Anda di halaman 1dari 15

Lingkup Penelitian, Sumber Data

dan Peubah yang Perlu diamati


Pendahuluan
• Penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan upaya
pemecahan masalah secara sistematis. Masalah yang
ditinjau memerlukan ilmu pengetahuan didalam
pemecahannya. Oleh karena itu peneliti harus terlebih
dahulu menguasai ilmu pengetahuan yang akan
digunakan untuk memecahkan permasalahan tersebut.
• Penelitian ilmiah dikelompokkan dalam bebagai bidang
ilmupengetahuan seperti penelitian bidang sains,
teknologi, pendidikan, sosial, ekonomi, dan lain
sebagainya. Adalah sesuatu yang kurang etis apabila
seorang berlatar belakang bidang sains, misalnya,
melakukan penelitian dibidang ekonomi, dan demikian
juga sebaliknya.
• Selain memerlukan permasalahan yang layak
untuk diteliti, penelitian juga memerlukan
fasilitas dalam upaya memecahkan permasa-
lahan tersebut, yaitu berupa dukungan labora-
torium, perpustakaan, dan dana yang memadai.
Pada kenyataannya fasilitas yang dimiliki ada
keterbatasan, oleh karenanya peneliti perlu
mengungkapkan keterbatasannya secara
ekplisit baik pada proposal maupun pada
laporan penelitian.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian merupakan batasan-
batasan, yang diluar batasan itu diperkirakan
mempengaruhi hasil penelitian namun berada
diluar kontrol peneliti.
Lingkup penelitian mencakup dimana, kapan
penelitian dilaksanakan dan subjek penelitian.
Penetapan subjek penelitian terdiri dari
penetapan populasi penelitian, cara pemilihan
sampel, dan besarnya sampel.
• Pertimbangan di dalam penetapan populasi
sampel adalah apakah permasalahan yang telah
dipilih dapat terjawab melalui populasi tersebut
dan apakah peubah yang telah dirumuskan dan
yang akan diamati dapat diperoleh dan terdapat
pada populasi tersebut.
• Secara operasional penetapan populasi sampel
dilakukan berdasarkan identifikasi kesatuan
analisis apakah berupa individu atau banyak
individu, penetapan batas populasi yang dapat
ditinjau dari aspek geografi, aspek jenis subjek
dan atau aspek yang lainnya, dan kondisi subjek
penelitian yang menyangkut homogenitas.
• Pada penetapan cara pemilihan sampel, aspek
refresentativitas sampel sangat diutamakan . Hal
ini dapat dilihat dari karakteristik kesatuan
analisis yang diharapkan memiliki kecende-
rungan mendekati karakteristik populasi dan
menunjukkan peubah yang relatif sama baik
pada subjek maupun populasi. Tentu hal ini
ditentukan oleh homogenitas populasi, jumlah
sampel yang memadai dan teknik pengambilan
sampel yang benar.
• Penetapan besar sampel pada umumnya
didasarkan pada pertimbangan refresentativitas
dan atau pertimbangan analisis yang menyata-
kan jumlah minimum sampel yang akan
menjamin refresentativitas dan atau yang
menghasilkan data yang dapat dianalisis secara
kuantitatif. Hal yang harus diperhatikan adalah
derajat ketepatan yang diperlukan antara jumlah
sampel dan jumlah populasi, besar variabilitas
populasi, dan rancangan sampel yang
digunakan.
Sumber Data
• Sampel penelitian merupakan sumber
informasi bagi semua data yang
diperlukan peneliti untuk menjawab
permasalahan. Apakah data yang
diperoleh merupakan alat yang valid untuk
membuktikan hipotesis.Hal ini ditentukan
oleh instrumentasi yang dapat diartikan
sebagai proses pemilihan atau
pengembangan metoda dan alat ukur
dalam memperoleh data.
• Secara umum dikenal ada dua macam data
yaitu data kualitatif yang diperoleh dari
identifikasi ada atau tidaknya nilai nominal
peubah tertentu pada subjek penelitian dan data
kuantitatif yg didapat dari identifikasi besar atau
kecilnya variasi nilai dari peubah tertentu pada
subjek penelitian.
• Untuk mendapatkan data yg mencerminkan
realitas sesungguhnya, pengukuran dalam
memperoleh data harus berpijak pada
objektivitas, reliabilitas, dan validitas.
• Objektif berarti data yang diperoleh
terbebas dari bias penelitian. Reliabel
memiliki arti bahwa data yang diperoleh
menceminkan nilai yang sesungguhnya.
Sedangkan validitas menunjukkan adanya
keterkaitan antara metoda dan alat ukur
dengan objek yang diukur.
Peubah yang perlu diamati
Peubah adalah sesuatu yang mempunyai
variasi nilai dan harus ditentukan pada
awal penelitian. Oleh karena itu penelitian
ilmiah dapat diartikan sebagai upaya
pencarian hubungan antara peubah.
Fungsi peubah dalam penelitian pada
dasarnya dapat digolongkan sebagai
peubah bebas dan peubah tak bebas.
• Kedua macam peubah tersebut dapat dibedakan
berdasar urutan waktu atau perbandingan ciri-
cirinya. Peubah yang terlebih dahulu tertentu
menurut waktu adal peubah bebas dan peubah
yg ditentukan kemudian adalah peubah tak
bebas. Jika dilihat dari ciri-cirinya, sesuatu yang
telah mempunyai ciri-ciri baku tertentu namun
dapat berubah karena adanya perubahan ciri-ciri
lainnya (dari peubah bebas) adalah perubahan
tak bebas.
• Secara umum ada tiga hubungan antar peubah
yaitu hubungan simetris, hubungan timbal
balik, dan hubungan asimetris.
• Pada hubungan simetris peubah yang satu tidak
disebabkan atau dipengaruhi oleh peubah yang
lain sedangkan pada hubungan asimetris suatu
peubah mempengaruhi peubah yang lainnya.
Pada hubungan timbal balik suatu peubah dapat
menjadi sebab atau akibat dari peubah lainnya.
• Pada hubungan asimetris tiga peubah, pengaruh
peubah ketiga dapat dikontrol oleh peneliti shg
peneliti dapat mengamati hubungan natara dua
peubah tanpa gangguan dari peubah ketiga.
Peubah ketiga dapat berupa pengubah
prakondisi, peubah peganggu, atau peubah
perantara. Peubah prakondisi adalah peubah
yang keberadaannya merupakan prasyarat
bekerjanya peubah bebas terhadap peubah tak
bebas. Peubah perantara adalah peubah yang
menjembatani peubah bebas dan peubah tak
bebas. Sedangkan peubah pengganggu
berpengaruh baik pada pada peubah bebas
maupun pada peubah takm bebas.
• Lingkup penelitian, sumber data, dan
peubah yang perlu diamati akan
menentukan baik buruknya suatu hasil
penelitian. Oleh karena itu, penentuannya
perlu dicermati pada setiap awal penelitian
yang akan dilakukan dan langkah-
langkahnya sesuai dengan yang berlaku
untuk masing-masing jenis penelitian.

Anda mungkin juga menyukai