Anda di halaman 1dari 35

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

FUNGSI DAN TUGAS


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA

Desa dalam UU. 6 tahun 2014


Definisi (Pasal 1 (1) & Jenis Desa (Pasal 6)

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penyebutan desa dan desa adat dapat disesuaikan dengan
penyebutan yang berlaku di daerah setempat
2
IMPLEMENTASI UU Desa
REGULASI DESA IDENTIFIKASI
KEWENANGAN DESA
PENGUATAN
SUMBER PERENCANAAN DESA
EKONOMI DAN
BUMDES

PENGANGGARAN
PEMB. DESA
KAWASAN
PERDESAAN PRASYARAT
IMPLEMENTASI UU
SISTEM DESA TATA KELOLA
INFORMASI DESA KEUANGAN DESA
(SID)

PARTISIPASI TATA KELOLA PEMDES


MASYARAKAT

TATA KELOLA URUSAN KEHIDUPAN


ASET MASYARAKAT
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA

KEWENANGAN = AUTHORITY

KEKUASAAN

POWER
LEGAL!!!
PERATURAN / PRODUK HUKUM DESA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BPD

lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan


yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk
Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEANGGOTAAN BPD

 Anggota BPD merupakan wakil dari penduduk Desa


berdasarkan keterwakilan wilayah dan keterwakilan
perempuan yang pengisiannya dilakukan secara
demokratis melalui proses pemilihan secara langsung
atau musyawarah perwakilan.
 Jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah gasal,
paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 9
(sembilan) orang.
 Penetapan Jumlah anggota BPD memperhatikan jumlah
penduduk dan kemampuan keuangan Desa.
 Wilayah sebagaimana dimaksud merupakan wilayah
dalam desa seperti wilayah Dusun, RW atau RT.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

• Pengisian anggota BPD dilaksanakan oleh panitia yang


ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
• Jumlah Panitia paling banyak 11 orang yang terdiri atas
unsur Perangkat Desa paling banyak 3 orang dan unsur
Masyarakat paling banyak 8 orang.
• Unsur masyarakat merupakan wakil dari wilayah
pemilihan.
• Panitia melakukan penjaringan dan penyaringan bakal
calon anggota BPD dalam jangka waktu 6 bulan sebelum
masa keanggotaan BPD berakhir.
• Pemilihan calon anggota BPD paling lambat 3 bulan
sebelum masa keanggotaan BPD berakhir.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

• Calon anggota BPD terpilih disampaikan oleh Panitia


kepada Kepala Desa.
• Calon anggota BPD terpilih disampaikan oleh Kepala Desa
kepada Bupati/Wali Kota melalui Camat untuk diresmikan
dengan Keputusan Bupati/Wali Kota.
• Pengucapan sumpah janji anggota BPD paling lama 30
hari sejak diterbitkannya keputusan Bupati/Wali Kota
mengenai peresmian anggota BPD.
• Keputusan Bupati/Wali Kota mulai berlaku sejak tanggal
pengucapan sumpah dan janji anggota BPD.
• Masa keanggotaan BPD selama 6 tahun terhitung sejak
tanggal pengucapan sumpah/janji, dapat dipilih untuk
masa keanggotaan paling banyak 3 kali secara berturut-
turut atau tidak secara berturut-turut.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Syarat Anggota BPD

1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, Melaksanakan UUD
1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI dan
Bhinneka Tunggal Ika
3. Berusia paling rendah 20 tahun atau sudah/pernah menikah
4. Berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau
sederajat
5. Bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa
6. Bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD
7. Wakil penduduk Desa yang dipilih secara demokratis
8. Bertempat tinggal di wilayah pemilihan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Anggota BPD yang telah melaksanakan


sumpah dan janji, mengikuti pelatihan awal
masa tugas yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Pemberhentian Anggota BPD (1)

• Anggota BPD berhenti karena: meninggal dunia;


mengundurkan diri; diberhentikan.
• Anggota BPD diberhentikan apabila:
a) berakhir masa keanggotaan
b) tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan
atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama
6 bulan tanpa keterangan apapun
c) tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPD
d) tidak melaksanakan kewajiban
e) melanggar larangan sebagai anggota BPD
f) melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik BPD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Pemberhentian Anggota BPD (2)

g) dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan


yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana dengan ancaman pidana
penjara 5 tahun atau lebih
h) tidak menghadiri rapat paripurna dan/atau rapat BPD
lainnya sebanyak 6 kali berturut-turut tanpa alasan yang
sah;
i) Adanya perubahan status Desa/Penataan Desa;
j) bertempat tinggal diluar wilayah asal pemilihan;
dan/atau
k) ditetapkan sebagai calon Kepala Desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Pemberhentian Sementara

• Anggota BPD diberhentikan sementara oleh Bupati/Wali


Kota setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak
pidana korupsi, terorisme, makar, dan/atau tindak pidana
terhadap keamanan negara.
• Dalam hal anggota BPD yang diberhentikan sementara
berkedudukan sebagai pimpinan BPD, diikuti dengan
pemberhentian sebagai pimpinan BPD.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Pengisian Anggota BPD Antarwaktu

• Anggota BPD yang berhenti antarwaktu digantikan oleh


calon anggota BPD nomor urut berikutnya.
• Masa jabatan anggota BPD antarwaktu melanjutkan sisa
• masa jabatan anggota BPD yang digantikannya dan
dihitung 1 periode.
• Penggantian antarwaktu anggota BPD tidak dilaksanakan
apabila sisa masa jabatan anggota BPD yang digantikan
kurang dari 6 bulan, Keanggotaan BPD kosong sampai
berakhirnya masa jabatan anggota BPD.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KELEMBAGAAN BPD

• Kelembagaan BPD terdiri atas: pimpinan; dan bidang.


• Pimpinan BPD terdiri atas: 1 orang ketua; 1 orang wakil
ketua; dan 1 orang sekretaris.
• Bidang terdiri atas :
a. bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan
pembinaan kemasyarakatan; dan
b. bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan
masyarakat Desa.
• Bidang dipimpin oleh ketua bidang;
• Pimpinan BPD dan ketua bidang merangkap sebagai
anggota BPD.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Tenaga Staf Administrasi BPD

Untuk mendukung pelaksanaan tugas


kelembagaan BPD, diangkat 1 orang tenaga staf
administrasi BPD.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

FUNGSI BPD

a) membahas dan menyepakati Rancangan


Peraturan bersama Kepala Desa;
b) menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat
c) mengawasi kinerja Kepala Desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

TUGAS BPD

a. menggali aspirasi masyarakat i. membahas dan menyepakati


b. menampung aspirasi masyarakat rancangan Perdes bersama
c. mengelola aspirasi masyarakat Kepala Desa
d. menyalurkan aspirasi masyarakat j. melaksanakan pengawasan
terhadap kinerja Kepala Desa
e. menyelenggarakan Musyawarah
BPD k. melakukan evaluasi LKPPD
f. menyelenggarakan Musdes l. menciptakan hubungan kerja
yang harmonis dengan
g. membentuk panitia Pilkades
Pemerintah Desa dan lembaga
h. menyelenggarakan musyawarah Desa lainnya
Desa Khusus untuk Pilkades
m. melaksanakan tugas lain yang
Antarwaktu
diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Kewenangan BPD (1)

• mengadakan pertemuan dengan mayarakat untuk


mendapatkan aspirasi;
• menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Desa
secara lisan dan tertulis;
• mengajukan rancangan Peraturan Desa yang menjadi
kewenangannya;
• melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja Kepala Desa;
• meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan
Desa kepada Pemerintah Desa;
• menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Kewenangan BPD-2

• mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan


penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori
penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola
pemerintahan yang baik
• menyusun peraturan tata tertib BPD
• menyampaikan laporan hasil pengawasan yang bersifat insidentil
kepada Bupati/Wali kota melalui Camat
• menyusun dan menyampaikan usulan rencana biaya operasional
BPD secara tertulis kepada Kepala Desa
• mengelola biaya operasional BPD
• mengusulkan pembentukan Forum Komunikasi Antar Kelembagaan
Desa kepada Kepala Desa
• Melakukan kunjungan kepada masyarakat dalam rangka monitoring
dan evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEWAJIBAN ANGGOTA BPD

1. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD


1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI dan
Bhineka Tunggal Ika
2. melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
3. mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,
kelompok, dan/atau golongan
4. menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat Desa;
5. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga
Pemerintah Desa dan lembaga desa lainnya
6. mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori
penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola
pemerintahan yang baik.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

HAK BPD

a. mengawasi dan meminta keterangan tentang


penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada
Pemerintah Desa
b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa
c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas
dan fungsinya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

HAK ANGGOTA BPD

a. mengajukan usul rancangan Peraturan Desa;


b. mengajukan pertanyaan;
c. menyampaikan usul dan/atau pendapat;
d. memilih dan dipilih; dan
e. mendapat tunjangan dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa.
f. memperoleh pengembangan kapasitas melalui pendidikan
dan pelatihan, sosialisasi, pembimbingan teknis, dan
kunjungan lapangan yang dilakukan di dalam negeri; dan
g. Memperoleh penghargaan dari Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
bagi pimpinan dan anggota BPD yang berprestasi.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Tunjangan Anggota BPD

• Tunjangan Anggota BPD meliputi tunjangan pelaksanaan


tugas dan fungsi dan tunjangan lainnya.
• Tunjangan pelaksanaan tugas dan fungsi merupakan
Tunjangan Kedudukan, sedangkan tunjangan lainnya
merupakan Tunjangan Kinerja.
• Tunjangan Kedudukan diberikan berdasarkan kedudukan
anggota dalam kelembagaan BPD.
• Tunjangan Kinerja dapat diberikan dalam hal terdapat
penambahan beban kerja yang bersumber dari Pendapatan
Asli Desa.
• Besaran Tunjangan BPD ditetapkan oleh Bupati/Wali kota.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Laporan Kinerja BPD

• Laporan Kinerja BPD merupakan laporan atas


pelaksanaan tugas BPD dalam 1 tahun anggaran.
• Laporan kinerja BPD dilaporkan secara tertulis kepada
Bupati/Wali Kota melalui Camat, digunakan untuk
evaluasi kinerja BPD serta pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
• Laporan Kinerja BPD disampaikan kepada Kepala Desa
dan forum musyawarah Desa secara tertulis dan atau
lisan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas BPD kepada masyarakat Desa.
• Laporan kinerja BPD disampaikan paling lama 4 bulan
setelah selesai tahun anggaran.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA

JENIS KEWENANGAN DESA


(UU
(UU 6/2014
6/2014 psl
psl 18
18 sd
sd 22
22 ;; PP
PP 43/2014
43/2014 psl
psl 3333 sd
sd 39,
39,
Permendagri
Permendagri 44/2016
44/2016 psl
psl 66 ))

1. KEWENANGAN BERDASARKAN HAK ASAL


USUL. (YG SUDAH ADA)
DIATUR
& DIURUS
2. KEWENANGAN LOKAL DESA.

ASAS REKOGNISI Self Governing Community


DAN (organisasi komunitas sosial) DESA
SUBSIDIARITAS
3. KEWENANGAN YG DITUGASKAN OLEH
PEMERINTAH, PEMDA PROV, PEMDA HANYA
KAB/KOTA DIURUS
4. KEWENANGAN “LAIN” YG DITUGASKAN
OLEH PEMERINTAH, PEMDA PROV, PEMDA
KAB/KOTA Presiden, Menteri,
Local Self Governing Gubernur,
(bentuk pemerintahan lokal yang otonom) Bupati/WK
UNDANG-UNDANG 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN

Pasal 294
 
3) Dana Desa dialokasikan oleh Pemerintah Pusat untuk mendanai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan
pembinaan kemasyarakatan, serta
pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan kewenangan dan
kebutuhan Desa sesuai dengan ketentuan undangundang mengenai
Desa.
Pasal 79…..UU Nomor 6 Tahun 2014

(1) Pemerintah Desa menyusun perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan


kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota.

(2) Perencanaan Pembangunan Desa disusun secara berjangka meliputi:

a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 6 (enam)


tahun; dan
b. Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah
Desa, merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
 
PENDAPATAN DESA
Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yg
merupakan hak desa dalam 1 TA yg tidak perlu dibayar kembali oleh desa. Pendapatan
Desa Terdiri dari :

1. Pendapatan 1. Hasil usaha; (hasil Bumdesa, tanah kas desa)


Asli Desa 2. Hasil aset; (tambatan perahu, pasar desa, tempat
(PADesa); pemandian umum, jaringan irigasi)
3. Swadaya, partisipasi dan Gotong royong;
(membangun dengan kekuatan sendiri yang
melibatkan peran serta masyarakat berupa
tenaga, barang yang dinilai dengan uang.)
4. Lain-lain pendapatan asli desa (hasil pungutan
desa).
PENDAPATAN DESA
2. Transfer 1. Dana Desa;
2. Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota
dan Retribusi Daerah;
3. Alokasi Dana Desa (ADD);
4. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi; dan
5. Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota.

Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat bersifat umum
dan khusus.
Bantuan Keuangan bersifat khusus dikelola dalam APBDesa tetapi tidak diterapkan
dalam ketentuan penggunaan paling sedikit 70% dan paling byk 30%
PENDAPATAN DESA

3. Pendapatan 1. Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yg


Lain-lain tidak mengikat; (adalah pemberian berupa
uang dari pihak ke tiga)
2. Lain-lain pendapatan Desa yang sah (antara
lain pendapatan sebagai hasil kerjasama
dengan pihak ketiga dan bantuan
perusahaan yg berlokasi di desa).
Penjelasan UU No. 6 Tahun 2014

Yang dimaksud dengan


“pendapatan asli Desa” adalah
pendapatan yang berasal dari
kewenangan Desa berdasarkan hak
asal usul dan kewenangan skala
lokal Desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA

APA TUJUAN DESA MEMILIKI


KEWENANGAN???
Meningkatkan efektifitas dan akuntabilitas desa sesuai
asas rekognisi dan subsidiaritas
Desa memiliki keleluasaan untuk mengatur rumah
tangga dan penduduk utk menciptakan keteraturan
dan kepastian.
Utk mengurus dan mengelola barang-barang publik
(termasuk pelayanan publik utk kesejahteraan warga.
Mengelola dan atau mengambil sumber daya ekonomi.
Membantu pelaksanaan urusan pemerintahan.
Mengangkat wibawa/jati diri desa.
 

Desa dapat melaksanakan PUNGUTAN dalam


rangka peningkatan PADes sesuai dgn
kewenangan desa dan desa adat berdasarkan
Per-UUan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai