mekanismenya
Golongan sistemik
• Golongan Azol
golongan azol bekerja menghambat
biosintesisergosterol yang merupakan sterol utama
untuk mempertahankan integritasmembran sel jamur.
Bekerja dengan cara menginhibisi enzim sitokrom P450,
C-14-α-demethylase yang bertanggung jawab merubah
lanosterol menjadi ergosterol, hal ini mengakibatkan
dinding sel jamur menjadipermeabel dan terjadi
penghancuran jamur.
1. Ketokonazol
Ketokonazol mempunyai spektrum yang luas
dan efektif terhadap
Blastomyces dermatitidis, Candida species, Cocci
diodes immitis, Histoplasma capsulatum, Malase
zzia furfur, Paracoccidiodesbrasiliensis.
2. Itrakonazol
Itrakonazol mempunyai aktifitas spektrum yang luas
terhadap
Aspergillosis sp., Blastomyces dermatidis, Candida sp., C
ossidiodesimmitis, Cryptococcus
neoformans,Histoplasmacapsulatum, Malassezia furfur,
Paracoccidiodes brasiliensis, Scedosporiumapiospermu
m dan Sporothrix schenckii.Itrakonazol juga
efektifterhadap dematiaceous mould dan dermatofita
3.Flukonazol
flukonazol efektif untuk mengatasi kandidiasis
oralatau esophageal,criptococcal meningitis.
4.Varikonazol
Varikonazol mempunyai spektrum yang luas
terhadap Aspergillussp., Blastomyces dermatitidis,
Candida sp, Candida spp flukonazolresistant.,
Cryptococcus neoforams, Fusarium sp., Histoplasma
capsulatum,dan Scedosporium apospermum
.
5. Posakonazol
Posakonazol memiliki kemampuan antijamur
terluas saat ini.merupakan satu-satunya
golongan azol yang dapatmenghambat jamur
golongan Zygomycetes Posakonazol juga
dapatdigunakan dalam pengobatan aspergilosis
dan fusariosis
Golongan Alilamin
Golongan Azol – Imidazol
• Klotrimazol
Klotrimazol dapat digunakan untuk
pengobatan dermatifitosis,kandidiasis oral,
kutaneus dan genital. Untuk pengobatan
oralkandidiasis, diberikan oral troches (10 mg) 5
kali sehari selama 2minggu atau lebih.
• Ekonazol
Ekonazol dapat digunakan untuk pengobatan
dermatofitosis dankandidiasis oral, kutaneus dan
genital
• Mikonazol
Mikonazol digunakan untuk pengobatan
dermatofitosis, pitiriasisversikolor, serta kandidiasis
oral, kutaneus dan genital. Mikonazolcepat
berpenetrasi pada stratum korneum dan bertahan
lebih dari 4 harisetelah pengolesan.
• Terkonazol
Terkonazol digunakan untuk pengobatan
dermatofitosis dankandidiasis kutaneus dan
genital.
Golongan Alilamin / Benzilamin
• Naftifin
Naftifin dapat digunakan untuk pengobatan
dermatofitosis dan Candida sp.Untuk
pengobatan digunakan krim naftifin
hidrokloridakrim 1% dioleskan 1 kali sehari
selama 1 minggu.
• Terbinafin
Terbinafin dapat digunakan untuk pengobatan
dermatofitosis,pitiriasis versikolor dan kandidiasis
kutaneus. Digunakan terbinafinkrim 1% yang dioleskan 1
atau 2 kali sehari.
• Butenafin
Butenafin merupakan golongan benzilamin aktifitas
antijamurnyasama dengan golongan alilamin. Butenafin
bersifat fungisidal terhadapdermatofita dan dapat
digunakan untuk pengobatan tinea korporis,tinea kruris
dan tinea pedis, dioleskan 1 kali sehari selama 4 minggu(
Tatalaksana dermatofitosis
• Terbinafin diberikan selama 2-3 minggu, dosisnya
62,5 mg-250 mg sehari bergantung pada berat
badan.
• Itrakonazol diberikan 200 mg / hari selama 1
minggu dianjurkan, meskipun rejimen 100 mg /
hari selama 2 minggu juga telah dilaporkan efektif.
g. Ketokonazol bersifat fungistatik. Pada kasus
resisten terhadap griseovulfin dapat diberikan obat
tersebut sebanyak 200 mg perhari selama 10 hari
• pada masa sekarang, dermatofitosis pada
umumnya dapat diatasi dengan pemberian
griseovulvin. Obat ini bersifat fungistatik.
Secara umum griseovulfin dalam bentuk fine
particle dapat diberikan dengan dosis 0,5 – 1
untuk orang dewasa dan 0,25 – 0,5 g untuk
anak- anak sehari atau 10 – 25 mg per kg berat
badan.
• . Penatalaksanaan infeksi dermatofita dapat
diobati dengan medikamentosa agen
antifungal topikal ataupun sistemik, non
medikamentosa seperti menggunakan pakaian
yang menyerap keringat, mengeringkan tubuh
setelah mandi atau berkeringat, dan
membersihkan pakaian yang terkontaminasi