Anda di halaman 1dari 24

BAB VI

HASIL ESTIMASI DAN PEMBAHASAN


Hasil Uji Data dan Estimasi
1. Asumsi Regresi Linier Berganda
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah sebuah uji untuk melihat apakah
variabel yang diteliti dan galat model dari persamaan
regresi yang terbentuk mengikuti sebaran normal atau
tidak.
Hasil Pengujian Jarque-Bera

Variabel Signifikansi Keterangan

Galat Model (e) Normal


0,841
b. Asumsi Non Heterokedastisitas
Pengertian dari asumsi ini adalah bahwa ragam
(variance) dari variabel pengganggu adalah sama.
Hasilnya nilai signifikansi tiap variabel bebas lebih besar
dari alpha 5% (0,050), maka hipotesis H0 diterima dan
dapat dikatakan bahwa asumsi homoskedastisitas
terpenuhi.
c. Asumsi Non Multikolinieritas
Pengertian dari asumsi ini adalah bahwa setiap variabel
bebas (prediktor) hanya berpengaruh pada variabel
respon, dan bukan pada variabel bebas lainnya.
Hasil Pengujian Non Multikolinieritas
Produksi Harga Ekspor Nilai Tukar

  (X1) (X2) (X3)

Produksi
1
(X1)    

Harga Ekspor
0.222 1
(X2)  

Nilai Tukar
0.726 0.652 1
(X3)

Nilai koefisien korelasi pada masing-masing variabel lebih kecil dari 0,8,
maka dikatakan tidak terdapat hubungan linier variabel antar variabel
bebas sehingga asumsi non multikolinearitas terpenuhi.
d. Asumsi Non Autokorelasi
Asumsi non autokorelasi adalah sebuah pengujian
untuk mengetahui apakah dalam model regresi yang
digunakan terbebas dari masalah autokorelasi yaitu
gangguan yang berasal dari waktu.
Hasil Pengujian Non Autokorelasi

Variabel Signifikansi Keterangan


Tidak terdapat
Galat Model (e) 0,787 autokorelasi
Dapat disimpulkan bahwa pada model tersebut tidak
ada indikasi adanya autokorelasi.
2. Hasil Uji Akar-akar Unit (Unit Root Test)
ADF PP
Tingkat Variabel
Sig Keterangan Sig Keterangan
Level 0 Ekspor (Y) 0.3944 Tidak Stasioner 0.4047 Tidak Stasioner
Produksi
0.3620 Tidak Stasioner 0.3459 Tidak Stasioner
(X1)

Harga Ekspor
0.8668 Tidak Stasioner 0.9819 Tidak Stasioner
(X2)

Nilai Tukar
0.9213 Tidak Stasioner 0.9133 Tidak Stasioner
(X3)

Level 1 Ekspor (Y) 0.0000 Stasioner 0.0000 Stasioner


Produksi
0.0112 Stasioner 0.0112 Stasioner
(X1)

Harga Ekspor
0.0111 Stasioner 0.0111 Stasioner
(X2)

Nilai Tukar
0.0038 Stasioner 0.0038 Stasioner
(X3)
3. Hasil Uji Kointegrasi (Engle-Granger)
dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan kointegrasi antara variabel bebas terhadap
variabel terikat melalui pengujian residual dari
persamaan yang didapatkan.
Null Hypothesis: RESID01 has a unit root  
Exogenous: Constant    
Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=7)
         
         
      t-Statistic   Prob.*
         
         
Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.908025  0.0000
Test critical values: 1% level   -3.679322  
  5% level   -2.967767  
  10% level   -2.622989  
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.  
4. Hasil Estimasi Error Correction Model (ECM)
a. Hasil Estimasi Model Variabel Penentu Ekspor Komoditas
Kakao dalam Jangka Pendek
A1. Pengujian Parsial (uji t)
• Produksi (X1) memiliki nilai Prob sebesar 0.0000 yang lebih
kecil dari taraf kesalahan alpha = 5% maka secara individu
sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwa Produksi (X1)
berpengaruh nyata terhadap Y.
• Harga Ekspor (X2) memiliki nilai Prob sebesar 0.8620 yang
lebih besar dari taraf kesalahan alpha = 5% maka secara
individu dikatakan bahwa belum cukup bukti untuk
menyatakan Harga Ekspor (X2) berpengaruh nyata terhadap Y.
• Nilai Tukar (X3) memiliki nilai Prob sebesar 0.8734 yang lebih
besar dari taraf kesalahan alpha = 5% maka secara individu
dikatakan bahwa belum cukup bukti untuk menyatakan
bahwa Nilai Tukar (X3) berpengaruh nyata terhadap Y.
• Grateks-2/Gernas (D1) memiliki nilai Prob sebesar 0.5547 yang
lebih besar dari taraf kesalahan alpha = 5% maka secara
individu dikatakan bahwa belum cukup bukti untuk
menyatakan bahwa Grateks-2/Gernas (D1) berpengaruh nyata
terhadap Y.
• Bea Keluar (D2) memiliki nilai Prob sebesar 0.0009 yang lebih
kecil dari taraf kesalahan alpha = 5% maka secara individu
dikatakan bahwa sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwa
Bea Keluar (D2) berpengaruh nyata terhadap Y.
A2. Pengujian Simultan (uji F)
Variabel independent yaitu Produksi (X1), Harga Ekspor (X2), Nilai
Tukar (X3), Grateks-2/Gernas (D1), dan Bea Keluar (D2)
berpengaruh nyata terhadap Perubahan Y.

A3. Persamaan Model Jangka Panjang yang terbentuk:


Y = 31530633 + 0.717692X1 + 2656037X2 + 473.5314X3 +
10522228D1 – 94781664D2
Nilai (R2) sebesar 0.845202 atau 84.52 % artinya keragaman
variabel Y dapat dijelaskan oleh variabel independent yaitu
produksi (X1), harga ekspor (X2), nilai tukar (X3), grateks-2/gernas
(D1), dan bea keluar (D2). Sisanya 15.48 dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model.
b. Hasil Estimasi Model Variabel Penentu Ekspor Komoditas Kakao dalam Jangka
Pendek.
Berikut adalah hasil regresi untuk mendapatkan model empirik ECM dengan
variabel pembentuk ekspor komoditas kakao = f (produksi, harga ekspor, nilai
tukar, kebijakan grateks-2/gernas, bea keluar).
B1. Pengujian Parsial (uji t)
• Produksi D(X1) memiliki nilai Prob sebesar 0.0195 yang lebih kecil dari taraf
kesalahan alpha = 5% maka secara individu sudah cukup bukti untuk
menyatakan bahwa produksi D(X1) berpengaruh nyata terhadap Y.
• Harga Ekspor D(X2) memiliki nilai Prob sebesar 0.9695 yang lebih besar dari
taraf kesalahan alpha = 5% maka secara individu dikatakan bahwa belum
cukup bukti untuk menyatakan harga ekspor D(X2) berpengaruh nyata
terhadap Y
• Nilai Tukar D(X3) memiliki nilai Prob sebesar 0.1812 yang lebih besar dari taraf
kesalahan alpha = 5% maka secara individu dikatakan bahwa belum cukup
bukti untuk menyatakan bahwa nilai tukar D(X3) berpengaruh nyata terhadap
Y.
• Grateks-2/Gernas (D1) memiliki nilai Prob sebesar 0.3438 yang
lebih besar dari taraf kesalahan alpha = 5% maka secara
individu dikatakan bahwa belum cukup bukti untuk
menyatakan bahwa Grateks-2/Gernas (D1) berpengaruh nyata
terhadap Y.
• Bea Keluar (D2) memiliki nilai Prob sebesar 0.0456 yang lebih
kecil dari taraf kesalahan alpha = 5% maka secara individu
dikatakan bahwa sudah cukup bukti untuk menyatakan bahwa
bea keluar (D2) berpengaruh nyata terhadap Y.
• RESID01(ECT-1) memiliki nilai Prob sebesar 0.000 atau lebih
kecil dari taraf kesalahan alpha = 5% maka secara individu
dikatakan bahwa ECT berpengaruh nyata terhadap Y.
B2. Pengujian Simultan (uji F)
Secara bersama-sama variabel independent yaitu Produksi D(X1),
Harga Ekspor D(X2), Nilai Tukar D(X3), Grateks-2/Gernas (D1), Bea
Keluar (D2) dan ECTt-1 berpengaruh nyata terhadap Perubahan Y.

B3. Persamaan ECM yang terbentuk :


ΔY = 6966545 +0.420756ΔX1 + 460505.2ΔX2 +5207.257ΔX3 –
8312287 D1 – 22390105 D2 – 0.917173ECTt-1
Pembahasan
• Hasil estimasi jangka pendek menunjukkan bahwa variabel
produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor
komoditas kakao Sulawesi selatan.
• Hasil estimasi jangka panjang juga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ekspor kakao Sulawesi selatan yaitu dengan
nilai koefisien 0.717692.
• Hasil estimasi variabel berikutnya yaitu tingkat harga, dimana
harga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekspor.
• Dalam estimasi jangka panjang variabel harga juga memiliki
koefisien yang positif sebesar 2656037 namun tidak signifikan,
yang berarti bahwa setiap kenaikan harga 1 dollar akan
meningkatkan ekspor sebesar 2.656 Ton.
• Selanjutnya dalam estimasi jangka pendek untuk variabel nilai
tukar ditemukan nilai koefisien yang positif sebesar 5207,257
dengan angka signifikansi 0,1812.
• Estimasi dalam jangka panjang juga memperlihatkan nilai
koefisien yang positif sebesar 473.5314 dan tidak signifikan.
• Lebih lanjut Interpretasi terhadap nilai tukar ini yaitu jika
terjadi kenaikan nilai tukar akan menyebabkan kenaikan
ekspor kakao, naumn tidak sigifikan atau tidak berpengaruh
nyata pada taraf alpha 5%.
• Estimasi variabel berikutnya yaitu kebijakan pemerintah, hasil
estimasi menunjukkan angka negatif (-8312287) dan tidak
signifikan pada taraf alpha 5% yaitu nilai signifikansinya
sebesar 0.3438.
• Analisis variabel selanjutnya yaitu estimasi kebijakan
pemerintah tentang penerapan Bea Keluar (ekspor), bahwa
penurunan ekspor yang diakibatkan kebijakan bea keluar
pemerintah adalah berpengaruh nyata atau signifikan pada
taraf alpha 5%.
• Analisis jangka panjang juga membuktikan bahwa variabel bea
keluar memiliki koefisien yang negatif sebesar (-94781664).
• Dari penjelasan atau estimasi model yang diuraikan di atas,
Koefisien nilai variabel penyesuaian keseimbangan dari jangka
pendek ke jangka panjang (ECT) adalah bertanda negatif dan
signifikan
Implikasi Penelitian
1. Berimplikasi terhadap upaya pemerintah untuk menggenjot
sektor produksi di tingkat petani dan mengupayakan adanya
pasar baru di luar negeri sebagai tujuan ekspor.

2. Berimplikasi bahwa kenaikan harga dapat memicu kegiatan


ekspor, namun harga yang terlalu tinggi tentu tidak bisa
melakukan persaingan ditingkat global yang pada akhirnya dapat
menurunkan ekspor.

3. Pemerintah sebagai penentu kebijakan dapat melakukan


langkah-langkah proaktif guna mendorong kenaikan ekspor yang
berimplikasi lebih jauh terhadap peningkatan pendapatan petani
kakao.
4. Pemerintah dapat melanjutkan program ekspor pertanian 2
kali lipat kedepan karena telah dirasakan manfaatnya oleh
petani dan juga eksportir.

5. Pemerintah dalam mendorong ekspor tidak sepatutnya


memberlakukan kebijakan bea keluar karena akan memukul
sektor pertanian khususnya komoditas kakao.
Kontribusi Penelitian
1. Kontribusi Teoritis
Peneltian ini mengembangkan faktor kebijakan pemerintah yaitu program
grateks-2/gernas kakao untuk peningkatan ekspor, dan hasil penelitian ini
telah diperoleh hubungan positif dalam jangka panjang namun tidak
signifikan. Penelitian ini juga turut mengembangkan pengaruh kebijakan
bea keluar terhadap ekspor.

2. Kontribusi Praktis
Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap upaya pemerintah terkait
dengan kebijakan ekspor komoditas sektor pertanian yang akan
berdampak pada pendapatan daerah dan juga pada pendapatan
masyarakat petani, pedagang, dan eksportir.
Keterbatasan

Awalnya data yang rencana ingin peneliti teliti


ialah data kuartalan atau semesteran namun
beberapa variabel yang menjadi penentu ekspor
tidak tersedia.

Sebenarnya data yang kami perlukan yaitu lebih


banyak lagi jika datanya tersedia, namun provinsi
Sulawesi selatan melakukan ekspor pertama kali
baru sejak tahun 1986.
BAB VII

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
• Produksi kakao baik jangka panjang maupun jangka
pendek memberikan pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap ekspor kakao Sulawesi selatan.

• Harga ekspor memperlihatkan hubungan yang positif baik


jangka panjang maupun jangka pendek namun hasilnya
tidak berpengaruh nyata atau tidak signifikan.

• Nilai tukar memperlihatkan hubungan yang positif baik


jangka panjang maupun jangka pendek namun hasilnya
tidak signifikan.
• Kebijakan Grateks-2/Gernas kakao untuk jangka
panjang mempunyai hubungan yang positif dan
jangka pendek mempunyai hubungan yang
negatif dan keduanya tidak berpengaruh nyata.

• Bea Keluar (Pajak Ekspor) berpengaruh positif


dan signifikan dalam penurunan ekspor
komoditas kakao Sulawesi Selatan.
Saran

Kebijakan pemerintah yang sifatnya pro kepada petani


hendaknya ditingkatkan.

Menggunakan data tahunan dengan cakupan rentang


waktu yang periode penelitian yang relatif lebih panjang
untuk menjawab fenomena ekspor jangka panjang dan
jangka pendek.

Ketersediaan data yang lebih lengkap dapat


memungkinkan peneliti selanjutnya untuk menganalisis
ekspor dalam jangka panjang dan jangka pendek dengan
menggunakan alat analisis lain seperti VECM.

Anda mungkin juga menyukai