11 12. Kromatografi Penukar Ion Rev
11 12. Kromatografi Penukar Ion Rev
Ion-exchange chromatography
RESIN PARTICLE AND BEADS
• Merupakan pemisahan senyawa senyawa
polar dan ion berdasarkan muatan
• Dapat digunakan untk hampir semua molekul
bermuatan termasuk proteins, nucleotides
dan amino acids.
• Sering digunakan untuk pemurnian protein,
analisis air dan quality control
Pertukaran ion
• Adsorpsi, dan pertukaran ion adalah proses sorpsi,
dimana komponen tertentu dari fase cairan, yang
disebut zat terlarut, ditransfer selektif ke bahan
insoluble dalam suatu wadah atau dikemas dalam
kolom.
• Pertukaran ion melibatkan transfer massa dari larutan
ke fasa padatan.
• Pada adsorpsi dan pertukaran ion, ion dari fasa larutan
tertransfer ke fasa padatan (sorbent) sampai sorbent
menjadi jenuh atau hampir jenuh. Untuk
meregenerasinya dilakukan desorb (pelepasan kembali)
• Pertukaran ion ion yang dipindahkan dari larutan
dipindahkan ke penukar ion (exchanger) sehingga
terjadi elektronetralitas (jumlah muatan yang diserap =
yang dilepaskan)
Penggolongan dan Sifat dasar penukar ion:
- Penukar kation : membebaskan dan menukar kation (+)
- Penukar anion : membebaskan dan menukar anion (-)
- Penukar ion amfoter : mengandung gugus fungsi kation
dan anion dlm satu matriks
CO2) M
Resin Penukar Anion (Anion
Exchanger Resin)
• Merupakan suatu kolom yang berisi basa / R-OH
berfungsi untuk menukar anion-anion dalam air
dengan ion OH- pada resin tersebut.
• RZ – OH + A ↔ RZ – A + OH-
• Amisalnya : Cl, SO 4 2, NO
3 , •
• Untuk resin penukar Anion basa kuat, reaksinya
dll.
• nRz NR +OH•- An• ↔ (RzNR )•nA + nOH•
3 3
Keselektifan Reaksi Penukar Ion
2 faktor utama yang menentukan selektifan
distribusi ion antara resin penukar ion dan
suatu larutan adalah
– sifat dari ion yang saling ditukarkan ,
– sifat dari resin penukar ion yang dipakai
Sifat Dari Ion Yang Ditukarkan
• Pada konsentrasi larutan yang rendah dan pada suhu kamar ; maka ion yang
semakin besar muatannya akan ditahan kuat oleh resin.
Misal : Al3+ > Ca2+ > Na+
• Pada kondisi yang sama, dan untuk ion yang bermuatan sama, maka :
– Untuk ion bermuatan satu,
Penyerapan resin semakin kuat bila ukuran ion yang terhidratasi makin
kecil. Misal: Li+ < H+ < Na+ < NH4+ < K+ Rb+ < Cs+
– Untuk ion bermuatan dua,
Penyerapan resin ditentukan oleh ukuran ion dan ketidaksempurnaan
dissosiasi garam ion-ion tersebut. Misal: Cd2+ < Ba2+ < Mn2+ < Mg2+ =
Zn2+ < Cu2+ = Ni2+< Co2+ < Ca2+ < Si2+ < Pb2+ < Ba2+
– Pada resin penukar ion yang bersifat basa kuat, anion yang bermuatan
satu akan mempunyai selektifitas penyerapan yang sesuai dengan
muatan kation +1. Misalnya : Urutan bertambah kuatnya penyerapan
yang sesuai dengan urutan bertambah kecilnya ukuran ion yang
terhidratasi : F•< NO•<HCO3•< Cl•< HSO3•< OH•< Br•< NO3•< I•
SO3 H
CH2 N(CH3 ) 3 C
l
Cation exchange Anion exchange
Resin anorganik
– Silikat (SiO4)
– Aluminosilikat
– zeolite,
montmorillonites
– Penukar kation
– Zirconium, Tin- phosphate
OH OPO(OH 2 OH OPO(OH 2
) )
Zr O Zr O Zr O Zr
C 0,0195
0,0040
Q 4,9
c 2 q 2
x
Cu2 Cu
19,5
y
Cu2 4,9
Cu