Anda di halaman 1dari 43

LOGO

SISTEM UTILITAS

DOSEN :
M. Engkos Kosim, ST, MT

BOILER
PENDAHULUAN

KETEL
 Boiler atau ketel uap adalah suatu bejana/wadah
yang di dalamnya berisi air atau fluida lain untuk
dipanaskan menjadi uap.
 Energi panas dari fluida tersebut selanjutnya
digunakan untuk berbagai macam keperluan,
seperti untuk turbin uap, pemanas ruangan,
mesin uap, dan lain sebagainya.
 Secara proses konversi energi, boiler memiliki
fungsi untuk mengkonversi energi kimia yang
tersimpan di dalam bahan bakar menjadi energi
panas yang tertransfer ke fluida kerja.
PENDAHULUAN

 Terdapat dua jenis uap yang dihasilkan oleh


ketel uap yaitu uap jenuh (saturated steam)
dan uap panas lanjut (superheated steam).
 Uap jenuh adalah uap yang ada dalam
keadaan setimbang dengan fase cairnya (uap
dari steam drum). Uap jenuh ini memberikan
panas yang dibawanya berubah menjadi
kondensat. Mengingat bahwa enthalpy
pengembunan cukup besar, maka uap jenis ini
sangat cocok sebagai medium pemanas,
seperti dijumpai pada heater, evaporator, dan
reboiler di dalam industri kimia.
PENDAHULUAN

 Uap panas lanjut digunakan pada turbin uap.


Uap yang mengandung butiran-butiran halus
air tidak dapat digunakan pada turbin. Uap
yang mengandung partikel-partikel halus air
dengan kecepatan tinggi bila mengenai sudu-
sudu turbin maka sudu akan aus dan akan
menimbulkan kerusakan pada sudu. Sehingga
ketel uap untuk pembangkit listrik harus
dilengkapi dengan superheater setelah ‘steam
drum’ (uap yang keluar dari steam drum
selalu jenuh karena dalam keadaan
kesetimbangan dengan air/fase cair)
PENDAHULUAN

 Bejana bertekanan pada boiler umumnya


menggunakan bahan baja dengan spesifikasi
tertentu yang telah ditentukan dalam standard
ASME (American Society of Mechanical
Engineers) terutama untuk penggunaan boiler
pada industri-industri besar.
 Panas yang diberikan kepada fluida di dalam
boiler berasal dari proses pembakaran dengan
berbagai macam jenis bahan bakar yang dapat
digunakan, seperti kayu, batubara, solar/
minyak bumi, dan gas. Dengan adanya
kemajuan teknologi, energi nuklir pun juga
digunakan sebagai sumber panas pada boiler.
Diagram Dasar Ketel Uap

 Ketel uap pada dasarnya dapat dibagi menjadi


dua bagian yaitu pertama adalah suatu
sistem uap-air dan kedua adalah sistem
pembakaran atau sistem udara-bahan bakar.
FUNGSI KETEL UAP
Fungsinya adalah memindahkan panas yang dihasilkan
pembakaran bahan bakar ke air yang pada akhirnya
akan menghasilkan uap.
Uap yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk:
1. Mesin pembakaran luar seperti: mesin uap dan
turbin.
2. Suplai tekanan rendah bagi kerja proses di industri
seperti industri pemintalan, pabrik gula dsb.
3. Menghasilkan air panas, dimana bisa digunakan
untuk instalasi pemanas bertekanan rendah.
Bagian-Bagian Ketel Uap

Ruang Bakar Pipa-Pipa Penguap


Ekonomizer Superheater
Air Preheater Dust Collector
Cerobong dan Ventilator
Ruang Bakar

FUNGSI: tempat berlangsungnya pembakaran


Konstruksi dinding tungku, a.l :
Dinding selapis pipa air
Dinding berupa pipa air yang bersirip
Dinding berupa pipa air yang berduri dan
disemen batu tahan api
Pipa-pipa Penguap
FUNGSI: tempat berlangsungnya penguapan
Klasifikasi:
 pipa pipa aliran naik (riser)
 Pipa-pipa aliran turun (down comer)
 Pipa penguap pancaran
 Pipa penguap konveksi
 Pipa penyalur uap
 Pipa penampung uap
Superheater
FUNGSI : untuk memanaskan uap jenuh menjadi
uap panas lanjut.
Berdasarkan proses perpindahan panasnya
Superheater Konveksi
Superheater Pancaran atau Radiant Superheater.
Superheater Kombinasi.
Ekonomizer
FUNGSI : memanfaatkan gas panas yang
meninggalkan superheater yang masih cukup tinggi
temperaturnya sekitar 500oC hingga 800oC
Keuntungannya : 
 Biaya perawatan lebih murah.
 Efisiensi thermis meningkat.
 Biaya operasi menjadi lebih hemat.
Air Preheater
FUNGSI : memanfaatkan gas panas yang keluar dari
ekonomiser untuk memanaskan udara sebelum
dimasukkan ke dalam tungku atau ruang bakar.
Air Preheater: Pipa
Dust Collector
FUNGSI: membersihkan gas asap yang keluar
melalui cerobong agar tidak menimbulkan
polusi udara terhadap lingkungan sekitarnya

Jenis-jenis (dust collector):


Sistem mekanis kering : siklon, multisiklon
Sistem mekanis basah : sistem hujan buatan,
sistem adhesi.
Sistem elektrostatis.
 
Cerobong
FUNGSI : menghasilkan isapan alamiah untuk
mengalirkan gas asap ke luar dari mesin uap dengan
kecepatan tertentu, mengatasi kerugian gesekan
aliran gas asap yang terjadi, mulai dari rangka bakar
atau pembakar (burner), hingga ke luar dari
cerobong, diharapkan setinggi mungkin sehingga
tidak mengganggu lingkungan sekitarnya.

Tarikan paksa diperlukan jika ketinggian maksimum


cerobong tidak mampu mengalirkan gas asap atau
cerobong memang tidak terlalu tinggi
Ventilator
FUNGSI : menciptakan isapan paksa

Tiga jenis sistem tarikan paksa, yaitu;


 sistem tarikan tekan; fan dipasang
sebelum ruang bakar.
 sistem tarikan isap; fan dipasang sebelum
cerobong
 sistem tarikan kombinasi; 2 fan dipasang
sebelum ruang bakar dan sebelum
cerobong.
Tipe dan Klasifikasi Ketel Uap

1. Berdasarkan isi tube/pipa.

a) Pipa api atau pipa asap ( Firetube


Boiler), dan
b) Pipa air ( Watertube Boiler )

www.themegallery.com
Tipe dan Klasifikasi Ketel Uap

 Firetube Boiler (Ketel buluh/pipa Api)


Boiler ini terdapat 2 bagian di dalamnya, yaitu sisi
tube/pipa dan sisi barrel/tong.

Pada ketel pipa api, nyala api dan gas panas yang
dihasilkan
pembakaran, mengalir melalui pipa yang dikelilingi oleh air.
Panas dikonduksikan melalui dinding pipa dari gas panas ke
air di sekeliling pipa tersebut.

Contoh ketel uap pipa air sederhana: ketel vertikal


sederhana, ketel Cochran, ketel Lanchasire, ketel Cornish,
kete Scotch marine, ketel lokomotif dan ketel Velcon.
Tipe dan Klasifikasi Ketel Uap

Boiler pipa-api biasanya


memiliki kecepatan
produksi uap air yang
rendah, tetapi memiliki
cadangan uap air yang
lebih besar.
Tipe dan Klasifikasi Ketel Uap

 Watertube Boiler (Ketel buluh/pipa Air)


Pada ketel pipa air, air dimasukkan ke dalam pipa
dimana pipa dikelilingi oleh nyala api dan gas
panas dari luar.
Contoh ketel jenis ini : ketel Babcock dan
Wilcox, ketel Stirling, ketel La-Mont, ketel
Benson, ketel Yarrow dan ketel Loeffler.
Tipe dan Klasifikasi Ketel Uap

Boiler jenis ini memiliki


kecepatan yang tinggi dalam
memproduksi uap air, tetapi
tidak banyak memiliki
cadangan uap air di
dalamnya
Tipe dan Klasifikasi Ketel Uap
2. Berdasarkan posisi dapur pembakar.
(a) Dibakar di dalam, dan
(b) Dibakar di luar.

 Pada ketel uap dibakar di dalam,


dapur diletakkan di dalam kulit boiler.
Sebagaian besar ketel pipa api
mempunyai jenis ini.
 Pada ketel uap dibakar di luar, dapur
disusun dibawah susunan bata.
 Ketel pipa air selalu dibakar di luar
Ketel Dengan Pembakaran Di Dalam
Tipe dan Klasifikasi Ketel Uap

3. Berdasarkan sumbu shell/kulit.


(a) Vertikal, dan
(b) horizontal.

Pada ketel uap vertikal, sumbu shell


vertikal, sedangkan pada jenis
horisontal, sumbu shellnya horisontal
Tipe dan Klasifikasi Ketel Uap
4. Berdasarkan jumlah pipa.

(a) Pipa tunggal


(b) pipa banyak.

 Pada ketel uap pipa tunggal, hanya ada


satu buah pipa api atau pipa air. Ketel
vertikal sederhana dan ketel Cornish
adalah jenis ketel pipa tunggal.
 Pada ketel pipa banyak, ada dua atau lebih
pipa api atau pipa air
Tipe dan Klasifikasi Ketel Uap
5. Berdasarkan metode sirkulasi air dan
uap.
(a) Sirkulasi alami,
(b) Sirkulasi paksa.
 Pada ketel dengan sirkulasi alami, sirkulasi
air adalah dengan arus konveksi
alami/natural, dimana dihasilkan karena
pemanasan air.
 Pada ketel uap dengan sirkulasi paksa, ada
sirkulasi paksa pada air dengan memakai
penggerak pompa. Penggunaan sirkulasi
paksadilakukan pada ketel seperti ketel La-
Mont, ketel Benson, ketel Loefler dan ketel
Velcon.
Tipe dan Klasifikasi Ketel Uap
6. Berdasarkan penggunaannya.

(a) Stasioner
(b) Mobil (bergerak).
 Ketel uap stasioner digunakan di pusat
pembangkit tenaga, dan di industri proses.
Ketel ini disebut stasioner karena ketel
tidak berpindah dari satu ke tempat
lainnya.
 Ketel uap mobil adalah ketel yang bergerak
dari satu tempat ke tempat lainnya. Ketel
jenis ini seperti ketel lokomotif dan ketel
marine.
Ketel Stasioner ( stasionary boiler ) / ketel tetap

Ketel Mobil ( mobile boiler ) / ketel pindah


Tipe dan Klasifikasi Ketel Uap
7. Berdasarkan sumber panas.

Sumber panas bisa berupa pembakaran


bahan bakar padat, cair atau gas, gas
sisa panas yang dihasilkan dari proses
kimia, energi listrik atau energi nuklir.

www.themegallery.com
Pengolahan Air Umpan Boiler
 Pada air umpan boiler bisa mengandung mineral-
mineral yang bisa menyebabkan pengendapan, korosi
dan carry over. Pengendapan material dapat
mengakibatkan menurunnya efektifitas perpindahan
panas sehingga menyebabkan penggunaan bahan
bakar menjadi boros, metal bersuhu tinggi bahkan
bisa mengakibatkan kerusakan. Pengendapan juga
merupakan masalah yang paling serius pada Boiler,
bisa juga menyebabkan masalah-masalah pada
sistem sebelum dan sesudah Boiler.
 Dimana Tujuan pengolahan air umpan pada boiler,
adalah :
 Menghindari terbentuknya kerak.
 Mencegah korosi pada peralatan
 Menghindari terbawanya senyawa yang tidak
diinginkan kedalam steam (carry over)
Pengolahan Air Umpan Boiler
Cara pengolahan air boiler :
 Pretreatment secara mekanikal dan
fisikal, seperti: clarification water,
demineralization, thermal daerator.
 Pengolahan secara kimia
(penggunaan chemichal)
 Sistem Blowdown
Pengolahan Air Umpan Boiler
Pengertian Blowdown adalah
pembuangan sejumlah kecil air boiler
dengan maksud untuk menjaga tingkat
maximum dari padatan terlarut dan
terendap pada tingkat yang diizinkan.
Sebagai contoh bila air dengan
kandungan padatan terlarut 100 ppm
kemudian diuapkan sebanyak 50 % dari
air tersebut maka konsentrasi dari
padatan menjadi 200 ppm.
Pengolahan Air Umpan Boiler
Blowdown terbagi atas 2 (dua) jenis :

Continuous Blowdown : yang dipasang


dekat dengan level permukaan air
pada steam drum, dimaksudkan untuk
menjaga tingkat padatan pada Steam
drum, dilakukan secara terus
menerus.
Intermitten Blowdown dipasang pada
bagian bawah ketel uap dimaksudkan
untuk menghilangkan padatan yang
mengendap.
www.themegallery.com
Unjuk Kerja dan Efisiensi

Unjuk kerja ketel terkait dengan kemampuan ketel untuk


menghantarkan panas dari bahan bakar ke air untuk
memenuhi spesifikasi operasional. Unjuk kerja ketel meliputi
seluruh aspek operasi. Unsur dasar unjuk kerja adalah
kapasitas operasi dan efisiensi ketel spesifikasi unjuk kerja
meliputi kapasitas operasi dan faktor-faktor untuk mengatur
kapasitas, tekanan uap, kualitas air ketel, temperatur ketel,
tarikan ketel, dan rugi-rugi tarikan (draft), analisis gas asap,
analisis bahan bakar, dan bahan bakar yang terbakar.
Spesifikasi unjuk kerja tambahan adalah kebutuhan daya fan
(temperatur gas asap ketel dan rugi-rugi tarikan) dan asumsi
pasokan bahan bakar.
Hasil spesifikasi unjuk kerja adalah efisiensi terhitung.
Efisiensi disajikan sebagai suatu persentase dari panas yang
dipasok ke ketel dan panas yang diserap oleh air ketel.
Unjuk Kerja dan Efisiensi

Metoda Perhitungan Efisiensi

Terdapat dua metode perhitungan efisiensi ketel yang bisa


digunakan. Kedua metode ini biasanya disebut Metode
Masukan/Luaran dan Metode Rugi-Panas.

Metode Masukan/Luaran tergantung pada pengukuran bahan


bakar, uap dan laju alir air umpan dan kandungan panas
masing-masing.

Dalam formula ini, ketel dirugikan dengan panas yang


ditambahkan ke bagian ‘blowdown’ dari air umpan ketel.
Metode perhitungan ini menghasilkan angka desimal yang
dinyatakan sebagai persen efisiensi.
Unjuk Kerja dan Efisiensi

Metoda Perhitungan Efisiensi

Di dalam metode ‘Rugi-Panas’, persentase masing-masing


kehilangan dihitung. Pada total rugi ditambahkan persentase
kecil untuk rugi tak terhitung dan harga total yang diperoleh
dikurangkan dari 100 %.
Terdapat 8 macam kerugian besar, yaitu:
1. Rugi panas sensibel dari gas asap kering
2. Rugi panas sensibel dari air yang ada di dalam udara
pembakaran
3. Rugi panas sensibel dari air yang ada di dalam bahan bakar
4. Rugi panas laten dari air yang ada di dalam bahan bakar
5. Rugi panas laten dari air yang terbentuk dari pembakaran
hidrogen
6. Rugi dari karbon yang tidak terbakar
7. Rugi dari bahan bakar yang tidak terbakar dalam gas asap
8. Rugi panas radiasi
Unjuk Kerja dan Efisiensi

Contoh Metoda Masukan/Luaran

Suatu ketel beroperasi pada tekanan 120 psig. Selama


periode 4 jam meteran laju alir uap menunjukkan bahwa
sebanyak 37.800 lb uap telah dibangkitkan. Temperatur air
umpan adalah 220 oF. Konsentrasi partikel padat air ketel
adalah 2.000 ppm pada akhir periode dan praktis sama
seperti konsentrasi pada awal periode. Konsentrasi zat padat
dalam air umpan ketel adalah 160 ppm. Bahan bakar adalah
gas alam. Perusahaan gas memberitahu bahwa kandungan
BTU gas alam adalah 980 BTU per ft3 untuk ft3 standar pada
tekanan 30 inchHg. Meteran gas memperlihatkan bahwa ketel
telah menggunakan gas sebanyak 49.800 ft3 selama periode
itu. Dasar tekanan untuk suatu ft3 standar gas adalah 14,4
psi. Carilah efisiensi ketel tersebut!
Unjuk Kerja dan Efisiensi
Contoh Metoda Masukan/Luaran

Efisiensi dicari dengan menggunakan


persamaan berikut:

www.themegallery.com
Unjuk Kerja dan Efisiensi

Contoh Metoda Masukan/Luaran

Efisiensi dicari dengan menggunakan persamaan berikut:

SF = Uap yang mengalir = 37.800 lb


h1 = Enthalpi uap pada 220 oF = 1192,4 BTU (merujuk tabel uap)
h2 = Enthalpi air umpan pada 220 oF = 188,1 BTU (merujuk tabel uap)
h3 = Enthalpi blowdown pada 220 oF = 321,7 BTU (merujuk tabel uap)
BF = Aliran blowdown = Konsentrasinya adalah 2.000/160
atau 12,5 x % Blowdown = 100/12,5
atau 8% dari air umpan ketel yang mengalir.
Laju alir uap = 37.800 lb adalah 92% dari BWF (boiler water
feed/air umpan ketel) yang mengalir.
Jadi BWF = (100/92) x 37.800 = 41.087 lb
Blowdown yang mengalir (BF) = (41.087 – 37.800) lb = 3.287 lb
Unjuk Kerja dan Efisiensi

Contoh Metoda Masukan/Luaran


GF = gas yang mengalir pada 14,4 psia
= 49.800 ft3 standar (standar cuft pada beban 14,4 psia)
HHV = Nilai kalor atas gas pada 30 ”Hg atau 14,73 psia
= 980 BTU
Koreksi pada tekanan 14,4 psia maka:

Jika bahan bakarnya adalah minyak dan minyak yang mengalir selama
periode waktu adalah 2.435 lb dan HHV untuk minyak adalah 18.500
BTU/lb, maka perhitungannya adalah:
LOGO

Anda mungkin juga menyukai