keyakinan yang
4
berbeda.
▹ Serta jenis laporan yang diberikan
juga berbeda.
Karakteristik Penugasan
Assurance

5
AUDIT
(Standar Kerja Pengawasan Intern Perka
BPKP No. 1 Tahun 2019)

Let’s get it started!



Internal Auditors are the
eyes and ears of
management, be sure you
are not deaf or blind

7
Penyajian Materi :
1. Gambaran Umum
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
4. Komunikasi Hasil 8
Audit
5. Pemantauan Tindak
Lanjut
1. GAMBARAN
UMUM 9
1. Gambaran Umum

Audit sebagai kegiatan Assurance, harus dapat


memberikan informasi yang berkualitas mengenai
pencapaian tolak ukur yang telah ditetapkan secara 10

efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan tata


kelola/ kepemerintahan yang baik.
1. Gambaran Umum

Dalam prosesnya, Audit harus dilaksanakan


secara independen, objektif, dan profesional 11

berdasarkan standar audit, untuk menilai…

Kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektifitas,


efisiensi dan keandalan informasi pelaksanaan
tugas dan fungsi pemerintah.
1. Gambaran Umum
Contoh penugasan Audit di lingkungan BPKP:
1. Audit Keuangan
2. Audit Kinerja 12

3. Audit Dengan Tujuan Tertentu.


1. Gambaran Umum
Setiap Auditor harus menerapkan independensi
dan objektivitas dalam melaksanakan tugasnya
sehingga mampu menerapkan prinsip-prinsip 13
etika profesi sesuai kode etik dan menghindari
konflik kepentingan.

Independensi artinya bebas.


Objektivitas artinya sikap tidak memihak.
1. Gambaran Umum
Kompetensi, kecakapan dan kecermatan
Profesional merupakan elemen terpenting dalam
melaksanakan tugasnya. 14

Audtor harus merencanakan dan melaksanakan


pekerjaannya dengan menggunakan kemahiran
profesionalnya secara cermat dan seksama (due
professional care) dan secara hati-hati (prudent)
1. Gambaran Umum
Dasar Penugasan pengawasan BPKP bersifat
madatory (sudah semestinya maupun permintaan.
Jenis penugasan yang bersifat madatory tergabung 15

dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan


(PKPT) BPKP.
Jenis penugasan yang bersifat permintaan,
diajukan secara tertulis oleh pbjek pengawasan/
mitra.
2.
PERENCANAAN 16
2. PERENCANAAN
Perencanaan penugasan didasarkan
atas penilain risiko yang
17
terdokumentasikan . Perencanaan
tersebut harus mempertimbangkan
strategi organisasi, tujuan dan risiko-
risiko yang relevan.
2. PERENCANAAN
Prosesnya dibagi menjadi:
1. Penyusunan Rencana Induk Pengawasan.
18
2. Menetapkan Skala Prioritas Auditable
Units
3. Pengembangan PKPT
4. Perencanaan Kegiatan Audit
2. PERENCANAAN
Penetapan tujuan dan sasaran penugasan
audit meliputi:
1. Identifikasi risiko-risiko kegiatan.
19
2. Menilai tingkat penanganan risiko tsb.
3. Menilai efisiensi dan efektivitas proses
terhadap kebutuhan pengguna
(stakeholders) dan tujuan operasi.
4. Menilai tindakan dan informasi
manajemen dapat diandalkan.
5. Memberikan saran-saran perbaikan.
2. PERENCANAAN
Penetapan ruang lingkup penugasan
adalah pernyataan yang jelas
20
mengenai fokus, luas, dan batasan
penugasan.
2. PERENCANAAN
Kegiatan Perencanaan Audit, meliputi:
1. Pemahaman Usaha ( Business Processs) Objek
Pengawasan.
21
2. Identifikasi dan Penilaian Risiko Penugasan.
3. Evaluasi Sistem Pengedalian Intern.
4. Penentuan Perencanaan Materialitas.
5. Penilaian Risiko dan Jumlah Sampel.
6. Alokasi Sumber Daya Manusia.
7. Alokasi Waktu Penugasan.
8. Penyusunan Program Audit.
3.
PELAKSANAAN 22
3. PELAKSANAAN
Tahap Pelaksanaan Audit mencakup
proses identifikasi, analisis, evaluasi,
23
dan dokumentasi informasi yang
memadai.
3. PELAKSANAAN
Pengidentifikasian Informasi dan
Bukti harus dilakukan secara :
24
RE, Relevan
KO, Kompeten
CU, Cukup
MA, Material
3. PELAKSANAAN
Jenis Bukti Audit digolongkan
menjadi:
25
1. Bukti Fisik
2. Bukti Dokumen
3. Bukti Analisis
4. Bukti Keterangan
3. PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Audit
dikelompokkan menjadi:
26
1. Audit sendiri
2. Audit Bersama (Joint Audit)
4. KOMUNIKASI
HASIL AUDIT 27
4. KOMUNIKASI HASIL AUDIT
Fungsi Komunikasi Hasil Audit:
1. Menyampaikan hasil audit kepada objek
pengawasan.
2. Menghidari Kesalahpahaman atas hasil 28

audit.
3. Menjadi bahan untuk melakukan
tindakan perbaikan bagi objek
pengawasan.
4. Memudahkan pemantauan tindak lanjut
untuk menentukan pengaruh tindakan
perbaikan yang semestinya dilakukan.
4. KOMUNIKASI HASIL AUDIT
Bentuk Laporan Hasil Audit din=uat
dalam bentuk :
1. LHA bentuk bab.
29
2. LHA entuk surat.
4. KOMUNIKASI HASIL AUDIT
Laporan Hasil Audit harus memuat:
1. Dasar pelaksanaan audit.
2. Identifikasi objek pengawasan.
3. Tujuan/sasaran, lingkup dan metodoloi audit. 30

4. Pernyataan bahwa audit dilaksanakan sesuai


dengan standar audit.’
5. Kriteria yang digunakan.
6. Hasil audit berupa kesimpulan, temuan, dan
rekomendasi….
4. KOMUNIKASI HASIL AUDIT
Laporan Hasil Audit harus mencakup
kualitas:
1. Tepat Waktu
2. Lengkap 31

3. Akurat
4. Objektif
5. Meyakinkan
6. Jelas
7. Ringkas
5.
PEMANTAUAN
TINDAK
LANJUT 32
5. PEMANTAUAN TINDAK LANJUT

Agar pelaksanaan tindak lanjut dapat efektif, perlu


dilakukan:
1. LHA ditujukan kepada manajemen objek
33
pengawasan yang dapat melakukan tindak lanjut.
2. Tanggapan objek pengawasan diterima dan
dievaluasi selama audit berlangsung atau dalam
waktu yg wajar setelah audit berakhir.
3. Laporan perkembangan kemajuan tindak lanjut
diterima secara periodik.
4. Status tindak lanjut dilaporkan kepada pimpinan
objek pengawasan/mitra kerja.
N K S
A
TH ! 34

n s ?
u e stio
A ny q

Anda mungkin juga menyukai