Anda di halaman 1dari 27

KONSEP DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DENGAN KERUSAKAN GINJAL: GAGAL


GINJAL
Dosen :
Ade Tika,M.Kep
Tingkat IIA
Disusun oleh kelompok 8
Dede Riani (AKX.16.034)
Iin Rahmawati (AKX.16.)
Nisrina Nur Naufal (AKX.16.)
M. Wahyu Pradana (AKX.16.064)
Pratama Wijaya (AKX.16.094)
A. KONSEP PENYAKIT

a. Definisi Gagal Ginjal


Penyakit Gagal Ginjal adalah ginjal kehilangan
kemampuannya untuk mempertahankan
volume dan komposisi cairan tubuh dalam
keadaan normal.

GAGAL GAGAL
GINJAL GINJAL
AKUT KRONIK
b. Etiologi Gagal Ginjal

1. Penyebab gagal ginjal akut menurut (Brunner &


Suddarth,2000)
 Kondisi Pre Renal (Hipoperfusi ginjal)
Kondisi pre renal adalah masalah aliran darah
akibat hipoperfusi ginjal dan turunnya laju filtrasi
glomerulus. Penipisan volume, Hemoragi,
Kehilangan cairan melalui ginjal (diuretic,osmotic),
Kehilangan cairan melalui saluran GI
(muntah,diare), Gangguan efisiensi jantung, Infark
miokard, Gagal jantung kongestif, Disritmia
 Kondisi Intra Renal (kerusakan actual jaringan
ginjal)

Penyebab intra renal gagal ginjal akut adalah


kerusakan glumerulus atau tubulus ginjal yang
dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini : Cedera
akibat terbakar dan benturan, Reaksi transfuse
yang parah, Agen nefrotoksik, Antibiotic
aminoglikosida, Agen kontras radiopaque, Logam
berat (timah,merkuri), Obat NSAID, Bahan kimia
dan pelarut, Pielonefritis akut, dan
Glumerulonefritis.
 Kondisi Post Renal (Obstruksi Aliran Urine)
Kondisi pascarenal yang menyebabkan gagal
ginjal akut biasanya akibat dari obstruksi dibagian
distal ginjal. Obstruksi ini dapat disebabkan oleh
kondisi-kondisi sebagai berikut : Batu traktus
urinarius, Tumor, BPH, dan Bekuan darah.

2. Penyebab gagal ginjal kronik antara lain :


Diabetes Melitus, Glumeruloneritis kronis,
Pielonefritis, Hipertensi tak terkontrol, Obstruksi
saluran kemih, Penyakit ginjal polikistik,
Gangguan vaskuler, Lesi herediter, Agen toksik
(timah,kadmium dan merkuri).
c. Patofisiologi Gagal Ginjal

1. Terdapat empat tahapan terjadinya gagal ginjal akut


menurut (Brunner & Suddarth,2000)

1. Periode Awal
Merupakan awal kejadian penyakit dan diakhiri dengan terjadinya
oliguria.
2. Periode Oliguri
 volume urine kurang dari 400 ml/24jam
 Peningkatan (urea,kreatinin, asam urat, kalium dan magnesium).
Hiperkalemia

3. Periode Diuresis
 tanda perbaikan fungsi ginjal dan berlangsung selama 3-12 bulan.
 Nilai laboratorium akan kembali normal, Namun terjadi penurunan
GFR permanen 1%-3%)
2. Terdapat enam tahapan terjadinya gagal ginjal
kronik menurut (Brunner & Suddarth,2000) :
1. Gangguan Klirens Renal
penurunan substansi darah yang seharusnya
dibersihkan oleh ginjal.
2.Retensi Cairan dan Natrium
Ginjal juga tidak mampu untuk
mengkonsentrasikan atau mengencerkan urin
secara normal pada penyakit ginjal tahap-akhir
3. Asidosis
ketidak mampuan ginjal mengekskresikan muatan
asam yang berlebihan.
4. Anemia
 memendeknya usia sel darah merah, defisiensi

nutrisi, dan kecenderungan untuk mengalami


perdarahan akibat status uremik pasien, terutama
dari saluran gastrointestinal
5. Ketidakseimbangan kalsium dan fosfat
6. Penyakit tulang uremik (osteodistrofi renal)
 Terjadi dari perubahan kompleks kalsium, fosfat,

dan keseimbangan parathormon.


d. Manifestasi Klinik

1. Manifestasi klinik Gagal Ginjal Akut menurut  (Brunner &


Suddarth,2000) :

a. Perubahan Pengeluaran Urin


Pengeluaran urin sedikit, dapat mengandung darah, dan
gravitasi spesifiknya rendah.
b. Peningkatan BUN dan Kadar Kreatinin
Terdapat peningkatan yang tetap dalam BUN dan laju
peningkatannya bergantung pada tingkat katabolisme
(pemecahan protein), perfusi renal dan masukkan protein.
c. Hiperkalemia
Pasien yang mengalami laju filtrassi glomerulus tidak
mampu mengeksresikan kalium.
 Asidosis metabolik
Pasien oliguria akut tidak dapat mengeliminasi
bahan metabolic seperti substansi jenis asam
yang dibentuk oleh proses metabolic normal.

2. Tanda dan Gejala pada Gagal Ginjal Kronik:


 Gejala Dini

Lethargi, Sakit kepala, Kelelahan fisik dan mental,


Berat badan berkurang, Mudah tersinggung,
Depresi
 Gejala lebih lanjut

Anoreksia, Mual disertai muntah, Nafas dangkal,


dan Sesak nafas.
e. Pemeriksaan Diagnostik

1. Elektrokardiogram (EKG)
2. Kajian foto toraks dan abdomen
3. Osmolalitas serum
4. Pelogram Retrograd
5. Ultrasonografi Ginjal
6. Endoskopi Ginjal
7. Arteriogram GinjaL
f. Masalah Yang Lazim Muncul

a. Gangguan pertukaran gas b.d kongesti paru,


penurunan curah kantung, penurunan perifer yang
mengakibatkan asidosis laktat.
b. Nyeri akut
c. Kelebihan volume cairan b.d penurunan pengeluaran
urine, diet berlebih dan retensi cairan serta natrium.
d.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d anoreksia, mual dan muntah, pembatasan
diet, dan perubahancmembran mukosa mulut.
e. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d
perlemahan aliran darah keseluruh tubuh.
f. Intoleransi aktivitas b.d keletihan anemia, retensi.
g. Kerusakan integrasi kulit b.d priritas, gangguan
status metabolic sekunder.
g. Penatalaksanaan Medik

1. Terapi medis pada pasien Gagal Ginjal


Akut menurut (Brunner & Suddarth,2000) ;
a. Dialysis 
b. Penanganan hyperkalemia 
c. Mempertahankan keseimbangan cairan
d. Pertimbangan nutrisional
e. Cairan IV dan diuretic
f. Koreksi asidosis dan peningkatan kadar
fosfat
2.Terapi medis pada pasien Gagal Ginjal Kronik
a.Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya. 
b.Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid
c.Memperlambat pemburukan (progresis)
fungsi ginjal
d.Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular.
e.Pencegahan dan terapi komplikasi.
B.KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Identitas
Klien

Keluhan
Utama
Riwayat
Kesehatan
Pasien dan
Pengobatan
sebelumnya

Riwayat
kesehatan
keluarga

Pola Pemeriksaan
Aktivitas fisik
b.Diagnosa Keperawatan
 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
penurunan pengeluaran urine dan retensi cairan serta
natrium.
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah,
dan perubahan mukosa mulut.
 Intoleran aktivitas berhubungan dengan keletihan,
anemia, retensi, produk sampah.
 Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik, dan
rencana tindakan.
 
Intervensi Keperawatan dan Rasional
no Diagnosa tujuan Perencanaan rasional
keperawatan
1. Kelebihan Setelah dilakukan 1.Kaji status 1.Pengkajian
tindakan merupakan
volume cairan cairan :
dasar dan data
keperawatan ..x24 jam
berhubungan Timbang berat dasar
klien dapat
dengan badan harian dan berkelanjutan
mempertahankan berat untuk
penurunan monitor TTV tiap
tubuh ideal tanpa memantau
pengeluaran kelebihan cairan dengan 8 jam. perubahan dan
urine dan kriteria : Keseimbangan mengevaluasi
retensi cairan Menunjukkan masukan dan intervensi.
2. Pembatasan
serta natrium pemasukan dan pengeluaran.
cairan akan
pengeluaran mendekati Turgor kulit dan menentukan
seimbang.
adanya oedema BBI,
Turgor kulit baik.a pengeluaran
atau tidak.
Membran mukosa urine dan
Distensi vena respons
lembab.
Berat badan dan TTV leher. terhadap terapi
Tekanan darah, dan sumber
stabil.
2.Batasi 3.Pemahama
masukan n
cairan. meningkatka
   n kerjasama
3.Jelaskan pasien dan
pada pasien keluarga
dan keluarga dalam
rasional pembatasan
pembatasan. cairan.
   
4. Pantau 4.Perubahan
kreatinin ini
dan BUN menunjukka
serum. n kebutuhan
dialisa
segera. 
2 Perubahan nutrisi Setelah
kurang dari kebutuhan dilakukan
tindakan
tubuh berhubungan
keperawatan ..
dengan anoreksia, mual
x24 jam klien
dan muntah.
dapat
mempertahan
kan masukan
nutrisi yang
adekuat,
dengan
kriteria hasil :
Mual
berkurang.
Nafsu makan
meningkat.
Makan habis
1 porsi.
Berat badan
bertambah.
3. Intoleran aktivitas Setelah 1. Kaji faktor 1.Menyediaka
dilakukan yang
berhubungan dengan n informasi
tindakan menimbulkan
keletihan, anemia, tentang
keperawatan .. keletihan
retensi, produk sampah (Anemia, indikasi
x24 jam klien
Ketidakseimban tingkat
dapat
gan cairan dan keletihan.
berpartisipasi
elektrolit,
dalam aktifitas   
Retensi produk
yang dapat 2.Meningkatk
sampah, dan
ditoleransi, Depresi) an aktivitas
dengan kriteria ringan/sedan
hasil : 2. Tingkatkan g dan
Berkurangnya kemandirian
memperbaiki
keluhan lelah. dalam aktivitas
harga diri.
Peningkatan perawatan diri
keterlibatan yang dapat  
pada aktifitas ditoleransi,  3.Mendoron
social. bantu jika g latihan dan
keletihan
Laporan aktivitas
terjadi.
perasaan lebih dalam batas-
 
Frekuensi 4. 4. Istirahat
pernapasan Anjurkan yang adekuat
dan untuk dianjurkan
frekuensi beristirahat setelah
jantung setelah dialisis, yang
kembali dialisis. bagi banyak
dalam pasien sangat
rentang melelahkan.
normal
setelah
penghentian
aktifitas.
4 Setelah Bila mungkin Individu yang
Ansietas berhubungan
dilakukan atur berhasil dalam
dengan kurang tindakan kunjungan koping dapat
keperawatan .. dari individu pengaruh
pengetahuan tentang x24 jam yang positif untuk
ansietas mendapat membantu
kondisi, pemeriksaan
berkurang terapi. pasien yang
diagnostik, dan rencana dengan baru
adanya didiagnosa
tindakan. peningkatan mempertahan
pengetahuan kan harapan
tentang dan mulai
penyakit dan menilai
pengobatan perubahan
dengan gaya hidup
kriteria hasil : yang akan
Mengungkap diterima.
knpemahaman
diagnostic dan
rencana
tindakan.
Sedikit
melaporkan
perasaan
gugup atau
takut.
KESIMPULAN

 Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya secara normal.
 Penyakit gagal ginjal akut adalah suatu penyakit dimana ginjal tidak dapat
lagi menjalankan fungsinya sebagai organ pembuangan, ginjal secara
relatif mendadak tidak dapat lagi memproduksi cairan urine yang
merupakan cairan yang mengandung zat-zat yang sudah tidak diperlukan
oleh tubuh dan harus dikeluarkan dari tubuh.

 Gagal ginjal kronik adalah kemunduran fungsi ginjal yang progresif dan
irreversibel dimana terjadi kegagalan kemampuan tubuh untuk
mempertahankan keseibangan metabolik,caira dan elektrolit yang
mengakibatkan uremia atau azotemia. (Brunner & Suddarth,2000).
 Penyebab gagal ginjal akut dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok besar, yaitu : Kondisi Pre
Renal (Hipoperfusi ginjal), Kondisi Intra Renal
(kerusakan actual jaringan ginjal), Kondisi Post
Renal (Obstruksi Aliran Urine)
 Sedangkan penyebab gagal ginjal kronik antara
lain : Diabetes Melitus, Glumeruloneritis kronis,
Pielonefritis, Hipertensi tak terkontrol,
Obstruksi saluran kemih, Penyakit ginjal
polikistik, Gangguan vaskuler, Lesi herediter,
Agen toksik (timah,kadmium dan merkuri).
Sekian terimakasih.......

Anda mungkin juga menyukai