Anda di halaman 1dari 14

Industri Semen

Kelompok 6

Innayah Putri Anjani 061930401356

Mega Putri 061930401360

Najla Rizkia Hutrisa 061930401362

Revi Nabila Putri 061930401364


SEMEN
Semen berasal dari bahasa latin “cementum“ dalam
bangsa Roma yang berarti bahan atau ramuan
pengikat dengan, kata lain semen dapat
didenifikasikan adalah bahan perekat yang mampu
mempesatukan atau mengikat bahan-bahan padat
menjadi satu kesatuan yang kokoh atau suatu produk
yang mempunyai fungsi sebagai bahan perekat antara
dua atau lebih bahan sehingga menjadi suatu bagian
yang kompak atau dalam pengertian yang luas adalah
material plastis yang  memberikan sifat rekat antara
batuan-batuan konstruksi bangunan. Usaha untuk
membuat semen pertama kali dilakukan dengan
cara membakar batu kapur dan tanah liat
Sejarah Semen

Semen pertama yang berbentuk bubuk ditemukan pada


zaman Kerajaan Romawi di daerah Pozzuoli (dekat Napoli).
Bubuk ini diberi nama pozzuolana.  Ramuan
bubuk pozzuolana yang cukup populer saat itupun menghilang
menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi sekitar abad pertengahan
(tahun 1100-1500 M).
Pada abad ke-18 seorang insinyur asal Inggris, John
Smeaton menemukan dan mengembangkan ramuan kuno
tersebut dengan mencampur batu kapur dengan tanah liat.
Campuran yang dibuatnya ini digunakan untuk pembangunan
menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris (saat
ini dikenal sebagai Menara Smeaton). Pada 1824, Joseph
Aspdin, seorang insinyur kebangsaan Inggris yang membuat hak
paten atas ramuan semen tersebut dengan nama Semen Portland.
Unsur-Unsur Kimia
 3CaO.SiO2 : Tricalsium Silicate, disingkat C3S

 2CaO.SiO2 : Dicalsium Silicate, disingkat C2S

 3CaO.Al2O3 : Tricalsium Aluminate, disingkat C3A

 4CaO.Al2O3.Fe2O3 : Tetracalsium Aluminoferrite, disingkat C4AF

Bahan lainnya (<5%) adalah Gipsun, Oksida Alkali, Magnesium Oksida dan Phosporus Pentoksida. Komposisi unsur-unsur
kimia tersebut di dalam semen sangat mempengaruhi sifat-sifat dan kegunaan semen tersebut. Ada 5 tipe semen menurut standar
ACI 225 (Amarican Concrete Institute). Ke-5 tipe semen ini berbeda sifat dan kegunaannya karena perbedaan komposisi unsur-
unsur kimia di dalamnya.

Tipe Penggunaan C3S C2S C3A C4AF


Beton biasa 54 18 10 8
Beton ketahanan sulfat & panas hidrasi sedang 55 19 6 11
Beton dengan kekuatan awal tinggi 55 17 9 8
Beton dengan panas hidrasi rendah 42 32 4 13
Beton dengan ketahanan sulfat tinggi 54 22 4 13
Jenis-Jenis Semen
 Semen Portland
Semen Portland merupakan semen biasa yang kita jumpai, memiliki tekstur bubuk yang berwarna abu kebiruan.
Semen portland diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu :
a. Tipe I (Ordinary Portland Cement)
b. Tipe II (Moderate sulfat resistance)
c. Tipe III (High Early StrenAgth)
d. Tipe IV (Low Heat Of Hydration)
e. Tipe V (Sulfat Resistance Cement)

 Water proofed cement


Water proofed cement adalah campuran yang homogen antara semen Portland dengan “Water proofing agent”, dalam
jumlah yang kecil seperti : Calcium, Aluminium, atau logam stearat lainnya.

 Semen Putih
Semen putih dibuat untuk tujuan dekoratif, bukan untuk tujuan konstruktif.
 High Alumina Cement
High Alumina cement dapat menghasilkan beton dengan kecepatan pengersan yang cepat dan tahan terhadap serangan
sulfat, asam akan tetapi tidak tahan terhadap serangan alkali.
 Semen Anti Bakteri
Semen anti bakteri adalah campuran yang homogen antara semen Portland dengan “anti bacterial agent” seperti germicide.
 Oil Well Cement (OWC)
Oil well cement adalah semen Portland semen yang dicampur dengan bahan retarder khusus seperti asam borat, casein,
lignin, gula atau organic hidroxid acid.
 Semen Campur
Semen campur dibuat karena dibutuhkannya sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki oleh semen portland. Jenis semen campur
:
a. Semen Portland Pozzolan (SPP)/ Portland Pozzolan Cement (PPC)
b. Portland Blast Furnace Slag Cement
c. Semen Mosonry
d. Semen Portland Campur (SPC)
e. Portland Composite Cement (PCC)
Klasifikasi Semen
Klasifikasi Semen ada 3 Macam, yaitu:

 Puzzolan Semen

Ini terdiri dari campuran silikat kalsium dan aluminium.

Bahan Pozzolan terbagi 2 yaitu:

 Pozzolan Alam (Natural) : Tufa abu vulkanis dan tanah Diatomae. Di Indonesia Pozzolan alam
dikenal dengan nama TR.ASS

 Pozzolan Buatan (sintetis) : yang termasuk dalam jenis ini adalah hasil pembakaran tanah liat dan
hasil pembakaran batu bara (Fby Ash)

 Sifat Semen

 Semen Portland
Klasifikasi Bubuk Semen
Klasifikasika bubuk ada 8 macam, yaitu:

a. Kelas A

b. Kelas B

c. Kelas C

d. Kelas D

e. Kelas E

f. Kelas F

g. Kelas G

h. Kelas H

Klasifikasi semen dari kelas A-F merupakan semen yg tidak ditambah additive dalam penggunaannya, sadangkan
klasifikasi seman kelas G-H ditambahi additive bila diperlukan.
Bahan Baku Semen
Jenis-jenis Bahan Baku
Bahan Baku Utama

 Batu Kapur Bahan Bakar Jenis-jenis Bahan Perbandingan Berat

 Tanah Liat  Batubara Baku

 Solar Batu Kapur 80-85


Bahan Baku Pendukung

 Pasir Besi dan Pasir Silika  AFR


Tanah Liat 6-10
 Gypsum (CaSO4.2H2O) Bahan bakar sintesis
 Batubara Pasir Silika 6-10
Bahan Kimia Pembuatan Semen
 Solar
 Trikalsium Silikat Pasir Besi 1
 AFR
 Dikalsium Silikat  Bahan bakar sintesis
Gypsum 3-5
 Trkaksium Aluminat

 Tetra Kalsium Aluminofe


Proses Pembuatan Semen
Cara pembuatan semen secara garis besar dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
• Proses Basah
• Proses Kering

Keuntungan dan Kerugian dari Proses Basah :


• Keuntungan : Kadar alkalisis, klarida,dan sulfat tidak menimbulkan gangguan penyempitan dalam saluran material
masuk kiln.
• Kerugian : Proses basah baik digunakan hanya bila kadar air bahan bakunya cukup tinggi

Keuntungan dan Kerugian dari Proses Kering :


• Keuntungan : yang digunakan relutif pendek Kebutuhan panas lebih rendah.
• Kerugian : Rata-rata kapasitas klin lebih besar Fluktuasi kadar air menganggu operasi, karena materail lengket di
inlet kiln.
Proses Pembuatan Semen
• Penghancuran (crushing) bakan buku Proses Pembuatan Semen Secara Umum
• Penyimpanan dan pengumpanan bahan baku
• Penggilingan dan pengeringan bahan baku
• Pencampuran dan homogenisasi
• Pemanasan awal
• Pembakaran
• Pendinginan
• Pendinginan Akhir

Menurut Austin (1984), dalam proses produksi semen,


saat ini dikenal 2 (dua) macam proses pembuatan scmen
yaitu:
• Proses Kering
• Proses Semi Kering
• Proses Semi Basah
• Proses Basah
DAMPAK DARI INDUSTRI SEMEN

 Eksporasi yang terus menerus dan berlebihan


 Menghasilkan gas karbon dioksida (CO ) dalam jumlah yag banyak.
2

 Tersebarnya abu keudara bebas.


 Penurunan kualitas dari segi kesuburan tanah.
 Kualitas air buruk
 Kuantitas air atau debit air menjadi berkurang
 Kebisingan
 Berkurangnya keanekaragaman flora dan fauna
Penanggulangan Dampak Industri Semen

 Menerapkan pola produksi blended cemen yang bisa menurunkan


separuh emisi CO2
 Mengganti sebagian bahan bahan dalam pembuatan semen dengan
bahan yang lebih ramah dengan lingkungan
ありがとうございました

THANK YOU ΣΑΣ ΕΥΧΑΡΙΣΤΩ

ਤੁਹਾਡਾ ਧੰਨਵਾਦ
감사합니다

TERIMA KASIH
TEŞEKKÜR EDERİM 谢谢

‫شكرا لك‬
ขอบ
คุ ณ DANKE РАҚМЕТ СІЗГЕ

Anda mungkin juga menyukai