DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 4 :
1.FERA METEKOHY
2.T. JEKSEN ELATH
3.YAKOBA K. ANGGANOIS
4.AMALIA AKSARI
5.ROSMIATI
6.WELMINCI R. SABONO
7.RINO A. NANARIAIN
8.MEGA MURNI
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) HIPERTENSI
DENGAN PERUBAHAN SOSIAL PADA LANSIA
A. DEFENISI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan sebuah kondisi medis dimana
orang yang tekanan darahnya meningkat diatas normal yaitu 140/90 mmHg dan
dapat mengalami resiko kesakitan (morbiditas) bahkan kematian (mortalitas).
Penyakit ini sering dikatakan sebagai the silent diseases.
B. ETIOLOGI
D. MANFESTASI KLINIS
E. PATOFISIOLOGI
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Dalam menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan tanya jawab terkait
riwayat penyakit pasien dan keluarga pasien. Dokter juga akan bertanya
mengenai gaya hidup pasien, seperti kebiasaan merokok dan mengonsumsi
minuman beralkohol.
Diagnosis hipertensi dilakukan dengan mengukur tekanan darah pasien
menggunakan alat yang disebut sphygmomanometer.
Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
Pemeriksaan retina
Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan
jantung
EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri
Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa
Next…
G. PENATALAKSANAAN
Tekanan darah tinggi bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup
menjadi lebih sehat. Namun, pada beberapa penderita,
perubahan gaya hidup juga harus disertai dengan konsumsi
obat antihipertensi.
Perlu atau tidaknya penggunaan obat antihipertensi tergantung
pada nilai tekanan darah pasien dan seberapa besar risiko
pasien terserang komplikasi, seperti stroke atau serangan
jantung.
Next…
H. KOMPLIKASI
Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan organ-
organ lain di dalam tubuh. Jika tidak segera diobati, tekanan
darah tinggi bisa menimbulkan penyakit-penyakit serius, seperti:
Penyakit ginjal
Penyakit jantung
Gagal jantung
Stroke
KASUS :
• Ny.B berusia 65 thn masuk RS diantarkan oleh suami dan seorang anaknya dengan keluhan yang
dialami oleh Ny. B Yaitu nyeri pada bagian kepalanya, alasan Ny.B masuk RS sakit karena
merasakan pusing samapi tidak bisa berdiri dan merasakan demam disertai dengan nyeri kepala
yang tidak tertahankan saat melakukan pergerakan kepala terlalu aktiv dan sudah selama 8 bulan
yang lalu, sehingga sangat menganggu kondisi pasien dalam melakukan aktivitas, pasien juga
mengatakan dia sangat tidak nyaman dengan rasa sakit pada kepala yang dia rasakan, saat
dilakukan pengkajian keluhan yang didapatkan oleh Ny. B adalah kepala sangat pusing serta nyeri
yang tidak tertahankan saat melakukan pergerakan kepala terlalu aktiv Ny. B juga terlihat waja
muram dan pucat, polah istrirahat terganggu tampak cemas dan kebingungan, hasil TTV
A. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. B
b. Umur : 65 tahun
c. Pendidikan terakhir : SD
d. Agama : Kristen
e. Status perkawinan : Sudah menikah
f. Alamat : Jln Matahari No 20
g. Telepon : -
h. Jenis kelamin : Perempuan
k. Alamat : Jln Matahari No 20
Next…
B. Status Kesehatan Saat Ini
Riwayat penyakit
Provokatif /paliatif : melakukan pergerakan kepala terlalu
aktif
Quality : nyeri tertusuk-tertusuk
Region : kepala
Severity/skala : 6 ( Nyeri Sedang )
Time : siang dan sore hari
Next …
Analisa hasil :
Skor : 8-10 : fungsi sosial normal
Skor : 5-7 : fungsi sosial cukup
Skor : 0-4 : fungsi sosial kurang/suka
menyendiri
Berdasarkan data, Ny. B memperoleh nilai 8.
Maka lansia tsb mempunyai fungsi sosial normal.
E. ANALISA DATA
No. DATA PENYEBAP MASALAH
2. DO : Setelah dilakukan pengkajian Klien Kurang Kontrol Tidur Gangguan Pola Tidur
mengatakan istirahat terganggu dan tidak bisa
membuat dia tidur nyenyak
DS : Klien tampak cemas dan kebingungan
mempertahankan kualitas istirahat pasien juga
tampak gelisa.
Vital Sigin:
TD : 160/90 MmHg
S : 39,60C
RR : 22x /m
N : 90x/m
3 Kelemahan Intoleransi Aktifitas
DO : Setelah dilakukan pengkajian Pasien
mengatakan tubuhnya lemas dan tidak bisa
bangun dari tidurnya Klien juga mengatakan
tidak dapat melakukan aktifitas secara aktiv
DS : Pasien tampak tidak nyaman waja
terlihat murung dan kebingungan
F. DIAGNOSA
1. Nyeri akut
2. Gangguan pola tidur
G. INTERVENSI
No. SDKI SLKI SIKI
1. Nyeri Akut (D.0077) Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen nyeri (I.08238)
keperawatan selama 2x24 jam Observasi :
diharapkan tingkat nyeri Identifikasi lokasi, karaktersistik, durasi
berkurang dengan kriteria hasil: frekuansi, kualitas, intensitas nyeri.
Keluhan nyeri (5) Identifikasi skala nyeri
Meringis (5) Indentifikasi factor yang memperberat
Nafsu makan (5) dan memperingan nyeri
Pola tidur (5) Monitor efek samping penggunaan
analgetik.
Terapeutik:
Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangai rasa nyeri.
Control lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
Edukasi:
1. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri.
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi :
4. Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
2. Pemberian analgetik (I.08243)
Observasi:
5. Identifikasi karekteristik nyeri
6. Identifikasi kesesuaian jenis
anagetik dengan tingkat keperahan
nyeri
Terapeutik :
7. Tetapkan target efektifitas analgetik
untuk mengoptimalkan respons
pasien.
8. Dokumentasikan respons terhadap
efek analgetik dan efek yang tidak
diinginkan
Edukasi :
9. Jelaskan efek terapi dan efek
samping obat
Kolaborasi :
10. Kolaborasi pemberian dosis dan
jenis analgetik sesuai indikasi.
2. GANGGUAN POLAH Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan Tidur (I.05174)
TIDUR (D.0055) keperawatan selama 2x24
jam diharapkan polah tidur Observasi :
membaik dengan kriteria 1. Identifikasi polah aktivitas dan
hasil: tidur
Keluhan sulit tidur (5) 2. Identifikasi factor pengganggu
Keluhan polah tidur tidur
berubah (5) 3. Identifikasi makanan dan
Keluhan istirahat tidak minuman yang mengganggu tidur
cukup (5) Terapeutik :
4. Modifikasi lingkungan
5. Fasilitasi menghilangkan setres
sebelum tidur
6. Tetapkan jadwal tidur rutin
7. Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
Edukasi :
8. Jelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
9. Anjurkan menempati kbiasaan
waktu tidur
10. Anjurkan menghindari makanan
atau minuman yang mengganggu
tidur.
2. Edukasi Aktivitas/ Istirahat
(I.12362)
Observasi :
1. Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
Terapeutik :
2. Sediakan materi dan media
pengaturan aktivitas dan
istirahat
3. Berikan kesempatan kepada
pasien dan keluarga untuk
bertanya
Edukasi :
4. Anjurkan terlibat dalam
aktivitas kelompok, aktivitas
bermain atau aktivitas lainnya
5. Anjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat
6. Ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
7. Ajarkan cara mengidentifikasi
target dan jenis aktivitas
sesuai kemampuan
3 INTOLERANSI Setelah dilakukan tindakan 1. Manejemen energy (I.05178)
AKTIVITAS (D.0056)
keperawatan selama 1 x 24 jam Observasi :
1. Identifikasi gangguan fungsi
diharapkan toleransi aktivitas tubuh yang mengakibatkan
meningkat dengan kriteria kelelahan
2. Monitor kelelahan fisik dan
hasil : emosionak
3. Monitor pola g]dan jam tidur
Kemudahan dalam aktivitas
sehari-hari (5) Terapeutik:
4. Lakukan latihan rentang gerak
Kecepatan berjalan (5) aktif/pasif
5. Berikan aktivitas distraksi yang
Kekuatan tubuh bagian atas menenangkan
(5)
Edukasi:
Kekuatan tubuh bagian 6. Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap.
bawah (5)
Kolaborasi:
Keluhan lelah (5) 7. Kolaborasi dengan ahli gizi
Perasaan lemah (5) tentang cara meningkatkan
asupan makanan
2. Terapi aktivitas (I.05186)
Observasi :
1. Identifikasi deficit tingfkat aktivitas
Terapeutik:
2. Fasilitas aktivitas fisik rutin sesuai
kebutuhan
3. Libatkan keluarga dalam kativitas
4. Berikan penguatan positif atas
partisipasi dalam aktivitas.
Edukasi:
5. Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-
hari, jika perlu.
6. Anjurkan keluarga untuk memberi
penguatan positif atas partisipasi
dalam aktivitas.
Kolaborasi:
7. Kolabiorasi dengan terapis
8. okupasi dalam merencanakan dan
memonitor program aktivitas, jika
sesuai.
Sekian dan Terimakasih