Anda di halaman 1dari 28

BAB III

METODE
PENELITIAN
Apriani, M.Si
METODE PENELITIAN
◦ Metode  bagian dari metodologi (metode, teknik, prosedur, dan berbagai
macam alat (tools), dengan tahap-tahap terntentu dalam suatu penelitian) 
dengan metodologi.
◦ Metode penelitian bisa juga disebut dengan desain penelitian
◦ Cara mengkatagorisasikan penelitian bisa dilakukan dengan melihat metode
penelitian ataupun dengan melihat riset desainnya atau ada juga yang
membaginya berdasarkan dikotonomi penelitian dasar dan penelitian aplikatif
◦ menjelaskan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan khusus
penelitian dan bila diulang oleh peneliti lain dalam kondisi yang sama akan
memberikan hasil yang sama

◦ Efektivitas pemecahan masalah penelitian


◦ blue-print untuk pengumpulan, pengukuran dan analisis data. 
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
B. Lokasi dan waktu penelitian
C. Populasi & Sampel penelitian
D. Pengumpulan data
E. Analisa data
F. Keterbatasan penelitian
G. Etika penelitian
BAB III. METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
1. Desain Penelitian Tindakan (Action Research Design)
2. Desain Studi Kasus (Case Study Design)
3. Desain Kausal (Causal Design)
4. Desain Cohort (Cohort Design)
5. Desain Cross-Sectional (Cross-Sectional Design)
6. Desain Deskriptif (Descriptive Design)
7. Desain Eksperimental (Experimental Design)
8. Desain korelasi (correlation design)
9. Desain Comparasi (comparation design)
10. Desain Sejarah (Historical Design)
11. dll.....
Desain Deskriptif (desriptive design)

◦ Penelitian Desain deskriptif menjawab


atas pertanyaan-pertanyaan tentang
siapa, apa, kapan, di mana dan
bagaimana keterkaitan dengan
penelitian tertentu.
◦ Penelitian deskriptif digunakan untuk
memperoleh informasi mengenai
status fenomena variabel atau kondisi
situasi.
Desain Deskriptif (descriptive design)

◦ Hasil penelitian deskriptive sering digunakan atau dilanjutkan dengan


dilakukannya penelitian analitik.
◦ Desain deskriptif dibagi 2:
a. Desain penelitian studi kasus  pengkajian satu unit penelitian secara
intensif, misalnya satu keluarga pasien, keluarga, kelompok, komunitas, atau
institusi (nursalim 2003).
b. Desain penelitian survai  digunakan untuk menyediakan informasi yang
berhubungan dengan prevalensi, distribusi dalam suatu populasi.
Karakteristik dari penelitian survai adalah: subjek yang diteliti banyak atau
sangat banyak sedangkan aspek yang diteliti sangat terbatas
Desain eksperimental (experimental design)
◦ Dilakukan pada dua
kelompok, dimana
kelompok satu disebut
kontrol tanpa diberi
perlakuan (treatment),
sedangkan pada kelompok
kedua diberikan perlakuan
(traetment)
Desain korelasi (correlation design)
◦ Penelitian kuantitatif
◦ Melihat hubungan 2
variabel
◦ Korelasi tidak menjamin
adanya kausaliti (hubungan
sebab akibat), tetapi kausaliti
menjamin adanya korelasi
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
B. Lokasi dan waktu penelitian
C. Populasi penelitian
D. Pengumpulan data
E. Analisa data
F. Keterbatasan penelitian
G. Etika penelitian
C. POPULASI & SAMPEL PENELITIAN
◦ POPULASI  keseluruhan kelompok yang terdiri dari subjek, objek, karakteristik yang
terdapat pada penelitian.
◦ SAMPEL  kelompok kecil (bagian) dari populasi yang diambil dan dapat mewakili
populasi secara keseluruhan. Data dari sampel harus dapat mewakili karakteristik
populasinya. Oleh sebab itu populasi harus homogen.
Tujuan penarikan sampel
◦ Apabila kita tidak mungkin mengamati seluruh anggota populasi yang ada, hal
tersebut dapat terjadi jika anggota populasi sangat banyak.
◦ Pengamatan terhadap seluruh anggota populasi dapat bersifat merusak.
◦ Menghemat biaya, waktu dan tenaga yang digunakan
◦ Mampu memberikan suatu informasi yang akurat, lebih menyeluruh dan
mendalam komprehensif).
Syarat sampel
◦ Sampel harus mewakili populasi (representatif) mencerminkan sifat-sifat atau
ciri-ciri populasi semaksimal mungkin; 
◦ sampel harus dapat menentukan presisi, tingkat ketepatan, kesalahan baku
(standar eror) yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh dari
sampel dengan hasil yang diperoleh dari populasi, dengan syarat kedua metode
dilaksanakan sama; 
◦ pengambilan sampel harus sederhana, mudah dilaksanakan; 
◦ pengambilan sampel harus dapat memberi banyak keterangan dengan biaya
minimal. 
Teknik sampling
◦ Teknik sampling teknik yang dilakukan untuk menentukan
sampel.
◦ Jadi, sebuah penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan
menggunakan sebuah teknik dalam menetapkan sampel yang akan
diambil sebagai subjek penelitian.
Langkah penentuan teknik sampling
◦ Menurut Dalen (1981), beberapa langkah yang harus diperhatikan
peneliti dalam menentukan sampel, yaitu:
1. Menentukan populasi,
2. Mencari data akurat unit populasi,
3. Memilih sampel yang representative,
4. Menentukan jumlah sampel yang memadai.
Jenis teknik sampling
Pemilihan teknik sampling harus berdasarkan
reliabilitas dan efisiensi.
reliable  sampel yang memiliki reliabilitas
tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa
semakin kecil kesalahan sampling, reliabilitas
sampling semakin rendah. Jika dikaitkan dengan
varian nilai statistiknya berlaku kriteria bahwa
semakin rendah varian, maka reliabilitas sampel
yang diperoleh semakin tinggi pula
Menentukan ukuran sampel
Syarat :
(1) Ukuran Populasi(N) diketahui
(2) Pilih taraf signifikansi α yang diinginkan

Ada tiga metode praktis, yaitu:


(3) Tabel Kretjie
(4) Nomogram Harry King (lihat Sugiyono, 2007)
(5) Rumus Slovin
Tabel Krecjie untuk Menentukan Ukuran Sampel Minimum pada Taraf Signifikansi = 0,01 (1 %);
0,05 (5 %); dan 0,10 (10 %)
Rumus slovin
Penentuan sampel/ jumlah replikasi pada design eksperimental

Contohnya: Jika jumlah perlakuan ada 4 buah, maka jumlah ulangan


untuk tiap perlakuan dapat dihitung:
(4 -1) (r-1) > 15
(r-1) > 15/3
r>6
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
B. Lokasi dan waktu penelitian
C. Populasi penelitian
D. Pengumpulan data
E. Analisa data
F. Keterbatasan penelitian
G. Etika penelitian
D.PENGUMPULAN DATA

◦ yang dilakukan mencakup data yang dikumpulkan, alat pengumpul data, dan cara pengukuran
atau pengumpulan data.
◦ Sebaiknya dijelaskan langkah-langkah pengumpulan data dan manajemen penelitian di
lapangan, termasuk spesifikasi alat dan bahan yang digunakan, serta cara atau prosedur
pengukuran yang terperinci.
◦ Bila menggunakan prosedur baku cukup ditulis referensinya, tetapi bila modifikasi prosedur
harus ditulis secara lengkap, agar memudahkan pembaca
A. ALAT & BAHAN
B. PROSEDUR KERJA (dilengkapi dengan referensi)
E. ANALISIS DATA
ANALISIS UNIVARIAT

ANALISIS BIVARIAT

ANALISIS HUBUNGAN ANALISIS HUB. TAK


YANG ADA TERDUGA

ANALISIS MULTIVARIAT
Analisis univariat adalah analisis satu variabel, misalnya
 distribusi frekuensi
 nilai rerata
 variasi
 persentase

Analisis bivariat = analisis hubungan 2 variabel yg bersifat


(a) simetris tak saling mempengaruhi
(b) saling mempengaruhi
(c) variabel satu mempengaruhi variabel lain
parsimonius (valid, precise & simple)

Analisis multivariat untuk mengontrol confounder & effect modifier dengan


prinsip permodelan
PENGOLAHAN & ANALISA DATA
UNIVARIAT
Contoh:
Distribusi Responden Berdasarkan Kepatuhan Berobat TB

Responden yang patuh berobat TB di wilayah kerja Puskesmas


Pasar Minggu lebih tinggi (60,8%) dibanding dengan yang tidak
patuh berobat (39,2%).
PENGOLAHAN & ANALISA DATA
BIVARIAT
◦ Dalam analisis bivariat ini dilakukan beberapa tahap, antara lain
1. Analisis proporsi atau presentase, dengan membandingkan distribusi silang
antara dua variabel yang bersangkutan.
2.  Analisis dari hasil uji statistik (chi square, z test, t test dan sebagainya).
Melihat dari hasil uji statistik ini akan dapat disimpulkan adanya hubungan
dua variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna. Dari hasil uji statistik
ini dapat terjadi misalnya antara dua variabel tersebut secara persentase
berhubungan tetapi secara statistik hubungan tersebut tidak bermakna.
◦ Distribusi Responden Berdasarkan Umur dan Kepatuhan Berobat TB

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden berumur dewasa muda lebih patuh berobat TB
(80%) dibandingkan dengan responden dewasa (45,8%).

Sehingga secara presentase dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur dengan
kepatuhan berobat.

Hasil uji statistic menunjukkan bahwa nilai p< 0,005 hal ini terbukti bahwa umur berhubungan
secara bermakna dengan kepatuhan berobat.

Anda mungkin juga menyukai