Anda di halaman 1dari 16

Potensi Pohon

PENGARUH PENGGORENGAN Aren


TERHADAP
SIFAT FISIKOKIMIA MINYAK NABATI

Disusun Oleh:
Aditya Darajat (B.1910768)
AzizaDisusun
R Muzaini (B.1710272)
Oleh:
Raka
Siti Astiyono
Mukrimah Putra (B.1710337)
(B.1710975)
Ramdhan Robyanysah
Siti Nursakila P (B.1710246)
(B.1710025)
SriWahyuni
Sri Wahyuni ((B.1710345)
B.1710345)
Pendahuluan

Indonesia merupakan konsumen minyak goreng terbesar. Data dari Global


Agricultural Information Network USDA 2019 menunjukkan konsumsi minyak
kelapa sawit paling banyak mencapai 13.110 metrik ton pada 2019.
Minyak goreng banyak dimanfaatkan oleh masyarakat karena minyak goreng mampu
menghantarkan panas, memberikan cita rasa (gurih), tekstur (renyah), warna (coklat),
dan mampu meningkatkan nilai gizi. Pemanasan minyak goreng dengan suhu tinggi
dan digunakan secara berulang akan mengakibatkan minyak mengalami kerusakan
karena adanya oksidasi yang mampu menghasilkan senyawa aldehida, keton, serta
senyawa aromatis yang mempunyai bau tengik.
Keberadaan aren di Indonesia
tersebar luas di sebagian besar
wilayah Indonesia hal tersebut
menunjukan bahwa aren
dikenal oleh sebagian besar
masyarakat Indonesi.
Berdasarkan data statistik
perkebunan Indonesia, saat ini
wilayah provinsi yang memiliki
tanaman aren paling banyak
adalah Jawa Barat.
Tabel 1. Luas, Produksi dan Petani Aren di Indonesia Tahun 2016
      Produksi Petani
No Provinsi Luas (Ha) (Ton) (Kepala
Keluarga)

1 Wilayah Sumatera 15.331 9.912 46.574


2 Wilayah Jawa 21.732 30.588 91.299
  - Jawa Barat 14.205 23.215 67.665
  - Banten 3.430 2.240 5.739
  - Jawa Tengah 2.950 3.962 14.123
  - D.I. Yogyakarta 109 6 649

  - Jawa Timur 1.039 1.164 3.123


3 Wilayah Nusa 1.534 245 23.352
Tenggara dan Bali
4 Wilayah Kalimantan 4.383 2.137 8.001
5 Wilayah Sulawesi 17.368 9.344 34.103
6 Wilayah Maluku dan 2.324 574 1.442
Papua
  Indonesia 62.673 52.800 204.771
Potensi
Pengembangan Aren
Batang
Batang aren terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar
(perifer) yang berwarna hitam dan keras serta
bagian sentral (empulur) yang berwarna putih dan
lunak.

Buah
Buah aren berupa buah buni, yaitu buah
yang berair tanpa dinding dalam yang
keras. Bentuknya bulat lonjong, bergaris
tengah 4 cm.
Pelapah dan Daun
Pelepah daun aren dapat dimanfaatkan
sebagai bahan atap rumah. Sedangkan daun
aren dimanfaatkan sebagi pembungkus gula
aren dan pembungkus rokok,

Nira Nira aren mengandung beberapa


zat gizi antara lain karbohidrat, protein,
lemak dan mineral
Ijuk dan Lidi
Ijuk terletak di antara batang dan pelepah dalam bentuk
lempengan-lempengan. Kualitas ijuk yang baik berasal dari
tanaman yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Ijuk
dapat dimanfaatkan untuk membuat tali, sapu, atap, serat
untuk ekspor dan lain-lain.
Produk Olahan Nira
Aren

Gula Aren Cetak Gula


Gula Aren
Aren Semut
Semut
Gula aren dibuat dari nira pohon aren Gula semut disebut juga sebagai palm
yaitu enau atau kolang-kaling dan sugar, brown sugar, powdered coconut
berwarna cokelat cerah. Bentuknya ada sugar atau palm zuiker. Gula semut
yang silindris dan ada yang berbentuk berbentuk kristal kecil-kecil sehingga
batok runcing, namun biasanya dibungkus dalam penggunaannya menjadi lebih
dengan daun kelapa kering (Safari, 1995). praktis (Baharuddin. 2010).
Produk Olahan Aren

Gula Aren Semut Gula Aren Cetak


Perencanaan
Produksi Gula
Semut
Proses produksi
Tahapan proses pembuatan gula semut secara rinci adalah sebagai berikut :
A.    Penyediaan Bahan Baku B. Pemasakan
Bahan baku proses pembuatan gula Larutan hasil penyaringan tersebut dimasukkan
semut dengan pengolahan dalam mesin pengaduk untuk dimasak dan
sistem reprosesing adalah gula aren diaduk. Suhu pemasakan diatur pada 100oC-
cetak. Gula aren cetak terlebih 110oC. Pemasakan dilakukan hingga mencapai
dahulu diiris halus untuk kekentalan  76o brix atau ditandai dengan
memudahkan pelarutan. Setelah itu mengerasnya larutan gula aren pekat tersebut
dilarutkan dalam air dengan ketika jika diteteskan kedalam air dingin (20oC)
perbandingan 2:1 (2 bagian gula aren atau terbentuknya helaian-helaian (benang) gula
cetak : 1 bagian air), hingga larut. apabila larutan gula aren pekat tersebut
diteteskan.
C.Kristalisasi
D. Pengemasan
Hasil pemasakan dituang ke dalam mesin
penggaru dan ditambah sukrosa/gula pasir Gula semut yang diperoleh dari hasil kristalisasi,
sebanyak 2,5% b/v. Pekatan gula dalam selanjutnya diayak dengan menggunakan ayakan yang
mesin penggaru  dibiarkan atau mempunyai ukuran 20 mesh sehingga diperoleh ukuran
didinginkan selama 10 menit tanpa diaduk yang seragam. Hasil ayakan selanjutnya dikeringkan
hingga mencapai suhu 45oC-55oC. Setelah dalam pengering kabinet dengan suhu 50 oC selama 60
itu dilakukan pengadukan dengan secara menit. Produk yang telah kering dikondisikan terlebih
perlahan-lahan dan setelah terjadi dahulu beberapa saat, baru kemudian dikemas dalam
pengkristalan maka pengadukan dipercepat kemasan plastik dengan menggunakan sealer
sehingga diperoleh gula berbentuk serbuk
Kesimpulan
Manfaat pohon aren cukup besar baik
secara ekonomi, ekologi maupun
sosial. Hampir semua bagian atau
produk pohon ini dapat dimanfaatkan
dan memiliki nilai ekonomi, sehingga
pohon aren sangat berperan dalam
meningkatkan pendapatan petani.

Anda mungkin juga menyukai