AKUNTANSI MUDARABAH
Pengertian Akad Mudarabah
• Asal kata dari adharby fil ardhi yang berarti berpergian
untuk urusan dagang
• Disebut juga qiradh yang berarti potongan (sebagian modal)
• Berdasarkan PSAK 105 adalah kerjasama antara dua pihak.
Pihak pertama sebagai pemilik modal/shahibul maal dan
pihak kedua sebagai pengelola/mudharib, dan keuntungan
dibagi di antara kedua pihak sedangkan kerugian hanya
ditanggung oleh pemilik dana
Jenis Akad Mudarabah
Mudarabah muthlaqah
Pemilik dana memberikan
kebebasan kepada pengelola
dana dalam pengelolaan
investasi
Mudarabah muqayyadah
Mudarabah musytarakah Pemilik dana memberikan
Pengelola dana menyertakan batasa kepada pengelola
modal atau dana dalam kerja antara lain mengenai dana,
sama investasi lokasi, cara atau objek
investasi
Sumber Hukum
Akad
Mudarabah
Al-Quran
“ . . .Maka, jika sebagaian kamu mempercayai sebagian yang lain,
hendaklah, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya. . . “ (QS. Al-Baqarah:283)
Sunah
Dari Shalih bin Suaib r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda , “tiga hal yang di
dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah
(mudarabah), dan mencampuradukkan gandum dengan jewawut untuk
keperluan rumah tangga bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah)
Rukun dan Ketentuan Syariah Akad Mudarabah
1. Pelaku
a. Harus cakap hukum dan baligh
b. Dapat dilakukan oleh sesama muslim atau dengan nonmuslim
c. Pemilik dana tidak boleh ikut campur dalam pengelolaan(hanya boleh
mengawasi)
2. Objek Mudarabah (Modal dan Kerja)
d. Modal
• Disetor dalam bentuk uang atau aset lainnya
• Modal harus tunai dan tidak utang
• Modal jumlahnya jelas
• Pengelola tidak boleh memudarabahkan kembali modal, kecuali dengan
izin pemilik dana
• Pengelola dan tidak boleh meminjamkan modal kepada orang lain, kecuali
atas izin pemilik
• Pengelola dana memiliki kebebasan untuk pengaturan modal menurut
kebijaksanaan dan pemikirannya sendiri, selama tidak dilarang secara
syariah
b. Kerja
• Kontribusi pengelola dapat berupa keterampilah, keahlian dll.
• Kerja adalah hak pengelola dan tidak boleh ada intervesnsi pemilik
• Pengelola dan ahrus menjalankan usaha sesuai dengan syariah
b. Kerja
• Pengelola dana harus mematuhi semua ketetapan yanga ada
dalam kontrak
• Dalam hal pemilik dana tidak melakukan kewajiban atau
melakukan pelanggaran, maka pengelola dan berhak mendapat
imbalan/ganti rugi
3. Ijab Kabul
Pernyataan di antara kedua pihak saling rela/ridha dilakukan secara
verbal atau tertulis
4. Nisbah Keuntungan
a. Nisbah adalah besaran untuk pembagian keuntungan
b. Pembagian nisbah harus berdasarkan kesepakatan
c. Pemilik dana tidak boleh meminta pembagian keuntungan
dengan menyatakan nilai nominal tertentu karena dapat
menimbulkan riba
Berakhirnya Akad Mudharabah
a. Ketika ketentuan mudarabah ada batasan waktu,
maka mudarabah berakhir pada waktu tersebut
b. Ada pihak yang mengundurkan diri
c. Ada pihak yang meninggal atau hilang akal
d. Pengelola dana tidak menjalankan amanah
e. Modal mudarabah sudah tidak ada
Akuntansi untuk Pemilik Dana
Contoh Pencatatan Penyetoran Modal Mudarabah
Pada tanggal 2 Januari 2010 Pak Budi memberikan pembiayaan dalam bentuk akad
mudarabah kepada Pak Alam Rp 20.000.000 secara tunai. Nisbah untuk Pak Budi dan
Pak alam sebesar 40:60.
Ayat jurnal yang dibuat Pak Budi untuk mencatat pemberian modal adalah:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2 Jan Investasi Mudarabah 20.000.000
Kas 20.000.000
Jika Pak Budi memberikan pembiayaan berupa mesin dan perlengkapan yang nilai
tercatat sebesar Rp.18.000.000, dan saat pembiayaan nilai wajar aset tersebut
adalah Rp. 20.000.000, maka ayat jurnal yang dibuat adalah:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2 Jan Investasi mudarabah 20.000.000
Keuntungan Tangguhan 2.000.000
Aset Nonkas 18.000.000
Contoh Kerugian
Ketika terjadi kerugian sebesar Rp. 200.000 pada bulan pertama yang disebabkan
oleh risiko bisnis, maka ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
Pngungkapan
Terkait hal-hal transaksi mudarabah, namun tidak terbatas pada
1. Isi kesepakatan utama usaha mudarabah
2. Rincian jumlah investasi mudarabah
3. Penyisihan kerugian investasi mudarabah selama periode berjalan
4. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101 tentang penyajian
laporan keuanga syariah
Akuntansi untuk Usaha Mudarabah (Mudarib)
Contoh Pencatatan Penerimaan Modal mudarabah
Pada tanggal 2 Januari 2010 Pak Budi memberikan pembiayaan dalam bentuk
akad mudarabah kepada Pak Alam sebesar Rp. 20.000.000 tunai. Nisbah untuk
Pak Budi dan Pak Alam sebesar 40:60. Ayat jurnal yang dibuat oleh Pak Alam atas
penerimaan modal mudarabah adalah:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2 Jan 2010 Kas 20.000.000
Dana Syirkah Temporer 20.000.000
Ketika modal mudarabah diberikan dalam bentuk aset nonkas senilai harga wajar
Rp.20.000.000, maka ayat jurnal yang dibuat:
Jika terjadi kerugian sebesar Rp. 200.000, jurnal yang dibuat untuk menutup
kerugian adalah:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Jan 2010 Penyisihan Kerugian 200.000
Ikhtisar Laba/Rugi 200.000
Kerugian
Apabila terjadi kerugian akibat kelalaian pengelola dana maka, kerugian
diakui sebagai Beban Pengelola Dana. Ayat jurnal yang dibuat adalah:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Jan 2010 Piutang pada Mudarib/Kas 200.000
Ikhtisar Laba Rugi 200.000
Pada saat mudarabah berakhir
Contoh Pencatatan Pendapatan dan Beban oleh Pengelola Dana
Ketika akad berakhir dan pembiayaan diberikan dalam bentuk tunai, serta terdapat
penyisihan kerugiansebesar Rp.200.000, maka ayat jurnal yang dibuat adalah: