Anda di halaman 1dari 11

PANCASILA

SEBAGAI IDEOLOGI
NEGARA
September 2019
Ideologi
=
sesuatu yang
memperkuat dan Ideologi
memperdalam =
identitas bangsa alat bagi rezim-
rezim yang
berkuasa untuk
melanggengkan
kekuasaan
Pengertian Ideologi
Menurut Usman dan Alfian, ideologi adalah
serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar
yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang
dimiliki dan dipegang oleh suatu masyarakat atau
bangsa sebagai pandangan hidup.

Ideologi bangsa merupakan cara pandang suatu


bangsa dalam menyelenggarakan negaranya.
Pengertian Ideologi
Dimensi kekuatan ideologi tergantung tiga hal, yaitu:
 Dimensi realita, bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung
dalam ideologi itu secara riil berakar dan hidup dalam
masyarakat atau bangsanya
 Dimensi idealisme, bahwa nilai-nilai dasar ideologi
tersebut mengandung idealisme, bukan lambungan angan-
angan,
 Dimensi fleksibilitas atau dimensi pengembangan, bahwa
ideologi tersebut memiliki keluwesan yang
memungkinkan dan bahkan merangsang pengembangan
pemikiran-pemikiran baru.
Pengertian Ideologi
Menurut Soerjanto Poespowardojo ideologi
mempunyai fungsi, yaitu:
1. Struktur kognitif,
2. Orientasi dasar,
3. Norma-norma yang menjadi pedoman,
4. Bekal dan jalan untuk menemukan identitas,
5. Kekuatan yang mampu menyemangati,
Pancasila dan Ideologi Dunia
Pancasila sebagai ideologi Indonesia
mempunyai ajaran-ajaran yang memang
mengandung nilai-nilai yang terkandung dalam
ideologi lain. Filsuf Inggris, Bertrand Russel,
yang menyatakan bahwa Pancasila sebagai
sintesis kreatif antara Declaration of American
Independence (yang merepresentasikan ideologi
demokrasi kapitalis) dengan Manifesto Komunis
(yang mereprensentasikan ideologi komunis).
Pancasila dan Ideologi Dunia
Liberalisme
1. Individualis, yaitu mengutamakan kebebasan
warganya dan terbebas dari dimensi sosialnya,
2. Sekuler yaitu memberi kebebasan kepada
warganya untuk memeluk dan menjalankan
agamnya masing-masing dan bahkan untuk tidak
memeluk agama.
Pancasila dan Ideologi Dunia
Komunisme
1. Bersifat atheis yaitu menolak agama dalam suatu
negara,
2. Otoriter yaitu menuntut warganya bersikap dogmatis,
3. Tidak menghormati manusia sebagai makhluk
individu, prestasi dan hak milik individu tidak diakui.
4. Totaliter yaitu tidak membuka pintu sedikit pun
terhadap pikiran lain.
Pancasila dan Agama
Notonagoro, (dalam Kaelan, 2012 : 47) “bangsa Indonesia
sebagai asal dari nilai-nilai Pancasila, … yang digali dari
bangsa Indonesia yang berupa nilai-nilai adat istiadat
kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari”.

Latif, (2011 : 67)“sejak dekade 1920-an ketika Indonesia


mulai dibayangkan sebagai komunitas politik bersama,
mengatasi komunitas kultural dari ragam etnis dan agama,
ide kebangsaan tidak terlepas dari Ketuhanan”.
Pancasila dan Agama
Dari dua pendapat di atas, jelas bahwa hubungan
antara Pancasila dan agama.

Eksan, 2000, “Pancasila dan agama dapat


diaplikasikan seiring sejalan dan saling
mendukung. Agama dapat mendorong aplikasi
nilai-nilai Pancasila, begitu pula Pancasila
memberikan ruang gerak yang seluas-luasnya
terhadap usaha-usaha penigkatan pemahaman,
penghayatan dan pengamalan agama”.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai