Anda di halaman 1dari 28

KONSEP DASAR PERSALINAN

Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses dimana janin, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu (Depkes, 2008).

Persalinan adalah proses yang alami yang akan berlangsung dengan sendirinya,
tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang membahayakan
ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan
pelayanan dengan fasilitas yang memadai ( Bagus I , 2008).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke
dalam jalan lahir (Menurut Wiknjosastro, 2009)
lanjutan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir, dengan bantuan
atau tanpa bantuan ( Manuaba 2010).

Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil


konsepsi oleh ibu yang dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai
oleh perubahan progesif pada serviks, dan di akhiri dengan kelahiran plasenta
( Varney, 2010)
Lanjutan
• Persalinan adalah proses suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002).
• Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi pada ibu
maupun pada janin (Prawirohardjo,2002)
Macam Macam Persalinan

Persalinan spontan

Persalinan buatan

Persalinan anjuran
Persalinan Berdasarkan Umur Kehamilan

• Abortus : Pengeluaran buah kehamilan


sebelum kehamilan 22 minggu atau berat
badan < 500 gr
• Partus Immaturus : Pengeluaran buah
kehamilan antara 22 minggu dan 28 minggu
atau BB 500 gr dan 999 gr.
Lanjutan
• Partus perematurus : Pengeluaran buah
kehamilan antara 28 mgg dan 37 mgg atau BB
1000 gr dan 2499 gr.
• Partus Maturus atau aterm : Pengeluaran
buah kehamilan antara 37 mgg dan 42 mgg
atau BB 2500 gr.
• Partus post maturus atau serotinus :
Pengeluaran buah kehamilan setelah 42 mgg.
Sebab Sebab Mulainya Persalinan
• Penurunan Kadar Progesteron.
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot
rahim. Sebaliknya estrogen meninggikan
kerentanan otot rahim. Selama kehamilan
terdapat keseimbangan antara kadar
progesteron dan estrogen didalam darah,
tetapi pada akhir kehamilan atau 1-2 minggu
sebelum partus terjadi penurunan pada
progesteron sehingga timbul his.
Lanjutan
• Teori Oxytocin.
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh
karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.
• Keregangan Otot-Otot.
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung,
bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah
maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya
kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot
rahim makin rentan.
Lanjutan
• Pengaruh Janin.
Hypofise dan kelenjar supra renal janin rupa-rupanya
juga memegang peranan, oleh karena pada
anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.
• Teori Prostaglandin.
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke 15
sampai aterm terus meningkat. Pemberian prostaglandin
saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim
sehingga hasil konsepsi dikeluarkan. Prostaglandin
dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan
Tahap Persalinan
•  Kala I
dengan his permulaan persalinan yang sebenarnya.
Dibuktikan dengan perubahan serviks yang cepat dan
diakhiri dengan dilatasi serviks yang komplit (10 cm),
hal ini dikenal juga sebagai tahap dilatasi serviks.
Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam
sedangkan untuk multigravida sekitar 8 jam.
Berdasarkan kurve Friedman, diperhitungkan
pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan
multigravida 2 cm/jam.
Lanjutan
• Fase laten

Dimulai dari puncak kontraksi yang regular


sampai 3 cm dilatasi. Kontraksi terjadi setiap 10-
20 menit dan berakhir 15-20 detik. Dimana
pembukaan serviks berlangsung lambat,
berlangsung dalam 78 jam
2. Fase aktif
Berlangsung mulai dari kemajuan aktif sampai
dilatasi lengkap terjadi. Secara umum dari
pembukaan 4 cm (akhir dari fase laten) sampai
10 cm atau dilatasi akhir kala I dan
berlangsung selama 6 jam.
Lanjutan
• Fase aktif dibagi kedalam 3 fase :
• Akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan
menjadi 4 cm
• Dilatasi maksimal/kemajuan maksimal : selama 2
jam pembukaan berlangsung cepat dari
pembukaan 4 cm menjadi 9 cm
• Deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2
jam dari pembukaan 9 sampai 10 cm atau
lengkap
Lanjutan
b. Kala II

Dimulai dari pembukaan lengkap dari serviks


dan berakhir dengan lahirnya bayi.
Lamanya kala II untuk primigravida 50 menit,
dan multigravida 30 menit
Lanjutan
Gejala utama kala II :
• His terkoordinir, kuat, cepat (2-3 menit sekali)
• Kepala janin di dasar panggul
• Merasa mau BAB
• Anus membuka
• Vulva membuka
• Perineum menonjol
• PD pembukaan lengkap
Lanjutan
c. Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai
lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak
lebih dari 30 menit.
Lanjutan
• Tanda-tanda klinis dari pelepasan plasenta
yaitu :
• Semburan darah
• Pemanjangan tali pusat
• Perubahan bentuk uterus : dari diksoid
menjadi bentuk bundar (globular)
• Perubahan dalam posisi uterus : uterus naik di
dalam abdomen.
Lanjutan
d. Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2
jam pertama post partum, untuk mengamati
keadaan ibu terutama terhadap perdarahan
postpartum.
Tujua Persalinan
• Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan
dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang
bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang
ibu dan sayang bayi.
• Semua kelahiran harus selalu dihadiri oleh petugas yang
terlatih serta kompeten dengan secara cepat
mendiagnosa dan menangani penyulit.
• Pendekatan komprehensif merupakan kunci keberhasilan
penatalaksanaan persalinan dan bayi baru lahir.
Tanda dan gejala Persalinan
a. Tanda Persalinan Sudah Dekatkat
1. Adanya Lightening

Menjelang minggu ke-36, pada primigravida terjadi


penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk
pintu atas panggul. Gambaran Lightening pada primigravida
menunjukkan hubungan antara ketiga P, yaitu ; power
(kekuatan his), passage (jalan lahir normal), passanger
(janinnya dan plasenta).
Lanjutan
• 2. Terjadinya his permulaan (his palsu) :

• Rasa nyeri ringan di bagian bawah


• Datangnya tidak teratur
• Tidak ada perubahan pada serviks atau
pembawa tanda
• Durasinya pendek
• Tidak bertambah bila beraktifitas
Lanjutan
• b. Tanda Persalinan.
Penipisan dan pembukaan serviks
( Effacement dan Dilatasi serviks)
Effacement serviks adalah pemendekan dan
penipisan serviks selama tahap pertama
persalinan. Serviks yang dalam kondisi normal
memiliki panjang 2 sampai 3 cm dan tebal
sekitar 1 cm.
Lanjutan
• Pada kehamilan aterm pertama, effacement
biasanya terjadi lebih dahulu dari pada
dilatasi. Pada kehamilan berikutnya,
effacement dan dilatasi cenderung
bersamaan.
Lanjutan
• Dilatasi serviks
adalah pembesaran atau pelebaran muara dan
saluran serviks, yang terjadi pada awal
persalinan. Diameter meningkat dari sekitar 1
cm sampai dilatasi lengkap (sekitar 10 cm)
supaya janin aterm dapat dilahirkan. Apabila
dilatasi serviks lengkap, serviks tidak lagi dapat
di raba. Dilatasi serviks lengkap menandai
akhir tahap pertama persalinan
Lanjutan
• Kontraksi uterus yang mengakibatkan
perubahan pada serviks (frekuensi minimal 2
kali dalam 10 menit). 
• Keluarnya lendir bercampur darah (Show)
melalui vagina.
Tanda tanda persalin
a. Timbulnya kontraksi uterus
b. Penipisan dan pembukaan cervix
c. Bloody Show
d. Prematur ruptur of membran
Daftar Pustaka
• 1. Departemen Kesehatan RI, (2007), Asuhan Persalinan Normal
2. Benett, V.R. (1996). Myles textbook for midwives 12th edition. United
Kingdom : Churchill Livingstone, 1996
3. Farrer, Helen, (1999), Perawatan maternitas, Jakarta: EGC
4. Manuaba, Ida bagus Gde, (1998), Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan, &
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC
5. Mochtar, Rustam, (1998), Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi Obstetri
Patologi. Jilid 1 Edisi 2, Jakarta : EGC
6. Moore, Hacker, (2001), Esensial Obstetri & Ginekologi, Jakarta :
Hipokrates.
7. Prawirohardjo, Sarwono, (2002), Ilmu Kebidanan, Jakarta : YBPSP
8. Saifuddin,dkk, (2001), Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal & Neonatal, Jakarta : JNPKKR
9. Sastrawinata, Sulaiman, Prof, (1983), Obstetri Fisiologi, Bandung: FK UNP

Anda mungkin juga menyukai