Anda di halaman 1dari 23

OTORITAS KEUANGAN INDONESIA

 BANK INDONESIA UU no 23/1999,


Menjaga stabilitas moneter, keuangan dan sisitem
pembayaran
 LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (UU No 24/2004)
Perlindungan terhadap nasabah perbankan
 OTORITAS JASA KEUANGAN (UU No 21/2011)
Pengaturan , pengawasan dan perizinan
 KEMENTRIAN KEUANGAN
Melakukan tindakan dalam kondisi sistemik
LEMBAGA KEUANGAN
PERBANKAN (UU No 7/1992, UU No 10/1998)
Bank Umum
BPR
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
Dana pensiun (UU No 11/1992)
Perusahaan Asuransi (UU No 40/214)
Perusahaan Pembiayaan (kepres 61/1998)
 PASAR MODAL (UU No 8/1995)
perusahaan efek
Bank Indonesia
Sejarah Bank Indonesia
-De javasche Bank yg didirikan oleh kolonial Belanda th 1928 bertugas sebagai bank sirkulasi disamping
sebagai bank umum,
-Tahun 1951 di nasionalisasi (UU no 24 th 1951)
-Tahun 1953 diubah menjadi Bank Indonesia (UU no 11 th 1953)
- sebelum de javasche bank di nasionalisasi, tgl 19 juli tahun 1946 didirikan Bank Negara Indonesia UU no 2
tahun 1946 sebagai bank sirkulasi tapi tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Sistem Bank Tunggal


- penyederhanaan struktur dan organisasi perbankan dgn cara penggabungan beberapa bank
milik pemerintah termasuk Bank Indonesia kedalam Bank Negara Indonesia dengan sasaran agar
kebijakan pemerintah di bidang moneter dan perbankan dapat dijalankan secara efektif, efisien
dan terpimpin.
Dewan Moneter
yang terdiri dari ketua : Menko Ekuin
Mentri Keuangan
Gubernur Indonesia
STATUS DAN KEDUDUKAN BANK INDONESIA
LEMBAGA INDEPENDEN
(UU no. 23 th 1999 )

BADAN HUKUM
Badan hukum publik
Badan Hukum Perdata
Visi
Menjadi Lembaga Bank Sentral yang dipercaya secara
nasional maupun Internasional melalui penguatan
nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian
inflasi yang rendah dan stabil.
Misi
Mencapai dan memelihara kestabilan nilai mata uang
rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan
pengembangan stabilitas keuangan untuk
pembangunan nasional jangka panjang.
Tujuan BI
Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
- kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa.
(inflasi)`
- kestabilan nilai mata uang terhadap mata uang
negara lain.
Tugas Bank Indonesia
Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
Mengatur adan Mengawasi Bank
Dewan Gubernur
BI dipimpin oleh dewan Gubernur yg terdiri
- seorang gubernur
- seorang deputi gubernur senior
- sekurang-kurangnya 4 atau sebanyak-
banyaknya 7 deputi gubernur.
KEMENTRIAN KEUANGAN
Sebelum diundangkannya UU no 23 th 1999 tentang
Bank Indonesia, kewenangan pengaturan dan
pengawasan bidang moneter dan perbankan
dilakukan oleh Dewan Moneter (Kementrian
Keuangan dan Bank Indonesia)
Setelah diundangkan UU no 23 th 1999 tentang
penetapan Bank Indonesia sebagai lembaga
Independen, kewenangan pengawasan dan
pengaturan sektor perbankan dilakukan oleh Bank
Indonesia samapai akhir tahun 2012
Sementara itu Kementrian keuangan hanya
melakukan pengaturan dan pengawasan di bidang
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Setelah diundangkannya UU no 21 tahun 2011 tentang
Otoritas Jasa keuangan, kewenangan pengaturan dan
pengawasan di bidang Lembaga Keuangan bukan
Bank berpindah kepada OJK
OTORITAS JASA KEUANGAN
LEMBAGA JASA KEUANGAN
Perbankan
Pasar modal
Perasuransian
Dana Pensiun
Lembaga Pembiayaan
Lembaga jasa Keuangan Lain
TUJUAN OJK
Agar seluruh kegiatan di sektor jasa keuangan
terselenggara secara teratur, adil, transparan dan
akuntabel.
Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh
secara berkelanjutan dan stabil.
Mampu melindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat.
FUNGSI OJK
Menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan
kegiatan didalam sektor jasa keuangan
Wewenang OJK
Pengaturan dan Pengawasan Kelembagaan
-Perizinan untuk pendirian bank
-Kegiatan usaha bank
Pengaturan dan Pengawasan Kesehatan bank
Pengaturan dan Pengawasan mengenai Kehati-hatian
bank
Pemeriksaan Bank
Dewan Komisioner OJK
OJK dipimpin oleh Dewan Komisioner yang
beranggotakan 9 orang yang ditetapkan dengan
Keputusan Presiden serta bersifat kolektif dan
kolegian
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
Fungsi LPS
- Menjamin simpanan nasabah penyimpan
- turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem
perbankan sesuai dengan kewenangan
Tugas LPS merumuskan dan Menetapkan kebijakan
pelaksanaan penjaminan simpanan dan melaksanakan
penjaminan simpanan.
Wewenang LPS
- menetapkan dan memungut premi penjaminan.
- menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank
pertamakali menjadi peserta.
- melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS.
-mendapatkan data simpanan , data kesehatan bank,
laporan keu, dll
- melakukan rekonsiliasi, verivikasi dan konfirmasi data.
-menetapkan syarat, tata cara dan ketentuan pembayaran
klaim.
- menunjuk atau menguasakan pihak lain untuk
bertindak bagi kepentingan atas nama LPS.
- melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat
tentang penjaminan simpanan
- menjatuhkan sanksi administratif.
kepesertaan
Setiap Bank yang melakukan usaha di wilayah negara
RI wajib menjadi peserta penjaminan.

Simpanan yang Dijamin


-LPS menjamin simpanan nasabah Bank yang
berbentuk Giro, Deposito, Sertifikat Deposito,
Tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Organisasi LPS
Dewan Komisioner
anggota Dewan Komisioner berjumlah 6 orang yg
terdiri dari (1 dari kementrian keuangan, 1 dari LPP, 1
dari BI, 3 dari dalam/luar LPS)
Kepala Eksekutif dan Direktur
kepala Eksekutif dibantu oleh sebanyak-banyaknya 5
orang direktur. Direktur diangkat dan diberhentikan
oleh Dewan komisioner
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai