Materi Psi Kepribadian 2020
Materi Psi Kepribadian 2020
Psikologi di bidang ini sebenarnya telah ditujukan menjadi suatu disiplin ilmu yang sudah sejak lama ada, bahkan
sebelum masehi.
Hal ini terbukti dalam literatur mitologi kuno yang memberikan info bahwa para pemain drama sering
menggunakan make up atau topeng untuk memerankan tokoh lain dan menyembunyikan identitas masing-masing.
Pada zaman bangsa Romawi, hal ini juga tercatat dan diberi nama personality. Itu dapat diartikan bahwa kehadiran
seseorang melalui identitas yang tidak mencerminkan dirinya sendiri.
Akan tetapi, hal ini tetap bisa menghasilkan kesan yang mendalam bagi orang yang menyaksikan.
Nah, untuk membedakan antara tingkah laku pemain drama dan tokoh asli, para filsuf akhirnya mempelajari tingkah
laku manusia dengan berbagai penelitian.
Dari sinilah akhirnya psikologi soal kepribadian semakin berkembang dan juga mempelajari dunia psikologi
pendidikan.
Namun, untuk perkembangan pertama kalinya, ini tercatat pada abad ke 18 Masehi. Saat itu, ilmu tentang disiplin
psikologi ini sudah menjadi ilmu yang sah dan diakui.
Oleh sebab itu, di saat tersebut, ilmu ini sangat berkembang dan menjadi salah satu disiplin ilmu yang dipelajari
bahkan hingga saat ini.
Psikologi di bidang ini sebenarnya telah ditujukan menjadi suatu disiplin ilmu
yang sudah sejak lama ada, bahkan sebelum masehi.
Hal ini terbukti dalam literatur mitologi kuno yang memberikan info bahwa para
pemain drama sering menggunakan make up atau topeng untuk memerankan
tokoh lain dan menyembunyikan identitas masing-masing.
Pada zaman bangsa Romawi, hal ini juga tercatat dan diberi nama personality.
Itu dapat diartikan bahwa kehadiran seseorang melalui identitas yang tidak
mencerminkan dirinya sendiri.
Akan tetapi, hal ini tetap bisa menghasilkan kesan yang mendalam bagi orang
yang menyaksikan.
Nah, untuk membedakan antara tingkah laku pemain drama dan tokoh asli,
para filsuf akhirnya mempelajari tingkah laku manusia dengan berbagai
penelitian.
Dari sinilah akhirnya psikologi soal kepribadian semakin berkembang dan juga
mempelajari dunia psikologi pendidikan.
Sistematika Tipe dan Watak Manusia
Menurut Hippocrates
Perut kuat
panggul dan kaki kuat dalam perbandingan dengan bahu dan kelihatan agak
kecil. tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak muka bulat telur,
lebih pendek dari type lepsotom
TEORI KEPRIBADIAN WILLIAM SHELDON
• Diri Sebagai Bangunan Konsep
Diri sebagai jumlah keseluruhan dari segala yang ada pada
diri seseorang-tubuh, perilaku, dan perasaan.
Mengisyaratkan bahwa diri adalah sesuatu atau kumpulan.
Diri sebagai sebuah konstruk hipotetik, artinya kita dapat
menggunakan pancaindera kita untuk membuktikan
keberadaannya. Sebaliknya, hal tersebut adalah sesuatu
yang kita katakan ada karena membutuhkan kesatuan
istilah dalam upaya menggambarkan segala sesuatu lain
yang bisa kita alami melalui pancaindera kita.
Terdapat lima aspek dari diri yakni :
Konsep diri terbentuk dalam waktu yang relatif lama, dan pembentukan ini
tidak bisa diartikan bahwa reaksi yang tidak biasa dari seseorang dapat
mengubah konsep diri. Konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak
masa pertumbuhan seorang manusia dari kecil hingga dewasa. Lingkungan,
pengalaman, dan pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Sikap atau respon orang tua
dan lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk menilai
siapa dirinya. Oleh sebab itu, seringkali anak-anak yang tumbuh dan
dibesarkan dalam pola asuh yang keliru dan negatif, atau pun
lingkungan yang kurang mendukung, cenderung mempunyai konsep diri
yang negatif. Hal ini disebabkan sikap orang tua yang misalnya : suka
memukul, mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan, menghina,
bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dan lain
sebagainya.
Pengertian Harga Diri Menurut
Ilmu Psikologi
• Definisi Harga Diri
• Coopersmith (dalam Ainur, 1997) menjelaskan
bahwa harga diri adalah evaluasi yang dibuat
individu mengenai sesuatu yang berkaitan
dengan dirinya, yang diekspresikan dalam
suatu bentuk sikap setuju atau tidak setuju dan
menunjukkan bahwa individu tersebut
meyakini dirinya sendiri sebagai individu yang
mampu, penting, dan berharga.
• Blascovich dan Tomaka (dalam Coetzee, 2005)
menyatakan bahwa harga diri adalah
komponen evaluatif dari konsep diri,
representasi diri yang lebih luas sehingga
mencakup aspek kognitif dan behavior yang
bersifat menilai dan afektif.
• Roman (dalam Coetzee, 2005) menyatakan
bahwa harga diri sebagai suatu kepercayaan
diri seseorang, merupakan patokan untuk
sesuatu yang terbaik bagi diri sendiri, dan
bagaimana melakukannya.
• Clements dan Bean (1995) mengungkapkan
bahwa harga diri (self-esteem)
adalah penilaian-penilaian seseorang tentang
dirinya sendiri dari berbagai perspektif.
Citra Diri Dalam Psikologi
1. Dinamisme
adalah pola khas tingkahlaku yang menetap
dan berulang terjadi yang menjadi ciri khusus
seseorang. Dia bisa diamati ataupun
tersembunyi dalam fikiran/khayalan.
dinamisme yang melayani kebutuhan
kepuasan organisme melibatkan bagian tubuh.
Dinamisme bisa berupa Dengki, nafsu, atau
dinamisme sistem self
2. Personifikasi
adalah suatu gambaran mengenai diri atau orang lain yang
dibangun berdasarkan pengalaman yang menimbulkan
kepuasan atau kecemasan. Kecencrungan yang memberi
kepuasan membangkitkan "image-Positif", sebaliknya yang
melibatkan kecemasan membangkitkan "image-negatif".
Gambaran itu cenderung menetap dan mempengaruhi sikap
orang itu kepada orang-orang lain pada masa yang akan
datang.
pada bayi, mampu memberikan personifikasi seperti saya baik
(good-me), saya buruk (bad-me), dan bukan saya (not-me).
3. Sistem Self
merupakan bagian dari dinamisme yang paling kompleks.
memperthankan keamanan interpersonal dengan
menghindari atau mengecilkan kecemasan. Setiap
pengalaman yang bertentangan dengan sistem self berati
mengancam keamanan. Security Operations berfungsi
sebagai pereduksi perasaan tidak aman atau perasaan
akibat dari ancaman terhadap sistem self. Secara umum,
semakin berpengalaman orang dengan kecemasan,
semakin besar peran sistem diri dan semakin terlepas dari
kepribadian.
4.Proses kogitif
Sullivan menekankan pentingnya tinjauan
masa depan dalam fungsi kognitif. Tinjauan
kemasa depan tergantung kepada ingatan
kepada masa lampau dan interpretasinya
terhadap masa sekarang. tiga proses kognitif
ialah:
• Prototaksis
adalah rangkaian pengalaman yang terpisah pada masa bayi
dimana arus kesadaran indra mengalir kedalam jiwa tanpa
pengertian.
• Parataksis
tahun kedua bayi mulai mengenali persamaan dan perbedaan
peristiwa. mengembangkan cara berfikir dengan melihat
hubungan sebab akibat.
• Sintaksis
berfikir logik dan realistik menggunakan lambang yang
ditertima bersama, khususnya bahasa kata dan bilangan.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
• Tegangan (Tension)
adalah potensi untuk bertingkah laku yang disadari atau
tidak disadari. baik bersumber dari kebutuhan ataupun
kecemasan karena hasil pendidikan sejak kecil kurang baik.
• Transformasi Enerji (Energy Transformation)
tegangan yang menjadi tingkah laku baik yang terbuka
maupun yang tertutup. Insting memang ada dan menjadi
pemicu kebutuhan yang menimbulkan tegangan, tetapi
transformasi enerji tidak lagi dipengaruhi insting dan lebih
sebagai hasil belajar.
Good Personality
• Ciri melakat dalam proses kepribadian yang pertama
adalah kepribadian baik, terbentuknya kepribadian ini
berasal dari penjelanan fungsi keluarga dengan baik. Proses
ini mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan
yang sesuai dengan keteraturan sosial dalam masyarakat.
• Contoh prilaku dengan kepribadian baik misalnya saja
tentang tindakannya yang selalu beribadah setiap waktu.
Misalnya saja dalam Agama Islam, ada seseorang yang
menjalankan ritual Ibadah Sholat tepat pada waktunya
dengan cara berjamaah. Secara otomatis tindakan ini
menjadi ciri kepribadian yang baik.
• kepribadian secara tidak langsung akan
memberi watak yang khas bagi individu dalam
kehidupan sehari-hari. Kepribadian bukanlah
perilaku, namun kepribadianlah yang
membentuk perilaku manusia, sehingga dapat
dilihat dari cara berpikir, berbicara, atau
berperilaku. Kepribadian lebih berada dalam
alam psikis (jiwa) seseorang yang
diperlihatkan melalui perilaku.
Aspek-Aspek Kepribadian
Dilihat dar aspeknya, kepribadian dapat terbentuk karena beberapa faktpr berikut;
• Perasaan
• Pengertian perasaan adalah tingkah individu yang didasari pada faktor kejiwaan dalam
hatinya. Kondisi ini akan mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan yang sesuai
dengan kata hati. Oleh karenannya banyak pihak mengetakan bahwa perasaan sama
arti dengan emosi.
• Pengetahuan
• Wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang satu dengan lainnya,
tentusaja tidak bisa disamakan. Akan ada perbedaan yang mendalam, dengan kadaan
ini pengatahuan menjadi aspek terpenting dalam membentuk kepribadian seseorang.
• Naluri
• Terakhir, yang menjadi pendorong dalam kepribadian adalah naluri. Naluri membentuk
manusia untuk bertingkah laku sesuai dengan kata hati. Naluri memiliki karakteristik
yang berbeda daripada aspek lainnya, lantaran naluri di bawa sejak ia lahir.
• Pengertian kepribadian secara umum merupakan bagian
konsep yang sangat luas, akan tetapi secara khusus istilah
kepribadian ini erat kaiatannya dengan karakteristik perilaku
individu. Setiap individu yang lahir di bumi ini memiliki
kepribadian unik yang dapat dibedakan dari individu yang
lainnya. Sebagai penjelasan lebih lanjut, dalam artikel ini akan
mengulas lebihdalam tentang
• Koentjaraningrat
• Tokoh budaya dan sosiologi ini memberikan pengertian
kepribadian karatekteritik seseorang yang dilandasi atas dasar
watak dengan mununjukan secara konsisten dan konsekuen,
sehingga keadaan ini mendorong seorang individu memiliki suatu
identitas yang khas dan berbeda dari individu-individu lainnya.
• Robert Sutherland
• Pengertian kepribadian adalah abstraksi yang dilakukan secara
individu dan kelakuannya sebagaimana halnya dengan
masyarakat dan kebudayaan. Dengan arti inilah setidaknya
kepribadian digambarkan sebagai hubungan saling memengaruhi
antara tiga aspek tersebut.
Ciri-ciri good personality
• Mudah marah
• Hiperaktif
• Susah tidur
• Pemikir
• Pendiam
• Senang menyendiri
• Pemalu
• Susah bergaul (kuper)
• Lebih senang bekerja sendirian
• Lebih suka berinteraksi secara langsung dengan 1 orang (1 on 1 interaction)
• Berpikir dulu baru berbicara/melakukan
• Senang berimajinasi
• Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan
• Lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi
• Jarang berbicara, tetapi suka mendengarkan orang bercerita
• Senang dengan kegiatan tenang misalnya membaca, memancing, bermain komputer dan
bersantai.
Ciri-Ciri Extrovert (Extraversion
• Aktif
• Senang bersama orang
• Percaya diri (kadang dapat berlebihan)
• Senang beraktivitas
• Lebih senang jika bekerja kelompok
• Gampang bergaul (supel)
• Lebih suka berinteraksi dengan banyak orang
• Lebih mudah mengungkapkan perasaan melalui kata-kata
• Berbicara/melakukan dulu baru berpikir
• Lebih senang berpartisipasi dalam sebuah interaksi
• Lebih senang untuk bercerita, dari pada mendengarkan orang yang bercerita
• Senang dengan kegiatan yang banyak orang seperti jalan-jalan, nongkrong, berpesta, dan pergi
konser