Anda di halaman 1dari 38

Media Pembelajaran Matematika

Berbasis ICT
“Kemampuan Representasi Matematis”

Oleh Kelompok 3 :
1. Mastiuli Butarbutar (A1C217049)
2. Nadela Sadewata (A1C217058)
Dosen Pengampu :
3. Zikry Maulana (A1C217070)
Rohati, S.Pd., M. Pd.
4. Ridho Sri Daryanto (A1C217073)
5. Desy Cristine Natalia Panjaitan (RRA1C217006)
6. Sela Michella O.U Simanjuntak (RSA1C217007)
7. Adinda Setiamufti (RSA1C217011)
1
01 Pengertian Representasi Matematis

Pembahasan penerapan pembelajaran geometri


dengan cabri II plus dalam
02 mengembangkan
penalaran matematis
kemampuan

2
Pengertian Representasi
Matematis

Kemampuan representasi matematis adalah kemampuan cara

berfikir yang harus dimiliki seseorang sebagai cara untuk

mengatasi masalah matematis dan mengemukakan solusinya.


Kemampuan representasi matematis sangat penting bagi siswa untuk

menggunakan berbagai bahan manipulatif yang selanjutnya berkaitan dengan

metode untuk memecahkan masalah. Melalui proses ini siswa dapat menemukan

objek matematika yang bersifat abstrak.

Objek matematika yang bersifat abstrak harus dipahami sebagai satu kesatuan

konsep yang masuk akal. Kemampuan penalaran matematis dibutuhkan untuk

memahami konsep-konsep matematika yang abstrak tersebut.


Pengertian Penalaran

Kusumah (1986) mengartikan penalaran sebagai penarikan kesimpulan dalam

sebuah argumen dan cara berpikir yang merupakan penjelasan dalam upaya

memperlihatkan hubungan antara dua hal atau lebih berdasarkan sifat-sifat atau

hukum-hukum tertentu yang diakui kebenarannya, dengan menggunakan

langkah-langkah tertentu yang berakhir dengan penarikan kesimpulan.


Secara garis besar terdapat dua jenis penalaran, yaitu penalaran deduktif dan

penalaran indukti. Suriasumantri (2005) mengungkapkan penalaran deduktif

adalah suatu proses berfikir yang berupa penarikan kesimpulan yang khusus

atas dasar pengetahuan tentang hal yang umum (berlaku untuk semua/banyak).

Sedangkan Jhonson (2009) mengungkapakan penalaran deduktif adalah proses

mental membuat kesimpulan yang logis dari hal yang umum ke hal yang

khusus.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penalaran matematik adalah kemampuan siswa untuk

dapat menarik kesimpulan logis melalui proses berpikir yang dilakukan baik dari yang

bersifat umum ke khusus atau sebaliknya. Untuk mengembangkan ide siswa dalam

penalaran matematis yaitu dengan menggunakan masalah terbuka. Interaksi siswa

dengan cabri II plus terjadi dimana setiap informasi yang dibutuhkan oleh siswa sudah

tersedia dalam gambar yang dikonstruksi dalam cabri II plus.


Click Icon to add picture

Contoh
Pembelajaran
Contoh pembelajaran 1
Menurut aksioma dari dua buah titik hanya dapat ditarik
sebuah garis.Tentukan berapa banyak garis yang dapat
ditarik dari n buah titik yang noncolinear untuk n
bilangan asli dan n > 1.
luar segi-n”

1. Mulailah dengan menentukan dua buah


titik menggunakan tombol point pada toolbar,
kemudian buatlah garis melalui titik tersebut
dengan menggunakan tombol line pada
toolbar.

9
2. Pastikan ada berapa garis yang dapat dibentuk

melalui dua titik tersebut. Kemudian dengan cara

yang sama tiga buah titik, kemudian konstruksi garis

melalui tiga buah titik tersebut. Lakukan kegiatan

tersebut untuk 4 buah titik, 5 buah titik, 6 buah titik

dan seterusnya.

10
3. 3 buah garis yang dapat ditarik dari 3 buah titik

yang noncolinera

4. Eksplorasi terus menerus dengan menggunakan

cabri II plus hingga dapat menentukan kecukupan

data. Kemudian tuliskan data yang didapat dalam

sebuah tabel berikut :

11
12
13
14
The Power of PowerPoint | thepopp.com 15
16
17
Contoh pembelajaran 2
“Menentukan banyaknya diagonal segi n”

1. Buat segi 4 ABCD dengan tombol polygon

pada toolbar, kemudian buatlah segmen garis

dari titik yang tidak segaris pada segi 4

tersebut menggunakan tombol segmen pada

toolbar.

18
2. Dengan cara yang sama seperti pada

no.1 tentukan untuk segi 5 ABCDE

19
20
21
Contoh pembelajaran 3
“Menentukan jumlah sudut dalam segi-n”

1. Mulailah dengan membuat segi 4


ABCD dengan tombol polygon pada
toolbar, kemudian buatlah segmen garis
dari titik yang tidak segaris pada segi 4
tersebut menggunakan tombol segmen
pada toolbar.

22
2. Tentukan besar masing-masing

sudut segi-4 menggunakan tombol

angle pada toolbar. Kemudian,

dengan menggunakan tombol

calculate pada toolbar tentukan

jumlah dari sudut-sudut tersebut

23
24
25
7. Cara lain untuk menentukan jumlah
sudut dalam segi-n yaitu dengan
membuat segi-4 ABCD dengan tombol
polygon pada toolbar, kemudian buatlah
segmen garis dari titik yang tidak segaris
pada segi-4 tersebut meggunakan
tombol segment pad toolbar

26
8. Buatlah segitiga melalui dua buah sisi
segi-4 tersebut menggunakan tombol
triangle pada toolbar kemudian
beriwarna segitiga tersebut dengan
tombil fill pada toolbar.

27
9. Selanjutnya buat pula segitiga yang

melalui dua sisi yang lain pada segi-4

tersebut. Warnai segitiga tersebut dengan

tombol fill pada toolbar

28
10. Dengan cara yang sama seperti pada

langkah-langkah no.7 sampai dengan

no.9 tentukan untuk segi-5 ABCDE

29
30
31
Contoh Pembelajaran 4
“Menentukan jumlah sudut luar segi-n”

1. Mulailah dengan membuat segi-4


ABCD dengan tombol polygon pada
toolbar, kemudian buatlah segment
garis dari titik yang tidak segaris pada
segi-4 tersebut menggunakan tombol
segment pada toolbar

32
2. Tentukan perpanjangan dari masing-

masing sisi segi-4 tersebut

menggunakan tombol polygon pada

toolbar

33
3. Tentukan titik F G H dan I pada

program masing - masing sisi segi-4

tersebut menggunakan tombol point on

object pada toolbar

34
4. Tentukan sudut luar dari masing-

masing sudut dalam segi-4

menggunakan tombol angle pada

toolbar

35
5. Gunakan tombol calculate pada

toolbar untuk menjumlahkan sudut luar

segi-4 tersebut.

36
6. Dengan cara yang sama seperti pada

langkah-langkah no.1 sampai dengan

no.5 tentukan untuk segi-5 ABCDE.

37
THANK YOU!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai