Anda di halaman 1dari 21

PROSES TERJADINYA SHOCK

KELOMPOK 4 :
1. DIANA FATMA
2. YULITA AMALIA
3. VANESA QUSNA
4. ADE FERDIANSYAH
5. AHMAD DANI ALAMSYAH
6. BUDIMAN
A. PENGERTIAN SHOCK

Syok adalah suatu keadaan dimana aliran darah


tidak memadai untuk memenuhi permintaan
kebutuhan oksigen jaringan.

Syok adalah kondisi dimana hilangnya volume


darah sirkulasi efektif, kemudian diikuti perfusi
jaringan dan organ yang tidak adekuat, yang akibat
akhirnya gangguan metabolik selular.
B. KLASIFIKASI SYOK
1. Syok Kardiogenik
2. Syok Obstruktif
3. Syok Distributif
4. Syok Hipovelemik
LANJUTAN.....
1. Syok kardiogenik
Syok ini diakibatkan oleh terjadinya penurunan
daya kerja jantung yang berat, misalnya pada :
a) Penyakit jantung iskemik, seperti infark
b) Obat obat yang mendepresi jantung
c) Gangguan irama jantung
Patofisiologi syok kardiogenik
Syok kardiogenik terjadi akibat gagal ventrikel kiri
yang sangat berat, sehingga tekanan darah turun,
tekanan kapiler paru ( pulmonary capillary wedge
pressure ) naik, disertai oligouri dan vasokontriksi
perifer, kesadaran yang menurun dan asidosis
metabolik. Syok kardiogenik paling sering
disebabkan oleh infark jantung akut dan
kemungkinan terjadinya pada infark akut 5-10 %.
2. Syok Obstruktif
Syok ini disebabkan oleh obstruksi aliran
ke sirkulasi sentral, antara lain terlihat
pada :
a. Tamponade jantung
b. Pneumotoraks
c. Emboli paru
3. Syok Distributif
Syok distributif adalah syok yang terjadi akibat
berkurangnya tahanan / tonus pembuluh darah
perifer.
Syok ini terjadi pada :
a. Syok septik
b. Syok anafilakis
c. Syok neurogenik
d. Cedera medulla spinalis atau batang otak
e. Obat-obatan
a. Syok septik
Merupakan syok yang disertai adanya
infeksi. Syok septik lebih mudah timbul
pada pasien dengan trauma, diabetes
melitus, leukemia, granulositopenia
berat, penyakit saluran genitourinarius.
Patofisiologi syok septik
Pada stadium awal curah jantung meningkat,
denyut jantung lebih cepat dan tekanan arteri rata-
rata turun. Kemudian perjalanannya bertambah
progresif dengan penurunan curah jantung, karena
darah balik berkurang (terjadi bendungan darah
dalam mikrosirkulasi dan keluarnya cairan dari
ruangan intravaskular karena permeabilitas kapiler
bertambah), yang ditandai dengan turunnya tekanan
vena sentral.
Gejala klinis syok septik
- Demam tinggi > 38.9°C. Sering diawali dengan
menggigil
- Takikardia.
- Hipotensi (sistolik < 90 mmHg.
- Petekia, leukositosis atau leukopenia trombositopenia
- Gejala lokal misalnya nyeri tekan didaerah abdomen,
perirektal.
- Syok septik harus dicurigai pada pasien dengan
demam, hipotensi, trombositopenia, atau koagulokasi
intravaskular yang tidak dapat diterangkan penyebabnya.
b. Syok anafilakis
Syok anafilaktik merupakan
suatu resiko pemberian obat,
baik merupakan suntikan atau
cara lain.
c. Syok neurogenik
Disebut juga shok spinal , terjadi
akibat kegagalan pusat vasomotor
karena hilangnya tonus pembuluh
darah secara mendadak diseluruh
tubuh, sehingga terjadi hipotensi
4. SYOK HIPOVELEMIK

Syok hipovolemik disebabkan oleh :


- Kehilangan darah, misalnya perdarahan.
- Kehilangan plasma, misalnya luka bakar.
- Dehidrasi, cairan yang masuk kurang ( misalnya
puasa lama ),

Syok Hipovolemik akibat Perdarahan


( Hemoragik )
Syok hemoragik
Klasifikasi syok hemoragik :
1. Pre syok ( compensated )
2. Syok ringan
3. Syok sedang
4. Syok berat
Patofisiologi syok hemoragik
Respon dini terhadap kehilangan darah adalah dengan
vasokontriksi progresif pada kulit, otot, dan sirkulasi viseral
( dalam rongga perut ) untuk menjamin arus darah ke ginajl,
jantung dan otak. Vasokontriksi bertujuan untuk menaikan
pre load. Karena cedera, respon terhadap berkurangya
volume darah yang akut adalah peningkatan denyut jantung
sebagai usaha untuk menjaga curah jantung. Pelepasan
kateklamin endogen meningkatkan resistensi pembuluh
darah perifer. Hal ini akan meningkatkan tekanan darah
diastolik dan mengurangi tekanan nadi, tetapi hanya sedikit
membantu peningkatan perfusi organ
C. PENANGGANAN SYOK

Penanggulangan syok dimulai dengan


tindakan umum yang bertujuan untuk
1. memperbaiki perfusi jaringan
2. memperbaiki oksigenasi tubuh
3. mempertahankan suhu tubuh.
Prinsip Dasar Penanganan Syok
1. menstabilkan kondisi pasien
2. memperbaiki volume cairan sirkulasi darah,
3. mengefisiensikan sistem sirkulasi darah.
4. Setelah pasien stabil tentukan penyebab
syok.
Terapi Syok Secara Umum
1. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik diarahkan kepada diagnosis
cedera yang mengancam jiwa dan meliputi
penilaian dari ABCDE.
a. Airway dan Breathing
b. Sirkulasi kontrol perdarahan
c. Disability-pemeriksaan neurologi
d. Exposure-pemeriksaan lengkap
2. Akses Pembuluh Darah
Harus segera didapatkan akses ke sistem
pembuluh darah. Ini paling baik
dilakukan dengan memasukkan dua
kateter intravena ukuran besar (minimal
16 Gauge) sebelum dipertimbangkan
jalur vena sentral.
3. Terapi Awal Cairan
Larutan elektrolit isotonik digunakan untuk
resusitasi awal. Jenis cairan ini mengisi
intravaskuler dalam waktu singkat dan juga
menstabilkan volume vaskuler dengan cara
menggantikannya.
Larutan Ringer Laktat adalah cairan pilihan
pertama. NaC1 fisiologis adalah pilihan
kedua.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai