Anda di halaman 1dari 78

Cover

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

Lita Nurlita, S.Kep.,Ners.,M.Kep., Sp.Kep.An


 
 
 
disampaikan pada Acara Kuliah Umum
2020
Cover
OUTLINE
Anak
Anak dengan
dengan
Pengkajian
Konsep askep
masalah
masalah cairan
pada
pada
dan anak
anak
elektrolit
respirasi
Asuhan keperawatan

Suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan
pada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dalam upaya pemenuhan KDM
dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, berpedoman pada standar
keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung
jawab keperawatan
Nursing Proces
Adalah suatu metode untuk mengidentifikasi masalah dan penyelesaian
masalah (problem solving) yang menggambarkan hal yang telah dilakukan oleh
perawat
(Alfaro-LeFevre,2005, dalam Hockenberry & Wilson, 2007)
Cover
TAHAPAN PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

DIAGNOSIS

PERENCANAAN

IMPLEMENTASI

EVALUASI
PENGKAJIAN
MERUPAKAN PROSES BERKELANJUTAN DARI SEMUA TAHAPAN PENYELESAIAN MASALAH DAN
MERUPAKAN DASAR UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN.

PENGKAJIAN MELIBATKAN BERBAGAI MACAM KETERAMPILAN PERAWAT YANG TERDIRI DARI


TUJUAN, KLASIFIKASI DAN ANALISIS DATA DARI BERBAGAI SUMBER.

UNTUK MENDAPATKAN ASESSMEN YG AKURAT DAN LENGKAP, PERAWAT HARUS


MEMPERTIMBANGKAN INFORMASI PASIEN SECARA BIOPSIKOSOSIO KULTURAL DAN SPIRIUAL
Place Your Picture Here
PENGKAJIAN Place Your Picture Here

PADA ANAK
KOMPONEN PENGKAJIAN PADA ANAK

• Pemeriksaan fisik dan penilaian pertumbuhan, status


imunisasi, penilaian perkembangan antisipatory guidance
dan injury
• Health Screening
A
Pedoman umum
pengkajian pada Anak
B C

D E
Your Picture Here

Lakukan pemeriksaan dalam ruang yang


menyenangkan dan tdk mengancam

 Penerangan, dekorasi dg warna netral


 Suhu
 Penempatan alat
 Gunakan mainan & permainan
 Bila mungkin, dekorasi ruangan sesuai tingkat usia
 Privasi
 Ketersediaan supply & demand
Berikan waktu bermain dan saling mengenal
 Berbicara pada perawat
 Kontak mata
 Menerima peralatan yang ditawarkan
 Touching
 Duduk diatas meja pemeriksaan
Jika anak tidak siap
 Bicara pada ortu. dulu, bertahap pada anak atau objek
favorit
 Beri anak pujian
 Cerita lucu aau sulap sederhana
 Berikan “teman” yang tidak mengancam (mis. Boneka
tangan/jari ) untuk “bicara”dengan anak
Perbedaan pasien anak dengan dewasa

Pasien dewasa menceritakan riwayatnya sendiri


– anak butuh orangtua utk menjelaskan riwayatnya
Dewasa pertumbuhan telah lengkap
– pertumbuhan anak masih berubah
Dewasa tahapan perkembangan telah terlewati
– perkembangan anak sesuai usia berhubungan dan
berpengaruh terhadap asfek fisi dan emosionalnya
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada tahap ini perawat harus dapat menginterpretasikan dan membuat keputusan tentang data
yang telah dikumpulkan
Perawat mengorganisasikan dan mengelompokan data sesuai kategori untuk identifikasi area yg
signifikant dan membuat keputusan sbb:
 Tidak terdapat disfungsional masalah kesehatan
 Risiko terjadinya disfungsional masalah kesehatan
 Aktual disfungsional masalah kesehatan
Diagnosa keperawatan

Pernyataan klinis tentang respon individu, keluarga atau


komunitas terhadap masalah aktual dan potensial kesehatan
dan proses kehidupan
(NANDA)

oKomponen :
- Masalah , penyebab ,gejala ( PES)
- Masalah dan penyebab (PE)
PERENCANAAN
Setelah diagnosa keperawatan teridentifikasi maka perawat akan mengembangkan rencana
perawatan dan menetapkan tujuan dan kriteria
Rencana /intervensi keperawatan
IMPLEMENTASI
Tahap implementasi dimulai ketika perawat melakukan/ melaksanakan intervensi yg telah
direncanakan.
Mengakumulasikan feedback dan respon dalam bentuk hasil observasi dan komunikasi---data
dasar untuk evaluasi
Cover
Tindakan pada anak
ATRAUMATIC CARE

PERHATIKAN USIA DAN TUMBUH KEMBANG

PENDAMPINGAN KELUARGA

KOMUNIKASI

BERMAIN TERAPEUTIK
Your Picture Her

EVALUASI

Tahap terakhir dari proses keperawatan


Perawat menumpulkan data dan menganalisa data untuk menentukan apakah …..
1. Tujuan dan kriteria telah tercapai
2. Intervensi keperawatannya telah sesuai
3. Perencanaan nya membutuhkan evaluasi
4. Atau alternatif lain perlu dipertimbangkan
Dokumentasi
Cover

Meskipun dokumentasi bukan merupakan 5 tahapan dari proses keperawatan

Penting

Bukti tertulis
Evaluasi dan perkembangan pasien
Dokumentasi keperawatan
Asessmen awal dan reasessmen
Diagnosa keperawatan dan atau kebutuhan pasien
Intervensi keperawatan sesuai kebutuhan perawatan pasien
Pemberian asuhan keperawatan/ tindakan keperawatan
Respon pasien dan outcome dari tindakan keperawatan
Kemampuan pasien setelah pemberian asuhan  discharge planning
ASKEP SISTEM RESPIRASI PADA
ANAK

LITA NURLITA
REVIEW SISTEM RESPIRASI
UPPER AIRWAY

• Hidung
Berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru

• Faring
berfungsi untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif

• Laring
memungkinkan terjadinya vokalisasi
Melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan
memudahkan batuk
Anatomi Saluran Napas Atas

Hidung, saluran napas, dan sinus pada bayi


relatif sempit dan banyak pembuluh
darahmenyebab kan anak lebih mudah
terkena infeksi dan edema kesulitan
bernapas/sesak napas
Perkembangan sinus selesai pada usia12
tahun
LOWER AIRWAY

• TRACHEA
menghubungkan udara dari laryng ke paru-paru

• PARU-PARU
- Kanan : 3 lobus (atas , tengah dan bawah)
- kiri : 2 lobus ( atas dan bawah)
Pleura : parietal dan viseral
Anatomi Saluran Napas Bawah
Pada Anak/bayi

•Trakea pendek dan sempit


•Bronkial pada anak relative lebih kecil Paru kanan terbagi atas 3 lobus
dan sempit, kartilago lunak, dan sedikit dan paru kiri terdiri dari 2 lobus
jaringan elastic sehingga mudah
obstruksi

Bronkiolus
-Tidak punya kartilago
-Otothalus belum sempurna
-Mukosa banyak pembuluhdarah
-Kelenjar mucus blm sempurna
-Sekresi mucus kurang
-Gerakan Mucocilliary blm
Bronkus kanan lebih curam kalau sempurna
ada benda asing sebabkan atelectasis paru
kanan atau emfisema
Prenatal Respiratory Development

Sistem respirasi harus matur  sebelum bayi lahir

Plasenta berperan dalam proses oksigenasi di dalam kandungan  lahir


neonatus harus beradaptasikemampuan untuk mengembangkan paru
bernafas secara continues kebutuhan metabolik
Post Natal Respiratory Development
•Tekanan pada thorak selama kelahiran pervaginal mendorong cairan di
dalam paru keluar
•Respirasi distimulasi oleh hipoxemia; hipercarbia;cold;tactile stimulation;
dan penurunan konsentrasi kadar prostaglandin
•Pengembangan paru komplet dalam beberapa kali nafas alveoli
mengembang dalam 1 jam kehidupan
•Surfactan di paru  memfasilitasi pengembangan paru
•Pulmonary blood flow increases
•Penutupan foramen ovale dan ductus arteriosus pulmonary dan
circulatory system

James , nelson, Ashwill (2013)


PEDIATRIC DIFFERENCES IN
RESPIRATORY SYSTEM

Surfactan sedikit pada bayi prematur (<34mg)  RDS


(respiratory distress syndrome)
Lower airway yg lebih kecil dan belum berkembangnya
suporting cartilagoresiko obstruksi mucus, edema atau
benda asing lain
Infant : bernafas melalui hidung kesulitan bernafas melalui
mulut nasal congestikesulitan bernafas
Lanjutan…

•Diafragma merupakan otot pernafasan utama pada


neonatus, otot intercostal belum berkembang dengan baik
retraksi hal biasa pada bayi dibanding anak yang lebih besar.

•Normal respiratory pada anak lebih besar dibanding dewasa

•Alveoli berkembang rata-rata 20 juta-200 juta s.d umur 3


tahun, dan menurun setelah usia 8 tahun
Fungsi Pernafasan

Melakukan pertukaran gas antara atmosfer dengan plasma melalui


ventilasi dan difusi

VENTILASI O2 ATM → ALVEOLI


CO2 ALVEOLI → ATM
DIFUSI GAS O2 ALVEOLI → KAPILER PARU
CO2 KAPILER PARU→ ALVEOLI

mengatur penyediaan oksigen,penggunaan nutrisi, eliminasi CO2


Pengaturan keseimbangan asam basa
Proses Bernapas
Infeksi Saluran NapasAtas

•Infeksi saluran napas atas sering dialami oleh anak terutama balita
•Anak di negara berkembang seperti Indonesia menderita ISPA atas 6-8
episode/tahun
•ISPA atas menyebabkan kunjungan kepelayanan kesehatan meningkat, tidak
masuk sekolah, biaya pengobatan, orang tua tidak masuk kerja, dan lain
sebagainya
•ISPA antara lain: Common cold, faringitis, rhinofaringitis, tonsilofatingtis,
rhinosinositis, danlain-lain
Common cold

Etiologitu: Rhinovirus
Viruses: para influenza virus
Transmisi: aerosol, droplet, Kontak langsung/tidak langsung dengan sekret
infeksius
Dapat dicegah dengan cuci tangan
Infeksi Rhinovirus dapat terjadi sepanjang tahun, namun terutama musim hujan
Gejala common cold

Masa Inkubasi: < 2 hari(8-10 jam)


Gejalatimbul: 1-3 harisampai10 haridapatsembuhsendiri
Gejala: pilek, hidung mampet, batuk, bersin, lesu, demam,
sakit kepala, tidak mau makan
Tidak membutuhkan pemeriksaan laboratorium
Tatalaksana simtomatik, nutrisi adekuat
PNEUMONIA

MERUPAKAN INFLAMASI PADA PARENKIM PARU YANG TERJADI KARENA


INFEKSI PRIMER ATAU SEKUNDER YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS
ATAU BAKTERI

TIPE PNEUMONIA: VIRAL DAN BAKTERI


Klasifikasi pneumonia berdasarkan lokasi

Pneumonia lobularis
Pneumonia lobaris : (bronchopneumonia) : mengenai
mengenai 1 / > lobus lobulus paru dan bronkhiolus yg
paru dan seluruh lobus m’timbulkan konsolidasi alv. Pd
lobulus yg berdekatan dan
mengalami konsolidasi eksudasi yg m’halangi jalan nafas

Pneumonia Interstitial: Mengenai Interstitium


Paru (Dinding Alv. pemb. alv. dan bronkhiole) :
tidak terdapat Konsolidasi Atau Eksudasi Ke
Cavum Alv. Tetapi Terjadi Penyebaran
Granuloma Berbercak Yg M’timbulkan Nekrosis
Dan Pembentukan Caverne .
VIRAL PNEUMONIA
Penyebab : virus influeza, para influenza
Sering terjadi pada anak dibawah usia 3 tahun
Manifestasi klinis :
- demam
- batuk
- cracle
- wheezing
- headache
- malaise, myalgia
- abdominal pain
- Biasanya berlangsung selama 5-7 hari
- hasil thorak fot0 : infiltrasi
- WBC count < 2000/mm3
BAKTERIAL PNEUMONIA
Penyebab : S. Pneumoniae ( anak usia < 5 th), M. Pneumoniae and C Pneumoniae ( anak > 5 th)
atau juga bisa disebabkan H.Influenza dan grup streptokokus

Manifestasi klinis :
- upper respiratory infection
- demam tinggi, batuk, nyeri dada
- respiratory distress
MANIFESTASI KLINIS
ADANYA EKSUDASI KE INTERSTITIAL PARU DAN CAVUM ALV.

 MEMBRAN RESP. MENJADI > TEBAL 


COMPLIENCE PARU  RESP.DANGKAL, RR
DIFUSI GAS   PERUBAHAN GAS DARAH
 KELEMBABAN SAL. NAFAS  SUARA NAFAS RALES
JIKA MENGENAI BRONKHIOLUS, EKSUDASI PADA INTERSTITIAL
BRONKHIOLUS  JALAN NAFAS MEJADI SEMPIT  PADA AUSKULTASI
TERDENGAR WHEEZING
MEKANISME PERTAHANAN SAL. NAFAS  MUKUS>>
 MENGHALANGI JALAN NAFAS
 USAHA UNTUK RESP.  RETRAKSI STERNOCLEIDOMASTOID, SUPRASTERNAL,
INTERCOSTAL, SUBSTERNAL
SUARA NAFAS PADA AUSKULTASI RONKHI
® VENTILASI  DIFUSI   PERUBAHAN GAS DARAH
KONSOLIDASI ALV.
  PERMUKAAN DIFUSI  PO2, PCO2
ACIDOSIS
PADA PERKUSI TERDENGAR HIPERSONOR
JIKA MENGENAI PLEURA : NYERI DADA
PLEURITIS TERUTAMA SAAT INSPIRASI DAN
PADA AUSKULTASI TERDENGAR PLEURA
FRICTION RUB

MANIFESTASI RADANG AKUT : DEMAM DAN


LEUKOSITOSIS
DALAM BUKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI
RUMAH SAKIT
PNEUMONIA DIKLASIFIKASIKAN MENJADI :

1.PNEUMONIA RINGAN
2.PNEUMONIA BERAT
PNEUMONIA RINGAN
DIAGNOSIS
Disamping batuk atau kesulitan bernafas, TATALAKSANA
hanya terdapat nafas cepat saja - Anak dirawat jalan
- 2 bln- 11 bln ≥ 50x/mnt -- ber antibiotik : Kotrimoksasol,
-1 thn- 5 thn ≥40 x/mnt
amoksisilin
Pastikan anak tidak ada tanda pneumonia berat
TINDAK LANJUT
-Edukasi ibu untuk memberi makan
anak
- bawa anak setelah 2hari
-Evaluaisi pernafasan
PNEUMONIA BERAT
DIAGNOSIS
batuk atau kesulitan bernafas ditambah minimal salah satu hal berikut ini
Kepala terangguk-angguk
Pernafasan cuping hidung
Tarikan dinding dada bagian bawah kedalam
Foto dada menunjukan gambaran pneumonia (infiltrat luas ,konsolidasi dll)
Selain itu bisa didapatkan tanda berikut :
Nafas cepat :
- anak < 2 bulan : ≥60 x/mt
- anak 2 – 11 bulan : ≥50 x/mt
- anak 1-5 tahun : ≥40 x/mt
- anak ≥5 tahun : ≥30 x/mt

Suara merintih (grunting) pada bayi muda


Pada auskultasi terdengar : cracle (ronkhi), suara pernafasan menurun, suara pernafasan bronkial
Dalam keadaan yg sangat berat dapat dijumpai : anak tdk menyusu/makan/minum, kejang, letargis, tidak
sadar, sianosis, distress pernafasan berat
Asessment

•Kaji suara nafas anak


•Respiratory rate
•Irama
•Warna kulit
•Tanda-tanda vital
•Dan derajat kelelahan
•Laporkan segala bentuk tanda dan gejala yg mengarah ke
respiratory Distress
Nursing Diagnosis
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi bronchial
2. Tidak efektifnya pola nafas b.d peningkatan mucus dan
nyeri saat inspirasi
3. Gangguan pertukaran oksigen b.d peningkatan mukus
dan akumulasi eksudat
4. Resiko kekurangan volume cairan b.d demam,
penurunan intake cairan dan tachynea
5. Defisit pengetahuan b.d penyakit dan home care
6. Ansietas orangtua b.d sesak nafas pada anak dan
hositalisasi
7. Nyeri akut b.d batuk
Intervention
•Elevasi tempat tidur/ comfort posisi
•Rubah posisi setiap 2 jam
•Berikan oksigen sesuai kebutuhan dan lakukan monitoring
•Berikan cairan intravena dan terapi sesuai advise medik
(antipiretik, antibiotik dan analgesik)
•Lakukan monitoring intake dan output
•Obsevasi ada nya tanda-tanda dehidrasi
•Manajemen konservasi energi (rest periode)
•Memfasilitasi kebutuhan edukasi untuk pasien dan keluarga
(penyakit,pengobatan, perawatan—home care)
Evaluasi

•Bagaimana tanda-tanda vital anak (berada dalam batas


normal)
•Saturasi oksigen > 95%
•Anak tidak menunjukan tanda-tanda dehidrasi
•Keluarga paham dan mengerti ttg penyakit anak dan cara
perawatannya
•Keluarga tidak cemas
•Anak nyaman dan tidak nyeri
Pengkajian masalah cairan dan
elektrolit

LITA NURLITA
PROPORSI CAIRAN TUBUH PADA ANAK

James, Nelson & Aswill (2013)


Neonatus dan infant memiliki proporsi cairan ektraseluler yg lebih besar dibanding anak  otak dan
kulit (cairan interstitial) memiliki proporsi yg lebih besar

Selama periode infant kebutuhan cairan harian meningkat dan penerimaan cairan yg sedikit 
rentan terjadinya dehidrasi
Perbedaan status cairan pada infant
dibanding anak yang lebih besar :
Basal metabolik rate 2x lebih besar
Rata-rata 4-5 x kebutuhan cairan nya lebih tinggi per kg/BB
Hanya 10% kemampuan untuk mengekskresikan sodium

( Merrenstein & Gardner,2006)


Perbedaan pada anak terkait cairan dan
elektrolit
Infant
% air terbesar di ECF, infant dapat kehilangan jumlah cairan yg sesuai dg jumlah ECF dalam 2-3
hari
Infant kurang mampu utk mengkonsentrasikan urin  fungsi renal yang masih imatur
Infant memiliki peristalsis yang tinggi dibanding anak yg lebih besar
Infant (imatur lower esophageal spincter)reflux
Infant membutuhkan waktu yg lama utk mengkompensasi asidosispenurunan kemampuan
acidify urin
Lanjutan…

Infants & Young Children


Memiliki turnover metabolik air yg tinggi dibanding dewasa  jika kehilangan tidak segera di ganti
 imbalance
Tidak memiliki kemampuan untuk memverbalkan “rasa Haus”
lanjutan
Infants & Children
Memiliki proporsional body surface Area > dibanding body mass potensial kehilangan cairan >>
Skin & GI tract
Proporsi ECF lebih besar
Sistem imunitas yg masih lemah infeksi,demam, GE, ISPA ggn cairan & elektrolit

(James, Nelson & Ashwill,2013)


REGULATORY MECHANISMS
KIDNEY  concentrate & dilute Urine

GASTROINTESTINAL TRACT  absorb electrolit

THERMOREGULATORY MECHANISM
 IWL n skin

THIRST MECHANISM (hypothalamus)


PENGATURAN VOLUME CAIRAN TUBUH
Perkiraan Kehilangan Cairan
Dapat diukur (normal/abnormal)
diuresis
gastrointestinal
perdarahan
drain
Tak dapat diukur (IWL)
Pernafasan sekitar 8 cc/kg/hari
Penguapan dari kulit ↑13%/C diatas 37 C
Luka terbuka
Minimum urine output

Infant – todler : >2-3 ml/kg/jam

Preschool – young school age children :


>1-2 ml/kg/jam

School age children –adolescents : 0,5-1 ml/kg/jam


Insensible Water Loss
Rumus IWL Anak :

(30 – usia (tahun)) cc/kgBB/hari

IWL Bayi : 30-50 cc/kg BB/hari

IWL pada kenaikan suhu :

IWL +200 (suhu tinggi – 36,8 ºC)


catt : 36,8 ºC adalah konstanta
Kondisi yang sering terjadi pada anak
Dehidrasi
- ringan
- sedang
- berat

Diarrea

vomiting
Fokus health Story
Riwayat kesehatan sekarang
- kapan gejala mulai, durasi
- kontak dengan yg sakit
- perubahan berat badan
- demam / diaphoresis
- perubahan keadaan umum/ kesadaran
- jumlah pengeluaran (output) selama 24 jam terakhir
- perubahan feses (konsistensi, jumlah dan warna) dll
Lanjutan…
Past medikal history
- prenatal/ neonatal
kelainan kongenital  gastrointestinal/ urinary sistem
- rekurren, chronik, post surgery

Nutritional asessment
Family medical History
Social and environtmental history
Growth and development
FOCUSED PHYSICAL ASESSMENT
General Appearance  level of distress
Integumentary system (pale, mottled, syanosis……
Thorax and Lungs
change respiration rate & quality
Cardiovascular system (pulse rate & quality)
Abdomen (abdominal distensi ….
Neurologic System ( change in level of Consciousness….
DEHIDRASI (HIPOVOLEMIA)

Dapat terjadi karena kekurangan pemasukan air atau pengeluaran yang berlebihan

Kekurangan cairan dapat terjadi dengan atau tanpa ketidakseimbangan elektrolit


Lanjutan hipovolemia

PENYEBAB :
. Kehilangan cairan melalui saluran pencernaan
1

2. Terjadi pengeluaran yang berlebihan seperti :


muntah, diare, fistula dan drainage
3. Poliuria, hiperglikemia, pengobatan diuretik
4. Demam ( peningkatan metabolisme yg dapat
menyebabkan nafas cepat sehingga penguapan
lebih banyak )
5. radiant heat (phototherapy)
6. Intake cairan yang kurang
GEJALA
. Berat badan turun 2 % (hipovolemia ringan), 5 %
1

(hipovolemia sedang), 8 % (hipovolemia berat)]


2. Menurunnya turgor kulit dan lidah
3. Menurunnya kelembaban di mulut atau mukosa mulut
kering
4. Produksi urine kurang dari 1ml/kg BB/jam
5. BJ urine, hematokrit dan BUN meningkat
6. Hipotensi postural, bila pasien bergerak dari tidur ke
duduk
7. Tahikardia, hipotermia
8. CVP kurang dari 5 cm H2O
9. Menurunnya kesadran
10. Ekstremitas dingi
Klasifikasi tingkat dehidrasi anak
klasifikasi Tanda-tanda / Gejala pengobatan
Dehidrasi Berat Terdapat dua/lebih tanda : Beri cairan untuk diare
• letargis/ tidak sadar dengan dehidrasi berat
• mata cekung
•Tidak bisa minum atau malas minum
•Cubitan kulit perut sangat lambat ( > 2
detik)

Dehidrasi Ringan/ sedang Terdapat dua/lebih tanda : Beri cairan untuk


• rewel / gelisah dehidrasi ringan
• Mata cekung
• minum dengan lahap
• cubitan kulit kembali lambat

Tanpa Dehidrasi Tidak terdapat cukup tanda untuk


diklasifikasikan
Cover
Prinsip dasar terapi cairan

penggantian : kehilangan cairan GIT, syok sepsis , syok hipovolemia

pemeliharaan : pengeluaran cairan normal, urine, IWL

perbaikan : keseimbangan asam basa, keseimbangan cairan dan elektrolit


Terapi Cairan

Resusitasi Rumatan

Kristaloid Koloid Elektrolit Nutrisi

PERBAIKAN

Mengganti kehilangan 1. Kebutuhan normal


akut (perdarahan, GI loss) (IWL + urin+ feses)
2. Dukungan nutrisi 73
1957 Pediatrics
nce n
na t i o
i nte ydra
Ma Reh
and

4-2-1 Rule
Maintenance Fluid

4-2-1 Rule
4ml/kg/hr for the first 10kg
2ml/kg/hr for the second 10kg
1 ml/kg/hr for every kg thereafter

= 100ml/kg/day for the first 10 kg


= 50ml/kg/day for the second 10kg
= 20ml/kg/day for every kg thereafter
Kebutuhan cairan berdasarkan usia
Kebutuhan cairan sangat ditentukan oleh fungsi jantung dan ginjal

Kebutuhan cairan :
- < tahun 120 -140 ml/kg/hari
- 1-3 tahun 110-120 ml/kg/hari
- 4-6 tahun 90 – 110 ml/kg/hari
- 7- 10 tahun 75 – 90 ml/kg/hari
- 11 – 18 tahun 60 – 75ml/kg/hari
Kesimpulan

Masalah oksigenasi dan cairan pada anak merupakan hal


yang sering terjadi dan menjadi perhatian perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan.
Pemberian asuhan keperawatan yang baik diawali dengan
pengkajian yang baik dan komprehensif sesuai dengan
tahapan usia tumbuh kembang anak
Cover

Thank You
Insert the Sub Title
Any
of Your Question
Presentation ?

Anda mungkin juga menyukai