Anda di halaman 1dari 18

Sistem Pengendalian Internal

HILMA KARIMAH 1903571687


INTAN NURLIANI 1803501136
Definisi Sistem Pengendalian Internal

Suatu sistem usaha yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari


struktur organisasi,metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga asset, mengecek keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan
manajemen.
Tujuan sistem pengendalian internal

1) Menjaga asset organisasi


2) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3) Mendorong efisiensi
4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajeman
Macam – macam Sistem pengendalian internal

1. Pengendalian Internal Akuntansi (Internal Accounting Control)


Bagian dari sistem pengendalian internal, untuk menjaga asset
organisasi serta mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

2. Pengendalian Internal Administratif (Internal Administrative


Control)
Bagian dari sistem pengendalian internal, untuk mendorong
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
 
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional


secara tegas.
Pembagian fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip-
prinsip berikut ini :
a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari
fungsi akuntansi.
b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap asset, utang, pendapatan dan
beban.
Dalam melaksanakan transaksi pembelian, sistem wewenang diatur
sebagai berikut :
A. Kepala fungsi gudang.
B. Kepala fungsi pembelian.
C. Kepala fungsi penerimaan.
D. Kepala fungsi akuntansi.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan setiap fungsi unit
organisasi.
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam
menciptakan  praktik yang sehat adalah :
⚫ Penggunaan formulir bernomor urut bercetak yang pemakaiannya harus
dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Karena formulir
merupakan alat yang memberikan otorisasi terlaksananya transasksi.
⚫ Pemeriksaan mendadak (surprised audit ). Pemeriksaan mendadak
dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang
akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur.
⚫ Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh
satu orang atau satu unit organisasi, tanpa campur tangan dari orang atau
unit organisasi lain.
⚫ Perputaran jabatan ( job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan
secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka
dapat dihindari.
⚫ Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak. Karyawan
perusahaan diwajibkan mengambil cuti yang menjadi haknya.
⚫ Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatan.
Untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan
keandalan catatan akuntansinya.
⚫ Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas
untur-unsur sistem pengndalian yang lain.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya
berbagai cara  berikut ini dapat ditempuh :
⚫ Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh
 pekerjaannya.
⚫ Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
 
LINGKUNGAN PENGENDALIAN (CONTROL
ENVIRONMENT)

Lingkungan Pengendalian dari suatu organisasi menekankan pada


berbagai macam faktor yang secara bersamaan mempengaruhi kebijakan
dan prosedur pengendalian.
⚫ Lingkungan pengendalian memiliki empat unsur :
1. Filosofi dan Gaya Operasi
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi
perusahaan dan karyawannya (menggambarkan apa yang seharusnya
dikerjakan dan yang tidak dikerjakan). Gaya Operasional mencerminkan
ide manajer tentang bagaimana kegiatan operasi suatu perusahaan harus
dikerjakan (Filosofi perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi
manajemen).
2. Berfungsinya Dewan Komisaris Dan Audit Komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara pemegang saham
dengan pihak manajemen perusahaan. Pemegang saham mempercayakan
pengendalian atas manajemen melalui dewan komisaris. (jadi semuanya
tergantung dari dewan komisaris). Komite audit dibentuk oleh dewan
komisaris untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengendalian operasional perusahaan.
3. Metode Pengendalian Manajemen
Lingkungan pengendalian juga dipengaruhi oleh metode pengendalian
manajemen. Metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui
peranggaran), laporan  pertanggung jawaban dan audit internal.

4. Kesadaran Pengendalian
Dapat tercermin dari reaksi yang ditunjukkan oleh manajemen dari
berbagai jenjang organisasi atas kelemehan pengendalian yang
ditunjukkan oleh akuntan internal atau akuntan public.
SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS
PENGENDALIAN INTERNAL AKUNTANSI?

Tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengoperasikan


pengendalian internal akuntansi yang baik dalam perusahaan adalah
terletak ditangan manajemen puncak, karena dipundak merekalah
tanggung jawab atas pengelolaan dana yang dipercayakan oleh pemilik
perusahaan terletak.
 
KONSEP YANG SALAH MENGENAI SISTEM
PENGENDALIAN INTERNAL

Konsep salah yg seringkali dilakukan oleh manajemen puncak adalah :


A. sistem pengendalian internal dianggap merupakan tanggung jawab
direktur keuangan saja.
B. adanya persepsi bahwa sistem pengendalian internall dapat
menggantikan ketidak mampuan manajemen dalam mengelola
perusahaan.
C. sistem pengendalian internal sering kali disamakan dengan unit
organisasi yang disebut dengan satuan pengawas internal dalam
perusahaan.
D. adanya pendapat bahwa perancangan dan penerapan sistem
pengendalian internal merupakan tanggung jawab satuan pengawas
internal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai