Air got yang dipompa masuk ke tabung pertarna akan menjalani pemisahan dimana air
got tersebut akan melewati plat – plat pemisah utama yang terpasang horizontal dalam
tabung pemisah sehingga lumpur tidak akan melewati ataupun ikut dengan air got ke
ruang .Air got yang masih mengandung minyak yang melewati plat –plat utama ini akan
menjalani proses pemisahan pada plat – plat kedua, sehingga lumpur yang ringan akan
tertahan. Selanjutnya dalam tabung ini akan terjadi proses pemisahan dimana prinsip
kerjannya berdasarkan berat jenis cairan sehingga minyak yang memiliki berat jenis
lebih rendah dari air akan berada dipermukaan air dan terkumpul dalam ruang
pengumpulan minyak. Kemudian air got yang telah dipisahkan dengan minyak
berdasarkan berat jenis ini, akan disalurkan ke tabung pemisah kedua.
Proses pemisah pada tabung kedua
Setelah melalui proses pemisahan pada tabung pemisah pertama, air got yang telah
berkurang kandungan minyaknya akan mengalami proses pemisahan lagi, dimana pada
tabung pemisah kedua air got akan disaring kembali melalui Coallescer sehingga partikel
– partikel minyak akan dialirkan keluar tabung pemisah untuk dibuang ke laut, namun
sebelumnya melalui suatu alat pendeteksi kandungan minvak (Oil Content meter) untuk
mencegah teriadinya pencemaran di laut
Proses Pengeluaran Minyak dari Ruang Pengumpul pada Tabung Pemisah
Oily Water Separator (OWS) adalah pesawat yang mampu memisahkan air dari air buangan yang mengandung
minyak sampai hasil pemisahannya mencapai kurang dari 15 ppm.
Prinsip dasar dan cara kerja OWS yaitu pemisahannya berdasarkan berat jenis dari unsur - unsur yang
terkandung di dalam air got yang di proses. Dimana unsur yang memiliki berat jenis paling besar (lumpur) akan
berada paling bawah dan keluar lewat sludge out, kemudian air yang berat jenis lebih berat dari minyak dan lebih
ringan dari lumpur akan berada dibawah minyak di ruang pemisah. Sehingga minyak yang berada dipermukaan
akan dialirkan ke Waste Oil Tank, sedangkan air yang telah melalui proses penyaringan yang kedua akan keluar
dari OWS dengan tingkat kandungan dibawah 15 ppm.Spesifikasi Komponen Teknis• Filter Komponen berupa
kawat kasa penyaring dimana partikel - partikel besar akan terpisah pada saat proses penghisapan air limbah got
kapal maka hanya media cair saja yang masuk kedalam pesawat OWS sebelum proses pemisahan :
• Plunger pump Komponen berupa pompa plunger, pemindah media cair dengan kekentalan (viskositas) yang
cukup tinggi dari kolom got menuju kedalam tabung pemisah hingga menekan cairan keluar
• Plat Pemisah Utama dan Kedua (Primary and Secondary Separating Section) Plat ini membentuk susunan -
susunan plat yang horizontal yang air got yang masuk ke ruang pemisah ini melalui proses penyaringan/pemisah
pada tiap-tiap plat. Dimana unsur yang memiliki berat jenis paling besar (air) akan berada paling bawah
kemudian minyak yang berat jenis lebih kecil berada diatasnya akan terkumpul diruang pengumpulan minyak
(Oil Collecting Chamber) dengan demikian kandungan minyak air got akan berkurang
• Ruang Pengumpulan Air (Water Collecting Chamber) Ruang ini terletak di bagian sisi kanan tabung pemisah
yang mana berfungsi sebagai tempat pengumpulan air laut yang telah dipisahkan berdasarkan berat jenisnya.
Dan selanjutnya air tersebut akan dikeluarkan ke laut melalui pipa pembuangan air
Proses Pengeluaran Minyak dari Ruang Pengumpul pada Tabung Pemisah
Pipa Pengeluaran Minyak (Oil Outlet) Pipa ini berfungsi sebagai saluran pengeluaran
minyak dari ruang pengumpul minyak ke Waste Oil Tank
Pipa Pengeluaran Air (Water Outlet) Pipa ini berfungsi sebagai saluran pengeluaran
air dari ruang pengumpul air keluar kapal IMPLEMENTASI PESAWAT OWS
Diatas Kapal Ikan : Dalam penempatan pesawat OWS diatas kapal masih perlu
adanya kajian terkait dengan dimensi ruang kerja kamar mesin serta debit limbah
minyak yang dihasilkan oleh kapal. Untuk ukuran kapal dari 50 - 100 GT masih
memungkinkan pesawat OWS dipasang didalam ruang mesin, namun untuk kapal
berukuran 10 - 50 GT dapat mengganggu mobilitas para ABK dalam bekerja
Di Atas Dermaga Pelabuhan Perikanan : Kemungkinan adanya kendala pemasangan
pesawat OWS pada kapal 10 - 50 GT, maka dapat disiasati dengan penempatannya
diatas dermaga. Dimana, kapal-kapal berukuran 50 GT kebawah dapat membuang
dan mengumpulkan limbah air got tersebut kedalam tangki penampung dan
selanjutnya akan diproses oleh pesawat OWS yang telah tersedia di dermaga
Beberapa Cara Penjegahan Pencemaran Air Laut Oleh Kapal
Beberapa Cara Penjegahan Pencemaran Air Laut Oleh Kapal
• Pada setiap kapal yang memiliki GRT melebihi atau sama dengan 400 ton
dipersyaratkan untuk dilengkapi dengan Peralatan Pencegah Pencemaran
dilaut akibat Minyak. Peraturan ini dituangkan dalam konvensi IMO yang
dikenal dengan MARPOL 73/78
• Peralatan yang dipasang antara lain terdiri dari : Oily water Separator, oil
filtering unit, monitoring dan control system, sludge tank dan discharging
piping yang keseluruhannya harus memenuhi persyaratan MARPOL.
ALAT PEMISAH AIR YANG MENGANDUNG MINYAK / OILY WATER SEPARATOR
• Sesuai dengan persyaratan seluruh kapal dengan GRT diatas atau sama
dengan 400 ton harus dipasang peralatan Oily Water Separator (OWS)
• OWS merupakan rangkaian unit pompa dan alat pemisang minyak yang
bekerja dengan sistim centrifugal dan sistim filter yang mempunyai
kerapatan tidak lebih dari 15 ppm
ALAT PEMISAH AIR YANG MENGANDUNG MINYAK / OILY WATER SEPARATOR
• Jenis lain dari peralatan pemisah kandungan minyak ini adalah sistim
filter (oil filtering unit) . Peralatan ini juga ditempatkan dikamar mesin, yang
terdiri dari rangkaian beberapa tingkatan filter, umumnya terdiri dari tiga
unit filter.
• Pada sistim instalasi terdapat kran untuk memeriksa contoh air sebelum
dibuan kelaut, dan contoh ini secara berkala dapat diperiksa melalui
laboratorium. Instalasi OWS ataupun sistim filter dikapal harus dilengkapi
dengan buku petunjuk dan gambar instalasi pipa.
OIL DISCHARGE MONITORING AND CONTROL SYSTEM
• Sesuai dengan persyaratan untuk kapal yang dipasang peralatan Oily Water Separator (OWS) dengan penyaringa
sampai 100 ppm harus dilengkapi dengan peralatan tambahan yang disebut Oil Discharge Monitoring and control
system (ODM)
• ODM dapat mendeteksi kadar kandungan minyak sampai memenuhi persyaratan bahwa air yang dihasilkan
memiliki kadar minyak maksimum 15 ppm
• Peralatan untuk mendeteksi kadar minyak pada ODM disebut oil content meter. Apabila kadar minyak melebihi 15
ppm maka alarm system pada Oil content meter akan berbunyi atau menyala sebagai peringatan.
• Sistim kerja ODM adalah memberikan peringatan sebelum pembuangan air kelaut apabila kandungan minyak
melebihi 15 ppm dan selanjutnya air akan disaring/difilter ulang.
• ODM ada yang dilengkapi dengan peralatan penutup katup pembuangan kelaut (Automatic stopping device) yang
bekerja secara otomatis. Katup ini akan menerima sensor dan menutup secara otomatis apabila kadar minyak
melebihi 15 ppm.
• ODM ada yang dilengkapi dengan fasilitas pencatat kandungan minyak. Pencatat kandungan minyak ini akan
menunjukkan secara grafis tingkat kandungan minyak sebelum pembuangan. Sehingga apabila dalam pembacaan
terlihat bahwa kandungan minyak melebihi 15 ppm maka pembuangan segera dihentikan.
• Untuk pengoperasian dikapal harus dilengkapi dengan buku petunjuk, gambar instalasi pipa dan katup. Untuk
yang dulengkapi dengan alat pencatat (recording device) harus dilengkapi dengan kertas pencatat cadangan.
Peralatan ODM juga ada yang dipasang pada sistim OWS 15 ppm dengan prinsip kerja yang sama.
PEMBUANGAN SISA SISA MINYAK /DISPOSAL OF OIL RESIDUES
• Sesuai dengan persyaratan, di kapal harus dilengkapi dengan fasilitas untuk pembuangan sisa sisa
minyak. Peralatan ini juga harus disesuaikan dengan jumlah sisa minyak yang dihasilkan
• Incenerator, adalah suatu alat khusus untuk membakar sisa minyak kotor yang dihasilkan dari OWS
yang sudah tidak dapat dipakai lagi.
• Tanki khusus yang dapat mencampur sisa minyak dengan bahan bakar yang lain. Tanki khusus untuk
menampung minyak kotor yang kemudian akan dibuang kedarat.
• Tanki untuk menampung minyak kotor disebut sludge tank, tanki ini merupakan
tanki khusus yang tersedia dikapal. Tanki ini harus secara jelas dan tepat penempatannya (pada
umumnya disekitar kamar mesin) serta memiliki kapasitas yang mencukupi dan tercatat isinya setiap
saat.
• Tanki harus memiliki instalasi pipa pembuangan secara khusus, pipa pembuangan ini dihubungkan
dengan flens pembuangan khusus yang mempunyai ukuran standard international. (Standard Discharge
Connection)
PEMISAHAN ANTARA SISTIM BAHAN BAKAR DAN AIR BALAS (SEGREGATION BETWEEN
FO AND WATER BALLAST SYSTEMS)
• Instalasi pipa pipa dikapal harus dipastikan benar-benar terpisah antara instalasi
pipa bahan bakar dan instalasi air balas, apabila tidak maka harus ada sistim isolasi
seperti flens mati ataupun tanda peringatan yang dapat terbaca jelas.
• Buku catatan minyak harus diisi setiap saat ada kegiatan dikapal yang berkaitan
dengan pengisian Bahan Bakar, Pembuangan air bilga dari kamar Mesin, Pemindaha
Minyak dari satu tangki ke tanki lain. Waktu, tanggal, tempat dan jumlah fluida yang
dipindahkan harus tercatat dengan benar.
PEMANTAUAN PEMBUANGAN MINYAK DARI KAPAL TANKER
(OIL DISCHARGE MONITORING FROM OIL TANKERS CARGO SPACE)
• Sisa dari air atau minyak yang tidak dapat dibuang kelaut akan ditampung
didalam tanki khusus SLOP TANK
• Apabila tanki muat minyak dapat berfungsi sebagai tanki balas, maka
sistim pembuangannya harus melalui monitor instalasi pembuangan.
• Oil tankers yang dilengkapi tangki balas yang terpisah (Dedicated Clean
Ballast Tank) air balasnya dapat dibuang langsung ke laut.
SISTIM PEMBERSIH MINYAK MENTAH (CRUDE OIL WASHING)
• Untuk kapal tanki pengangkut Minyak Mentah (Crude Oil), dilengkapi peralatan Crude
Oil Washing (COW) untuk membersihkan sisa minyak mentah yang tersisa dalam ruang
muat.
• Peralatan COW berupa beberapa nozzle yang ditempatkan dalam satu ruang muat.
Nozzle ditempatkan dibagian atas dibawah geladak dan dibagian bawah dasar ruangmuat.
• Nozzle akan menyemprot kesekeliling ruang muat, sehingga sisa minyak mentah dapat
dibersihkan.
• Fluida yang digunakan untuk menyemprot adalah muatan kapal tersebut (Minyak
mentah itu sendiri)
Air got dihisap oleh Bilge pump diteruskan ke bilge separator ( stage II ) yang
bercampur dengan minyak. Gravity Disck dalam bilge separator yang berputar
secara sentrifuse oleh motor penggerak yang mengakibatkan memisahnya
bagian-bagian berat dengan lain-lainnya yang ringan. karena pengaruh berat
jenis antara air got dengan minyak kotor, maka minyak kotor terlempar bagian
atas, sedangkan bagian air got terlempar kebawah ( pengaruh sentrifugal ).
minyak tersebut akan mengirim sinyal ke unit control mengakibatkan selenoide
valve bekerja, membuka membran piston valve, sehigga minyak kotor masuk ke
sludge tank,s sedangkan air got masuk ke coaliser ( stage II ) . ke fillter naik
keatas sisi kananmembalik menurun kebawah lewat filtter ke sisi kiri.
konsentrasi air got dapat di monitor menggunakan OPM ( Oil Pollution Monitor )
bila konsentrasi menunjukan 15 ppm maka air got di buang kelaut namun bila
konsentrasi melebihi dari 15 ppm maka keadaan sistem coaliser secara flushing
dengan harapan menurunkan ppm tersebut normal dengan menurunkan
overboard. minyak kotor akan ditampung di sludge tank, selanjutnya di bakar
menggunakan Insalator yang mengakibatkan minyak terbakar menjadi gas dan
dikarenakan pencemaran minyak tidak diperbolehkan di buang ke laut.
OIL WATER SEPARATOR
OIL WATER SEPARATOR "ows" merupakan suatu alat kapal dimana fluida
yang tidak saling larut dipisahkan satu sama lainnya karena perbedaan
masa jenis (densitas), dalam hal ini fluida yang dimaksud adalah air dan
minyak,yang mana berat jenis air lebih besar dari pada berat jenis minyak
sehingga saat proses pemisahan terjadi air akan berada di bagian bawah dan
minyak akan berada dibagian atas. prinsip kerja pemisahan oil water
separator dilakukan dengan mengubah kecepatan dan arah fluida dari
sumur (well), sehingga fluida tersebut dapat terpisah.
fungsi Oil water Separator yaitu digunakan dalam penanganan air yang
berasal dari bilga dimana air tersebut masih bercampur dengan minyak dan
harus dipisahkan sebelum dibuang kelaut. Oil water
Separator menggunakan Hukum Stokes untuk mendefinisikan kecepatan
terapungya sebuat benda/partikel berdasarkan berat jenis dan ukuranya.
Dalam alat ini, minyak akan terakumulasi diatas permukaan air.
Bagian – bagian oil water separator "OWS"
Pada pesawat Oil Water Separator memiliki dua bagian utama antara lain :
1Ruang pemisah yang kasar
2.Ruang pemisah yang halus
Air got yang masih mengandung minyak yang melewati plat –plat utama ini akan menjalani proses
pemisahan pada plat – plat kedua, sehingga lumpur yang ringan akan tertahan. Selanjutnya dalam
tabung ini akan terjadi proses pemisahan dimana prinsip kerjannya berdasarkan berat jenis cairan
sehingga minyak yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air akan berada dipermukaan air dan
terkumpul dalam ruang pengumpulan minyak. Kemudian air got yang telah dipisahkan dengan
minyak berdasarkan berat jenis ini, akan disalurkan ke tabung pemisah kedua .
oil water separator "OWS
Bagian – bagian oil water separator
Air got/ sludge dihisap oleh Bilge pump diteruskan ke bilge separator ( stage II )
yang bercampur dengan minyak. Gravity Disck dalam bilge separator yang
berputar secara sentrifuse oleh motor penggerak yang mengakibatkan memisahnya
bagian-bagian berat dengan lain-lainnya yang ringan. karena pengaruh berat jenis
antara air got dengan minyak kotor, maka minyak kotor terlempar bagian atas,
sedangkan bagian air got terlempar kebawah ( pengaruh sentrifugal ). minyak
tersebut akan mengirim sinyal ke unit control mengakibatkan selenoide valve
bekerja, membuka membran piston valve, sehigga minyak kotor masuk ke sludge
tank,s sedangkan air got masuk ke coaliser ( stage II ) . ke fillter naik keatas sisi
kananmembalik menurun kebawah lewat filtter ke sisi kiri. konsentrasi air got
dapat di monitor menggunakan OPM ( Oil Pollution Monitor ) bila konsentrasi
menunjukan 15 ppm maka air got di buang kelaut namun bila konsentrasi
melebihi dari 15 ppm maka keadaan sistem coaliser secara flushing dengan
harapan menurunkan ppm tersebut normal dengan menurunkan overboard.
minyak kotor akan ditampung di sludge tank, selanjutnya di bakar menggunakan
Insalator yang mengakibatkan minyak terbakar menjadi gas dan dikarenakan
pencemaran minyak tidak diperbolehkan di buang ke laut.
TERIMA-KASIH