Anda di halaman 1dari 16

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

KELOMPOK 1
Anggota :
Anis Pitriani
Arjun Dwi Ruslie
Buceu Diaz Haekal
Diva Lyzzetiani Hermawan
M. Fajar Rizki
M. Rizki Awaludin
Mitia Talia
Regi Dermawan
Sanira Fauziah S
Yusrina Dzulqisthi Fauziyah
A. Pengertian Sistem Kesehatan
Sistem Kesehatan adalah suatu jaringan penyedia
pelayanan kesehatan (supply side) dan orang-orang yang
menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap
wilayah, serta negara dan organisasi yang melahirkan
sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun
dalam bentuk material. Dalam definisi yang lebih luas
lagi, sistem kesehatan mencakup sektor-sektor lain seperti
pertanian dan lainnya. (WHO; 1996).
Apa yang dimaksud SKN?
 Sistem Kesehatan Nasional adalah Pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia
secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya (Perpres 72/2012 Pasal 1 angka 2).
 Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan
berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah
guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945
( Depkes RI, 2004)
B. Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan
kesehatan oleh semua komponen bangsa, baik
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat
termasuk badan hukum, badan usaha, dan lembaga
swasta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna,
sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. ( Perpres 72, 2012)
C. Manfaat SKN
 Tersusunnya SKN ini mempertegas makna pembangunan
kesehatan dalam rangka pemenuhan hak asasi manusia,
memperjelas penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai
dengan visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025 (RPJP-K), memantapkan
kemitraan dan kepemimpinan yang transformatif, melaksanakan
pemerataan upaya kesehatan yang terjangkau dan bermutu,
meningkatkan investasi kesehatan untuk keberhasilan
pembangunan nasional.
 SKN ini merupakan dokumen kebijakan pengelolaan kesehatan
sebagai acuan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan
( Perpres 72, 2012)
D. Kedudukan SKN
 Suprasistem SKN ( Ketahanan Nasional )
 Kedudukann SKN dalam Sistem Nasional Lainnya
Terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang tidak
hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan juga
tanggung jawab dari berbagai sektor lain terkait. Dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, SKN perlu menjadi acuan
bagi sektor lain. Dalam penyelenggaraan pembangu-nan nasional, SKN
dapat bersinergi secara dinamis dengan berbagai sistem nasional lainnya
seperti: Sistem Pendidikan Nasional, Sistem Perekonomian Nasional,
Sistem Ketahanan Pangan Nasional, Sistem Hankamnas, dan Sistem-
sistem nasional lainnya.
 Kedudukan SKN terhadap Penyelenggaraan
Pembangunan Kesehatan di Daerah yaitu sebagai acuan
bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di daerah.
 Kedudukan SKN terhadap berbagai sistem
kemasyarakatan termasuk swasta. Berbagai sistem
kemasyarakatan merupakan bagian integral dari SKN.
Dalam kaitan ini SKN dipergunakan sebagai acuan bagi
masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan.
Sedangkan potensi swasta merupakan bagian integral
dari SKN.
E. Indikator Keberhasilan Sistem
Kesehatan
 Upaya Kesehatan
 Pembiayaan Kesehatan
 Sumber Daya Manusia Kesehatan
 Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan
 Pemberdayaan Masyarakat
F. Reformasi Pembangunan Kesehatan
Sistim Kesehatan Nasional (SKN) 2009 yang
disempurnakan ini diharapkan mampu menjawab
dan merespon berbagai tantangan pembangunan
kesehatan di masa kini maupun di masa yang akan
datang. Adanya SKN yang disempurnakan tersebut
menjadi sangat penting kedudukannya mengingat
penyelenggaraan pembangunan kesehatan pada saat
ini semakin kompleks sejalan dengan kompleksitas
perkembangan demokrasi, desentralisasi, dan
globalisasi serta tantangan lainnya yang juga semakin
berat, cepat berubah dan, sering tidak menentu.
Tujuan reformasi pembangunan kesehatan
masyarakat adalah meningkatkan tingkat derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dengan menghilangkan kesenjangan terhadap
pembangunan kesehatan antar daerah, antar sosial
ekonomi, serta meningkatkan akses masyarakat
pada pelayanan kesehatan yang bermutu.
Reformasi Pembangunan Kesehatan dilakukan melalui tujuh
upaya, yaitu revitalisasi Primary Health Care (PHC) dan
sistem rujukannya, serta pemenuhan Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), ketersediaan, keterjangkauan obat di
seluruh fasilitas kesehatan, termasuk saintifikasi jamu,
ketersediaan distribusi sumber daya manusia kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, pengembangan jaminan
kesehatan, Penanganan Daerah Bermasalah Kesehatan
(PDBK) dan peningkatan pelayanan kesehatan di Daerah
Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK), pelaksanaan
reformasi birokrasi serta world class health care
(Sedyaningsih, 2011).
G. Dasar Sistem Kesehatan Nasional
 Hak Asasi Manusia (HAM)
 Sinergisme dan Kemitraan yang Dinamis
 Komitmen dan Tata Pemerintahan yang Baik (Good
Governance)
 Dukungan Regulasi
 Antisipatif dan Pro Aktif
 Responsif Gender
 Kearifan Lokal
H. Penyelenggaraan SKN
 Penetapan SKN
Untuk memperoleh kepastian hukum yang mengikat semua pihak,
SKN perlu ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
 Sosialisasi dan Advokasi SKN
SKN perlu disosialisasikan dan diadvokasikan ke seluruh pelaku
pembangunan kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan
kesehatan untuk memperoleh komitmen dan dukungan dari semua
pihak. Sasaran sosialisasi dan advokasi SKN adalah semua penentu
kebijakan, baik di pusat maupun daerah, baik di sektor publik
maupun di sektor swasta.
 Fasilitasi Pengembangan Kebijakan Kesehatan di Daerah
Dalam pembangunan kesehatan di Daerah perlu dikembangkan
kebijakan kesehatan, seperti: Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJP-D), (RPJM-D), Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra SKPD), yang penyelenggaraannya
disesuaikan dengan kondisi, dinamika, dan masalah spesifik daerah
dalam kerangka SKN. Pemerintah Pusat memfasilitasi
pengembangan kebijakan kesehatan di daerah, memfasilitasi
pengukuhannya dalam bentuk peraturan perundang-undangan
daerah, serta memfasilitasi sosialisasi dan advokasi
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah sesuai
kebutuhan.
I. Pelaku Penyelenggara SKN
 Individu, keluarga dan masyarakat
 Pemerintah
 Badan Legislatif
 Badan Yudikatif
 Sektor Swasta
 Lembaga Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai