Anda di halaman 1dari 10

• HUBUNGAN KEPATUHAN DIET DENGAN

PENINGKATAN INTERDIALYTIC WEIGHT


GAIN (IDWG) PADA PASIEN YANG
MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH
SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI
GAMBARAN TEMPAT UMUM PENELITIAN
• Rumah sakit permata bunda memiliki visi Menjadi rumah sakit pilihan masyarakat
Grobogan dan sekitarnya. Untuk mewujudkan visi tersebut, rumah sakit permata
bunda memiliki misi meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia,
memberikan pelayanan kesehatan yang menjamin mutu dan keselamatan pasien,
pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan masyarakat dan
menumbuhkan budaya kerja yang positif, adaptif serta proaktif. Kemudian untuk
motto rumah sakit permata bunda adalah kami memberi hanya yang terbaik.
Dalam pelayanan, rumah sakit permata bunda memiliki pedoman dalam budaya
kerja, yaitu tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya. Secara lokasi, rumah sakit
Permata bunda memiliki lokasi yang strategis karena berada di tengah kota dan
dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat. Dalam jalannya penelitian,
peneliti tidak menemukan adanya halangan atau kendala yang berarti. Melalui
masukan dari pembimbing dan bantuan dari beberapa pihak, peneliti mampu
menyelesaikan penelitian ini meski tidak tepat waktu.
• Penelitian dilaksanakan membagi kuesioner kepada responden pasien
hemodialisa. Hasil penelitian terdiri dari karakteristik responden yang terdapat
frekuensi umur, jenis kelamin dan strata pendidikan responden. Kemudian
terdapat analisa univariat yang terdapat frekuensi setiap variabel. Serta analisa
bivariat terdapat hasil korelasi dari setiap variabel
Karakteristik Responden
Umur Frekuensi (n) Prosentase
Responden (%)
< 30 th 3 6.2 %
30 – 40 th 22 45.8%
>40 th 23 47.9%
Total 48 100%

Jenis Kelamin Frekuensi (n) Prosentase


(%)
Laki-laki 29 60.4 %
Perempuan 19 39.6 %
Total 48 100%

Pendidikan Frekuens Prosentase


responden i(n) (%)
Tidak sekolah 5 10.4 %
SD 11 22.9 %
SMP 6 12.5 %
SMA 21 43.8 %
PT 5 10.4 %
Total 48 100 %
Pekerjaan responden Frekuensi(n) Prosentase (%)

Tidak Bekerja 3 6.2 %


Petani 2 4.2 %
Wiraswasta 13 27.1 %
IRT 10 20.8 %
PNS 5 10.4 %
PEGAWAI PABRIK 15 31.2 %

Total 48 100 %
Analisa Univariat
Kepatuhan Diet Frekuensi Prosenta IDWG Frekuensi Prosentase (%)
(n) se (%) (n)
IDWG 40 83.3 %
Tidak Patuh 15 31.2 % Ringan
IDWG 7 14.6 %
Patuh 33 68.8 % Sedang
IDWG Berat 1 2.1 %
Total 48 100 % Total 48 100 %

ANALISA BIVARIAT
Variabel Kepatuhan Diet
Nila
Tidak Patuh Patuh
Total ip
IDWG N % N % N % .
Ringan 9 22.5 % 31 77.5% 40 100% 002
Sedang 5 33.3 % 2 28.6 % 7 100%
Berat 1 6.7 % 0 0% 1 100
%
PEMBAHASAN
• Analisa Univariat

• Distribusi frekuensi kepatuhan diet

• Berdasarkan tabel 4.6 di dapatkan bahwa mayoritas responden tergolong memiliki sikap patuh terhadap diet gagal ginjal kronik

sejumlah 32 responden dengan prosentase 66.7%. Dari tabel tersebut menunjukan bahwa mayoritas responden penelitian berumur > 40

tahun dengan frekuensi 23 responden (47.9%). Hal ini disebabkan karena umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

perilaku seseorang, sedangkan dalam kepatuhan umur termasuk dalam salah satu komponen dari faktor pasien yang mampu

mempengaruhi kepatuhan seseorang. Menurut Sumigar,Rompas & pondaag (2015), umur berkaitan erat dengan tingkat kedewasaan atau

maturitas, yang berarti bahwa semakin meningkatnya umur seseorang, akan semakin meningkat pula kedewasaan atau kematangan baik

secara teknis, maupun psikologis, serta akan semakin mampu melaksanakan tugasnya. bahwa strata pendidikan responden tertinggi

adalah SMA sejumlah 43.8%.

• Pendidikan yang lebih tinggi mempunyai pengetahuan yang lebih luas juga memungkinkan pasien untuk dapat mengontrol dirinya

dalam mengatasi masalah yang dihadapi, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, pengalaman, dan mempunyai perkiraan yang tepat

bagaimana mengatasi masalah serta mudah mengerti tentang yang diajarkan oleh petugas kesehatan tentang kepatuhan dietnya

(Sumigar,Rompas & pondaag 2015).

• Kepatuhan adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh professional kesehatan, Arifin &

Damayanti, (2015) dalam Rostanti, Bawotong, Onibala, (2016). Kepatuhan diet merupakan suatu penatalaksanaan untuk

mempertahankan fungsi ginjal secara terus menerus dengan prinsip rendah protein rendah garam dimana pasien harus meluangkan

waktu menjalani pengobatan yang dibutuhkan (Sumigar, Rompas, Pondaag 2015).


• VARIABEL IDWG
• Penambahan berat badan interdialytic (Interdialytic Weigh Gain) adalah
selisih berat badan sebelum dialisis dengan berat badan sesudah dialisis sesi
sebelumnya (Liani, 2016 dalam Pagalla, 2017).
• Berdasarkan tabel 4.7 di dapatkan bahwa mayoritas responden yang
memiliki IDWG ringan sejumlah 40 responden dengan prosentase
83.3.Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
Riyanto (2011) berdasarkan distribusi penambahan berat badan di antara
dua hemodialisis terbesar adalah pada kategori penambahan rata-rata 64,5%
dan terkecil adalah pada kategori penambahan berat badan ringan 11,8%.
Hasil penelitian ini juga dibuktikan dengan hasil penelitian Andriati &
Rohimi (2016) dari penelitian didapatkan bahwa semua informan
menyatakan haus adalah hambatan utama dalam ketidakpatuhan
mempertahankan IDWG yang kurang dari 5% BB kering. Selain itu pula
sebagian informan menyatakan aktifitas juga sebagai hambatan dalam
menjaga intake cairan antara lain banyaknya aktifitas serta aktifitas diluar
ruangan yang menyebabkan lebih sering haus.
• Analisa Bivariat
• Hasil uji rank spearmen antara variabel kepatuhan diet dengan
kejadian interdialytic weight gain (IDWG) , dimana dari uji
tersebut di dapatkan nilai p value<0,05 yaitu 0.003, sehingga
dapat disimpulkan terdapat Hubungan kepatuhan diet dengan
peningkatan interdialytic weight gain (idwg) pada pasien yang
menjalani hemodialisa di rumah sakit permata bunda Purwodadi.
Menurut peneliti hasil tersebut menunjukan bahwa pentingnya
mengatur diet untuk mencegah timbulya IDWG.
• Sesuai dengan teori menurut Agh Tamas (2011) ketidakpatuhan
tejadi dikarenakan, Lupa, Kecerobohan, Menghentikan obat
ketika merasa lebih baik dan Merasa lebih buruk. Lupa dan bosan
merupakan hal yang biasa dalam kehidupan manusia, sehingga
untuk mencapai suatu tujuan tertentu seperti pengobatan sangat
dibutuhkan pengetahuan dan motivasi
• Meistatika (2017) Ketidakpatuhan dalam menjalani hemodialisis mengakibatkan
peningkatan IDWG yang kemudian berakibat pada peningkatan hospitalisasi dan
mortalitas. Berdasarkan hasil penelitian dan dihubungkan dengan teori, dapat
disimpulkan bahwa kepatuhan pasien dalam mengontrol asupan cairan sangat
dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan motivasi dalam diri pasien itu sendiri,
sehingga memengaruhi peningkatan Inter Dialytic Weight Gain (IDWG) dan
berakibat kepada derajat kesehatan pasien. Menurut (Hakiki, 2015; Isroni, 2013;
Hadi, 2015 dalam Relawati, 2016) .
• faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan pasien dalam mengontrol intake
(asupan) cairan pada pasien yang menjalani terapi hemodialisis yaitu pendidikan,
jenis kelamin, keterlibatan tenaga kesehatan, keterlibatan keluarga pasien, konsep
diri pasien, pengetahuan pasien, manajemen diri pasien itu sendiri. Hal tersebut di
dukung oleh hasil penelitian dimana rata-rata responden penelitian berumur 39
tahun dengan minimum umur 26 tahun dan maxsimal umur 57 tahun. Hal ini
disebabkan karena umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
perilaku seseorang, sedangkan dalam kepatuhan umur termasuk dalam salah satu
komponen dari faktor pasien yang mampu mempengaruhi kepatuhan seseorang.
Menurut Sumigar,Rompas & pondaag (2015), umur berkaitan erat dengan tingkat
kedewasaan atau maturitas, yang berarti bahwa semakin meningkatnya umur
seseorang, akan semakin meningkat pula kedewasaan atau kematangan baik secara
teknis, maupun psikologis, serta akan semakin mampu melaksanakan tugasnya.
SIMPULAN
• Simpulan
• Setelah dilakukan penelitain selama bulan September,maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
• Hasil penelitian dapatkan bahwa mayoritas responden tergolong
memiliki sikap patuh terhadap diet gagal ginjal kronik sejumlah 32
responden dengan prosentase 66.7%.
• Hasil penelitian dapatkan bahwa mayoritas responden
yangmemiliki IDWG ringan sejumlah 40 responden dengan
prosentase 83.3.
• Hasil uji rank spearmen antara variabel kepatuhan diet dengan
kejadian interdialytic weight gain (IDWG) , dimana dari uji
tersebut di dapatkan nilai p value<0,05 yaitu 0.003, sehingga
dapat disimpulkan terdapat Hubungan kepatuhan diet dengan
peningkatan interdialytic weight gain (idwg) pada pasien yang
menjalani hemodialisa di rumah sakit permata bunda Purwodadi
MATUR SUWUN

Anda mungkin juga menyukai