Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN IMUNISASI DASAR PADA

BAYI UNTUK KESEHATAN DAN


PERKEMBANGAN BERAT BADAN BAYI
MENURUT WHO
 Overview
Global vaccination coverage – the proportion of the world’s
children who receive recommended vaccines – has remained
the same over the past few years.

During 2017, about  85% of infants worldwide (116.2 million


infants) received 3 doses of diphtheria-tetanus-pertussis
(DTP3) vaccine, protecting them against infectious diseases
that can cause serious illness and disability or be fatal. By
2017, 123 countries had reached at least 90% coverage of
DTP3 vaccine.
Ikhtisar

Cakupan vaksinasi global - proporsi anak-anak di dunia yang


menerima vaksin yang direkomendasikan - tetap sama selama
beberapa tahun terakhir.

Selama 2017, sekitar 85% bayi di seluruh dunia (116,2 juta bayi)
menerima 3 dosis vaksin diphtheria-tetanus-pertussis (DTP3),
melindungi mereka dari penyakit menular yang dapat menyebabkan
penyakit serius dan cacat atau berakibat fatal. Pada 2017, 123
negara telah mencapai setidaknya 90% cakupan vaksin DTP3.
CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI DI SULTRA

Program Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk


terhadap penyakit tertentu yang diberikan pada populasi yang dianggap
rentan terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, anak usia sekolah, Wanita
usia Subur dan ibu hamil. UCI adalah gambaran suatu desa/kelurahan
dimana >80% dari jumlah bayi (0-11) bulan yang ada di desa tersebut
sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Pencapaian Universal Child
Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan cakupan imunisasi secara
lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan
batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut
tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd
immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I). Berikut adalah gambaran desa/kelurahan UCI Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2013 s.d 2017 ditunjukkan pada
Cakupan desa UCI selama 5 tahun terakhir masih
berfluktuatif, meskipun secara umum meningkat dari
60,59% di tahun 2013 menjadi 85,92% pada tahun
2017, atau naik kurang lebih 3% dibanding tahun
sebelumnya. Hasil ini dapat dikatakan cukup baik,
namun masih perlu terus ditingkatkan agar dapat
mencakup selurh desa/kelurahan di Sulawesi Tenggara.
Distribusi cakupan desa/kelurahan UCI menurut
menurut Kabupaten/Kota Tahun 2017 dapat dilihat
pada gambar berikut.
Berdasarkan target Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2017,
persentase desa UCI Sulawesi Tenggara belum mencapai target
dimaksud karena baru mencapai 85,92%, lebih tinggi dari capaian
tahun 2016 sebesar 82,87%. Meskipun secara rata-rata provinsi
belum mencapai target, tapi setidaknya ada 2 kabupaten yang telah
mencapai target yaitu Kabupaten Buton dan Kota Kendari.
Rendahnya cakupan Desa/Kelurahan UCI disebabkan sistem
pencatatan dan pelaporan yang tidak lengkap dari puskemas,
kondisi wilayah yang sulit sehingga pada kondisi tertentu ada
sebagian bayi tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap, faktor
lainnya adalah keyakinan tertentu dan budaya setempat yang
skeptis terhadap program imunisasi pada bayi.
CAKUPAN IMUNISASI DASAR
LENGKAP PADA BAYI DI
INDONESIA
Penentuan jenis imunisasi didasarkan atas kajian ahli dan analisis
epidemiologi atas penyakitpenyakit yang timbul. Di Indonesia,
setiap bayi (usia 0-11 bulan) diwajibkan mendapatkan imunisasi
dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis Hepatitis B, 1 dosis BCG, 3
dosis DPT-HB-HiB, 4 dosis polio tetes, dan 1 dosis campak/MR.
Cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia dalam lima tahun
terakhir selalu di atas 85%, namun masih belum mencapai target
Renstra Kementerian Kesehatan yang ditentukan. Pada tahun 2017
imunisasi dasar lengkap di Indonesia sebesar 91,12%. Angka ini
sedikit di bawah target Renstra tahun 2017 sebesar 92%. Sedangkan
menurut provinsi, terdapat 15 provinsi yang mencapai target Renstra
tahun 2017.
Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa seluruh bayi di Provinsi
Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Nusa Tenggara Barat telah
mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Sedangkan provinsi dengan
capaian terendah yaitu Kalimantan Utara (66,2%), Papua (68,6%), dan
Aceh (70,0%). Data dan informasi terkait imunisasi dasar pada bayi
yang dirinci menurut provinsi tahun 2017 Dari imunisasi dasar yang
diwajibkan tersebut, campak/MR menjadi salah satu jenis imunisasi
yang mendapat perhatian lebih, hal ini sesuai dengan komitmen
Indonesia pada global untuk turut serta dalam eliminasi campak dan
pengendalian rubela pada tahun 2020 dengan mencapai cakupan
campak minimal 95% di semua wilayah secara merata. Hal ini terkait
dengan realita bahwa campak menjadi salah satu penyebab utama
kematian pada balita dan infeksi rubela menyebabkan cacat bawaan
pada bayi-bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi rubela. Dengan
demikian pencegahan campak dan rubela memiliki peran signifikan
dalam penurunan angka kecacatan dan kematian pada balita.

Anda mungkin juga menyukai