Anda di halaman 1dari 90

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

OLEH: MAISURA JUNEDI S.Psi


PengertianPsikologi Kepribadian
• Psikologi kepribadian adalah salah satu cabang
dari ilmu psikologi. Sesuai dengan namanya,
teori ilmu psikologi kepribadian terkhusus
untuk mempelajari kepribadian suatu individu
dengan menggunakan cara dan berbagai jenis
pendekatan.
• Disisi lain,Psi.Kepribadian juga merupakan
sebuah disiplin ilmu yang mempelajari semua
hal tentang kepribadian manusia melalui
sikap, sifat dan tingkah laku sehari-hari yang
menjadi ciri khas seseorang tersebut.
Sejarah Psikologi Kepribadian

Psikologi di bidang ini sebenarnya telah ditujukan menjadi suatu disiplin ilmu yang sudah sejak lama ada, bahkan
sebelum masehi.

Hal ini terbukti dalam literatur mitologi kuno yang memberikan info bahwa para pemain drama sering
menggunakan make up atau topeng untuk memerankan tokoh lain dan menyembunyikan identitas masing-masing.

Pada zaman bangsa Romawi, hal ini juga tercatat dan diberi nama personality. Itu dapat diartikan bahwa kehadiran
seseorang melalui identitas yang tidak mencerminkan dirinya sendiri.

Akan tetapi, hal ini tetap bisa menghasilkan kesan yang mendalam bagi orang yang menyaksikan.
Nah, untuk membedakan antara tingkah laku pemain drama dan tokoh asli, para filsuf akhirnya mempelajari tingkah
laku manusia dengan berbagai penelitian.
Dari sinilah akhirnya psikologi soal kepribadian semakin berkembang dan juga mempelajari dunia psikologi
pendidikan.

Namun, untuk perkembangan pertama kalinya, ini tercatat pada abad ke 18 Masehi. Saat itu, ilmu tentang disiplin
psikologi ini sudah menjadi ilmu yang sah dan diakui.
Oleh sebab itu, di saat tersebut, ilmu ini sangat berkembang dan menjadi salah satu disiplin ilmu yang dipelajari
bahkan hingga saat ini.
Psikologi di bidang ini sebenarnya telah ditujukan menjadi suatu disiplin ilmu
yang sudah sejak lama ada, bahkan sebelum masehi.
Hal ini terbukti dalam literatur mitologi kuno yang memberikan info bahwa para
pemain drama sering menggunakan make up atau topeng untuk memerankan
tokoh lain dan menyembunyikan identitas masing-masing.
Pada zaman bangsa Romawi, hal ini juga tercatat dan diberi nama personality.
Itu dapat diartikan bahwa kehadiran seseorang melalui identitas yang tidak
mencerminkan dirinya sendiri.
Akan tetapi, hal ini tetap bisa menghasilkan kesan yang mendalam bagi orang
yang menyaksikan.
Nah, untuk membedakan antara tingkah laku pemain drama dan tokoh asli,
para filsuf akhirnya mempelajari tingkah laku manusia dengan berbagai
penelitian.
Dari sinilah akhirnya psikologi soal kepribadian semakin berkembang dan juga
mempelajari dunia psikologi pendidikan.
  Sistematika Tipe dan Watak Manusia
Menurut Hippocrates

Hippocrates (460-370 SM) adalah Bapak Ilmu Kedokteran,


sehingga tidak mengherankan kalau dia membahas
kepribadian manusia dari titik tolak konstitusional. Hippocrates
dipengaruhi oleh pandangan dari seorang filsuf alam
(kosmolog) bernama Empedokles, yang berpandangan bahwa
alam semesta ini beserta isinya tersusun dari empat unsur
dasar, yaitu: tanah, air, udara, dan api, dengan sifat-sifat yang
dikandungnya, yaitu: kering, basah, dingin dan
panas. Hippocrates berpendapat bahwa dalam diri seseorang
terdapat empat macam sifat tersebut yang didukung oleh
keadaan konstitusional yang berupa cairan-cairan yang ada
dalam tubuh orang, yakni digolongkan kedalam Tipologi:
Tipologi adalah ilmu watak golongan-golongan menurut tipe, corak watak
masing-masing . Pemikiran sering diartikan sebagai produk pikir yang secara
sadar dan tegas . Pembaruan merupakan proses cara perbuatan membarui.
1.      Tipe Kepribadian Sanguinis
Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias;
menyatakan pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian.
Kelemahan tipe ini adalah berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri;
sulit berkonsentrasi; kurang disiplin.
2.      Tipe Kepribadian Melankolis
Tipe ini paling baik dalam hal mengurus perincian dan pemikiran secara
mendalam, memelihara catatan, bagan dan grafik; menganalisis masyarakat
yang terlalu sulit bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah mudah tertekan;
menunda – nunda suatu pekerjaan; mempunyai citra diri yang rendah;
mengajukan tuntutan yang tidak realistis pada orang lain.
. 3. Tipe Kepribadian Koleris
Tipe ini paling baik dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat; persoalan yang
memerlukan tindakan dan pencapaian seketika; bidang-bidang yang menuntut kontrol dan
wewenang yang kuat. Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana cara menangani orang lain;
sulit mengakui kesalahan; sulit bersikap sabar; terlalu pekerja keras.

4.       Tipe Kepribadian Phlegmatis


Tipe ini paling baik dalam posisi penengahan dan persatuan; badai yang perlu diredakan; rutinitas
yang terus membosankan bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah kurang antusias; malas; tidak
berpendirian; sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih dan gelisa h
   Tipe Manusia Menurut Kresschmerr

• Kretschmer seorang doktor jiwa berkebangsaan jerman,dari pengalaman-pengalamannya selama


bekerja,ia menyimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara bentuk tubuh dengan sifat
temperamen seseorang. Tipologi yang dikemukakannya ada dua yang meliputi tipologi berdasar
konstitusi fisik dan tipologi berdasar konstitusi Psikis. Tipologi berdasar konstitusi fisik ada 4
sedangkan tipologi berdasar konstitusi psikis ada 2. Antara tipologi fisik dan psikis ini memiliki
hubungan yang erat satu sama lain.

Tipologi berdasar konstitusi fisik


1.    Tipe Piknis
Ciri – ciri khas type
• Tanda kepala agak menunduk ,bahu ,muka agak pucat
•  Badan agak pendek
•  Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
•  Leher pendek dan kuat
•  Lengan dan kaki lemah
• Kepala agak “merosot” ke muka diantara keuda bahu, sehingga bagian atas dari tulang punggung
kelihatan sedikit melengkung
• Sifat-sifat khas type
 Sifat suka curiga pada orang lain ,tidak lekas percaya pada orang lain
– Solusi harus menimbulkan simpati dengan pembuktian bila perlu
–     Tipe Leptosom (Kurus)
Orang yang bertype leptosom ukuran-ukuran menegaknya lebih dari keadaan biasa, sehingga
orangnya kelihatan tinggi jangkung
• Ciri – ciri khas type ini ialah:
• Tanda badan kurus tinggi, tulang tangan dan kaki panjang dan kurus dada sempit
• Badan langsing/kurus, jangkung
• Perut kecil, bahu sempit
• Lengan dan kaki lurus
• Tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas
• Buka bulat telurberat relatif kurang

Note: Sifat-sifat khas type


• Sifat  suka murung dan kurang terbuka
•  Solusi  harus sabar, pertanyaan harus lincah
Tipologi yang berdasar Konstitusi Psikis
1.      Tipe schizothyme
Orang yang bertemperament schizothym, sifat-sifat jiwanya bersesuaian dengan para
penderita schizoprenia, hanya sangat tidak jelas, ada kecenderungan ke arah
autisme: menutup diri sendiri, hidup dengan dirinya sendiri
2.      Tipe cyklothym
Orang yang bertemperament cyklothym, sifat-sifat jiwanya bersesuain dengan para
penderita manisdefresif, hanya sangat tidak jelas. Golongan ini juga mudah untuk ikut
merasakan suka dan duka orang lainc. Hubungan Antara Keadaan Jasmani Dan
Temperament

Perut kuat
panggul dan kaki kuat dalam perbandingan dengan bahu dan kelihatan agak
kecil. tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak muka bulat telur,
lebih pendek dari type lepsotom
TEORI KEPRIBADIAN WILLIAM SHELDON

• Teori William Sheldon


Beranggapan bahwa dalam jasmani psikolog
dapat menemukan satuan satuan konstan,sub-
sub struktur kokoh yg sgt dibutuhkan utk
memasukkan konsep ttg regularitas dan
konsistensi ke dlm study ttg tingkah laku
manusia.
Karakteristik Manusia
• Ruang lingkup pertama dari ini adalah
karakteristik manusia.Maksudnya adalah
psikologi ini mengungkapkan karakteristik
manusia dengan cara melakukan pencatatan
mengenai karakter satu dengan yang
lain.Pemahaman mengenai perbedaan karakter
manusia ini lah yang nanti nya menjadi hasil
dari penelitian untuk memetakan ttg perbedaan
karakter antara manusia 1 dgn manusia lain ny.
• Memetakan/penentu kepribadian manusia
dapat di lakukan dengan cara melihat latar
belakang keluarga,pendidikan,sosial,agama
dan dll.Kepribadian tentu sangat bergantung
pada kondisi lingkungan yang ada di
sekitar.Meski kadang faktor bawaan lahir tak
dapat di hilangkan.Namun,kemudian
kepribadian tersebut akan di kembangkan
sesuai dengan lingk tempat tinggal.
Perilaku Abnormal
Perilaku abnormal jika di kaitkan dengan
konteks sosial di lingkungan perilaku
tersebut.Ketika perilaku sesuai dengan norma
di dalam masyarakat maka perilaku tersebut
dapat di katakan normal.Jika perilaku
bertentangan dengan norma,maka perilaku
tersebut sebagai abnormal.
Psikologi Abnormal
• Merupakan salah satu cabang psikologi dalam
bidang klinis dimana ia mempelajari pola
perilakuabnormal dan menggunakan cara ttt
utk membantu orang yang mengalami
abnormalitas.
Psi Abnormal Menurut Para Ahli
• Singgih Dirgagunarsa (1999)
Psi. abnormal lapangan psi yang berkaitan
dengan kelainan ataupun hambatan pd
kepribadian yg mana di dalam nya berkaitan dgn
proses dan isi kejiwaan.
• Kartini Kartono
Psi.abnormal merupakan cbg ilmu psi yg
menyelidiki semua bentuk gangguan mental
serta abnormalitas jiwa
• Jadi,terdapat satu kesimpulan bahwa
psi.abnormal merupakan cbg psi.khusus yg
membahas segala macam dari bentuk
gangguan jiwa yg berkaitan dgn isi hingga
proses.
Konsep Diri

 
• Diri Sebagai Bangunan Konsep
Diri sebagai jumlah keseluruhan dari segala yang ada pada
diri seseorang-tubuh, perilaku, dan perasaan.
Mengisyaratkan bahwa diri adalah sesuatu atau kumpulan.
Diri sebagai sebuah konstruk hipotetik, artinya kita dapat
menggunakan pancaindera kita untuk membuktikan
keberadaannya. Sebaliknya, hal tersebut adalah sesuatu
yang kita katakan ada karena membutuhkan kesatuan
istilah dalam upaya menggambarkan segala sesuatu lain
yang bisa kita alami melalui pancaindera kita.
Terdapat lima aspek dari diri yakni :

• Tentang fisik-diri. (Meliputi tubuh dan semua aktivitas biologis


yang berlangsung).
• Diri-sebagai-proses. ( suatu aliran akal, pikiran, emosi, dan
perilaku yang konstan).
• Diri-sosial. (akal pikiran dan perilaku yang kita ambil sebagai
respon secara umum terhadap orang lain dan masyarakat).
• Suatu pandangan pribadi yang dimiliki seseorang tentang
dirinya masing-masing (konsep-diri).
• Cita-diri. (apa yang anda inginkan, merupakan faktor yang
paling penting dari perilaku seseorang).
• Hakikat Konsep Diri
 
Diri ialah suatu susunan konsep hipotetis yang merujuk pada perangkat
kompleks dari karakteristik proses fisik, perilaku, dan kejiwaan dari
seseorang. Sedangkan konsep merupakan gagasan, ide-ide ataupun
pemahaman yang dapat membentuk gambaran terhadap mental
seseorang secara keseluruhan. Jadi, konsep diri adalah pemahaman
mengenai diri mencakup komponan fisik,  sosial, emosional dan
kejiwaan (psikologis) seseorang secara keseluruhan.
Proses pembentukan konsep diri seseorang dibentuk melalui faktor
internal dan eksternal dari beberapa objek. Konsep diri terbentuk dari
dua komponen yaitu :
 
1.Komponen Yaitu pengetahuan individu tentang
keadaan dirinya. Misalnya, saya anak bodoh, saya
anak pintar. Jadi, komponen kognitif akan
menjelaskan siapa saya yang akan memberi
gambaran tentang diri saya. Gambaran diri (self-
picture) tersebut akan membentuk citra diri.
2.Komponen Afektif. Penilaian individu terhadap diri.
Penilaian tersebut akan membentuk penerimaan
terhadap diri (self-acceptable), serta penghargaan
diri (self-esteem) individu.
Bagaimanakah Konsep diri Terbentuk

Konsep diri terbentuk dalam waktu yang relatif lama, dan pembentukan ini
tidak bisa diartikan bahwa reaksi yang tidak biasa dari seseorang dapat
mengubah konsep diri. Konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak
masa pertumbuhan seorang manusia dari kecil hingga dewasa. Lingkungan,
pengalaman, dan pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Sikap atau respon orang tua
dan lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk menilai
siapa dirinya. Oleh sebab itu, seringkali anak-anak yang tumbuh dan
dibesarkan dalam pola asuh yang keliru dan negatif, atau pun
lingkungan yang kurang mendukung, cenderung mempunyai konsep diri
yang negatif. Hal ini disebabkan sikap orang tua yang misalnya : suka
memukul, mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan, menghina,
bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dan lain
sebagainya.
Pengertian Harga Diri Menurut
Ilmu Psikologi
• Definisi Harga Diri
• Coopersmith (dalam Ainur, 1997) menjelaskan
bahwa harga diri adalah evaluasi yang dibuat
individu mengenai sesuatu yang berkaitan
dengan dirinya, yang diekspresikan dalam
suatu bentuk sikap setuju atau tidak setuju dan
menunjukkan bahwa individu tersebut
meyakini dirinya sendiri sebagai individu yang
mampu, penting, dan berharga.
• Blascovich dan Tomaka (dalam Coetzee, 2005)
menyatakan bahwa harga diri adalah
komponen evaluatif dari konsep diri,
representasi diri yang lebih luas sehingga
mencakup aspek kognitif dan behavior yang
bersifat menilai dan afektif.
• Roman (dalam Coetzee, 2005) menyatakan
bahwa harga diri sebagai suatu kepercayaan
diri seseorang, merupakan patokan untuk
sesuatu yang terbaik bagi diri sendiri, dan
bagaimana melakukannya.
• Clements dan Bean (1995) mengungkapkan
bahwa harga diri (self-esteem)
adalah penilaian-penilaian seseorang tentang
dirinya sendiri dari berbagai perspektif.
Citra Diri Dalam Psikologi

• Citra diri adalah konsep yang dibentuk di dalam pikiran


kita mengenai seperti apa kita sebagai seseorang
manusia. Kita semua dapat menarik gambaran mental
akan diri sendiri dan gambaran ini akan cenderung
bertahan secara stabil seiring waktu kecuali kita
mengambil langkah – langkah pertimbangan untuk
mengubahnya. Citra diri kita penting dalam sebagian
besar alasan tetapi kebanyakan karena tingkat keakuratan
dan keseimbangannya akan mempengaruhi secara
signifikan kepada keseluruhan kesehatan psikologis dan
karakter hubungan kita dengan orang lain.
• Konsep Citra Diri Seseorang
• Citra diri dalam psikologi dalam bentuk yang paling dasar akan
membentuk gambaran mental internal atau ide mengenai diri sendiri,
bagaimana cara berpikir dan merasa mengenai diri sendiri berdasarkan
penampilan, kinerja dan hubungan – hubungan yang mempengaruhi
kehidupan sebagaimana tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup
seseorang. Setiap kali kita mempertanyakan mengenai penampilan diri,
seberapa penting diri dan bagaimana kondisi diri kita akan membangun
dasar citra diri tersebut. Citra diri seseorang adalah kesan yang dimilikinya
mengenai diri sendiri yang membentuk persepsi kolektif mengenai aset
dan kewajiban seseorang. Dengan kata lain, self image adalah bagaimana
seseorang berdasarkan kekuatan dan kelemahannya yang kerap kali
menjadi jelas melalui label yang diberikan diri sendiri untuk
menggambarkan kualitas dan karakteristik diri.
PENGERTIAN PSIKOANALISIS
Teori PsikoAnalisis merupakan teori yang
berusaha untuk menjelaskan tentang hakikat
dan perkembangan kepribadian manusia.Unsur-
unsur yang di utamakan dalam teori ini adalah
motivasi,emosi,dan aspek-aspek internal
lainnya.Teori ini berasumsi bahwa kepribadian
berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari
aspek-aspek psikologis tersebut,yang pada
umumnya terjadi pada anak-anak atau usia dini.
Psikoanalisis Sigmund Freud
• Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang di
kembangkan oleh Sigmund Freud dan para
pengikut nya.Psikoanalisis dapat di pandang
sebagai tekhnik terapi dan sebagai aliran
psikologi.sebagai aliran psikologi,psikoanalisis
banyak berbicara mengenai
kepribadian.Khusus nya dari segi
struktur,dinamika,dan perkembangan.
• Struktur Kepribadian
• Menurut Freud (Alwisol, 2005), kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat 
kesadaran, yaitu sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak sadar (
unconscious). Sampai dengan tahun 1920an, teori tentang konflik kejiwaan
hanya melibatkan ketiga unsur tersebut. Baru pada tahun 1923, Freud
mengenalkan tiga model struktural yang lain, yaitu das Es, das Ich, dan das
Ueber Ich. Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama, tetapi melengkapi
gambaran mental terutama dalam fungsi dan tujuannya (Awisol, 2005).
• Freud berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu sistem yang terdiri
dari 3 unsur, yaitu das Es, das Ich, dan das Ueber Ich (dalam bahasa Inggris
dinyatakan dengan the Id, the Ego, dan the Super Ego), yang masing memiliki
asal, aspek, fungsi, prinsip operasi, dan perlengkapan sendiri.
energi
• Dinamika kepribadian, menurut Freud, adalah bagaimana energi psikis
didistribusikan dan dipergunakan oleh das Es, das Ich, dan das Ueber
Ich. Freud menyatakan bahwa enerji yang ada pada individu berasal
dari sumber yang sama yaitu makanan yang dikonsumsi.
• Bahwa energi manusia dibedakan hanya dari penggunaannya, energi
untuk aktivitas fisik disebut energi fisik, dan energi yang gunakan untuk
aktivitas psikis disebut energi psikis.
• Freud menyatakan bahwa pada mulanya yang memiliki energi hanyalah
das Es saja. Melalui mekanisme yang oleh Freud disebut identifikasi,
energi tersebut diberikan oleh das Es kepada das Ich dan das Ueber Ich.
.
• ID
Tidak memiliki kontak dengan realitas atau tidak memiliki akses menuju
kesadaran. Secara konstan berjuang untuk mengurangi tekanan dengan
memuaskan kebutuhan dasar. Pleasure principles. Bayi yang baru lahir
merupakan personifikasi dari Id, dimana ia tidak dibebani oleh
hambatan2 dari ego dan superego. Selain tidak realistis dan mencari
kepuasan, Id juga tidak logis dan dapat scara simultan memiliki ide2 yang
bertentangan. Id tidak memiliki moralitas, tidak dapat membuat
pertimbangan yang berharga atau membedakan hal yang baik dan buruk.
Energi Id dihabiskan sepenuhnya untuk satu tujuan yaitu mencari
kepuasan tanpa mempertimbangkan apakah hal itu tepat atau tidak Id
bekerja melalui primary process, dan perjuangannya terjadi mllui
secondary process untuk membuatnya memiliki kontak dengan dunia
luar, dalam hal ini proses kedua ini berfungsi mllui Ego
• . EGO
disebut juga I (saya), merupakan satu2nya daerah di pikiran yang memiliki kontak
dengan realitas. Ego berkembang slm masa kanak2 dan menjd sumber utama
seseorang untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Ego diatur oleh reality
principle, yang mcoba menggantikan pleasure principle dari Id. Ego menjadi
pembuat keputusan atau cabang eksekutif dari kepribadian. Sebagian ego adalah
conscious, sebagian preconscious, dan sebagian lg unconscious sehingga ego
dapat membuat keputusan pada msg2 level tersebut. Ketika menampilkan fungsi
kognitif dan intelektual, ego harus mempertimbangkan tuntutan Id yang tidak
realistik dan tidak cocok dengan superego. Ego harus berhubungan dengan dunia
luar dan memenuhi tuntutan realistis dari dunia luar. Dikelilingi oleh tuntutan
dari tiga pihak – id, superego dan dunia luar – maka ego bereaksi dengan pola
yang dapat diduga – menjadi anxious. Saat anxious itu, Ego menggunakan represi
dan defense mechanism lainnya untuk menghadapi kecemasan.
SUPEREGO
Superego diatas I, mnrt Freud, merepresentasikan aspek moral dan ideal
dari kepribadian, dan dituntun oleh moralistic and idealistic principles,
yang bertentangan dengan pleasure principle dari Id dan realistic principle
dari ego. Superego juga tidak memiliki kontak dengan dunia luar,
tuntutannya juga tidak realistik untuk kesempurnaan. Superego memiliki 2
subsystems yaitu conscience dan ego-ideal. Conscience merupakan hasil
dari pengalaman dengan hukuman atas perilaku yang tidak pantas : should
not do. Ego-ideal berkembang dari pengalaman dengan hadiah atas
perilaku yang pantas : should do. Superego yang berkembang dengan baik
bertindak mengontrol impuls2 seksual dan agresif melalui proses represi.
Superego mengamati ego, menilai tindakan dan niatnya. Rasa bersalah
adalah hasil ketika ego bertindak bertentangan dengan standar moral
superego. Rasa bersalah ini fungsi dari conscienc.
• Perasaan rendah diri muncul ketika ego tidak
mampu memenuhi standar kesempurnaan
dari superego. Inferiority feelings berakar dari
ego-ideal.
Pengertian Intelegensi
• Intelegensi merupakan kemampuan yang
bersifat umum dan potensial. Para ahli tidak
mencapai kesepakatan dalam banyak hal
mengenai intelegensi. Definisi-definisi yang
dikemukakan menunjukkan batasan yang tidak
serupa. Mereka juga tidak sepaham dalam
melihat apakah intelegensi merupakan
heriditas atau modifikasi.
• Beberapa mencoba menghubungkan
intelegensi dengan bakat, kreativitas, dan
prestasi. Para ahli juga berbeda dalam melihat
komponen-komponen yang terdapat dalam
intelegensi. Hal itu tampak dalam teori-teori
yang mereka ajukan.
• Beberapa ahli yang mengajukan teorinya
mengenai intelegensi, di antaranya adalah
Terman, Spearman, Sternberg, Thurstone,
Guilford, dan Gardner. Intelegensi diukur
menggunakan tes intelegensi dan diskala
menggunakan ukuran yang dikenal dengan IQ.
Skor IQ diinterpretasikan dengan
membandingkan IQ seseorang dengan
kelompok sebaya atau kelompok norma.
• Istilah inteligensi sangat akrab dalam dunia
pendidikan dan pembelajaran. Hal ini
disebabkan karena pendidikan dihadapkan
pada anak-anak dengan berbagai kemampuan
inteligensi. Pendidik harus memahami
keragaman inteligensi anak didik. Pemahaman
keragaman diperlukan untuk dapat
memberikan layanan yang tepat untuk
mencapai tujuan pendidikan.
• Winkel dan Suryabrata membuat
pengelompokkan definisi dengan cara yang
berbeda. Menurut Winkel (1996:138),
inteligensi dapat diberikan pengertian luas
dan sempit. Dalam arti luas, inteligensi adalah
kemampuan mencapai prestasi dalam
berbagai bidang kehidupan. Sedang dalam arti
sempit, inteligensi adalah kemampuan untuk
mencapai prestasi di sekolah.
• Inteligensi dalam pengertian sempit
mempunyai pengertian yang sama dengan
kemampuan intelektual atau kemampuan
akademik. Suryabrata (2002 : 124 – 134)
mengelompokkan beragam definisi menjadi
lima kelompok, yaitu: 1) Konsepsi yang
bersifat spekulatif.
Teori Perkembangan Kognitif Piaget
• Jean Piaget lahir di Neuchatel, sebuah kota kecil di Swiss. Piaget
memulai karirnya sebagai seorang ahli biologi, khususnya tentang
mollusca (kerang-kerangan). Namun ketertarikannya pada ilmu
pengetahuan dan sejarah ilmu pengetahuan segera diikuti dengan
ketertarikannya pada keong. Karena dia semakin larut dalam
penyelidikan bagaimana proses pikiran yang bekerja dalam sains,
akhirnya dia tertarik pula untuk menyelidiki apa sesungguhnya
pikiran itu, khususnya tahap-tahap perkembangannya. Bidang ini
disebutnya dengan epistemology genetic yang berarti studi
tentang perkembangan pengetahuan manusia. Selanjutnya Piaget
memutuskan untuk mempelajari anak pada tahun 1920 ketika
bekerja di Laboratorium Binet di Paris
• Piaget mengemukakan bahwa sejak usia
balita, seseorang telah memiliki kemampuan
tertentu untuk mengahadapi objek-objek yang
ada di sekitarnya. Kemampuan ini masih
sangat sederhana, yakni dalam bentuk
kemampuan sensor motorik. Dalam
memahami dunia mereka secara aktif, anak-
anak menggunakan skema, asimilasi,
akomodasi, organisasi dan equilibrasi.
• Dengan kemampuan inilah balita akan
mengeksplorasi lingkungannya dan
menjadikannya dasar bagi pengetahuan
tentang dunia yang akan dia peroleh
kemudian, serta akan berubah menjadi
kemampuan-kemampuan yang lebih maju dan
rumit. Kemampuan-kemampuan ini disebut
Piaget dengan skema.
• Sebagai contoh, seorang anak tahu bagaimana cara
memegang mainannya dan membawa mainan itu
ke mulutnya. Dia dengan mudah membawakan
skema ini. Lalu ketika dia bertemu dengan benda
lain—katakanlah jam tangan ayahnya—dia dengan
mudah dapat menerapkan skema “ambil dan bawa
ke mulut” terhadap benda lain tersebut. Peristiwa
ini oleh Piaget disebut dengan asimilasi, yakni
pengasimilasian objek baru kepada skema lain.
• Ketika anak tadi bertemu lagi dengan benda lain,
misalnya sebuah bola, dia tetap akan
menerapkan skema “ambil dan bawa ke mulut”.
Tentu skema ini tidak akan berlangsung dengan
baik, karena bendanya sudah jauh berbeda. Oleh
karena itu, skema pun harus menyesuaikan diri
dengan objek yang baru. Peristiwa ini disebut
dengan akomodasi, yakni pengakomodasian
skema lama terhadap objek baru.
• Asimilasi dan akomodasi adalah dua bentuk adaptasi,
istilah Piaget yang kita sebut dengan pembelajaran. Cara
kerja asimilasi dan akomodasi bertugas menyeimbangkan
struktur pikiran dengan lingkungan, menciptakan porsi
yang sama di antara keduanya. Jika keseimbangan ini
terjadi, maka tercapailah pada suatu keadaan ideal atau
equiblirium.Dalam penelitiannya pada anak-anak, Piaget
mencatat adanya periode di mana asimilasi lebih
dominan, atau akomodasi yang lebih dominan, dan di
mana keduanya mengalami keseimbangan
Teori Belajar Menurut Skinner
• Menurut Skinner hubungan antara stimulus
dan respon yang terjadi melalui interaksi
dengan lingkungannya, yang kemudian
menimbulkan perubahan tingkah laku,
tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh
tokoh tokoh sebelumnya
• Teori Kondisioning Operan Menurut B.F.Skiner.
• A. Sejarah teori Kondisioning Operan menurut
B.F. Skinner
• Asas pengkondisian operan B.F Skinner dimulai
awal tahun 1930-an, pada waktu keluarnya teori
S-R. Pada waktu keluarnya teori-teori S-R. pada
waktu itu model kondisian klasik dari Pavlov
telah memberikan pengaruh yang kuat pada
pelaksanaan penelitian.
• Skinner tidak sependapat dengan pandangan S-R dan
penjelasan reflex bersyarat dimana stimulus terus
memiliki sifat-sifat kekuatan yang tidak mengendur.
Menurut Skinner penjelasan S-R tentang terjadinya
perubahan tingkah laku tidak lengkap untuk menjelaskan
bagaimana organisme berinteraksi dengan
lingkungannya. Bukan begitu, banyak tingkah laku
menghasilkan perubahan atau konsekuensi pada
lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap
organisme dan dengan begitu mengubah kemungkinan
organisme itu merespon nanti.
• B. Kajian Teori Kondisioning Operan Menurut
B.F.Skiner
• Kondisian operan adalah sebentuk pembelajaran
dimana konsekuensi-konsekuensi dari prilaku
menghasilkan perubahan dalam probabilitas prilaku
itu akan diulangi. Inti dari teori behaviorisme
Skinner adalah Pengkondisian operan (kondisioning
operan). Ada 6 asumsi yang membentuk landasan
untuk kondisioning operan (Margaret E. Bell Gredler,
hlm 122).
Asumsi-asumsi itu adalah sebagai berikut:
• Belajar itu adalah tingkah laku.
• Perubahan tingkah-laku (belajar) secara fungsional berkaitan
dengan adanya perubahan dalam kejadian-kejadian di lingkungan
kondisi-kondisi lingkungan.
• Hubungan yang berhukum antara tingkah-laku dan lingkungan
hanya dapat di tentukan kalau sifat-sifat tingkah-laku dan kondisi
eksperimennya di devinisikan menurut fisiknya dan di observasi di
bawah kondisi-kondisi yang di control secara seksama.
• Data dari studi eksperimental tingkah-laku merupakan satu-
satunya sumber informasi yang dapat di terima tentang penyebab
terjadinya tingkah laku.
• Menurut Skinner (J.W. Santrock, 272) unsur yang
terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan
(reinforcement) dan hukuman (punishment).
Penguatan dan Hukuman. Penguatan
(reinforcement) adalah konsekuensi yang
meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku
akan terjadi. Sebaliknya, hukuman (punishment)
adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas
terjadinya suatu perilaku.
Menurut Skinner penguatan berarti memperkuat, penguatan
dibagi menjadi dua bagian yaitu :

• Penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa


frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang
mendukung (rewarding). Bentuk-bentuk penguatan positif adalah
berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku (senyum,
menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan,
mengacungkan jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb).
• Penguatan negatif, adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa
frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan
stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan). Bentuk-bentuk
penguatan negatif antara lain: menunda/tidak memberi
penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan
perilaku tidak senang (menggeleng, kening berkerut, muka kecewa
dll).
• Satu cara untuk mengingat perbedaan antara
penguatan positif dan penguatan negatif adalah
dalam penguatan positif ada sesuatu yang
ditambahkan atau diperoleh. Dalam penguatan
negatif, ada sesuatu yang dikurangi atau di hilangkan.
Adalah mudah mengacaukan penguatan negatif
dengan hukuman. Agar istilah ini tidak rancu, ingat
bahwa penguatan negatif meningkatkan probabilitas
terjadinya suatu prilaku, sedangkan hukuman
menurunkan probabilitas terjadinya perilaku.
• Contoh dari konsep penguatan positif, negatif, dan hukuman (J.W Santrock, 274).
• A. Penguatan positif
Perilaku                : Murid mengajukan pertanyaan yang bagus
• Konsekuensi       : Guru menguji murid
• Prilaku kedepan: Murid mengajukan lebih banyak pertanyaan
• B. Penguatan negative
Perilaku                : Murid menyerahkan PR tepat waktu
• Konsekuensi       : Guru berhenti menegur murid
• Prilaku kedepan: Murid makin sering menyerahkan PR tepat waktu
• C. Hukuman
Perilaku                : Murid menyela guru
• Konsekuensi       : Guru mengajar murid langsung
• Prilaku kedepan: Murid berhenti menyela guru
• Ingat bahwa penguatan bisa berbentuk postif dan negatif. Dalam kedua
bentuk itu, konsekuensi meningkatkan prilaku. Dalam hukuman,
perilakunya berkurang.
• Skinner menghasilkan suatu sistem ringkas yang dapat diterapkan pada
dinamika perubahan tingkah laku baik di laboratorium maupun di dalam
kelas. Belajar, yang digambarkan oleh makin tingginya angka keseringan
respons, diberikan sebagai fungsi urutan ketiga unsur (SD)-(R)-(R Reinsf).
Skinner menyebutkan praktek khas menempatkan binatang percobaan
dalam “kontigensi terminal”. Maksudnya, binatang itu harus berusaha
penuh resiko, berhasil atau gagal, dalam mencari jalan lepas dari
kurungan atau makanan. Bukannya demikian itu prosedur yang mengena
ialah membentuk tingkah-laku binatang itu melalui urutan Sitimulus-
respon-penguatan yang diatur secara seksama.
• Skinner menggambarkan praktek “tugas dan ujian” sebagai
suatu contoh menempatkan pelajar yang manusia itu dalam
kontigensi terminal juga. Skinner menyarankan penerapan
cara pemberian penguatan komponen tingkah laku seperti
menunjukkan perhatian pada stimulus dan melakukan studi
yang cocok terhadap tingkah laku. Hukuman harus dihindari
karena adanya hasil sampingan yang bersifat emosional dan
tidak menjamin timbulnya tingkah laku positif yang
diinginkan. Analisa yang dilakukan Skinner tersebut diatas
meliputi peran penguat berkondisi dan alami, penguat positif
dan negative, dan penguat umum.
• Dengan demikian beberapa prinsip belajar yang dikembangkan oleh
Skinner antara lain:
• Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah
dibetulkan, jika benar diberi penguat.
• Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
• Materi pelajaran, digunakan sistem modul.
• Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
• Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman. Namun ini
lingkungan perlu diubah, untuk menghindari adanya hukuman.
• Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebagainya.
Hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable rasio reinforce.
• Dalam pembelajaran, digunakan shaping.
• Disamping itu pula dari eksperimen yang dilakukan B.F.
Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung
merpati menghasilkan hukum-hukum belajar,
diantaranya :
• Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku
diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku
tersebut akan meningkat.
• Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku
operant telah diperkuat melalui proses conditioning itu
tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku
tersebut akan menurun bahkan musnah.
Tentang teori Alfred Adler

Menurut Adler mahluk hidup adalah suatu


kesatuan sosial yang tidak dapat dipisahkan.
Mereka menghubungkan dirinya dengan orang
orang lain disekitar mereka dalam usaha kerja
sama sosial, menempatkan kesejahteraan
umum diatas keinginan diri sendiri, dan
mendapatkan gaya hidup yang bersifat lebih
kuasa dalam organisasi social.
• Adler memiliki sumbangan pemikiran yang
besar yaitu pertama, penekanan determinan
sosial dari tingkah laku, kedua, konsep tentang
mengkreatifkan diri, dan ketiga, penekanan
pada cirri khas dari masing masing
kepribadian.
• Adler mengembangkan pokok pokok pikirannya sehingga menjadi
ciri khusus dari pemikiran Adlerian yaitu:
• Fictional finalism (Tujuan Hidup)
• Dorongan keakuan
• Perasaan rendah diri
• Dorongan kemasyarakatan
• Gaya hidup
• Daya kreatif
Prinsip Teori Kepribadian Alfred Adler beranggapan bahwa individu
dan permasalahan hidupnya selalu bersifat sosial, seperti merasakan
kebersamaan dengan orang lain dan mempedulikan kesejahteraan
orang tersebut.
Prinsip Teori Kepribadian Alfred Adler

1. Prinsip teori kepribadian rasa rendah diri


• Adler meyakini bahwa manusia dilahirkan dengan perasaan
rendah diri. Perasaan rendah diri ini bermula dari anak anak
yang tidak bisa melakukan tindakan orang dewasa. Pada
prinsipnya, individu ingin menyaingi kekuatan dan kemampuan
orang lain.
• Apabila di tahapan ini, individu merasa lemah dan kurang dalam
meraih kemampuan di atasnya, maka akan muncul rasa rendah
diri di tahapan perkembangan berikutnya. Setiap individu
berusaha untuk melakukan kompensasi terhadap kelemahannya
dalam segala hal. Kompensasi ditentukan oleh gaya hidup dan
usaha mencapai kesempurnaan (superior).
2. Prinsip teori kepribadian superior
• Superior diartikan sebagai usaha untuk mencapai kekuatan
diri. Adler beranggapan bahwa manusia adalah mahluk
yang agresif dan harus selalu agresif bila ingin mencapai
kesuksesan. Manusia menginginkan kekuatan dan
mengharapkan kesempurnaan.
• Dorongan untuk menjadi superior ini bersifat universal dan
tidak mengenal batas waktu. Meskipun demikian, menjadi
superior tidak harus selalu berkompetisi dengan orang lain
namun usaha untuk meningggalkan rasa rendah diri.
3. Prinsip teori kepribadian gaya hidup
• Usaha individu untuk mencapai superioritas memerlukan cara
cara tertentu yang disebut sebagai gaya hidup. Gaya hidup
terdiri dari dorongan dari dalam diri yang mengatur arah
perilaku dan dorongan dari lingkungan. Dorongan dari
lingkungan mungkin dapat menambah atau menghambat arah
dorongan dari dalam diri.
• Manusia memiliki kekuatan yang cukup walaupun tidak
sepenuhnya bebas untuk  mengatur kehidupannya sendiri secara
wajar. Gaya hidup manusia tidak ada yang identik sama dan
seringkali menentukan kualitas interpretasi dari terhadap semua
pengalaman yang dijumpai.
• 4. Prinsip teori kepribadian diri kreatif
Diri yang kreatif adalah penggerak utama
tingkah laku. Yakni membuat sesuatu yang
baru yang berbeda dari sebelumnya. Diri
kreatif adalah sarana yang mengolah fakta
fakta dunia dan mentransformasikann fakta
tersebut menjadi kepribadian yang bersifat
subjektif, dinamis, menyatu, personal, dan unik
karena individu mencipta dirinya sendiri.
5. Prinsip teori kepribadian diri yang sadar
Kesadaran adalah inti kepribadian individu.
Manusia menyadari segala hal yang
dilakukannya. Ia dapat merencanakan dan
mengarahkan perilaku ke arah tujuan yang
dipilihnya secara sadar. Pikiran sadar adalah
apa saja yang dipahami dan diterima individu
dalam membantu perjuangan menjadi sukses
dan superior.
6. Prinsip teori kepribadian tujuan semu
• Masa lalu penting namun yang lebih penting adalah
masa depan, yaitu rencana yang akan dilakukan individu.
Tujuan akhir manusia tidak menunjukkan hasil yang
nyata akan terwujud, melainkan hanya perangkat semu.
• Tujuan tersebut adalah semu karena dibuat amat ideal
untuk diperjuangkan sehingga mungkin saja tidak dapat
direaliisasikan. Tujuan semua ini dipisahkan dari gaya
hidup. Tujuan semu berisi harapan yang menggerakkan
kekuaran kekuatan tingkah laku manusia.
7. Prinsip teori kepribadian minat sosial
• Manusia dilahirkan dengan karunia minat sosial
yang bersifat universal. Kebutuhan ini terwujud
dalam komunikasi dengan orang lain. Proses ini
membutuhkan waktu banyak dan usaha yang
berkelanjutan. Individu diarahkan untuk
memelihara dan memperkuat perasaan minat
sosial dengan meningkatkan kepedulian pada
orang lain melalui empati dan komunikasi.
Harry Stack Sullivan : Struktur kepribadian
Interpersonal

• Menurut Harry, kepribadian adalah pola yang


relatif menetap dari situasi antar pribadi yang
berulang, yang menjadi ciri kehidupan
manusia.  Setiap orang bergerak dalam
lingkungan sosial, sejak bayi sudah terlibat
dalam interaksi dengan orang lain. Bahkan
ketika sendirian pun, orang lain muncul dalam
fikiran, perasaan, dan fantasinya.
STRUKTUR KEPRIBADIAN

1. Dinamisme
adalah pola khas tingkahlaku yang menetap
dan berulang terjadi yang menjadi ciri khusus
seseorang. Dia bisa diamati ataupun
tersembunyi dalam fikiran/khayalan.
dinamisme yang melayani kebutuhan
kepuasan organisme melibatkan bagian tubuh.
Dinamisme bisa berupa Dengki, nafsu, atau
dinamisme sistem self
2. Personifikasi
adalah suatu gambaran mengenai diri atau orang lain yang
dibangun berdasarkan pengalaman yang menimbulkan
kepuasan atau kecemasan. Kecencrungan yang memberi
kepuasan membangkitkan "image-Positif", sebaliknya yang
melibatkan kecemasan membangkitkan "image-negatif".
Gambaran itu cenderung menetap dan mempengaruhi sikap
orang itu kepada orang-orang lain pada masa yang akan
datang.
pada bayi, mampu memberikan personifikasi seperti saya baik
(good-me), saya buruk (bad-me), dan bukan saya (not-me).
3. Sistem Self
merupakan bagian dari dinamisme yang paling kompleks.
memperthankan keamanan interpersonal dengan
menghindari atau mengecilkan kecemasan. Setiap
pengalaman yang bertentangan dengan sistem self berati
mengancam keamanan. Security Operations berfungsi
sebagai pereduksi perasaan tidak aman atau perasaan
akibat dari ancaman terhadap sistem self. Secara umum,
semakin berpengalaman orang dengan kecemasan,
semakin besar peran sistem diri dan semakin terlepas dari
kepribadian.
4.Proses kogitif
Sullivan menekankan pentingnya tinjauan
masa depan dalam fungsi kognitif. Tinjauan
kemasa depan tergantung kepada ingatan
kepada masa lampau dan interpretasinya
terhadap masa sekarang. tiga proses kognitif
ialah:
 
•  Prototaksis
adalah rangkaian pengalaman yang terpisah pada masa bayi
dimana arus kesadaran indra mengalir kedalam jiwa tanpa
pengertian.
•  Parataksis
tahun kedua bayi mulai mengenali persamaan dan perbedaan
peristiwa. mengembangkan cara berfikir dengan melihat
hubungan sebab akibat.
•    Sintaksis
berfikir logik dan realistik menggunakan lambang yang
ditertima bersama, khususnya bahasa kata dan bilangan.
DINAMIKA KEPRIBADIAN

•  Tegangan (Tension)
adalah potensi untuk bertingkah laku yang disadari atau
tidak disadari. baik bersumber dari kebutuhan ataupun
kecemasan karena hasil pendidikan sejak kecil kurang baik.
•  Transformasi Enerji (Energy Transformation)
tegangan yang menjadi tingkah laku baik yang terbuka
maupun yang tertutup. Insting memang ada dan menjadi
pemicu kebutuhan yang menimbulkan tegangan, tetapi
transformasi enerji tidak lagi dipengaruhi insting dan lebih
sebagai hasil belajar.
Good Personality
• Ciri melakat dalam proses kepribadian yang pertama
adalah kepribadian baik, terbentuknya kepribadian ini
berasal dari penjelanan fungsi keluarga dengan baik. Proses
ini mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan
yang sesuai dengan keteraturan sosial dalam masyarakat.
• Contoh prilaku dengan kepribadian baik misalnya saja
tentang tindakannya yang selalu beribadah setiap waktu.
Misalnya saja dalam Agama Islam, ada seseorang yang
menjalankan ritual Ibadah Sholat tepat pada waktunya
dengan cara berjamaah. Secara otomatis tindakan ini
menjadi ciri kepribadian yang baik.
• kepribadian secara tidak langsung akan
memberi watak yang khas bagi individu dalam
kehidupan sehari-hari. Kepribadian bukanlah
perilaku, namun kepribadianlah yang
membentuk perilaku manusia, sehingga dapat
dilihat dari cara berpikir, berbicara, atau
berperilaku. Kepribadian lebih berada dalam
alam psikis (jiwa) seseorang yang
diperlihatkan melalui perilaku.
Aspek-Aspek Kepribadian

Dilihat dar aspeknya, kepribadian dapat terbentuk karena beberapa faktpr berikut;
• Perasaan
• Pengertian perasaan adalah tingkah individu yang didasari pada faktor kejiwaan dalam
hatinya. Kondisi ini akan mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan yang sesuai
dengan kata hati. Oleh karenannya banyak pihak mengetakan bahwa perasaan sama
arti dengan emosi.
• Pengetahuan
• Wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang satu dengan lainnya,
tentusaja tidak bisa disamakan. Akan ada perbedaan yang mendalam, dengan kadaan
ini pengatahuan menjadi aspek terpenting dalam membentuk kepribadian seseorang.
• Naluri
• Terakhir, yang menjadi pendorong dalam kepribadian adalah naluri. Naluri membentuk
manusia untuk bertingkah laku sesuai dengan kata hati. Naluri memiliki karakteristik
yang berbeda daripada aspek lainnya, lantaran naluri di bawa sejak ia lahir.
• Pengertian kepribadian secara umum merupakan bagian
konsep yang sangat luas, akan tetapi secara khusus istilah
kepribadian ini erat kaiatannya dengan karakteristik perilaku
individu. Setiap individu yang lahir di bumi ini memiliki
kepribadian unik yang dapat dibedakan dari individu yang
lainnya. Sebagai penjelasan lebih lanjut, dalam artikel ini akan
mengulas lebihdalam tentang 
• Koentjaraningrat
• Tokoh budaya dan sosiologi ini memberikan pengertian
kepribadian karatekteritik seseorang yang dilandasi atas dasar
watak dengan mununjukan secara konsisten dan konsekuen,
sehingga keadaan ini mendorong seorang individu memiliki suatu
identitas yang khas dan berbeda dari individu-individu lainnya.
• Robert Sutherland
• Pengertian kepribadian adalah abstraksi yang dilakukan secara
individu dan kelakuannya sebagaimana halnya dengan
masyarakat dan kebudayaan. Dengan arti inilah setidaknya
kepribadian digambarkan sebagai hubungan saling memengaruhi
antara tiga aspek tersebut.
Ciri-ciri good personality

• Dapat menilai diri sendiri secara realistis


• Dapat menilai prestasi yang didapat secara realistis
• Kemandirian
• Dapat menilai secara realistis
• Memiliki filsafat hidup
• Orientasinya keluar (ekstrovert)
• Berbahagia
• Penerimaan sosial
• Mempunyai tujuan
• Bisa mengontrol emosi
• Dapat menerima tanggung jawab
Ciri-ciri kepribadian tak sehat

• Mudah marah

• Hiperaktif

• Susah tidur

• Bersikap memusuhi semua otoritas

• Pesimis dalam mengadapi kehidupan

• Sering tertekan (depresi atau stress)

• Memperlihatkan kecemasan dan kekhawatiran


• Tidak dapat menjauhi perilaku menyimpang walaupun  sudah diperingatkan
atau dihukum
• Senang mengkritik, mengejek orang lain
• Kurang bergairah (bermuram durja) dikehidupan yang dijalani
• Kurang memiliki kesadaraan untuk menaati ajaran agama
• Sering mengalami pusing kepala (meskipun sebab utamanya bukan dari faktor
yang bersifat organis)
Jenis-Jenis Kepribadian
Manusia mempunyai beberapa macam atau jenis
kepribadian yaitu sebagai berikut :
• Introvert (Introversion)
Introvert atau interoversionyaitu kepribadian manusia
yang mengutamakan dunia dalam pikiran manusia itu
sendiri. Jadi manusia dengan sifat atau jenis kepribadian
introvert yaitu cenderung menutup diri dari kehidupan
luar yang lebih senang berada di kesunyian atua kondisi
tenang, dari pada tempat yang banyak orang.
Ciri-Ciri Introvert

• Pemikir
• Pendiam
• Senang menyendiri
• Pemalu
• Susah bergaul (kuper)
• Lebih senang bekerja sendirian
• Lebih suka berinteraksi secara langsung dengan 1 orang (1 on 1 interaction)
• Berpikir dulu baru berbicara/melakukan
• Senang berimajinasi
• Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan
• Lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi
• Jarang berbicara, tetapi suka mendengarkan orang bercerita
• Senang dengan kegiatan tenang misalnya membaca, memancing, bermain komputer dan
bersantai.
Ciri-Ciri Extrovert (Extraversion
• Aktif
• Senang bersama orang
• Percaya diri (kadang dapat berlebihan)
• Senang beraktivitas
• Lebih senang jika bekerja kelompok
• Gampang bergaul (supel)
• Lebih suka berinteraksi dengan banyak orang
• Lebih mudah mengungkapkan perasaan melalui kata-kata
• Berbicara/melakukan dulu baru berpikir
• Lebih senang berpartisipasi dalam sebuah interaksi
• Lebih senang untuk bercerita, dari pada mendengarkan orang yang bercerita
• Senang dengan kegiatan yang banyak orang seperti jalan-jalan, nongkrong, berpesta, dan pergi
konser

Anda mungkin juga menyukai