Anda di halaman 1dari 14

TEORI PORTOFOLIO ANALISIS DAN INVESTASI

7 RETURN DAN RISIKO AKTIVA


TUNGGAL

WELLY MONICA MATAHELUMUAL (2018-30-389)


RAHMIYATI RASID RAHAKBAUW (2018-30-278)
ASRIANI WALLY (2018-30-324)
PENGUKURAN RETURN REALISASIAN

Beberapa pengukuran return realisasian yang banyak digunakan adalah return


total (total return), relatif return (return relative), kumulatif return (return
cumulative) dan return disesuaian (adjusted return). Sedang rata-rata dari return
dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika (arithmeticmean) dan rata-rata
geometrik (geometric mean). Rata-rata geometrik banyak digunakan untuk
menghitung rata-rata return beberapa periode, misalnya untuk menghitung
return mingguan atau return bulanan yang dihitung berdasarkan rata-rata
geometrik dari retur-return harian. Untuk perhitungan return seperti ini, rata-rata
geometrik lebih tepat digunakan dibandingkan jika digunakan metode rata-rata
aritmatika biasa.
Return Total Relatif Return

Return total merupakan return Return total dapat bernilai negatif atau positif.
keseluruhan dari suatu investasi dalam Kadang kala, untuk perhitungan tertentu,
suatu periode yang tertentu. Return total misalnya rata-rata geometrik yang
sering disebut dengan return saja. menggunakan perhitungan pengakaran
Return total terdiri dari capital gain(loss) dibutuhkan suatu return yang harus bernilai
dan yield sebagai berikut : positif. Relatif return (return relative) dapat
Return = Capital gain (loss) + Yield digunakan, yaitu dengan menambahkan nilai
1 terhadap nilai return total sebagai berikut :
Return total dapat dinyatakan sebagai :
Kumulatif Return Return Disesuaikan
Return total mengukur perubahan kemakmuran Return ini disebut dengan return riel (real return)
yaitu perubahan harga dari saham dan atau return yang sesuaian inflasi (inflation
perubahan pendapatan daridividen yang diterima. adjusted return) sebagai berikut:
Perubahan kemakmuran ini menunjukkan
RiA = 1 + R - 1
tambahan kekayaan dari kekayaan sebelumnya.
Untuk mengetahui total kemakmuran, indeks 1 + IF
kemakmuran kumulatif (cumulative wealth index),
dapat digunakan. IKK (indeks kemakmuran Rata – Rata Geometrik
kumulatif) mengukurakumulasi semua return Rata-rata geometrik (geometric mean) digunakan
mulai dari kemakmuran awal (KK0) yang dimiliki untuk menghitung rata-rata yang memperhatikan
sebagai berikut :
tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke
IKK = Kko ( 1 + R1 ) ( 1 + R ) .... ( 1 + Rn ) waktu. rata-rata geometrik lebih tepat digunakan
untuk menghitung rata-rata return dari surat-surat
berharga yang melibatkan beberapa periode
waktu. Rata-rata geometrik dihitung dengan
rumus:
RG = {(1 + R1) (1+R)... (1+Rn)-1
RETURN EKSPEKTASIAN
Return ekspektasian (expected return) merupakan return yang digunakan untuk
pengambilan keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan dengan return
historis karena return ekspektasian merupakan return yang diharapkan dari investasi
yang akan dilakukan. Return ekspektasian (expected return) dapat dihitung
berdasarkan beberapa cara sebagai berikut ini :

Berdasarkan nilai – nilai


Berdasarkan nilai return historis Berdasarkan
ekspektasian (Mean method, trend model return
masa depan method, random walk ekspektasian
method)
RISIKO
Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima
dengan yang diekspektasi.Van Horne dan Wachowics, Jr. (1992) mendefinisikan risiko sebagai
variabilitas return terhadap return yang diharapkan.Untuk menghitung risiko, metode yang banyak
digunakan adalah deviasi standar (standard deviation) yang mengukur ab-solut penyimpangan
nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya.

Risiko Berdasarkan Probabilitas Risiko Berdasarkan Data Historis

Penyimpangan standar atau deviasi standar Risiko berdasarkan data historis adalah risiko
merupakan pengukuran yang digunakan untuk yang diukur dengan deviasi standar (standard
menghitung risiko. Deviasi standar (standard deviation) yang menggunakan data historis
deviation) dapat dituliskan sebagai berikut : dapat dinyatakan sebagai berikut ini.

SDi = (E({Ri – E(Ri)}^2))^1/2


KOEFISIEN VARIASI
Untuk melakukan analisis investasi, dua faktor harus dipertimbangkan
bersama-sama, yaitu return ekspektasian dan risiko aktiva. Koefisien variasi
(coefficient of variation) dapat digunakan untuk mempertimbangkan dua faktor
tersebut bersamaan. Rumus koefisien variasi (coefficient of variation) adalah:

Dari rumus koefisien variasi (coefficient of variation) dapat diartikan bahwa


semakin kecil nilai CV semakin baikaktiva tersebut. Semakin kecil CV
menunjukkan semakin kecil risiko aktiva dan semakin besar return
ekspektasiannya.
PROPERTI RETURN EKSPEKTASIAN DAN VARIAN
Nilai-nilai ekspektasian mempunyai beberapa properti. Dua buah properti yang
berhubungan dengan nilai ekspektasian akan dibahas berikut ini.
Properti 1 :
Nilai ekspektasian dari penjumlahan sebuah variabel acak X dengan sebuah
konstanta k adalah sama dengan nilai ekspektasian dari variabel acak itu sendiri
ditambah dengan kons-tantanya sebagai berikut ini :
E (X+k) = E(X) – k
Properti 2 :
Nilai ekspektasian dari perkalian sebuah variabel acak X dengan sebuah konstanta
k adalah sama dengan nilai ekspek.tasian dari variabel acak itu sendiri dikalikan
dengan konstantanya sebagai berikut ini :
E (k . X) = k . E(X)
Lanjutan . . . . . . .

Properti 3 :
Varian dari penjumlahan suatu variabel acak X dengan sebuah
konstanta k adalah sama dengan varian dari variabel acak tersebut
sebagai berikut :
Var (X + k) = Var (X)
Properti 4 :
Varian dari perkalian sebuah variabel acak X dengan sebuah konstanta
k adalah sama dengan varian dari variabel acak itu sendiri dikalikan
dengan kuadrat konstantanya, sebagai berikut :
Var (k . X) = k . Var(X)
SEMIVARIANCE
Salah satu keberatan menggunakan rumus varian adalah karena rumus ini memberi
bobot yang sama besarnya untuk nilai-nilai di bawah maupun di atas nilai
ekspektasian (nilai rata-rata). Padahal individu yang mempunyai attitude berbeda
terhadap risiko akan memberikan bobot yang tidak sama terhadap dua kelompok nilai
tersebut. Misalnya individu yang tidak suka menghadapi risiko (risk averse) umumnya
akanmemberikan bobot yang lebih tinggi untuk nilai-nilai di bawah nilai ekspektasian.
Oleh karena itu, pengukuran dengan deviasi standar yang juga memasukkan nilai-nilai
di atas nilai ekspektasinya dianggap tidak tepat, karena dianggap bukan komponen
dari risiko. Pengukur risiko seharusnya hanya memasukkan nilai-nilai di bawah nilai
yang diekspektasi saja. Jika hanya nilai-nilai satu sisi saja yang digunakan, yaitu nilai-
nilai di bawah nilai ekspektasinya, maka ukuran risiko semacam ini disebut dengan
semivariance yang dihitung sebagai berikut :
Semivarience = E{(Ri – E(Ri))^2}
Untuk Ri < E(Ri)
MEAN ABSOLUTE DEVIATION

Baik varian maupun semivariance sangat sensitif terhadap jarak


dari nilai ekspektasian, karena pengkuadratan akan memberikan
bobot yang lebih besar dibandingkan jika tidak dilakukan
pengkuadratan. Pengukuran risiko yang menghindari
pengkuadratan adalah mean absolute deviation (MAD).
MAD = E { | Ri – E(Ri) | }
HUBUNGAN ANTARA RETURN EKSPEKTASIAN
DENGAN RISIKO
Return ekspektasian dan risiko mempunyai hubunganyang positif.
Semakin besar risiko suatu sekuritas, semakin besår return yang
diharapkan. Sebaliknya juga benar, yaitu semakin kecil return yang
diharapkan, semakin kecil risiko yang harus ditanggung. Hubungan
positif ini hanya berlaku untuk return ekspektasian atau ex-ante return
(before the fact),yaitu untuk return yang belum terjadi. Untuk return
realisasian (yang sudah terjadi), hubungan positif ini dapat tidak terjadi.
Untuk pasar yang tidak rasional, kadang kala return realisasianyang
tinggi tidak mesti mempunyai risiko yang tinggi pula. Bahkan keadaan
sebaliknya dapat terjadi, yaitu return realisasian yang tinggi hanya
mempunyai risiko yang kecil.
Hubungan positif antara return ekspektasian dengan risiko dapat
digambarkan sebagai berikut ini.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai