Anda di halaman 1dari 56

SUPERVISI

SASARAN KESELAMATAN PASIEN DAN HAK PASIEN DI


ERA PANDEMI COVID 19

DR.Dr.Sutoto,M.Kes
RUANG ISOLASI

IDENTIFIKASI PASIEN :
• Standar yang kurang dipatuhi oleh
staf pada penangan pasien covid 19
• Masalah: identifikasi dengan gelang
pasien harus memegang tangan
pasien
• Apakah bisa identifikasi pasien covid
19 diganti dengan cara lain ?
DEFINISI SUPERVISI
• Supervisi secara etimologi berasal
dari kata "super" dan "visi" yang
mengandung arti melihat dan
meninjau dari atas atau menilik dan
menilai dari atas yang dilakukan oleh
pihak atasan terhadap aktivitas,
kreativitas, dan kinerja bawahan 
MONITORING EVALUASI
KEPATUHAN STAF TERHADAP
REGULASI RS

HOSPITAL
DISASTER PLAN
PADA SNARS ED 1.1

• CHECKLIST SUPERVISI
TERFOKUS (SURFOK) COVID
19 SESUAI SNARS ED 1.1
4
CHECKLIST SUPERVISI TERFOKUS (SURFOK)
COVID 19 SESUAI SNARS ED 1.1
• CHECKLIST SURFOK SESUAI
SNARS ED 1.1
• 23 HALAMAN
• 2606 KATA
SKP TERKAIT COVID 19
DALAM CHECKLIST
TELUSUR
REGULASI SKP
PERLU
PENYESUAIAN

DOWS
MENGIDENTIFIKASI PASIEN DENGAN BENAR

Standar SKP 1
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk
menjamin ketepatan (akurasi) identifikasi
pasien
Apakah pasien covid 19 juga harus dilakukan
identifikasi sebelum petugas melakukan tindakan, dll
? dll
BERBAGAI KEADAAN YANG DAPAT
MEMBUAT IDENTIFIKASI TIDAK
BENAR
1. Pasien Dalam Keadaan Terbius,
2. Mengalami Disorientasi,
3. Tidak Sepenuhnya Sadar,
4. Dalam Keadaan Koma,
5. Saat Pasien Berpindah Tempat Tidur,
6. Berpindah Kamar Tidur,
7. Berpindah Lokasi Di Dalam Lingkungan Rumah Sakit,
8. Terjadi Disfungsi Sensoris,
9. Lupa Identitas Diri,
10. DLL
Maksud dan tujuan SKP 1
Dua (2) bentuk identifikasi harus dilakukan dalam setiap
keadaan terkait intervensi kepada pasien. Misalnya,
identifikasi pasien dilakukan sebelum memberikan
radioterapi, menerima cairan intravena, hemodialisis,
pengambilan darah atau pengambilan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis, katerisasi jantung, prosedur radiologi
diagnostik, dan identifikasi terhadap pasien koma
MENINGKATKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Standar SKP 2

Rumah sakit menetapkan regulasi untuk melaksanakan


proses meningkatkan efektivitas komunikasi verbal
dan atau komunikasi melalui telpon antar profesional
pemberi asuhan (PPA).
Standar SKP 2.1

Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


proses pelaporan hasil pemeriksaaan
diagnostik kritis.
• Apakah hasil pemeriksaan lab/klinis pasien
covid 19 bisa dimasukkan nilai kritis yang harus
segera dilaporkan kepada DPJP ?
Standar SKP 2.2

Rumah sakit menetapkan dan


melakanakan proses komunikasi “Serah
Terima” (hand over).
(Apakah serah terima pasien covid harus selalu bedside hand over
atau sebaiknya tidak ? )
METODA HAND OVER
1. Verbal Handover
2. Bedside handover
3. Recorded Handover
4. Writen handover
MENINGKATNYA KEAMANAN OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI (HIGH ALERT MEDICATIONS)

Standar SKP 3

Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


melaksanakan proses meningkatkan
keamanan terhadap obat-obat yang perlu
diwaspadai.
Maksud dan Tujuan SKP 3
Obat yang perlu diwaspadai :
1. obat risiko tinggi, yaitu obat yang bila terjadi kesalahan (error) dapat
menimbulkan kematian atau kecacatan seperti, insulin, heparin, atau
kemoterapeutik;
2. Look alike sound alike seperti Xanax dan Zantac atau hydralazine dan
hydroxyzine atau disebut juga nama obat rupa ucapan mirip (NORUM);
3. elektrolit konsentrat seperti potasium klorida dengan konsentrasi sama
atau lebih dari 2 mEq/ml, potasium fosfat dengan konsentrasi sama atau
lebih besar dari 3 mmol/ml, natrium klorida dengan konsentrasi lebih dari
0,9% dan magnesium sulfat dengan konsentrasi 20%, 40%, atau lebih.
Standar SKP 3.1

Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


melaksanakan proses mengelola
penggunaan elektrolit konsentrat.
TERLAKSANANYA PROSES TEPAT-LOKASI, TEPAT-LOKASI, TEPAT-
PROSEDUR, TEPAT-PASIEN YANG MENJALANI TINDAKAN DAN
PROSEDUR

Standar SKP 4
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk
melaksanakan proses memastikan Tepat-
Lokasi, Tepat-Prosedur dan Tepat-Pasien yang
menjalani tindakan dan prosedur.

Bisakah dr meminta syarat swab tes dari pasien sebelum


pasien dilakukan operasi ?
Standar SKP 4.1

Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


melaksanakan proses Time-out yang dijalankan
di kamar operasi sebelum operasi dimulai,
dilakukan untuk memastikan Tepat-Lokasi, Tepat-
Prosedur, Tepat-Pasien yang menjalani tindakan
dan prosedur.
DIKURANGINYA RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

Standar SKP 5

Rumah sakit menetapkan regulasi untuk menggunakan dan


melaksanakan “evidence-based hand hygiene guidelines”
untuk menurunkan risiko infeksi terkait layanan kesehatan.
Contoh: PENGGGUNAAN JEMBATAN KELEDAI, UNTUK MEMUDAHKAN
MENGINGAT URUTAN ENAM AREA DALAM HAND-WASH/RUB
• TELAPAK TANGAN
• PUNGGUNG TANGAN TEPUNG SELACI PUPUT
• SELA- SELA JARI LAMA CUCI TANGAN:
• PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN KUNCI) HAND RUB : 20-30 DETIK
HAND WASH 40-60 DETIK
• SEKELILING IBU JARI (PUTAR- PUTAR)
• KUKU DAN UJUNG JARI (PUTAR-PUTAR)
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety
Sutoto.KARS 22
TELUSUR CUCI TANGAN:

• Apakah tersedia pedoman hand hygine ( R)


• Apakah hand rub tersedia satu tempat tidur satu hand rub ? (O)
• Apakah staf dapat cuci tangan dengan benar ? (S)
• Apakah staf mematuhi 5 saat cuci tangan ? (O)
MENGURANGI RISIKO CEDERA KARENA PASIEN JATUH

Standar SKP 6

Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


melaksanakan proses mengurangi risiko pasien
jatuh.

ASESMEN RISIKO JATUH


• ASESMEN AWAL LANGKAH LANGKAH
• ASESMEN LANJUTAN MENCEGAH JATUH
• ASESMEN ULANG
SUPERVISI
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)
DI ERA COVID 19
MASALAH KKS DI ERA COVID 19
• KONTAK ANTARA STAF MEDIS DENGAN PASIEN DIKURANGI
BERDAMPAK PADA
• PENGATURAN DPJP
• VISITE DOKTER
• PENGGUNAAN TELEMEDISINE

• KINERJA STAF RS
Standar HPK 1

Ada regulasi bahwa RS bertanggung jawab


dan mendukung hak pasien dan keluarga
selama dalam asuhan.
Standar HPK 1.1

RS memberikan asuhan dengan menghargai


agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi
pasien serta merespon permintaan yang
berkaitan dengan bimbingan kerohanian.
Standar HPK 1.2

lnformasi tentang pasien adalah rahasia dan


RS diminta menjaga kerahasiaan informasi
pasien serta menghormati kebutuhan
privasinya.
Standar HPK 1.3

RS menetapkan ketentuan untuk melindungi


harta benda milik pasien dari kehilangan atau
pencurian.
Standar HPK 1.4

Pasien yang rentan terhadap kekerasan fisik


dan kelompok pasien yang berisiko
diidentifikasi dan dilindungi.
Maksud dan Tujuan HPK 1.4
Rumah sakit menjaga keamanan dalam tiga area yaitu:
a. Area publik yang terbuka untuk umum seperti area parkir, rawat
jalan dan penunjang pelayanan,
b. Area tertutup dimana pada area ini hanya bisa dimasuki orang
tertentu dengan ijin khusus dan pakaian tertentu misalnya kamar
operasi, (AREA COVID)
c. Area semi terbuka, yaitu area yang terbuka pada saat-saat
tertentu dan tertutup pada saat yang lain, misalnya rawat inap
pada saat jam berkunjung menjadi area terbuka tetapi diluar jam
berkunjung menjadi area tertutup untuk itu pengunjung diluar jam
berkunjung harus diatur, diidentifikasi dan menggunakan identitas
pengunjung.
Standar HPK 2

Rumah sakit menetapkan regulasi dan


proses untuk mendukung partisipasi
pasien dan keluarga di dalam proses
asuhan (Penggunaan wa vicon ?)
Standar HPK 2.1

Pasien diberitahu tentang semua aspek


asuhan medis dan tindakan.

(Penggunaan wa vicon ?)
Standar HPK 2.2

Pasien dan keluarga menerima informasi tentang


penyakit, rencana tindakan, dan DPJP serta para
PPA lainnya agar mereka dapat memutuskan
tentang asuhannya

Untuk menurangi kontak staf medis dengan pasien:


bisakah pasien covid 19 tak menggunakan DPJP
individual, tetapi DPJP pada level tim ?
Standar HPK 2.3

Rumah sakit memberitahu pasien dan


keluarganya tentang hak dan tanggung jawab
mereka yang berhubungan dengan penolakan
atau tidak melanjutkan pengobatan

Bisakah pasien covid pulang APS ?


Standar HPK 2.4

Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan


pasien untuk menolak pelayanan resusitasi,
menunda atau melepas bantuan hidup dasar (do
not resucitate/DNR)

Bagaimana dengan RJP pasien covid 19 yang


mengalami henti jantung ?
Standar HPK 2.5

Rumah sakit mendukung hak pasien


terhadap asesmen dan manajemen nyeri
yang tepat.
Standar HPK 2.6

Rumah sakit mendukung hak pasien untuk


mendapatkan pelayanan yang penuh
hormat dan penuh kasih sayang pada akhir
kehidupannya.
Standar HPK 3

Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan


keluarganya tentang adanya proses untuk menerima,
menanggapi dan menindaklanjuti bila ada pasien
menyampaikan keluhan, konflik dan perbedaan pendapat
tentang pelayanan pasien. Rumah sakit juga
menginformasikan tentang hak pasien untuk berpartisipasi
dalam proses ini.
Standar HPK 4

Semua pasien diberi tahu tentang hak dan


kewajiban dengan metode dan bahasa yang
mudah dimengerti.
Standar HPK 5

Pada saat pasien diterima waktu mendaftar rawat


jalan dan setiap rawat inap, diminta menandatangani
persetujuan umum (general consent), persetujuan
umum (general consent) harus menjelaskan cakupan
dan batasannya.
Standar HPK 5.1

Rumah sakit menetapkan regulasi pelaksanaan


persetujuan khusus (informed consent) oleh DPJP dan
dapat dibantu oleh staf yang terlatih dengan bahasa
yang dapat dimengerti sesuai peraturan perundang-
undangan.
Standar HPK 5.2

Persetujuan khusus (informed consent) diberikan


sebelum operasi, anestesi (termasuk sedasi),
pemakaian darah dan produk darah, tindakan dan
prosedur serta pengobatan lain dengan risiko tinggi
yang ditetapkan oleh regulasi rumah sakit
Standar HPK 5.3

Rumah sakit menetapkan proses, dalam konteks


peraturan perundang-undangan, siapa pengganti
pasien yang dapat memberikan persetujuan
dalam persetujuan khusus (informed consent)
bila pasien tidak kompeten.
Standar HPK 6

Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab


untuk melindungi manusia/pasien sebagai
subjek penelitian.
Standar HPK 6.1

Rumah sakit mematuhi semua peraturan dan


persyaratan penelitian/kode etik profesi serta
kode etik penelitian dan menyediakan sumber
daya yang layak agar program penelitian dapat
berjalan dengan efektif.
Standar HPK 6.2

Rumah sakit memberikan penjelasan kepada


pasien dan keluarganya tentang bagaimana cara
mendapatkan akses ke penelitian / uji klinis
(clinical trial) yang melibatkan manusia sebagai
subjek.
Standar HPK 6.3

Rumah sakit memberikan penjelasan kepada


pasien dan keluarganya tentang bagaimana
pasien yang ikut berpartisipasi dalam
penelitian/ uji klinis (clinical trial)
mendapatkan perlindungan.
Standar HPK 6.4

Persetujuan khusus (informed consent)


penelitian diperoleh sebelum pasien
berpartisipasi dalam penelitian / uji klinis
(clinical trial).
Standar HPK 7

Rumah sakit mempunyai sebuah komite etik


penelitian untuk melakukan pengawasan atas
semua penelitian dirumah sakit tersebut yang
melibatkan manusia/pasien sebagai subjeknya.
Standar HPK 8

Rumah sakit memberi informasi pada pasien


dan keluarga tentang bagaimana memilih
untuk mendonorkan organ dan jaringan
lainnya
Standar HPK 8.1

Rumah sakit menetapkan kebijakan dan


prosedur untuk melakukan pengawasan
terhadap proses kemungkinan terjadinya
jual beli organ dan jaringan.
Standar HPK 8.2

Rumah sakit menyediakan pengawasan


terhadap pengambilan, transplantasi organ
dan jaringan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai