KEMUHAMMADIYAHAN
Disusun oleh :
medis ?
●
Bagaimana pandangan stem cell menurut
Masalah keislaman dan kemuhammadiyahan ?
●
Untuk menjelaskan mengenai stem cell menurut medis
Untuk menjelaskan mengenai stem cell menurut
Tujuan
●
Perkembangan penelitian sel induk berlangsung dengan sangat cepat. Tahun 1999 dan 2000,
para ilmuwan menemukan bahwa memanipulasi jaringan tikus dewasa dapat menghasilkan
berbagai jenis sel. Ini menunjukkan bahwa sel-sel dari sumsum tulang dapat menghasilkan
sel-sel saraf atau hati, dan sel-sel di otak juga dapat menghasilkan jenis sel lainnya.
Kasus Pro Stem Cells
Dokter Ahmad Aulia Jusuf menerangkan penggunaan stem cells untuk mengobati penyakit dikenal sebagai
Cell Based Therapy. Prinsip terapi ini adalah dengan melakukan transplantasi stem cells pada organ yang
rusak. Tujuan dari transplantasi stem cells, yakni:
1. Mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel baru yang sehat pada jaringan atau organ tubuh
pasien.
2. Menggantikan sel-sel spesifik yang rusak akibat penyakit atau cidera tertentu dengan sel-sel baru yang
ditranspalantasikan Dari penjelasan tersebut, beberapa manfaat dari stem cell, di antaranya:
a. Obati cedera pada medula spinalis (spinal cord)
b. Penanganan penyakit stroke
Kasus Pro Stem Cells
3. Terapi gen. Stem cell digunakan sebagai alat pembawa transgen ke dalam tubuh pasien, dan selanjutnya
dapat dilacak jejaknya apakah stem cell ini berhasil mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien.
4. Mengetahui proses biologis, yaitu perkembangan organisme dan perkembangan kanker. Melalui stem cell
dapat dipelajari nasib sel, baik sel normal maupun sel kanker.
5. Penemuan dan pengembangan obat baru, yaitu untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan
6. Terapi sel berupa replacement therapy
3 golongan penyakit yang dapat diatasi oleh stem cell:
1. Penyakit autoimun.
2. Penyakit degeneratif.
3. Penyakit keganasan.
Prinsip terapi stem cell pada keganasan sama dengan penyakit autoimun.
Kasus Kontra Stem Cells
Kontroversi pemanfaatan sel induk, telah muncul sejak pertama kali human embryonic cells (hESC) diisolasi dan
dikultur dari embrio “sisa” yang disumbangkan oleh pasangan pasien infertilitas tahun 1998. Kekhawatiran
masyarakat mengenai hESC merupakan dampak dari kegelisahan akan potensi negatif sains yang mungkin timbul
dari pengembangan sains yang sudah ada sebelumnya, seperti cloning, komodifikasi bahan biologis, pencampuran
spesies manusia dan hewan serta upaya manusia akan keabadian.
Terdapat dua kubu akan perkembangan sains ini, yaitu utopia dan dystopia. Kelompok
dystopian memiliki ideology pro-kehidupan menentang penelitian sel induk
embrionik dilatar belakangi ketidaksetujuan atas proses panen sel induk yang berasal
dari penghancuran embrio manusia praimplantasi berusia lima hari pada fase
blastosit. Kelompok ini berargumen bahwa semua embrio praimplementasi memiliki
kedudukan moral yang sama dengan embrio yang berkembang baik secara normal di
rahim wanita ataupun secara in-vitro.
Pihak yang kontra, menolak stem cell karena alasan moral dari embrio, riset embrio yang
dikhawatirkan tidak manusiawi dan resiko komersialisasi embrio. Apabila embrio muda tersebut
tetap digunakan sebagai sel punca untuk membentuk organ tertentu dalam tubuh manusia, ada
yang berpendapat, hal itu sama artinya hanya akan merusak “potensi” embrionik tersebut.
BAB III
Pembahasan Dari Perspektif Medis
DEFINISI
●
stem cell adalah sel yang tidak/belum terspesialisasi dan
mempunyai potensi untuk berkembang menjadi berbagai jenis
sel-sel yang spesifik yang membentuk berbagai jaringan tubuh.
FUNGSI
●
Stem sel berfungsi sebagai perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup
organisme
SIFAT KHAS STEM SEL
1.Differentiate:
●
kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi sel lain. Sel Punca mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel yang khas
(spesifik) misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas dan lain-lain
●
kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri. Stem cells mampu membuat salinan sel
yang persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel.
DIFFERENSIASI STEM SELL
Totipoten Pluripoten
sel punca yang dapat
sel punca yang dapat
berdifferensiasi menjadi 3
berdifferensiasi menjadi lapisan germinal (ektoderm,
semua jenis sel. mesoderm, dan endoderm)
Multipoten Unipotent
sel punca yang dapat berdifferensiasi sel punca yang hanya dapat
menjadi berbagai jenis sel misalnya berdifferensiasi menjadi 1 jenis
sel punca hemopoetik (hemopoetic sel, mempunyai sifat masih dapat
stem cells) yang terdapat pada memperbaharui atau meregenerasi
sumsum tulang diri (self-regenerate/self renew)
KLASIFIKASI STEM SEL BERDASARKAN ASALNYA
Penelitian untuk mempelajari proses-proses biologis yang terjadi pada organisma termasuk perkembangan organisma dan
perkembangan kanker
Penelitian untuk menemukan dan mengembangkan obat-obat baru terutama untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai
jaringan
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah”. Al-
Mukminun:12
Dalam adh
dhaurah itulah dibagi
Maslahah Dalam Islam lima prinsip Maqashid
Syariah yang berpaku
dengan lima Qawa’id
Fiqhiyyah utama,
dimana salah satunya
menggunakan prinsip Al
Masyaqqah (kesulitan).
adh dhaurah al hajah at tahsiniyah Sebuah prinsip
kesulitan membawa
(Kebutuhan (Kebutuhan (Kebutuhan kemudahan, serta
kebutuhan
Primer) Sekunder) Tersier) menghilangkan
larangan.
BAB V
Kesimpulan & Saran
KESIMPULAN
Aldhous, P., Nature, issue No. 7034. Stem- Cell research: After theUpdated 2010.
Alya Tursina. 2019. Terapi transplantasi sel punca sebagai upaya pelayanan kesehatan di indonesia dalam perspektif
hukum kesehatan dan hukum islam. https://doi.org/10.29313/aktualita .v2i1.4668
Amin Soebandrio, 2010, Pedoman Riset Sel Punca Manusia, Edisi Pertama, Asosiasi sel Punca Indonesia, Jakarta
Bartinek J, Vanderheyden M, Vandekerchove B et al., Intracoronary injection of CD133-positive enriched bone marrow
progenitor cells promotes cardiac recovery after recent myocardial infarction. Circulation 2005; 112 (9 suppl): 78-83
Departemen Agama RI. 2002. Islam untuk Disiplin Ilmu Kedokteran dan Kesehatan 1. Jakarta: Departemen Agama RI.
Faradz, S.M.H., 2010. Harapan Baru Pengobatan Sel Punca di Indonesia. Pusat Riset Biomedik, FK-Universitas Diponegoro.
Halim, D., Murti, H., Sandra, F., Boediono, A., Djuwantono, T., Setiawan, B. 2010, Stem Cell-Dasar Teori & Aplikasi Klinis,
Erlangga, Jakarta.
Li Y, Chen J, Chen XG, et al. Human marrow stromal cell therapy for stroke in rat: neurotrophins and functional recovery
Neurology 2002;59:514 –523
Liu S, Qu Y, Stewart TJ et al. Embryonic stem cells differentiate into oligodendrocyts and myelinated in culture and after
spinal cord transplantation. PNAS 2000: 97(11):6126-6131
Mahfudh, Sahal. 2005. Solusi Problematika Hukum Islam Keputusan Muktamar, Munas, dan Konbas. Surabaya : Lajnah
Wan Nasyr (LTN) NU Jawa Timur.
McNeish, J. (2004) Embryonic Stem Cells in Drug Discovery Nat. Rev. Drug Discov. 3, 70-80.
Zuhroni, Nur Riani, dan Nazarudin. 2003. Islam Untuk Disiplin Ilmu Kedokteran dan Kesehatan 2. Jakarta: Departemen
Agama RI.
Terima Kasih