KELOMPOK 3 :
1. RISYANA ARSTYKHNIA
2. ROSI WARGITA
3. SARI HIKMAWATI
4. SEFTIYANI NUR RAHMAWATI
5. SHELLA SULISTIATUN NISA
6. SHILVAH SUSILAWATI
7. SISKA RULLI ANDINI
8. SITI NURUL FAZRIYAH
9. SITI SOPIYANTI
10. SRI LESTARI SETIANINGSIH
11. TATI KUSNIAWATI
12. TIARA SHIFA AZZAHRA
13. TRI ANDINI PUTRI
14. VIVI RESTIHIKMAWATI
PENGERTIAN MASTITIS
A. Mastitis non infeksi yang biasanya disebabkan oleh stasis susu (susu
diproduksi, tetapi tetap di payudara). Ibu yang mengalami mastitis non
infeksi biasanya merasakan payudara terasa nyeri, bengkak dan
ketidaknyaman (Chiu et al., 2010) .
B. Mastitis infeksi disebabkan oleh bakteri yang umumnya tidak
berkembang dalam saluran susu. tetapi, jika saluran susu berhenti
kemungkinan infeksi akan tumbuh tumbuh. Para ahli percaya bahwa
bakteri yang ada di permukaan kulit payudara masuk ke payudara
melalui retakan kecil atau pecah di kulit. Mereka juga menyarankan
bahwa bakteri di mulut bayi bisa masuk ke payudara ibu saat menyusui
(Walker, 2009). Diagnosis mastitis biasanya klinis, dengan pasien yang
mengalami nyeri tekan dalam satu payudara (Jeanne & Spencer, 2008).
C.
TANDA DAN GEJALA MASTITIS
1. Posisi salah saat bayi menyusu sehingga puting terluka
sebab gigitan si kecil
2. Bayi mengalami masalah pada lidah sehingga posisimenyus
u kerap salah
3. Puting terluka
4. Ada jeda panjang sehingga ibu tak segera mengosongkanpa
yudara ASI
5. berhenti menyusui terlalu cepat
6. Bra yang terlalu ketat
LANJUTAN
Tata laksana mastitis dimulai dengan memperbaiki teknik menyusui ibu dan
yang tidak kalah pentingnya yaitu pemberian kompres (Pusdiknakes WHO,
2003).
Umumnya kompres yang digunakan yaitu air hangat atau air dingin untuk
meredakan rasa nyeri. Namun hal tersebut kurang efektif jika ditinjau dari
segi medis karena tidak ada kandungan antibiotik pada kompres yang dapat
menekan pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus. Seringkali
para ibu menggunakan kompres herbal dengan mencampur daun-daun
tertentu. Namun diantara daun-daun tersebut kemungkinan memiliki tingkat
keefektifan yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan suatu uji in vitro
untuk mengetahui jenis tumbuhan atau bagiannya yang lebih efektif untuk
pengobatan mastitis ini.
LANJUTA N