Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

C
DENGAN
GIZI KURANG
Pembimbing:

Ns. Tri Sakti Widyaningsih, S.Kep.,Sp.Kep.An

Di Susun Oleh :

1. Alivia Wahyu
2. Devi Intan Pratiwi
3. Febri Nur Halimah
4. Puja Putri Cahyani
5. Tri viana hardiyanti
6. Monica Tristianti
7. Jenny Natasha
Definisi
Gizi kurang merupakan suatu masalah gizi yang disebabkan oleh karena
kurangnya asupan gizi, baik dalam jangka waktu pendek ataupun dalam jagka
waktu panjang.
Etiologi
Gizi kurang pada balita bisanya disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya:

● Faktor Penyabab Langsung


Factor langsung dari kurangnya gizi balita dibagi menjadi 2 yaitu factor makanan dan factor infeksi
penyakit dan keduanya saling mendorong. Balita yang tidak cukup mendapat makanan bergizi akan
memiliki daya taha tubuh lebih rendah terhadap penyakit sehingga lebih rentan terserang infeksi.
Begitu pula sebaliknya, penyakit infeksi seperti diare dan ISPA dapat mengakibatkan asupan gizi tidak
dapat diserap tubuh dengan baik sehingga dapat mengakibatkan gizi buruk.

● Faktor Penyabab Tidak Langsung


Selain factor penyabab langsung, adapula factor penyebab tidak langsung yang mempengaruhi kurang
gizi pada balita. Diantaranya adalah ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga, Asuhan ibu dan
anak, dan Pelayanan kesehatan.
Patofisiologis
● Gizi kurang pada balita terjadi sebagai dampak kumulatif dari berbagai faktor baik yang
berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung. Faktor yang berpengaruh langsung terhadap
status gizi balita diantaranya asupan nutrisi yang tidak tercukupi dan adanya infeksi. Asupan
nutrisi sangat memengaruhi status gizi, apabila tubuh memperoleh asupan nutrisi yang dibutuhkan
secara optimal maka pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan
akan berlangsung maksimal sehingga status gizi pun akan optimal. Infeksi penyakit berkaitan erat
dengan perawatan dan pelayanan kesehatan. Infeksi penyakit seperti diare dan infeksi saluran
pernafasan atas (ISPA) akan mengakibatkan proses penyerapan nutrisi terganggu dan tidak
optimal sehingga akan berpengaruh terhadap status gizi.
● Faktor yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap status gizi balita diantaranya faktor
tingkat pengetahuan orang tua mengenai pemenuhan kebutuhan. nutrisi, faktor ekonomi dan
sanitasi lingkungan yang kurang baik. Tingkat pengetahuan yang kurang serta tingkat ekonomi
yang rendah akan mengakibatkan keluarga tidak menyediakan makanan yang beragam setiap
harinya sehingga terjadilah ketidakseimbangan antara asupan nutrisi dengan kebutuhan metabolik
tubuh. Sanitasi lingkungan yang kurang baik menjadi faktor pencetus terjadinya berbagai masalah
kesehatan misalnya diare, kecacingan dan infeksi saluran cerna
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. C DENGAN GIZI
KURANG
Pengkajian 

Tanggal pengkajian : 29 Desember 2020 Jam: 08.30 WIB

A.Identitas Identitas pasien


● Nama : An.C
● Alamat : Wates
● Tanggal lahir/ umur : 3 Februari 2018
● Jenis kelamin : Perempuan
● Agama : Islam
● Diagnosa Medis : Gizi Kurang
B. Riwayat Keperawatan

1. Keluhan Utama
Ibu mengeluh anaknya susah makan dan tidak mau minum susu formula.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien lahir dengan BB 2200gr dan PB 44 cm. Klien disusui sejak masih bayi tanpa diberikan susu
formula. Klien mulai diberikan MPASI seja usia 6 bulan dan diberikan susu formula juga. Sejak kecil
ibu mengatakan anaknya memang susah untuk makan dan ketika mau makan hanya dengan porsi
sedikit. Tetapi klien tidak menolak jika diberikan makanan ringan seperti snack-snack dengan rasa
gurih dan manis. Dan sekarang klien tidak mau jika diberikan susu formula akhirnya hanya diberikan
air putih dan teh.

3. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


Pre Natal
Pada saat hamil ibu memeriksakan kehamilannya di bidan terdekat. Selama kehamila ibu periksa
sebanyak 9x dan sudah diberikan imunisasi TT.
  
Intra Natal
Pada saat melahirkan ibu ditolong oleh bidan di RS secara normal dengan berat badan 2200gr dan
panjang badan 44 cm.

Post Natal
Klien diberikan asi ekslusif selama 6 bln, dan mulai diberikan susu formula sejak usia 6bln disertai
dengan pemberian MPASI.
4. Riwayat Kesehatan Masa Lampau
a. Penyakit waktu kecil
Saat usia 1 tahun klien mendapat penyakit cacar air dan sembuh dalam waktu 2 minggu. Selain itu
klien kadang mengalami batuk dan pilek seperti anak-anak lainnya.

b. Pernah dirawat di rumah sakit


Klien belum pernah dirawat di Rumah sakit

c. Obat-obatan yang digunakan


Tidak ada obat-obatan khusus yang dikonsumsi klien

d. Tindakan operasi
Klien belum pernah mendapatkan tindakan operasi apapun

e. Alergi
Klien pernah mengalami alergi saat berusia 1 tahun, berupa ruam-ruam merah disekujur tubuh

f. Kecelakaan
Klien belum pernah mengalami kecelakaan

g. Imunisasi
Klien mendapatkan imunisasi lengkap dari posyandu.
4. Riwayat Sosial

a. Yang mengasuh
Sehari-hari klien diasuh oleh neneknya karena sang ibu pergi bekerja

b. Hubungan dengan anggota keluarga


Klien mengalami hubungan yang baik dengan semua anggota keluarganya

c. Pembawaan secara umum


Klien merupakan anak yang riang tetapi mudah lelah ketika bermain
 
d. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah klien mendukung klien untuk bermain karena banyak anak yang seusia dengan klien
 
5. Pola Sehari-hari

a. Pola istirahat /tidur


Dalam 1 hari klien tidur 2x sehari yaitu saat tengah hari dan malam hari

b. Personal Hygiene
Personal hygiene klien baik, klien mandi 2x dalam sehari

c. Pola eliminasi
Klien BAB 1x sehari dan BAK 4-5x dalam sehari

d. Pola Aktivitas Latihan


Klien selalu bermain bersama neneknya, karena dengan adanya pandemi seperti ini neneknya tidak mengizinkan klien untuk
bermain di luar
e. Pola Nutrisi :
Klien makan 2-3x sehari dengan porsi kecil

Analisis Zscore =
 
=

= -1.6 dibulatkan menjadi -2


 
 
Karena hasil pengukuran zscore An.C adalah -2 maka dapat disimpulkan bahwa klien
mengalami gizi kurang.
 

IMT = 2(n) + 8
= 2(2.11) + 8
= 4.22 + 8
= 12.22 (BB kurang)
6. Pemeriksaaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik (composmentis)
b. Tanda-tanda Vital
Nadi : 88x/menit
RR : 18x/menit
Suhu : 36 derajat celsius
c. Kepala : simetris, kulit kepala bersih, persebaran rambut merata
d. Mata : konjungtiva anemis, sklrea putih, reflek pupil baik, tidak ada nyeri tekan
sekitar mata
e. Hidung : simetris, tidak ada secret,berfunggsi baik
f. Mulut : mukosa bibir lembab, gigi lengkap, lidah bersih
g. Telinga : bersih,tidak ada cairan, pendengaran baik
h. Dada
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
i. Jantung (IPPA)
Inspeksi : Simetris, tidak ada pembengkakan ictus cordis
Palpasi : Nadi teraba jelas, tidak ada pembesaran ictus cordis
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Terdengar s1 dan s2

j. Paru-paru (IPPA)
Inspeksi : Terlihat kembang kempis secara teratur
Palpasi : Teraba vocal fremitus
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan seperti wheezing dan ronchi

k. Abdomen (IAPP)
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus 8x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpai

l. Punggung : simetris, tida ada lesi

m. Genetalia : bersih

n. Ekstremitas : bentuk ekstremitas atas dan bawah simetris, pergerakan bebas

o. Kulit : kering dan kurang elastis


DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisit Nutrisi b.d Faktor Psikologis


(Keenggana untuk makan)
2. Keletihan b.d Kondisi Fisiologis (Gizi
kurang)
3. Risiko Gangguan Integritas Kulit b.d
Perubahan status Nutrisi
No. DP
Implementasi Respon pasien  
TGL /JAM Implementasi
  ( S dan O) Ttd
1 29 Desember 2020/ 11.00 1.Mengidentifikasi status nutrisi 1. S: Ibu klien mengatakan anaknya sulit makan  
  WIB 2.Mengidentifikasi alergi dan intoleransi O: mukosa bibir klien Nampak pucat, Zscore
  makanan menunjukkan gizi kurang
  3.Mengidentifikasi makanan yang disukai 2. S: ibu klien mengatakan tidak ada alergi makanan
  4.Identifikasi kesiapan menerima informasi O: klien nampak tidak terlalu suka makanan
2 5.Menjadwalkan pemberian penkes sesuai 3. S: ibu klien mengatakan klien suka makanan yang gurih
  kesepakatan dan manis
  6. Megidentifikasi penyebab gangguan O: ibu klien nampak menyediakan beberapa snack
  integritas dirumah
  4. S: ibu klien mengatakan siap untuk menerima informasi
  kapan saja
3 O: ibu klien nampak senang
5. S: ibu klien mengatakan siap diberikan penkes kapan
saja
O: ibu klien nampak bersemangat
6. S: ibu klien mengatakan anaknya sulit makan sayur dan
jarang minum air putih
Evaluasi hari 1

Diagnosa 1
S: Ibu klien mengatakan anaknya sulit makan, dan suka makanan yang mais dan gurih.
O: Klien nampak pilih-pilih makan dan porsi makannya sedikit
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan

Diagnosa 2
S: ibu klien mengatakan anaknya mudah lelah saat bermain
O: klien nampak tidak bersemangat jika sudah lama bermain
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik
- Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan

Diagnosa 3
S: ibu klien mengatakan anaknya tidak suka makan sayur dan sedikit minum air putih
O: kulit klien nampa kering
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Gunaka produk berbahan politerum atau minyak pada kulit kering
- Gunakan produk berbahan ringan/alami pada kulit sensitive
- Anjurkan menggunakan pelembab
- Anjurkan minum air yang cukup
1 30 Desember 2020/ 1.Mengajarkan menyajikan makanan 1. S: ibu klien mengatakan akan mencobanya  
  08.10 WIB secara menarik dan suhu yang sesuai O: ibu klien nampak mempertimbagkan
  2.Memonitor asupan makanan 2. S: ibu klien mengatakan anaknya masih sulit
  3.Memonitor berat badan makan
  4.Menjelaskan pentingnya melakukan O: klien nampak enggan makan
2 aktivitas fisik 3. S: ibu klien mengatakan bb belum bertambah da
  5.Mengajarkan cara mengidentifikasi belum menurun
  target dan jenis aktivitas sesuai O: saat dilakukan pengukuran bb nya 11kg
  kemampuan 4. S: ibu klien mengatakan jika terlalu lama
  6.Menganjurkan menggunakan pelembab beraktivitas anaknya mudah kelelahan
  7. Menganjurkan minum air yang cukup O: klien nampak kurang bersemangat
  5. S: ibu klien mengatakan setuju dengan hal
3 tersebut
  O: ibu klien nampak memperhatikan
  6. S: ibu klien mengatakan akan mencobanya
  O: ibu klien nampak setuju
  7. S: ibu klien mengatakan anaknya tida suka
  minum air putih dalam jumlah banyak
  O: kulit klien nampak kering
Evaluasi hari 2
DX.1
S: Ibu klien mengatakan setelah menyajikan makanan dengan menarik porsi makannya menjadi sediki lebih banyak dari biasanya
O: klien nampak menyukai makanannya
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Berikan makanan tingi serat
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
 
DX.2
S: ibu klien mengatakan akan mencoba saran yang diberikan
O: ibu klien nampak memikirkannya
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan
 
DX.3
S: ibu klien mengatakan setelah dipakaika lotion, kulit ananya menjadi lebih lembab
O: Kulit anak C menjadi lebih lembab
A: Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkat asupan buah dan sayur
1 31 Desember 2020 1. Memberikan makanan tingi serat 1. S: ibu klien mengatakan anaknya menyukai buah  
  (Pisang) pisang
  2. Memerikan makanan tinggi kalori dan O: Ibu klien nampak senang
  tinggi protein (Alpukat dan coklat) 2. S: ibu klien mengatakan anaknya sukamakanan
  3. Mengajarkan cara mengidentifikasi yang manis
  target dan jenis aktivitas sesuai O: Klien nampak langsung membuka cokelat
2 kemampuan yang diberikan
  4. Menganjurkan meningkatkan asupan 3. S: Ibu klien mengatakan aka lebih memperhatikan
  nutrisi aktivitas anaknya agar tidak merasa kelelahan
3 5. Menganjurkan meningkat asupan buah O: klien tampak menuruti perintah ibunya
dan sayur 4. S: Ibu klien mengatakan memberi makanan
kepada anaknya sedikit sedikit tapi sering
O: BB klien 11,5 kg, klien nampak tidak cepat
kelelahan
5. S: ibu klien mengatakan anaknya suka buah tetapi
tidak terlalu suka sayur tetapi nanti akan
menyiapkan sayur menjadi lebih menarik
O: ibu klien nampak sedang memikirkanya
Evaluasi hari 3
DX.1
S: Ibu klien mengatakan memberi makanan sedikit tapi sering kepada anaknya
O: BB klien 11,5kg
Klien nampak lebih bertenaga
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
-Berikan makanan tinggi kalori tinggiprotein
-Berikan penkes

DX.2
S: Ibu klien mengatakan setelah memperhatikan aktivitas anaknya dengan baik anaknya menjadi tidak mudah lelah
O: Klien tampa menuruti perintah ibunya
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

DX.3
S: Ibu klien mengatakan anaknya sudah mau makan buah dan sayur walaupun dala porsi sedikit
O: Kulit klien tampak lebih lembab dari waktu pengkajian
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai