Anda di halaman 1dari 17

PANEN DAN PROSES PENGOLAHAN

BUAH SAWIT DI PABRIK

(TPTP 1)
Dosen Pengampu : Ir. Zulkifli,MS

KELOMPOK 3

ERI IBRAHIM SINAGA (184110463)


FAJAR SIDDIK NABAWY (184110510)
FAZRI KURNIAWAN AKBAR (164110129)
FRANS IMMANUEL (184110503)
IMRAN EPENDI (184110498)
SYARIFAH ZAHARATUL AINI (184110437)
WIDYA ARNILAN (184110371)
PANEN
KELAPA SAWIT

Teknik panen yang baik bertujuan untuk memperoleh


jumlah minyak maksimum dengan kualitas yang paling
baik. Untuk mencapai maksud ini perlu kematangan buah
yang optimum, selang panen yang tepat, metode
pengumpulan buah, dan pengangkutan hasil yang baik ke
pabrik pengolahan buah sawit.
KRITERIA MATANG PANEN

Kriteria matang panen diidentifikasikan dengan


pengetahuan dasar tentang perkembangan buah kelapa
sawit. Perkembangan buah kelapa sawit dimulai dari
terjadinya

• penyerbukan buah kelapa sawit hingga masak


panen yang membutuhkan waktu 5,5 bulan.

• Masa resertif bunga betina kelapa sawit terjadi


selama 3-4 hari setelah bunga mekar, sedangkan
pada bunga jantan akan menghasilkan pollen 2-3
hari setelah seludang membuka.
KRITERIA MATANG PANEN KELAPA
SAWIT DITENTUKAN DENGAN

• Melihat perubahan warna dan buah yang membrondol dari


tandan. Ciri tandan matang panen dari perubahan warna adalah
telah berubahnya warna buah dari warna kehitaman/ungu
menjadi orange.

• Matang panen dari ciri brondolan sedikitnya ada 5 buah yang


lepas/jatuh (brondolan) dari tandan yang beratnya kurang dari
10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang
beratnya 10 kg atau lebih.

• Tandan buah yang dapat dipanen apabila tanaman berumur


kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan yang jatuh kurang
Buah matang
lebih 10 butir, jika tanaman beumur lebih dari 10 tahun,
jumlah brondolan yang jatuh sekitar 15-20 butir.
 PROSES PEMANENAN
KELAPA SAWIT

• Mempersiapkan peralatan yang diperlukan


• Memotong pelepah daun yang menyangga buah kelapa
sawit
• Menyusun pelepah di tengah gawangan dengan rapi
• Mengambil tandan buah kelapa sawit menggunakan alat
yang dipersiapkan yaitu dodos atau egrek. Pemotongan
tandan tersebut tidak boleh diatas 2 cm dari pangkal.
• Meletakkan tandan pada piringan dan brondolan yang telah
dibersihkan dari tanah dan kotoran di tempat terpisah.
• Menandai penebangan dengan nomor
• Menumpuk pelepah daun yang sebelumnya dipotong rapi
PROSES PENGOLAHAN BUAH
KELAPA SAWIT MENJADI CPO

• Jembatan Timbang

Kelapa Sawit yang dibawa dari


kebun ditimbang diatas jembatan
timbang saat masuk dan keluar
1.
1. PENERIMAAN
PENERIMAAN pabrik
TBS
TBS &
& STERILISASI
STERILISASI
• Penyortiran

Buah kelapa sawit yang masuk ke Pabrik


Kelapa Sawit, kualitas & kematangannya
harus diperiksa dengan baik. Proses
pemeriksaan buah sawit ini sering disebut
sortir buah. Jenis buah yang masuk ke
Pabrik Sawit pada umumnya jenis Tenera
atau jenis Dura.
LANJUTAN……..

• Loading Ramp
Setelah buah disortir pihak sortasi,
kemudian TBS dimasukan ke Loading
ramp

• Perebusan (Sterilizer)
TBS setelah ditimbang kemudian
dimasukkan ke dalam lori/boiler
rebusan yang terbuat dari plat baja
berlubang-lubang (cage) dan langsung
dimasukkan kedalam sterilizer yaitu
bejana perebusan yang menggunakan
uap air
• Hoist crane
2. Stasiun Penebah Merupakan pesawat angkat yang
2. Stasiun Penebah
(Threshing Station) digunakan untuk memindahkan lori
(Threshing Station)
yang berisi cook fruit bunch ke hopper
Pada stasiun ini tandan buah thresher.
segar yang telah direbus siap
untuk dipisahkan antara
berondolan dan tandannya. • Thresser Drum (Bantingan)
Thresher berfungsi untuk memisahkan
buah dari janjangannya dengan cara
membanting tandan buah segar (TBS)
ke dalam drum thresher

• Screw Conveyor
screw conveyor berfungsi sebagai
penampung dan sekaligus pembawa
cook fruitlets hasil pemipilan dari drum
thresher
Digester

• Digester
Tujuan dari penggunaan Digester adalah
untuk memisahkan daging buah sawit
terlepas dari biji (nut) nya.

3. STASIUN KEMPA
(PRESSING STATION)
• Screw Press atau Pengempaan
Stasiun pengempaan adalah (Pressing)
stasiun dimana pengambilan Fungsi dari Screw Press adalah untuk
minyak dari pericarp dilakukan memeras berondolan yang telah
dengan jalan melumat dan dicincang, dilumat dari digester untuk
mengempa mendapatkan minyak kasar
• Pengendapan (Sedimentation)
Pengambilan minyak berdasarkan viskositas (density)
antara minyak dan partikel- partikel lainnya.

• Proses Centrifugal
Proses pemisahan minyak pada tahap akhir dengan
4. STASIUN PEMURNI metode centrifugal.
(CLARIFICATION STATION)
• Pemanasan
Proses pemanasan minyak dan sludge untuk
menjaga berat jenis agar mempermudah prose
pengendapan dan pemisahan minyak dari sludge
• Penyaringan (Filtration)
Pemisahan crude oil dari fibre-fibre, cangkang-
cangkang halus dan partikel-partikel lainnya dengan
menggunakan filtrasi ukuran 30 – 40 mesh. Fungsi
dan Tujuan nya adalah untuk Menurunkan
viskositas agar proses selanjutnya efisien.
5. STASIUN KERNEL (KERNEL RECOVERY PLANT)

• Silo Biji • Sistem Pemisah Pneumatis untuk Campuran Pecah


Biji dari Drum Pemoles dibawa secara Pneumatis ke Abu dan Cangkang halus akan di pisah secara Pneumatis
Silo Biji. Sebagai alternatif, sebaiknya menambah dari campuran Inti, sedangkan batu berat dipisah pada
Drum pembagi (Grading) di atas Silo Biji untuk kolom. Peralatan pemisah ini terdiri dari Kolom Pemisah,
membagi biji atas 2 ukuran. Kipas dan Siklon Cangkang

• Drum Pembagi Biji • Sistem Pemisah Hidrosiklon


Biji yang diterima dari Elevator Biji terlebih dahulu Pemisah dengan Hidrosiklon mempergunakan dua
dibagi-bagi atas ukurannya sebelum masuk ke tahap. Campuran pecah dipompa kepada Siklon
pemecah biji. Bahan asing (batu, janjang kosong) pertama dimana Inti berada pada lapisan atas.
dikeluarkan dari ujung yang lain. Keluaran sisa campuran (Cangkang, Biji dan ada juga
Inti) dibawa kesiklon kedua. Siklon kedua diatur
untuk mengambil/memisahkan Cangkang saja dan
• Alat Pemecah Biji
sisanya adalah Biji. Inti yang keluar dari bagian atas
Kapsitas alat Pemecah Biji adalah 5 Ton/Jam.
dikembalikan ke Siklon pertama.
Campuran pecah dimasukkan pada sebuah alat
saringan getar yang ditempatkan pada setiap alat
pemecah
Lanjutan….
• Silo Inti
Ada 2 silo inti dengan kapasitas 1 Ton
Inti/Jam/Buah. Sebuah Conveyor dipasang
pada bagian atas Silo. Silo dilengkapi dengan
pelat Baffle, Deflector, Kipas, Pemanas Udara
dan alat pengawas yang diberi kisi-kisi

• Timbunan Biji
• Sistem Winnowing
Inti dapat juga ditimbun dalam bentuk Bulk.
Inti setelah keluar dari Silo, dibawa dengan
Timbunan Biji disimpan dalam 4 buah Bin
Celt Conveyor ke sistem Winnowing untuk
berkapasitas 120 Ton/Buah (4 hari produksi).
dibersihkan dari sisa ampas/serat dan
cangkang halus

• Timbunan Cangkang
• Mesin Pengarung dan Penimbun Barang Cangkang dikeluarkan dari Conveyor Cangkang
Di atas Mesin Penimbun ditempatkan sebuah lalu disimpan pada bin berkapasitas 50 M3 per
Silo Inti bersih, dan setelah itu dimasukkan ke buah.
karung goni lalu goni dijahit.
• Stasiun Pompa Air
• Pembersihan Air
• Tangki Air Bersih
6. WATER SUPPLY
(SUMBER AIR)
• Pembagian Air: Pipa-pipa
untuk menyalurkan air ke
pabrik
7. STEAM BOILER
7. STEAM BOILER
Ketel uap merupakan suatu alat
konversi energi yang merubah Air
menjadi Uap dengan cara pemanasan
dan panas yang dibutuhkan air untuk
penguapan diperoleh dari pembakaran
bahan bakar pada ruang bakar ketel
uap.
8. PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
(POWER PLANT STATION)

• Turbin Uap
• Genset Diesel
• Boiler
9. PENGENDALIAN AIR LIMBAH (EFFLUENT
TREATMENT PLANT)

Diperlukan suatu sistem pengolahan limbah


yang dapat memberikan hasil yang optimal
dalam mengolah dan mengendalikan limbah
sehingga dampaknya terhadap lingkungan
dapat dikurangi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai