JR Radio - Fraktur Maksilofasial - Fix
JR Radio - Fraktur Maksilofasial - Fix
Pictorial Review
Pembimbing :
drg. Merry Annisa Damayanti
Epidemiologi Etiologi
1. Fraktur maksilofasial yang ▰ Kecelakaan lalu lintas (40-
paling umum terjadi (60- 42%)
70%) ▰ Jatuh
2. Usia rata-rata pasien: ▰ Perkelahian
Pria: 38 tahun ▰ Olahraga
Wanita: 40 tahun ▰ Cedera kerja
3. Rasio pria:wanita 5: 1
Area Anatomis Fraktur Mandibula
Tinjauan Pustaka
Fraktur Mandibula
GAYA BERLEBIH
TRAUMA DIAPLIKASIKAN PADA DAERAH
MANDIBULA
PERGESERAN
FRAGMEN
10
Daerah Fraktur Radiografi yang biasa Digunakan
Angulus Tomografi dental panoramik atau oblique lateral
Postero-anterior (PA rahang)
Leher kondilus Tomografi dental panoramik atau oblique lateral
Postero-anterior (PA rahang) (untuk fraktur leher
bagian bawah)
Reverse Towne’s (untuk fraktur leher bagian atas)
Bodi Tomografi dental panoramik atau oblique lateral
Postero-anterior (PA rahang)
Periapikal gigi yang terlibat
Oklusal <90o
Regio kaninus Tomografi dental panoramik atau oblique lateral
Periapikal gigi yang terlibat
Lateral tulang tengkorak
Simfisis Oklusal <45o
Oklusal <90o
Ramus Tomografi dental panoramik atau oblique lateral
Postero-anterior (PA rahang)
Prosesus koronoid Tomografi dental panoramik atau oblique lateral
0o oksipitomental (0o OM)
11
Translate Journal
Teknik Pencitraan
X-ray
▰ Kelebihan:
1. Rekonstruksi 3D tanpa tumpang tindih antara struktur anatomis
2. Waktu pemindaian singkat
3. Kualitas gambar yang lebih baik untuk visualisasi jaringan lunak
▰ Sensitivitas sekitar 100% dalam deteksi fraktur mandibula
▰ Ketebalan thin-layer (0,5-1,0 mm)
Cone beam computed tomography
(CBCT)
▰ Teknik pencitraan 3D yang memiliki studi volumetrik yang sangat baik dari
struktur tulang maksilofasial
▰ Kelebihan:
1. Resolusi spasial yang tinggi (0,075-0,4 mm isotropic voxel)
2. Dosis radiasi yang relatif rendah dibandingkan dengan MSCT
▰ Kekurangan: Waktu pemindaian yang lama (5,4-40 detik)
Magnetic resonance imaging (MRI)
▰ Fraktur horizontal branch terletak di daerah antara sudut kaninus dan mandibula
▰ Klasifikasi fraktur horizontal branch:
1. Fraktur unfavourable garis fraktur berjalan dari alveolar ridge ke bawah
korteks mandibula ke arah posterior disertai dengan berpindah tempatnya fragmen
tulang
2. Fraktur favourable garis fraktur berjalan ke arah anterior karena fragmen
tulang bergerak satu sama lain tanpa adanya perpindahan tempat
Fraktur horizontal branch. a Fraktur unfavourable. b. Fraktur favourable. c, d Radiografi
panoramik pada pasien edentulous dengan fraktur horizontal branch unfavourable (tanda panah)
dan favourable (kepala tanda panah)
Angulus Mandibula
▰ Definisi sudut yang dibentuk oleh persimpangan tepi bawah ramus dan bagian
eksternal corpus mandibula
▰ Fraktur ini terletak di sebelah distal molar tiga
▰ Faktor predisposisi:
1. Impaksi gigi molar tiga
2. Kondisi yang menyebabkan penipisan / pelemahan mandibula seperti lesi litik
(kista atau tumor), osteoporosis, osteomielitis, hipoplasia kongenital, dan rahang
edentulous.
Fraktur Angulus. Gambar tersebut menunjukkan fraktur vertikal yang membentang ke molar
ketiga (tanda panah). Fraktur ini tergeser karena otot masseter menarik fragmen tulang distal
ke atas dan ke medial. b Fraktur angulus mandibula yang melibatkan molar ketiga yang
terimpaksi (tanda panah)
Ramus Mandibula
▰ Definisi area anatomi antara sudut dan tepi bawah kondilus mandibula
▰ Dari tepi atas ramus mandibula, terdapat 2 prosesus koronoid di bagian anterior
dan prosesus kondilus di bagian posterior dipisahkan oleh cekungan yang
dinamai sigmoid notch
▰ Klasifikasi fraktur:
1. Vertikal
2. Horizontal
3. Kombinasi
Fraktur ramus. Gambar tersebut menunjukkan bahwa fraktur ramus mandibula dapat vertikal
(kepala tanda panah) atau horizontal (tanda panah). b Fraktur ramus mandibula kombinasi.
Garis fraktur berasal dari permukaan luar ramus dan memiliki arah vertikal (kepala tanda
panah) dan horizontal (tanda panah)
Fraktur ramus vertikal. Radiografi
panoramik menunjukkan fraktur ramus
mandibula kiri, yang membentang dari
permukaan luar ramus ke sigmoid notch
(tanda panah)
Prosesus Koronoid
Suspek Radiodiagnosis
Kesan Post restorasi gigi 18, 17, 16, 26, 27, 28, 37, 35, 44, 45, 46
Terdapat kelainan pada area 1, 3, dan 5 Karies media gigi 37 dan 44
Fraktur angulus mandibula bilateral 44
Kesimpulan
46