Anda di halaman 1dari 45

Marni Handayani, S.SiT, M.

Kes
 Merupakan salah satu metode
yang digunakan dalam penentuan
status gizi perorangan atau
kelompok
 Rentan terhadap bias  alat ukur,

waktu pengumpulan data,


instrumen, ketelitian, DKBM,
subyek yang diukur
 Merupakan DETEKSI AWAL

penilaian status gizi


 Kegiatan pengumpulan variabel yang
berkaitan dengan apa yg dimakan dan
diminum termasuk suplemen, berapa banyak,
variasi, frekuensi dari seseorang maupun
kelompok dalam waktu singkat, sehingga
diketahui rata-rata asupan zat gizi beserta
kecukupannya atau kebutuhannya.
Mengetahui kebiasaan makan, dan
gambaran tingkat kecukupan
bahan makanan dan zat gizi pada
tingkat kelompok, Rumah tangga,
dan perorangan serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya
• Menentukan tingkat kecukupan konsumsi
pangan nasional dan kelompok masyarakat
• Menentukan status kesehatan dan gizi
keluarga dan individu
• Menentukan pedoman kecukupan makanan
dan program pengadaan makanan
• Sebagai dasar perencanaan dan program
pengembangan gizi
• Sebagai sarana pendidikan gizi masyarakat
• Menentukan perundang-undangan
 Metode kualitatif
 Metode kuantitatif
 Metode kualitatif dan kuantitatif
Untuk mengetahui frekuensi makan,
frekuensi konsumsi menurut jenis
bahan makanan dan menggali
informasi tentang kebiasaan makan
(food habits) serta cara-cara
memperoleh bahan makanan
tersebut.
 Metode frekuensi makanan (food frequensi)
 Metode dietary history
 Metode telepon
 Metode pendaftaran makanan (food List)
 Untuk mengetahui jumlah makanan
yang dikonsumsi sehingga dapat
dihitung konsumsi zat gizi dengan
menggunakan DKBM atau daftar lain
yang diperlukan seperti daftar URT,
daftar konversi Mentah Masak
(DKMM) dan daftar penyerapan
minyak.
 Metode recall 24 jam
 Perkiraan makanan (estimated food records)
 Penimbangan makanan (food weighing)
 Metode food account
 Metode inventaris (inventory method)
 Pencatatan (household food record)
 Metode recall 24 jam
 Metode riwayat makanan (dietary history)
 Metode Semi Quantitativ Food Frequensi

Quesioner (SQ-FFQ)
 Tingkat nasional
 Tingkat rumah tangga
 Tingkat individu atau perorangan
• Food Balance Sheet (FBS)
 Untuk menghitung tingkat konsumsi

masyarakat dan perkiraan kecukupan


persediaan makanan secara nasional pada
suatu wilayah.
• Langkah-langkah FBS
 Menghitung kapasitas produksi makanan
dalam satu tahun (berasal dari
persediaan/cadangan, produksi dan impor
bahan makanan dari negara atau wilayah lain)
 Dikurangi pengeluaran untuk bibit, ekspor,
kerusakan pasca panen dan tranportasi,
diberikan untuk makanan ternak dan untuk
cadangan
 Jumlah makanan yang ada tersebut dibagi
dengan jumlah penduduk
 Diketahui ketersediaan makanan perkapita
pertahun secara nasional
FBS tidak dapat memberikan informasi :
• Distribusi dari makanan yang tersedia untuk
berbagai daerah
• Menggambarkan distribusi tingkat rumah
tangga atau perorangan
• Menggambarkan perkiraan konsumsi pangan
masyarakat berdasarkan status ekonomi,
keadaan ekologi, keadaan musim dan
sebagainya
FBS tidak boleh dipakai menentukan status gizi
masyarakat suatu wilayah
 Pencatatan (food account)
 Metode pendaftaran (food list)
 Metode inventaris (inventory method)
 Pencatatan makanan rumah tangga

(household food record)


 Metode recall 24 jam
 Metode estimated food records
 Metode penimbangan makanan
 Metode dietary history
 Metode frequensi makanan (food frequency)
Retrospective
– 24 hour recall Past Diet
– Food Frequency Questionnaire
– Dietary History

Prospective
– Estimated food records Current
–Weighed food records
Faktor yang diperhatikan dalam memilih
metode:
 Tujuan penelitian
 Jumlah responden yang diteliti
 Umur dan jenis kelamin responden
 Keadaan sosial ekonomi responden
 Ketersediaan dana dan tenaga
 Kemampuan tenaga pengumpul data
 Pendidikan responden
 Bahasa yang digunakan responden
 Pertimbangan logistik pengumpulan data
• Bias secara acak (random bias)
bias acak terjadi karena kesalahan
pengukuran
• Bias sistematik

terjadi karena
 Kesalahan dari kuesioner
 Kesalahan pewawancara
 kesalahan dari alat yang tidak akurat
 kesalahan DKBM
• Sumber bias dalam pengukuran konsumsi
makanan
 kesalahan atau bias dari pengumpul data
 kesalahan dari responden
 kesalahan karena alat
 kesalahan DKBM
 kesalahan karena kehilangan zat gizi dalam

proses pemasakan
 Gunakan sampel dalam jumlah besar
 Ulangi pengukuran intake konsumsi terhadap

subjek atau responden yang sama dalam


beberapa waktu
 Lakukan kalibrasi terhadap alat ukur
 Untuk mengurangi bias yang berhubungan

dengan pengetahuan responden, gunakan


alat bantu gambar dan food model
A. Metode kualitatif :
1. Metode frekuensi makanan (food frequensi)
• Utk memperoleh data ttg asupan
energi atau zat gizi seseorang dgn
menanyakan frekuensi (per hari, per
mg. per bln, atau per tahun) konsumsi
sejumlah bhn mknan atau mknan jadi
yg mjd sumber utama zat gizi.
• Kuisioner yg byk digunakan Kuisioner
Frekuensi Makanan (Lap Hasil Riset
Kesehatan Dasar Indonesia, 2007).
2. Metode dietary history (Riwayat makanan)
• Utk memperoleh data ttg asupan makanan yg
biasa dimakan seseorang di masa lalu.
 Dikembangkan oleh B.S. Burke (1940) dan Lee
dan Nieman (1996) terdiri dr 4 langkah :
a. Mengumpulkan informasi ttg kesehatan
responden
b. Menanyakan pola makan atau kebiasaan
makan responden
c. Mlkkan crossceck mengenai data yg diperoleh
pd langkah 2.
d. Responden mencatat secara lengkap mknan
yg dimakan selama 3 hari terakhir.
Keuntungan :
metode yg baik utk memperoleh
perkiraan asupan zat gizi responden 
sesuai dengan hsl laboratorium.

Kelemahan :
mbthkan waktu 1-2 jam utk wawacara,
diperlukan pewawancara yg terlatih,
pemberian kode sukar, biaya mahal.
3. Metode telepon :
• tepat jika hampir semua telepon dari warga
terdaftar/ semua warga mempunyai telepon 
menghemat biaya 40-50% drpd wawancara
langsung.
4. Metode pendaftaran makanan (food list)
• menanyakan dan mencatat seluruh bahan makanan yang
digunakan keluarga selama periode survei dilakukan
(biasanya 1-7 hari).
• jumlah bahan makanan yang dibeli, harga dan nilai
pembeliannya, termasuk makanan yang dimakan anggota
keluarga diluar rumah sesuai dgn Ukuran Rumah Tangga
• data merupakan taksiran/perkiraan dari responden.
Metode ini tidak memperhitungkan bahan makanan yang
terbuang, rusak atau diberikan pada binatang piaraan.
• Kurang teliti.
Langkah-langkah metode pendaftaran makanan:
 Catat semua jenis bahan makanan atau makanan

yang masuk ke rumah tangga (URT)


 Catat jumlah makanan yang dikonsumsi masing-

masing anggota keluarga baik dirumah maupun


diluar rumah,
 Jumlahkan semua bahan makanan yang diperoleh.

 Catat umur dan jenis kelamin anggota keluarga

yang ikut makan.


 Hitung rata-rata perkiraan konsumsi bahan

makanan sehari untuk keluarga. Perkiraan konsumsi


per kapita, dibagi dengan jumlah anggota keluarga.
Kelebihan metode pendaftaran:
 Relatif murah, karena hanya membutuhkan

waktu yang singkat.

Kekurangan metode pendaftaran:


 Sangat subyektif, tergantung kejujuran dari

responden.
 Sangat bergantung pada daya ingat
1. Metode recall 24 jam
 mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang
dikonsumsi pada periode 24 jam yang la1u.
 responden, ibu atau pengasuh (bila anak masih
kecil) disuruh menceritakan semua yang
dimakan dan diminum selama 24 jam yang lalu
(kemarin).
 dimulai sejak ia bangun pagi kemarin sampai dia
istirahat tidur malam harinya, atau dapat juga
dimulai dari waktu saat dilakukan wawancara
mundur ke belakang sampai 24 jam penuh.
 jumlah konsumsi makanan individu ditanyakan
secara teliti dengan menggunakan alat URT
(sendok, gelas, piring dan lain-lain)
Kelebihan metode recall 24 jam:
 Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu

membebani responden.
 Biaya relatif murah,
 Cepat, sehingga dapat mencakup banyak

responden.
 Dapat digunakan untuk responden yang

buta huruf.
 Dapat memberikan gambaran nyata yang

benar-benar dikonsumsi individu sehingga


dapat dihitung intake zat gizi sehari.
Kekurangan metode recall 24 jam:
 Tidak dapat menggambarkan asupan

makanan setiap hari, bila recall satu hari.


 Ketepatannya sangat tergantung pada daya

ingat responden. tidak cocok utk usia di


bawah 7 tahun dan di atas 70 tahun dan
orang yang hilang ingatan/pelupa
 The flat slope syndrome,
 Membutuhkan tenaga atau petugas yang

terlatih dan terampil


 Responden harus diberi motivasi dan

penjelasan tentang tujuan dari penelitian.


2. Perkiraan makanan (estimated food records)
 responden diminta untuk mencatat semua yang di makan
dan minum setiap kali sebelum makan dalam Ukuran
Rumah Tangga (URT) atau menimbang dalam ukuran berat
(gram) dalam periode tertentu (2-4 hari berturut-turut),
termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan
tersebut.

Langkah-langkah pelaksanaan food record:


 Responden mencatat makanan yang dikonsumsi dalam URT
atau gram (nama masakan, cara persiapan dan pemasakan
bahan makanan).
 Petugas memperkirakan/estimasi URT ke dalam ukuran
berat (gram) untuk bahan makanan yang dikonsumsi tadi.
 Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan
DKBM.
 Membandingkan dengan AKG.
Metode ini dapat memberikan informasi
konsumsi yang mendekati sebenarnya (true
intake) tentang jumlah energi dan zat gizi
yang dikonsumsi oleh individu.

Kelebihan metode estimated food records:


 Metode ini relatif murah dan cepat.
 Dapat menjangkau sampel dalam jumlah

besar.
 Dapat diketahui konsumsi zat gizi sehari.
 Hasilnya relatif lebih akurat
Kekurangan metode estimated food records:

 Metode ini terlalu membebani responden,


sehingga sering menyebabkan responden
merubah kebiasaan makanannya.
 Tidak cocok untuk responden yang buta

huruf.
 Sangat tergantung pada kejujuran dan

kemampuan responden dalam mencatat


dan memperkirakan jumlah konsumsi.
3. Metode inventaris (inventory method)/log
book methods
◦ menghitung/mengukur semua persediaan makanan
di rumah tangga (berat dan jenisnya) mulai dari awal
sampai akhir survei.
◦ Semua makanan yang diterima, dibeli dan dari
produksi sendiri dicatat dan dihitung/ditimbang
setiap hari selama periode pengumpulan data (mg)
◦ Semua makanan yang terbuang, tersisa dan busuk
selama penyimpanan dan diberikan pada orang lain
atau binatang peliharaan juga diperhitungkan.
◦ Pencatatan oleh petugas atau responden yang sudah
mampu/telah dilatih dan tidak buta huruf (Gibson,
1990).
Langkah metode inventaris:
 Catat dan timbang/ukur semua jenis bahan makanan yang ada
di rumah pada hari pertama survei.
 Catat dan ukur semua jenis bahan makanan yang diperoleh
(dibeli, dari kebun, pemberian orang lain dan makan di luar
rumah) keluarga selama hari survei.
 Catat dan ukur semua bahan makanan yang diberikan kepada
orang lain, rusak, terbuang dan sebagainya selama hari survei.
 Catat dan ukur semua jenis bahan makanan yang ada di
rumah pada hari terakhir survei.
 Hitung berat bersih dari tiap-tiap bahan makanan yang
digunakan keluarga selama periode survei
 Catat pula jumlah anggota keluarga dan umur masing-masing
yang ikut makan
 Hitung rata-rata perkiraan konsumsi keluarga atau konsumsi
perkapita dengan membagi konsumsi keluarga dengan jumlah
anggota keluarga.
Peralatan yang diperlukan dalam metode inventaris antara lain:
 Kuesioner

 Peralatan atau alat timbang.

 Ukuran rumah tangga.

Kelebihan dari metode inventaris:


 Hasil yang diperoleh lebih akurat, karena memperhitungkan

adanya sisa dari makanan, terbuang dan rusak selama survei


dilakukan.

Kekurangan metode inventaris:


 Petugas harus terlatih dalam menggunakan alat ukur dan

formulir pencatatan.
 Tidak cocok untuk responden yang buta huruf, bila

pencatatan dilakukan oleh responden.


 Memerlukan peralatan sehingga biaya relatif lebih mahal.

 Memerlukan waktu yang relatif lama


4. Pencatatan (household food record)
◦ dilakukan sedikitnya dalam periode satu minggu oleh
responden sendiri.
◦ Dilaksanakan dengan menimbang atau mengukur dengan
URT seluruh makanan yang ada di rumah, termasuk cara
pengolahannya.
◦ tidak memperhitungkan sisa makanan yang terbuang dan
dimakan oleh binatang piaraan.
◦ untuk tempat/daerah, dimana tidak banyak variasi
penggunaan bahan makanan dalam keluarga dan
masyarakatnya sudah bisa membaca dan menulis.
Langkah-langkah metode household food record:
◦ Responden mencatat dan menimbang/mengukur semua
makanan yang dibeli dan diterima oleh keluarga selama
penelitian (biasanya satu minggu)
◦ Mencatat dan menimbang/mengukur semua makanan yang
dimakan keluarga, termasuk sisa dan makanan yang
dimakan oleh tamu.
◦ mencatat makanan yang dimakan anggota keluarga di luar
rumah.
◦ Hitung rata-rata konsumsi keluarga atau konsumsi
perkapita

Kelebihan metode household food record:


 Hasil yang diperoleh lebih akurat, bila dilakukan dengan

menimbang makanan, dapat dihitung intake zat gizi


keluarga.

Kekurangan metode household food record:


 Terlalu membebani responden.

 Memerlukan biaya cukup mahal, karena responden harus

dikunjungi lebih sering.


 Memerlukan waktu yang cukup lama.

 Tidak cocok untuk responden yang buta huruf.


5. Penimbangan makanan (food weighting)
responden atau petugas menimbang dan mencatat
seluruh makanan yang dikonsumsi responden selama
1 hari.

Penimbangan makanan ini biasanya berlangsung


beberapa hari tergantung dari tujuan, dana penelitian
dan tenaga yang tersedia.

Langkah-langkah pelaksanaan penimbangan makanan:


 Petugas/responden menimbang dan mencatat bahan

makanan/makanan yang dikonsumsi dalam gram.


 Jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sehari,
kemudian dianalisis dengan menggunakan DKBM
atau DKGJ (Daftar Komposisi Gizi Jajanan).
 Membandingkan hasilnya dengan Kecukupan Gizi
yang Dianjurkan (AKG). Perlu diperhatikan disini
adalah, bila terdapat sisa makanan setelah makan
maka perlu juga ditimbang sisa tersebut untuk
mengetahui jumlah sesungguhnya makanan yang
dikonsumsi.
Kelebihan metode penimbangan:
Data yang diperoleh lebih akurat/teliti.

Kekurangan metode penimbangan:


Memerlukan waktu dan cukup mahal karena
perlu peralatan.
Bila penimbangan dilakukan dalam periode
yang cukup lama, maka responden dapat
merubah kebiasaan makan mereka.
Tenaga pengumpul data harus terlatih dan
trampil.
Memerlukan kerjasama yang baik dengan
responden.
6. Metode Pencatatan (Food Account)
 Keluarga mencatat setiap hari semua

makanan yang dibeli, diterima dari orang lain


ataupun dari hasil produksi sendiri.
 Jumlah makanan dicatat dalam URT, termasuk

harga eceran bahan makanan tersebut.


 Cara ini tidak memperhitungkan makanan

cadangan yang ada di rumah tangga dan juga


tidak memperhatikan makanan dan minuman
yang dikonsumsi di luar rumah dan rusak,
terbuang/tersisa atau diberikan pada
binatang piaraan.
Langkah-langkah pencatatan (food account)
 Keluarga mencatat seluruh makanan yang

masuk ke rumah yang berasal dari berbagai


sumber tiap hari dalam URT (ukuran rumah
tangga) atau satuan ukuran volume atau
berat.
 Jumlahkan masing-masing jenis bahan

makanan tersebut dan konversikan kedalam


ukuran berat setiap hari.
 Hitung rata-rata perkiraan penggunaan

bahan makanan setiap hari.


Kelebihan metode pencatatan (food account):
 Cepat dan relatif murah.

 Diketahui tingkat ketersediaan bahan makanan

keluarga pada periode tertentu


 Dapat diketahui daya beli keluarga terhadap bahan

makanan
 Dapat menjangkau responden lebih banyak.

Kekurangan metode pencatatan (food account):


 Kurang teliti, sehingga tidak dapat

menggambarkan tingkat konsumsi rumah tangga.


 Sangat tergantung pada kejujuran responden untuk

melaporkan/mencatat makanan dalam keluarga.

Anda mungkin juga menyukai