Kemih
Dosen pengampu : apt. Dian Handayani, S.farm., M.farm
Mata Kuliah : Anfisman
Kelompok 1
1. Dwi Kamilia Putri (F1G018017)
2. Nadila Azani (F1G018018)
3. Muhammad Kemal Habibullah (F1G019043)
4. Afra Wafiqah Azhar (F1G020001)
5. Selfira Putri Utami (F1G020002)
6. Yayu Herlinsa (F1G020003)
7. Denaranny Gita Putri (F1G020004)
Kelainan Penyakit Ginjal
Dapat diketahui, macam-macam penyakit kelainan pada ginjal yaitu :
1. ISK
2. Batu ginjal
3. Gagal ginjal akut
4. Gagal ginjal kronis
5. Nefropati diabetik
6. Sindrom nefritik
7. Sindrom nefrotik
ISK
ISK atas:
Pyelonephritis
ISK bawah:
1. Ureteritis*
2. Cystitis
3. Prostatitis
4. Epididimitis
5. Urethritis
Klasifikasi ISK
1. ISK uncomplicated (simple) :
5
3
1. 2.
4
● E. Coli 60 - 90 %
● Klebsiela / Enterobacter 10 - 20 %
● Proteus 5 - 10 %
● Pseudomonas aurogenosa 2 - 10 %
● Enterokokkus 2 - 10 %
● Staph. Epidermidis 2 - 10 %
● Kandida albikan 1-2%
● Staph. Aureus 1-3%
Bakteri yang mengakibatkan infeksi saluran kemih biasanya masuk ke dalam kandung kemih lewat uretra. Akan
tetapi, infeksi juga mungkin terjadi lewat darah atau limfa. Diyakini bahwa bakteri biasanya ditularkan ke uretra
dari usus, dan perempuan memiliki risiko lebih tinggi karena anatominya. Setelah memasuki kandung kemih, E.
Coli dapat menempel ke dinding kandung kemih dan membentuk biofilm yang kebal terhadap respon kekebalan
tubuh. Pada sebagian besar kasus ISK, infeksi awal bermula dari uretra lalu ke kandung kemih melalu jalur
ascending. Infeksi yang naik dan berkelanjutan ke ureter dan ginjal merupakan jalur utama penyebab infeksi pada
parenkim ginjal. Hal ini memberikan penjelasan yang logis terhadap tingkat kejadian ISK yang lebih tinggi pada
wanita, dimana saluran uretra wanita yang lebih pendek dibandingkan pria akan memudahkan bakteri untuk
menginfeksi saluran kemih.Kemunculan bakteri pada kandung kemih tidak selalu mengarah kepada infeksi yang
berkelanjutan dan bergejala. Interaksi antara inang, bakteri patogen dan faktor lingkungan menentukan apakah
invasi jaringan dan infeksi yang bergejala akan terjadi
● Faktor Inang
Individu memiliki mekanisme pertahanan untuk menghalangi akses bakteri ke saluran kemih, yaitu
aliran urin yang tinggi, frekuensi berkemih yang sering, efek baterisidal dari mukosa kandung kemih, sekresi
protein yang berikatan dengan adhesi fimbrial pada dinding bakteri, dan respon inflamasi yang dimediasi
oleh PMN (polymorphonuclear leukocytes) dan sitokin.
E.coli memiliki faktor virulensi berupa fimbrae (P fimbrae dan tipe-1 fimbrae) yang bersifat
spesifik berikatan dengan sel uroepitelial, hal tersebut meningkatkan patogenitas bakteri untuk
menginvasi dan menginfeksi saluran kemih.Beberapa bakteri uropatogen gram negatif yang dapat
menyebabkan ISK adalah Proteus mirabilis dan Klebsiela sp yang juga mampu menempel atau
berikatan pada sel periuretral dan vaginal.Staphylococcus saprophyticus (bakteri gram positif)
memiliki potensi lebih tinggi untuk menyebabkan infeksi pada saluran kemih dibandingkan dengan
Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidirmidis. Hal tersebut disebabkan kemampuanya
dalam berikatan dengan sel uroepitelial.Pada individu dengan kelainan struktural dari saluran kemih
ataupun pada pemakaian kateter, beberapa organisme dengan patogenitas yang rendahpun dapat
menyebabkan infeksi pada saluran kemih.
● Faktor lingkungan
Ekologi vagina merupakan faktor penting yang mempengaruhi terjadinya ISK. Kolonisasi flora
saluran pencernaan (biasanya E. coli) pada introitus vagina dan area periuretral merupakan tahap awal
yang penting dalam terjadinya ISK.Setiap kondisi yang menyebabkan stasis urin ataupun obstruksi
akan menyebabkan peningkatan risiko terjadinya ISK, seperti; refluks vesikoureteral, obstruksi ureteral
sekunder akibat hipertrofi prostat, neurogenic baldder, operasi pengalihan urin, batu saluran kemih,
dan pemasangan kateter urin.Adanya benda asing seperti batu atau kateter urin akan membuat
perlukaan pada mukosa saluran kemih sehingga memudahkan kolonisasi bakteri dan membentuk
biofilm yang persisten.
Pengobatan ISK