Tambahan :
Terkadang ada soal yang tidak langsung menyebut
semua, sebagian. Namun dari option jawaban A sampai
E membahas konteks yang sama, misal
A. Indonesia merupakan..
B. Indonesia merupakan..
C. Indonesia merupakan..
D. Indonesia merupakan..
E. Indonesia merupakan..
Diselesaikan dengan IMPLIKASI PONENS/TOLENS.
Jika ada premis Cari premis 1 di paragraf yang berhubungan dengan
dalam soal, premis 2 yg ada di soal
Misal Apabila…..,
kesimpulan yang JIKA TOLLENS
tepat ?
Premis 1 : P Q
Premis 2 : ̴ Q
JIKA PONENS Kesimpulan : ̴P
Hati-Hati !
Premis 1 : P Q Jika kesimpulannya Negasi ( ̴P), cek dulu di
Premis 2 : P kesimpulan tersebut ada gak kata “dan” ,“atau”
Kesimpulan : Q Jika ada maka :
̴ dan = atau
̴ atau = dan
Selain ini,
Tidak ada Kesimpulan
Jika ada premis dalam
Diselesaikan dengan IMPLIKASI SILOGISME
soal,
Cari Premis 1 di Paragraf yang mengandung
kalimat Q di soal
Apabila…. Maka….
Kesimpulan yang tepat?
Premis 1 (paragraf) : P Q
Atau, jika tidak ada
Premis 2 (di soal) :Q R
premis di soal, tapi di
jawaban mengandung
Kesimpulan : P R
sebab-akibat, jika-maka
Penyetaraan
P Q setara dengan ̴Q ̴P setara dengan ̴P V Q
Berdasarkan paragraf 1, manakah simpulan di bawah ini yang BENAR? Kesimpulan (P=>R) :
A. Apabila luasan lahan kebun kopi yang digarap petani sudah besar atau Jika luas kebun dan produktivitas rendah, maka intensifikasi
produktivitas kopi sudah tinggi, keinginan intensifikasi atau peremajaan kebun
dan peremajaan kebun jadi sangat terbatas.
jadi tidak sangat terbatas.
B. Apabila luasan lahan kebun kopi yang digarap petani sudah besar dan
produktivitas kopi sudah tinggi, keinginan intensifikasi dan peremajaan kebun Jawaban : C
jadi tidak sangat terbatas.
C. Apabila luasan lahan kebun kopi yang digarap petani masih kecil dan
produktivitas kopi masih rendah, keinginan intensifikasi dan peremajaan kebun
jadi sangat terbatas.
D. Apabila keinginan intensifikasi dan peremajaan kebun jadi sangat terbatas,
luasan lahan kebun kopi yang digarap petani masih kecil dan produktivitas kopi
masih rendah.
E. Apabila kemampuan finansial petani yang rendah, luasan lahan kebun kopi yang
digarap petani masih kecil dan produktivitas kopi masih rendah.
SOAL NO.2
Ada ketimpangan antara pertumbuhan konsumsi kopi nasional dengan tingkat
Kalimat bercetak tebal :
produksi kopi di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Padahal,
Indonesia merupakan negara produsen utama kopi dunia dengan varian
Produktivitas kopi petani kini sekitar 0,53 ton per hektare
produk yang beragam dan kualitasnya diakui di pasar internasional. Kendala
dari total potensi sebesar 2 ton per hektare untuk kopi
dalam mengembangkan kopi di Indonesia adalah masih kecilnya luasan lahan
robusta dan 0,55 ton per hektare dari total potensi 1,5 ton
kebun kopi yang digarap petani. Dari data terakhir, kebun kopi yang dikelola
per hektare untuk kopi arabika.
keluarga petani di Indonesia baru seluas 0,71 hektare per keluarga untuk jenis
robusta dan 0,6 hektare untuk jenis arabika. Luasan kebun yang ideal untuk
Eliminasi jawaban
setiap keluarga petani adalah 2,7 hektare setiap keluarga. Dari sisi
A. Mendukung
produktivitas terhitung masih rendah dari potensi yang bisa digali.
B. Mendukung. 1 hektar 0,53 ton, maka 2 hektar menjadi
Produktivitas kopi petani kini sekitar 0,53 ton per hektare dari total
1,06 ton
potensi sebesar 2 ton per hektare untuk kopi robusta dan 0,55 ton per
C. Mendukung. Potensi arabika 1,5 ton sedangkan yang
hektare dari total potensi 1,5 ton per hektare untuk kopi arabika.
didapat adalah 0,55 ton (0,55/1,5 *100%=37%)
Kombinasi dua permasalahan itu berimplikasi pada kemampuan finansial
D. Mendukung
petani yang rendah. Mau intensifikasi dan peremajaan kebun jadi sangat
E. Tidak mendukung. Robusta 0,53 dari 2 ton, sedangkan
terbatas apabila kemampuan finansial petani rendah.
arabika 0,55 ton dari 1,5 ton. Sehingga sudah pasti
produktivitas lebih besar arabika daripada robusta.
Manakah pernyataan di bawah ini yang TIDAK MENDUKUNG kalimat
bercetak tebal pada paragraf 1?
A. Jenis kopi yang ditanam oleh petani di Indonesia adalah kopi robusta dan
arabika.
B. Dalam luasan lahan kopi dua hektar, petani baru mampu menghasilkan
1,06 ton kopi robusta.
C. Produktivitas petani kopi arabika baru mencapai sekitar 40% dari potensi
produktivitas maksimalnya.
D. Pada kondisi maksimal, potensi produksi kopi robusta yang dihasilkan
dapat sebanyak 2 ton per hektar.
E. Dilihat dari potensi produktivitas maksimal, capaian petani kopi robusta
lebih tinggi dari petani arabika.
SOAL NO.3
Sementara itu, bila dilihat data coffee market report dari International Coffee
Organization (ICO) hingga akhir Juni 2018, komoditas kopi global mengalami Di option jawaban terdapat kata semua-sebagian, sehingga
defisit dalam beberapa tahun terakhir. Persisnya, defisit 1,36 juta karung pada diselesaikan dengan metode KUANTOR.
2017. Kondisi itu bisa jadi peluang bagi Indonesia mengambil bagian dalam
level nasional hingga global. Terlebih, Indonesia sudah memproduksi lebih dari Premis 1 : Semua jenis kopi yang diproduksi Indonesia
25 jenis kopi. Semua jenis kopi yang diproduksi Indonesia tersebut memiliki tersebut memiliki sertifikasi sebagai produk berkualitas
sertifikasi sebagai produk berkualitas. Bahkan, beberapa jenis kopi yang Premis 2 : beberapa jenis kopi yang diproduksi Indonesia
diproduksi Indonesia masuk sebagai kategori coffee speciality yang diandalkan masuk sebagai kategori coffee speciality yang diandalkan
dalam ekspor ke mancanegara. Contohnya adalah java preanger, toraja, dalam ekspor ke mancanegara.
mandeling, bajawa. Sayangnya, tumbuhnya konsumsi nasional tidak diimbangi
produksi kopi. Bila kita tidak mengantisipasi masalah ini, tidak menutup Kesimpulan : Beberapa memiliki sertifikasi sebagai produk
kemungkinan dua sampai tiga tahun dari sekarang Indonesia malah jadi berkualitas, masuk sebagai kategori coffe speciality yang
importir kopi. Maka, perlu langkah strategis untuk perkopian nasional diandalkan dalam ekspor ke mancanegara.
Berdasarkan paragraf 2, apabila masalah tumbuhnya konsumsi kopi nasional Premis 2 (disoal) : masalah tumbuhnya konsumsi kopi
yang tidak diimbangi produksi kopi dalam negeri tidak diantisipasi, manakah nasional yang tidak diimbangi produksi kopi dalam negri
simpulan di bawah ini yang PALING MUNGKIN benar? tidak diantisipasi (P)
A. produksi kopi dalam negeri ditingkatkan
B. diperlukan langkah strategis untuk perkopian nasional Kesimpulan (Ponens, Q) :
C. Indonesia tidak mampu mengekspor kopi ke mancanegara Dua sampai tiga tahun dari sekarang Indonesia malah jadi
D. dua sampai tiga tahun ke depan Indonesia jadi importir kopi importir kopi
E. lahan pertanian kopi di Indonesia akan diperluas oleh pemerintah
Jawaban : D
Soal no.5
Secara umum ekspor kopi Indonesia dari tahun 2005 hingga tahun 2011
“Paling Mungkin Terjadi” dengan Jerman. Sudah pasti
terus mengalami fluktuasi, baik volume maupun nilainya. Ekspor kopi
diselesaikan dengan eliminasi .
hanya dapat dilakukan oleh Eksportir Terdaftar Kopi (ETK) dan Eksportir
Kopi Sementara (EKS), sesuai tataniaga ekspor kopi yang diatur dalam
Dalam kalimat : Negara tujuan ekspor kopi Indonesia masih
Permendag No. 10/M-DAG/PER/5/2011 tentang ketentuan ekspor kopi,
didominasi oleh negara-negara Eropa, USA, dan beberapa
berlaku mulai 3 Mei 2011. Negara tujuan ekspor kopi Indonesia masih
negara Asia seperti Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan,
didominasi oleh negara-negara Eropa, USA, dan beberapa negara Asia
Filipina, Singapura dan beberapa negara Afrika seperti Afrika
seperti Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Filipina, Singapura dan
Selatan, Mesir dan UEA
beberapa negara Afrika seperti Afrika Selatan, Mesir dan UEA.
Peningkatan ekspor kopi dilakukan ke Swiss karena meningkatnya
Jerman merupakan bagian dari negara Eropa, sehingga
kebutuhan kopi premium dari Indonesia. Indonesia juga mencoba
yang paling memungkinkan adalah Jerman merupakan
menjajaki ekspor kopi ke Australia.
salah satu negara tujuan ekspor kopi Indonesia
Jawaban : A
Berdasarkan paragraf 3, apa yang PALING MUNGKIN terjadi dengan
Jerman?
A. kopi diekspor ke Jerman
B. kopi belum diekspor ke Jerman
C. ekspor kopi ditingkatkan volumenya ke Jerman
D. Jerman tidak menjadi negara tujuan ekspor kopi
E. Jerman sedang dijajaki sebagai tujuan ekspor kopi
Soal no.6
Berdasarkan Tabel 1, pada periode 2007 – 2012, ekspor kopi yang Terlihat dalam tabel, semua datanya
mempunyai tren yang paling berbeda terjadi pada kategori ekspor jenis . . . fluktuatif. Namun data ek=ctract, essence,
A. sachet coffee concentrate datanya fluktuatif juga namun
B. green beans cenderung trend nya lebih teratur dibanding
C. instant coffee yang lain.
D. extract, essence, concentrate
E. roasted coffee Jawaban : D
Soal No.7
Trend semua fluktuatif, sehingga kemungkinan
bisa naik bisa turun.
A. green beans dibawah 610.669 ton, artinya
610.669 ton adalah kemungkinan data
tertinggi. Cari dengan data tahun 2017 +
kenaikan terbesar (2007 ke 2008)=
464.195+146.473 =610.668 (benar)
B. Instant coffe diatas 165.533, artinya 166.533
merupakan data terendah. Sehingga data 2017-
penurunan terbesar (2007 ke 2008) =
167.588-5.357=162.231 (salah)
C. Extract, essence dan concentrate dibawah
7.588 ton, artinya 7.588 adalah data tertinggi.
Sehingga data 2017+kenaikan terbesar (2009
ke 2010) = 6.522+24.223 = 30.745 (salah)
D. Roasted coffe diatas 3.709 ton, artinya 3.709
adalah data terendah sehingga data tahun
2017-penurunan terbesar (2010 ke 2011) =
3.602-413 = 3.189 ton (salah)
E. Belum tentu, karena data fluktuatif sehingga
Berdasarkan Tabel 1, jika tren pada tahun berikutnya sama dengan tahun-tahun bisa diatas bisa dibawah 1.663.099
sebelumnya, apa yang PALING MUNGKIN terjadi pada tahun 2018?
A. Ekspor green beans akan menjadi di bawah 610.669 ton
B. Ekspor instant coffee akan menjadi di atas 165.533 ton
C. Ekspor extract, essence, dan concentrate coffee akan menjadi di bawah 7.588 ton
D. Ekspor roasted coffee akan menjadi di atas 3.709 ton
E. Nilai ekspor kopi akan menjadi di atas 1.663.099
Soal No.8
Masalah transportasi di kota Jakarta sangat beragam. Sebenarnya, tidak ada
masalah transportasi di Jakarta yang tidak mendapat perhatian dari pemerintah Dalam option jawaban, terdapat kata semua-sebagian,
DKI Jakarta. Masalah itu antara lain kemacetan lalu lintas, pelayanan dan kondisi sehingga diselesaikan menggunakan KUANTOR
angkutan umum yang masih belum memenuhi harapan masyarakat, masalah tarif
angkutan umum yang seringkali kontradiktif, tingkat pelanggaran dan kecelakaan Premis 1 : tidak ada masalah transportasi di Jakarta yang
lalu lintas yang relatif masih tinggi, perilaku sebagian besar pengguna jalan yang tidak mendapat perhatian dari pemerintah DKI Jakarta
belum tertib/tidak disiplin, masalah parkir kendaraan yang belum memadai dan Diubah ke semua :
tidak tertib, penyalahgunaan jalan parkir dan PKL, dan isu-isu aksesibilitas untuk Premis 1 : semua masalah transportasi di jakarta
orang dengan cacat dalam infrastruktur transportasi. Sebagian masalah yang mendapat perhatian dari pemerintah DKI jakarta.
transportasi di Jakarta telah diselesaikan misalnya masalah tarif anguktan umum, Premis 2 : Sebagian masalah yang transportasi di Jakarta
penyalahgunaan trotoar untuk PKL, dan fasilitas untuk masyarakat disabel. telah diselesaikan
Berbagai masalah ini berkorelasi dengan satu sama lain sehingga masalah
transportasi di DKI Jakarta menjadi semakin kompleks. Namun, sebagian besar Kesimpulan : Sebagian yang mendapat perhatian dari
perhatian dari pemerintah DKI Jakarta adalah masalah yang rumit yaitu pemerintah DKI Jakarta telah diselesaikan
kemacetan.
Jawaban : C
Berdasarkan paragraf 3, manakah simpulan di bawah ini yang PALING MUNGKIN Ternyata dalam option jawaban kedua premis
benar? tersebut tidak ada hubungan silogisme, sehingga
A. Tidak ada perubahan keseimbangan pertumbuhan antara jumlah kendaraan dan jawabannya menggunakan penyetaraannya dari
jaringan jalan atau pada tahun-tahun selanjutnya tidak terjadi stagnasi lalu lintas di kedua premis tersebut
DKI Jakarta. A. P V -Q (salah)
B. Pada tahun-tahun selanjutnya tidak terjadi stagnasi lalu lintas di DKI Jakarta jika B. -P => -Q (salah)
terjadi perubahan keseimbangan pertumbuhan antara jumlah kendaraan dan C. R=>P (salah)
jaringan jalan. D. -R=>-Q (salah)
C. Tidak ada perubahan keseimbangan pertumbuhan antara jumlah kendaraan dan E. R=>Q (benar)
jaringan jalan jika terjadi kemacetan sangat akut.
D. Pada tahun-tahun selanjutnya tidak terjadi stagnasi lalu lintas di DKI Jakarta jika
tidak terjadi kemacetan sangat akut.
E. Pada tahun-tahun selanjutnya akan terjadi stagnasi lalu lintas di DKI Jakarta jika
terjadi kemacetan sangat akut.
Soal No.12
Tabel di atas menunjukkan jumlah lisensi nomor pendaftaran (STNK) yang
“Paling Mungkin Benar”, menggunakan eliminasi
diterbitkan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya. Tahun 2016 jumlah STNK yang
diterbitkan mencapai 7,217,414 lembar. Hal yang sangat menarik adalah tingginya
Dalam teks : Padahal industri otomotif dan
jumlah lisensi penerbitan untuk kendaraan baru yang mencapai 1,400,850 lembar
kemacetan itu seperti dua sisi mata uang. Walaupun
(19.41 persen). Ini berarti bahwa sepanjang tahun 2016 terdapat 1,4 juta kendaraan
industri otomotif menyumbangkan pemasukan negara
baru. Dalam menanggapi kondisi ini, beberapa pengamat memperkirakan jika tidak
dan mengurangi pengangguran, kemacetan lalu lintas
ada perubahan keseimbangan pertumbuhan antara jumlah kendaraanj dan jaringan
telah menyebabkan tidak hanya materi, tetapi juga
jalan, pada tahun-tahun selanjutnya akan terjadi stagnasi lalu lintas di DKI Jakarta
kerugian non-materi.
akibat kemacetan yang sangat akut. Di sisi yang lain pemerintah juga
mengharapkan adanya pertumbuhan industri otomotif. Padahal industri otomotif
Artinya perkembangan industri otomotif diiringi oleh
dan kemacetan itu seperti dua sisi mata uang. Walaupun industri otomotif
makin parahnya kemacetan
menyumbangkan pemasukan negara dan mengurangi pengangguran, kemacetan
lalu lintas telah menyebabkan tidak hanya materi, tetapi juga kerugian non-materi.
Yang paling mungkin benar : B
Berdasarkan paragraf 3, jika perkembangan industri otomotif dan kemacetan
diibaratkan dua sisi mata uang, manakah simpulan di bawah ini yang PALING
MUNGKIN benar?
A. kemajuan industri otomotif lebih pesat jika diiringi adanya kemacetan
B. perkembangan industri otomotif diiringi oleh makin parahnya kemacetan
C. perkembangan kemacetan tidak berkaitan dengan kondisi industri otomotif
D. perkembangan industri otomotif dan penyelesaian masalah kemacetan harus
berjalan beriringan
E. pemerintah yang harus menyelesaikan masalah kemacetan harus mengikuti
perkembangan industri otomotif
Soal No.13