Anda di halaman 1dari 48

KROMATOGRAFI PENUKAR ION

Ion-exchange chromatography
RESIN PARTICLE AND BEADS
• Merupakan pemisahan senyawa senyawa
polar dan ion berdasarkan muatan
• Dapat digunakan untk hampir semua molekul
bermuatan termasuk proteins, nucleotides
dan amino acids.
• Sering digunakan untuk pemurnian protein,
analisis air dan quality control
Pertukaran ion
• Adsorpsi, dan pertukaran ion adalah proses sorpsi,
dimana komponen tertentu dari fase cairan, yang
disebut zat terlarut, ditransfer selektif ke bahan
insoluble dalam suatu wadah atau dikemas dalam
kolom.
• Pertukaran ion melibatkan transfer massa dari larutan
ke fasa padatan.
• Pada adsorpsi dan pertukaran ion, ion dari fasa larutan
tertransfer ke fasa padatan (sorbent) sampai sorbent
menjadi jenuh atau hampir jenuh. Untuk
meregenerasinya dilakukan desorb (pelepasan kembali)
• Pertukaran ion  ion yang dipindahkan dari larutan
dipindahkan ke penukar ion (exchanger) sehingga
terjadi elektronetralitas (jumlah muatan yang diserap =
yang dilepaskan)
Penggolongan dan Sifat dasar penukar ion:
- Penukar kation : membebaskan dan menukar kation (+)
- Penukar anion : membebaskan dan menukar anion (-)
- Penukar ion amfoter : mengandung gugus fungsi kation
dan anion dlm satu matriks

Prinsip Kromatografi Pertukaran Ion


• Fase diam mampu menukar ion, pada permukaannya
mempunyai muatan listrik. Pada resin atau gel itu terikat
gugus ionik : SO3=, COO-, NR3+
• Muatan dinetralkan oleh ion balik (counter ion) dari fasa gerak
• Fasa gerak mengandung ion dan molekul cuplikan ionik
bersaing dengan ion2 itu untuk mendapat tempat pada
permukaan fasa diam
Mekanisme
• Resin mengandung kation B+
akan dipertukarkan dengan
kation A+ dalam larutan. Kation
A+ dan B+ akan terdifusi karena
perbedaan konsentrasi antara
resin dan larutan.

• Reaksi pertukaran ion :


 
A  R B  € B  R A 

• Pertukaran ion akan berlangsung


sampai kesetimbangan dicapai
Ion balik P+ ion cuplikan dlm FG
Na+ Na+ Na+ Na+
SO3- SO3- Na+ Na+ P+
SO3- SO3- Gugus penukar SO3- SO3- SO3-
ion Na+
SO3-
Resin atau gel

Satu ion cuplikan


pengganti ion Na+
Sifat-sifat Resin Penukar Ion :
1. Tidak larut dalam air tapi mampu menyerap
sejumlah molekul air dalam strukturnya.
2. Mempunyai Mr yang tinggi.
3. Tahan terhadap zat kimia (Asam, Basa, pelarut
Organik)
4. Bila dialiri suatu larutan yang mengandung ion,
maka ada ion yang diikatnya , sebaliknya ada ion yang
dilepasnya.
5. Pertukaran ion hanya untuk ion-ion sejenis.
6. Proses pertukaran terjadi pada saat yang bersamaan
Jenis-jenis Resin Penukar Ion
1. Tipe penukar kation asam kuat dengan
gugus fungsi penukar asam sulfonat.
2. Tipe penukar kation asam lemah
dengan gugus fungsi penukar asam
karboksilat.
3. Tipe penukar anion basa kuat dengan
gugus fungsi penukar ion amonium
kuartener .
4. Tipe penukar anion basa lemah dengan
gugus fungsi penukar ion amonium primer,
sekunder.
Resin Penukar Kation (Cation Exchanger Resin)
• Merupakan suatu kolom yang berisi asam / R-H berfungsi
untuk menukar kation-kation dalam air dengan ion H+ pada
resin tersebut.
• Rz – H + C+ ↔ Rz – C
H+
• C++misalnya : Na+, K+, Ca2+, Mg2+, dll.

• Untuk tipe penukaran kation asam kuat,gugus H berupa gugus asam


sulfonat, yang bersifat asam kuat seperti asam sulfat, sehingga
• reaksinya.
nRz – SO3 - H+ + Mn+ ↔ (Rz – SO3 n ) M +
• Sedang untuk tipe kation asam lemah, gugus H berupa gugus
+
nHfungsi karboksilat yang hanya terionisasi sebagian dengan
reaksinya
• nRz – CO H
2 + Mn+ ↔ (Rz – + nH+

CO2) M
Resin Penukar Anion (Anion
Exchanger Resin)
• Merupakan suatu kolom yang berisi basa / R-OH
berfungsi untuk menukar anion-anion dalam air
dengan ion OH- pada resin tersebut.
• RZ – OH + A ↔ RZ – A + OH-
• Amisalnya : Cl, SO 4 2, NO
3 , •
• Untuk resin penukar Anion basa kuat, reaksinya
dll.
• nRz NR +OH•- An• ↔ (RzNR )•nA + nOH•
3 3
Keselektifan Reaksi Penukar Ion
2 faktor utama yang menentukan selektifan
distribusi ion antara resin penukar ion dan
suatu larutan adalah
– sifat dari ion yang saling ditukarkan ,
– sifat dari resin penukar ion yang dipakai
Sifat Dari Ion Yang Ditukarkan
• Pada konsentrasi larutan yang rendah dan pada suhu kamar ; maka ion yang
semakin besar muatannya akan ditahan kuat oleh resin.
Misal : Al3+ > Ca2+ > Na+
• Pada kondisi yang sama, dan untuk ion yang bermuatan sama, maka :
– Untuk ion bermuatan satu,
Penyerapan resin semakin kuat bila ukuran ion yang terhidratasi makin
kecil. Misal: Li+ < H+ < Na+ < NH4+ < K+ Rb+ < Cs+
– Untuk ion bermuatan dua,
Penyerapan resin ditentukan oleh ukuran ion dan ketidaksempurnaan
dissosiasi garam ion-ion tersebut. Misal: Cd2+ < Ba2+ < Mn2+ < Mg2+ =
Zn2+ < Cu2+ = Ni2+< Co2+ < Ca2+ < Si2+ < Pb2+ < Ba2+
– Pada resin penukar ion yang bersifat basa kuat, anion yang bermuatan
satu akan mempunyai selektifitas penyerapan yang sesuai dengan
muatan kation +1. Misalnya : Urutan bertambah kuatnya penyerapan
yang sesuai dengan urutan bertambah kecilnya ukuran ion yang
terhidratasi : F•< NO•<HCO3•< Cl•< HSO3•< OH•< Br•< NO3•< I•

•Dalam larutan encer, anion bermuatan lebih dari satu akan


lebih diserap dengan kuat dibanding anion bermuatan satu.
Bila suatu kation dalam larutan ditukar dengan ion lain yang
terikat pada resin dan valensi (∑ muatan) tidak sama, maka
aktivitas ion yang muatannya lebih tinggi terhadap resin akan
semakin besar bila konsentrasi ion yang muatannya tinggi itu
semakin kecil
Misalnya:ada ion yang muatannya lebih tinggi ada dalam
larutan dan ion yang muatannya lebih rendah terikat di dalam
resin dan akan dipertukarkan. Maka reaksi penukaran ion
tersebut akan semakin baik berlangsung jika larutan bersifat
encer. Sebaliknya, terjadi jika ion dengan muatan yang besar
terikat di resin dan yang rendah dalam larutan.
Sifat Dari Resin Penukar Yang Dipakai
Efek Pereaksi Pengompleks Pada Pemisahan Ion-Ion Logam
Pada Kolom Penukar Anion

• Berbagai logam dapat dipisahkan pada kolom penukar anion dengan


mengubahnya menjadi anion oleh pengompleks. Pereaksi
pengompleks adalah suatu anion seperti klorida, bromida dan fluorida,
yang hasil pengompleksannya sangat dipengaruhi oleh harga pH.

• Beberapa pemisahan logam berhasil dilakukan dengan


menggunakan kolom penukar anion. Suatu asam dengan
konstituen tinggi ditambahkan untuk mengubah logam menjadi
anionnya.
Misalnya : HCL pekat yang dapat membentuk anion kompleks
dengan kebanyakan logam kecuali terhadap logam alkali dan
alkali tanah, Al(III), Ni(II), dan Cr(III). Hampir semua logam dapat
diserap pada kolom penukar anion yang berisi resin amonium
kuartener
Sifat penukar ion yg dikehendaki
1. Tidak larut dan stabil secara kimia
2. Struktur stabil
3. Ukuran partikel rata
4. Kapasitas pertukaran tinggi

KPI menahan analit dalam kolom berdasarkan interaksi ionik.


Permukaan fase diam menunjukkan gugus fungsi ionik
(R-
X) yg berinteraksi dengan analit dg muatan berlawanan.
Selanjutnya tipe kromatografi ini dibagi mjd penukar kation
dan penukar anion.
Resin
• Resin
– Polimer organik atau anorganik yang digunakan sebagai
penukar kation atau anion dari fasa larutan.
• Resin penukar ion umumnya berbentuk butiran
gel yang terdiri dari (1) jaringan polimer, (2) gugus
fungsional ionik melekat jaringan, (3)
counterions, dan (4) pelarut.
• Struktur umum
– Polymer backbone tidak terlibat dalam ikatan
– Gugus fungsional / sisi aktif membentuk kompleks anion
atau kation
Resin
• Penukar kation (asam kuat) dan penukar anion
(basa kuat) disintesis dari kopolimerisasi
stirena dan, divinilbenzena (DVB)

• Penukar kation (asam lemah) kadang


disintesis dari kopolimerisasi asam akrilat dan
asam metakrilat.
Selectivity of Ion Exchange Resins
In Order of Decreasing Preference
Strong acid cation Strong base anion
Barium Iodide
Lead Nitrate
Calcium Bisulfite
Nickel Chloride
Cadmium Cyanide
Copper Bicarbonate
Zinc Hydroxide
Magnesium Fluoride
Potassium Sulfate
Ammonia
Sodium
Hydrogen
Resin organik
– Gugus fungsional
• Benzena
– Disulfonasi  sebagai penukar kation
– Diklorinasi  sebagai penukar anion

SO3 H
CH2 N(CH3 ) 3 C
l
Cation exchange Anion exchange
Resin anorganik
– Silikat (SiO4)
– Aluminosilikat
– zeolite,
montmorillonites
– Penukar kation
– Zirconium, Tin- phosphate
OH OPO(OH 2 OH OPO(OH 2
) )
Zr O Zr O Zr O Zr

OPO(OH 2 OPO(OH 2 OPO(OH 2 OPO(OH 2


) ) ) )
Resin
• Faktor penting dalam pemilihan resin penukar ion :
1. Kapasitas penukar
2. Selektivitas
3. Ukuran partikel dan distribusi ukuran (flow
throughput considerations).
4. Stabilitas kimia dan fisika
5. Regenerasi
Resin
• Sifat
– Kapasitas
• Jumlah ion yang dapat dipertukarkan per unit material
– Kapasitas penukar kation (Proton exchange
capacity, PEC)
– Selektivitas
• Penukar kation atau anion
– Kation adalah ion positif
– Anion adalah ion negatif
• Selektif terhadap beberapa gugus fungsi
– Distirbusi ion logam bervariasi
Contoh
• Sebuah resin pertukaran ion terbuat dari 88%
berat stirena dan 12% berat divinilbenzena
yang dimodifikasi dengan sulfonasi sebagai
resin penukar kation. Perkirakan maksimum
kapasitas pertukaran ion dalam resin!
• Jawab :
• Dianggap berat resin 100 g sebelum sulfonasi
M g mol
Stirena 104,14 88 0,845
Divinilbenzena 130,18 12 0,092
100 0,937
Jawab
• Sulfonasi pada setiap cincin benzena 0,937
mol H2SO4 (M=81,07 g/mol)), sehingga terjadi
penambahan berat (0,937mol)(81,07g/mol) =
76 g
• Total berat resin setelah sulfonasi = 100 + 76 =
176 g
• Kapasitas maksimum penukar ion :
0,937
 5,3mol / kg
(176 / resin
1000)
Latihan 1
• Perkirakan kapasitas maksimum 200 g
penukar ion yang dibuat dari kopolimerisasi
85% berat DVB dan 15% stirena dan
dimodifikasi dengan sulfonasi (M H2SO4 =
81,07 g/mol) !
Latihan 2
• Perkirakan kapasitas maksimum 100 g
penukar ion yang dibuat dari kopolimerisasi
80% berat DVB dan 20% stirena dan
dimodifikasi dengan klorinasi!
Kesetimbangan
• Untuk pertukaran ion, kita menerapkan
hukum aksi massa untuk memperoleh
kesetimbangan

• Pada saat kesetimbangan di mana K : koefisien


selektivitas molar; c : konsentrasi molar
liquid; q : konsentrasi molar penukar ion
Kesetimbangan
(con’t)

• Jika muatan counterion = muatan ion yang akan


dipertukarkan maka :

• K tidak tergantung pada C/Q (total konsentrasi


ekuivalen)
• Di mana x dan y adalah fraksi mol liquid dan
penukar ion; z = valensi counterion I
Kesetimbangan

(con’t)
Apabila muatan counterion ≠ muatan ion yang
dipertukarkan, maka :

• K dipengaruhi oleh rasio C/Q dan rasio muatan


n
• C : total konsentrasi ekuivalen (eq/L) larutan;
Q : total konsentrasi ekuivalen (eq/L) penukar
ion
Contoh
• Sebuah resin Amberlite IR-120 dengan kapasitas
pertukaran ion maksimum 4,90 meq/g resin kering,
digunakan untuk menghilangkan ion tembaga dari
aliran limbah yang mengandung 0,00975M CuS04 (19,5
meq Cu2+ / L larutan). Diameter pertikel resin
berkisar antara 0,2 sampai lebih dari 1,2 mm.
Reaksi kesetimbangan pertukaran ion reaksi dari
divalen- monovalen :

miliekuivalen kation di larutan dan dalam resin tetap


konstan. Dan diketahui bahwa data kesetimbangan
untuk ion tembaga dengan 19,5 meq/liter
larutan :
Contoh

• Hitunglah koefisien selektivitas molar, K, di


setiap nilai c untuk Cu2+
Jawab

C 0,0195
  0,0040
Q 4,9
c 2 q 2
x
Cu2  Cu
19,5
y
Cu2 4,9
Cu

c, meq/L larutan q, meq/g resin xCu2+ yCu2+ KCu2+,H+


0,022 0,66 0,00113 0,287 0,635
0,786 3,26 0,0403 1,417 0,543
4,49 4,55 0,230 1,978 1,877
10,3 4,65 0,528 2,022 0,615
Latihan 3
• Sebuah resin penukar kation dengan kapasitas
pertukaran ion maksimum 5,90 meq/g resin kering,
digunakan untuk menghilangkan ion tembaga dari aliran
limbah yang mengandung 0,00975M CuS04 (19,5 meq Cu2+
/ L larutan). Diameter pertikel resin berkisar antara 0,2
sampai lebih dari 1,2 mm. Reaksi
kesetimbangan pertukaran ion:
Cu2  MgR € CuR 
Mg2
miliekuivalen kation di larutan dan dalam resin tetap
konstan. Dan diketahui bahwa data kesetimbangan untuk
ion tembaga dengan 19,5 meq/liter larutan :

• Hitunglah koefisien selektivitas molar, K, di setiap nilai c


untuk Cu2+
Regenerasi Resin
• Jumlah kation dan anion yang dapat ditukar dengan resin
tergantung pada kapasitas resin tersebut. Jika resin telah
mengikat sejumlah ion yang melebihi kapasitas maksimum,
maka resin tersebut telah jenuh sehingga resin harus
diregenerasi.
• Regenerasi untuk resin penukar kation digunakan : Asam : HCl,
H2SO4.
• Reaksinya : Rz – C + H+ ↔ Rz – H + C+
• Regenerasi untuk resin penukar anion digunakan : Basa:NaOH.
• Reaksinya : Rz – A + OH↔ Rz – OH + A•
Pengaruh fasa gerak:
Pertukaran ion adalah fungsi dari faktor2 berikut:
Kompetisi/persaingan antara ion cuplikan P+ dan ion
lawan Na+
Kekuatan ionik (konsentrasi) ion lawan
 Kekuatan ionik ion cuplikan
 Kekuatan basa cuplikan
 Kekuatan asam
 pH fasa gerak
Penggunaan KPI
1. Pemurnian air
misalnya menghilangkan ion Ca2+, Mg2+ &
ion multivalen yg menyebabkan air jadi keruh
2. Pemurnia protein, peptida & as amino.
3. Reaksi netralisasi
4. Pemisahan elektrolit dari non elektrolit
5. Pemisahan karbohidrat dan derivat2nya
Aplikasi : Water softening

• Water softening dengan


pertukaran ion melibatkan
penukar kation, di mana
reaksi berikut terjadi untuk
menggantikan ion kalsium
dengan ion natrium.
Aplikasi : Demineralisasi
• Pada langkah pertama,
resin penukar kation
(H+) untuk ion
kation seperti K+, Ca2+,
Na+. Pada langkah
kedua, resin penukar
anion (OH-) seperti ion
Cl-,
PO 2-. Ion-ion
hidrogen
4
dan hidroksil yang
masuk ke air bergabung
membentuk air.

Anda mungkin juga menyukai