Anda di halaman 1dari 15

STRUKTUR TAHAN GEMPA

Diajarkan oleh,
Eko Muliawan Satrio, ST. MT.
Staf Pengajar Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Islam Sultan Agung
SINGLE DEGREE OF FREEDOM SYSTEM
Beban Gempa merupakan suatu beban dinamis yakni beban yang
berubah-ubah menurut fungsi waktu.
Beban Dinamis dapat berupa :
1. Getaran Bebas (Free Fibration), apabila pada struktur tidak bekerja gaya luar tetapi
struktur tersebut bergetar, dimana pergerakan struktur tersebut secara perlahan-lahan
akan berkurang mengikuti fungsi waktu.
2. Beban Periodik (Periodic Loading), merupakan beban yg berulang-ulang. Jika setelah
waktu getar (T) tercapai, maka beban tersebut bekerja seperti sedia kala. Terbagi
menjadi : Beban Harmonis (contoh getaran mesin) dan Beban Kompleks Tidak Harmonis
(contoh gaya hidrodinamis akibat baling-baling kapal laut).
3. Beban Tidak Berkala (Non Periodic Loading), merupakan beban yg terjadi sesaat pada
suatu periode waktu (t1) yg sangat kecil sekali dibandingkan dengan waktu getarnya
(T).
Arti dari suatu “degree of freedom” atau derajat kebebasan yakni apabila suatu
massa (m) yg dpt bergerak bebas dan dalam keadaan seimbang TERKENA getaran,
maka kemungkinan perpindahan benda tersebut adalah mengikuti 3 arah sumbu
dan berotasi pada ketiga sumbu tsb.
SINGLE DEGREE OF FREEDOM SYSTEM
Persamaan Umum Gerak untuk S.D.O.F.
  FS = “Spring Force” atau gaya pegas = k . y(t)
FD = “Damping Force” atau gaya peredaman = c . y’(t)
FI = “Inertia Force” atau gaya inersia = m . y”(t)
Dimana :
y(t) adalah suatu perpindahan yg bergantung terhadap waktu t.
y’(t) =
y’(t) =
Sehingga persamaan Kesetimbangan Gaya dapat dituliskan menjadi :
FS + FD + FI = F(t)
Atau :
k . y(t) + c . y’(t) + m . y”(t) = F(t)
SINGLE DEGREE OF FREEDOM SYSTEM
Persamaan Umum Gerak untuk S.D.O.F.
k . y(t) + c . y’(t) + m . y”(t) = F(t)

  Dimana :
k = konstanta pegas, yg menunjukkan kapasitas energi potensial yg
ada pada struktur.
c = koefisien peredaman, yg menunjukkan karakteristik gesekan
dan kehilangan energi pada struktur
m = massa = = yg mana : W satuan kilogram atau ton
g = 9,81 m/
F(t) = gaya dinamis yg bekerja pada struktur
SINGLE DEGREE OF FREEDOM SYSTEM
Persamaan Umum Gerak untuk S.D.O.F.
k . y(t) + c . y’(t) + m . y”(t) = F(t)

  Dimana :
k = konstanta pegas, yg menunjukkan kapasitas energi potensial yg
ada pada struktur.
c = koefisien peredaman, yg menunjukkan karakteristik gesekan
dan kehilangan energi pada struktur
m = massa = = yg mana : W satuan kilogram atau ton
g = 9,81 m/
F(t) = gaya dinamis yg bekerja pada struktur
SINGLE DEGREE OF FREEDOM SYSTEM
Koefisien “k” (“spring constant”)

“k” untuk kolom suatu portal merupakan kekakuan lateral yg


didefinisikan sebagai gaya yg menyebabkan perpindahan horisontal
sebesar 1 satuan.
Asumsi yg dibangun dalam kasus suatu struktur ada 2, yakni :
1. Kekakuan balok dan lantai adalah tak berhingga sehingga sehingga
tidak terjadi perputaran sudut pada titik join. Hanya terjadi pergeseran
horisontal saja. (Kasus 1)
Istilah terhadap bangunan ini biasa disebut sebagai Bangunan Geser
SINGLE DEGREE OF FREEDOM SYSTEM
Koefisien “k” (“spring constant”)

  1.Kasus 1 :
Penentuan :   Karena = ,
Terjadi perpindahan horisontal Sehingga =
sebesar 1 satuan di titik B dan
titik C.
Sehingga momen yg terjadi :
= =
Dimana = inersia kolom 1 thd
sumbu x-x
= =
Dimana = inersia kolom 2 thd
sumbu x-x
SINGLE DEGREE OF FREEDOM SYSTEM
Koefisien “k” (“spring constant”)

  1. Kasus 1 :
Resultante gaya yg terjadi pada
titik B :
=
Resultante gaya yg terjadi pada
titik C :
=
Sehingga :
+ = +
= (+)
Dimana : + = k
SINGLE DEGREE OF FREEDOM SYSTEM
Koefisien “k” (“spring constant”)

  1. Kasus 1 : Lantai ke-3

Contoh akan kita tentukan K


lateral untuk kolom lantai ke-3
dengan jumlah kolom n = 20
dengan dimensi dan jenis yg
seragam.
Maka :
k leteral = n . , dimana :
h = tinggi kolom tingkat ke-3 Denah
Lantai ke-3
SINGLE DEGREE OF FREEDOM SYSTEM
Koefisien “k” (“spring constant”)
2. Kekakuan balok dan lantai dibandingkan dengan kolom,
sehingga terjadi perputaran sudut pada titik join.
SINGLE DEGREE OF FREEDOM SYSTEM
Koefisien “k” (“spring constant”)
  2. Kasus 2 :
Kekakuan Balok diperhitungkan
Penentuan :
Asumsi dgn memberikan perpindahan 1 satuan horisontal di
titik B dan titik C.
Sehingga momen yg terjadi :
=
=

Kemudian kita cari koefisien distribusi dengan cara metode


cross, lalu momen primer tersebut didistribusikan.
Contoh nilai momen akhir diketahui bernilai ; ; ; dan , maka :
SINGLE DEGREE OF FREEDOM SYSTEM
Koefisien “k” (“spring constant”)
  2. Kasus 2 :
Maka cari reaksi horisontal di titik B dan titik C sbb :
=
= sehingga : + = ()
SINGLE DEGREE OF FREEDOM SYSTEM
Contoh Soal :
  1. Tentukan kekakuan lateral untuk portal disamping.
Data-data yg diketahui :
Balok dianggap memiliki kekakuan tak berhingga.
Kolom 1 : WF 250x125x8x12 dengan Ix = 3540
Kolom 2 : WF 200x150x6x9 dengan Ix = 2690
SINGLE DEGREE OF FREEDOM SYSTEM
Contoh Soal :
  2. Tentukan kekakuan lateral untuk portal yg kolom – balok
nya terbuat dari beton dengan = 200.000 kg/
Data-data yg diketahui :
Kolom dimensi 40/60
Balok dimensi 40/100
SAMPAI JUMPA
DIPERTEMUAN
BERIKUTNYA
JADILAH INSAN TERBAIK UMMAT DARI UMMAT
MUHAMMAD

Anda mungkin juga menyukai