Anda di halaman 1dari 16

KONSEP EVOLUSI

MOLEKULER DAN KONSEP


EVOLUSI DNA,RNA DAN
PROTEIN
LARASATY D PRATIWI BERTI MARINDA MARIAM
1840603019 1840603008 18406030
Menu
KONSEP EVOLUSI MOLEKULER KONSEP EVOLUSI PROTEIN

KONSEP EVOLUSI DNA

KONSEP EVOLUSI RNA

KELOMPOK 10
Konsep evolusi molekuler
Evolusi molekuler (molecular evolution) pada
dasarnya menjelaskan dinamika dari pada
perubahan evolusi pada tingkat molekuler

mendukung pemahaman
evolusi genom, gen-gen, dan produk-produknya
(Graur & Hsiung Li, 2000).

Evolusi molekuler merupakan merupakan proses


evolusi yang terjadi pada skala DNA, RNA, dan
protein. Secara garis besar, evolusi molekuler ini
membahas mengenai RNA, DNA, analisis
filogenik, dan evolusi eukariot.
Evolusi molekuler muncul sebagai bidang ilmu pengetahuan

1960-an

ketika peneliti dari bidang biologi molekuler, biologi


evolusi, dan genetika populasi berusaha memahami
stuktur dan fungsi asam nukleat dan protein yang baru
ditemukan
Konsep evolusi DNA
Dari 1880an genotipe dan genotipe:
genetis adalah sesuatu yang berbeda terdiri dari protein
dari tubuh organisme

Tahun 1944
genom (haploid) dan
Avery menyatakan bahwa bahan genetik genotipe(diploid).
tersebut terdari dari asam nukleat
Menurut Hardy-Weinberg gen dari setiap generasi itu sama, akan
berbeda jika gen tersebut hilang atau munculnya gen baru.

August Weizmann menunjukkan kalau dalam


reproduksi seksual, pembentukan gamer di dahului oleh
2 pembelahan sel khusus yaitu meiosis.

Pada pembelahan pertama, kromosom dari ibu dan ayah akan bergabung dan kemudian
menyebar. Kromosom yang menyebar itu kemudian akan bertukar pecahan satu sama lain
sehingga terjadi penggabungan kromosom. Ini dinamakan proses pindah silang.
Alasan bahwa rekombinasi dalam seleksi lebih menguntungkan karena mutasi yang merugikan
akan terhapus lebih cepat dibandingkan yang menguntungkan. Contohnya penyakit. Gen2 tidak
berdiri sendiri namun berada di kromosom. Pada saat spesies bereproduksi seksual akan membawa
1 set gen haploid gen ayah dan 1 set haploid gen ibu. Sehingga tiap individu itu merupakan suatu
kombinasi yang unik dari satu gen induk.

Revolusi molekuler dimulai tahun 944, di buktikan kalau bahan genetis itu asam nukleat bukan
protein. Tahun 1953 Watson & crick menemukan struktur DNA. Dan tahun 1961 nirenberg
menemukan kode genetis sehingga terjadi penemuan besar dibidang molukuler. Sehingga hal ini
menguatkan darwinisme, dan membetulkan penemuan para ahli genetika jika pewarisan ciri itu
sudah ada sebelum organisme itu ada artinya tidak di dapat semasa hidup organisme tersebut.

Artinya kemungkian ada gen yang sama dari organisme sekarang dengan organisme yang
terdahulu. Artinya memiliki kekerabatan walaupun kekerabatan jauh. Sehingga terjadinya
peristiwa filogeni atau titik percabangan.
KONSEP EVOLUSI RNA
Materi genetika pertama kemungkinan besar
merupakan RNA bukan DNA.

Thomas Cech, dari University Colorado, dan Sidney Altman, dari Yale
University, menemukan bahwa RNA, yang memainkan peran penting
dalam sintesis protein, juga dapat melakukan sejumlah fungsi katalik
serupa enzim. Cech menyebut katalis RNA ini ribozim.

Dalam lingkungan tertentu, molekul-molekul RNA dengan sekuens


tertentu lebih stabil dan bereplikasih lebih cepat dengan lebih sedikit
kesalahan dari pada sekuen-sekuen lain. Molekul RNA yang sekuensnya
paling cocok dangan lingkungan sekitar dan memiliki kemampuan paling
hebat untuk mereplikasi diri akan menghasilan banyak molekul
keturunan. Keturunannya tidak berupa spesies RNA tunggal namun satu
famili sekuens yang sedikit berbeda akibat salah penyalinan
Peristiwa- peristiwa seleksi yang serupa mungkin terjadi di bumi awal.
Dengan demikian, biologi molekuler masa kini mungkin di dahului oleh
dunia “RNA”, tempat molekul-molekul RNA kecil yang membawa informasi
genetik mampu bereplikasi dan menyimpan informasi tentang protobion
yang menyangkut RNA
KONSEP EVOLUSI PROTEIN
Evolusi protein yaitu dengan membandingkan urutan dan struktur
protein dari banyak organisme. Jika urutan / struktur dari dua
protein tersebut serupa yang menunjukkan bahwa protein tersebut
tidak dari asal yang sama, maka protein tersebut disebut sebagai
protein homolog.

protein homolog yang ada pada dua spesies berbeda disebut ortolog,
Sedangkan, protein homolog yang dikodekan oleh genom spesies
tunggal disebut paralog

Hubungan filogenetik protein diperiksa dengan beberapa perbandingan


sekuens. Pohon filogenetik protein dapat dibentuk dengan perbandingan
identitas sekuens di antara protein.
Pohon filogenetik menetapkan kemiripan urutan di antara protein
mencerminkan erat hubungan evolusi di antar organisme
TERIMAKASIH
KELOMPOK 10

Anda mungkin juga menyukai