Anda di halaman 1dari 9

POTENSI KEUANGAN SYARIAH

DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN


EKONOMI INDONESIA

DISAMPAIKAN DALAM TALK SHOW DI TV ISLAMIC


SAMARINDA
HARI SENIN, TANGGAL 14 OKTOBER 2019
Perkembangan Ekonomi
dan Keuangan Syariah

■ Selama dua dekade terakhir, ekonomi dan keuangan syariah terus berkembang dan mengalami
pertumbuhan yang pesat di seluruh dunia.
■ Lebih 50 negara muslim dan non muslim
■ Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim sebesar 209,1 juta jiwa penduduk Muslim atau
sebesar 87,2 persen dari total penduduk Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS).
■ Jumlah penduduk Muslim ini harusnya bisa menjadi daya dorong bagi berkembangnya
ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia
Perkembangan Ekonomi
dan Keuangan Syariah

■ Ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi pada
perekonomian melalui dua aspek utama, yakni pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan
inklusif, serta stabilitas perekonomian dan keuangan yang lebih baik.
■ Salah satu potensi keuangan syariah yang memiliki kontribusi langsung maupun tidak langsung
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah Sukuk Negara atau Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN).
■ Peran SBSN dalam membiayai APBN semakin meningkat dari waktu ke waktu
■ Tujuan utama diterbitkannya SBSN berdasarkan UU No. 19 Tahun 2008 tentang SBSN adalah
untuk membiayai defisit APBN dan juga membiayai proyek infrastruktur guna mendorong
pertumbuhan ekonomi
Perkembangan Ekonomi
dan Keuangan Syariah

■ Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah tentunya juga didorong oleh pertumbuhan sektor
perbankan.
■ Sektor perbankan berperan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengarahkan sumber
keuangan ke sektor-sektor riil.
■ Prinsip bagi hasil dan risiko dalam keuangan syariah dipandang sangat sesuai dengan
pembiayaan sektor riil terutama UKM sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang
inklusif dan berkualitas. Sampai dengan April 2018, total aset perbankan syariah mencapai
Rp.435 triliun atau 5,79 persen dari total aset industri perbankan nasional
Perkembangan Ekonomi
dan Keuangan Syariah

■ Total akumulasi penerbitan SBSN sejak 2008 sampai dengan 9 Oktober 2018 mencapai
Rp.944,03 Triliun
■ Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara penerbit International Sovereign Sukuk (USD
denominated) terbesar di dunia. Menurut data DJPPR Kemenkeu, setiap tahunnya total Project
Financing Sukuk (Earmarked) mengalami peningkatan. Total Project Financing Sukuk
(Earmarked) sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 mencapai Rp. 62,4 Triliun.
Perkembangan Ekonomi
dan Keuangan Syariah

■ Selain sektor perbankan, potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah juga dapat
dilihat dari sektor pasar modal, terutama saham syariah. Berdasarkan data Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), sampai dengan April 2018 nilai kapitalisasi saham yang tergolong efek
syariah tercatat sebesar Rp.3.428 triliun, atau 52,5 persen dari total kapitalisasi saham yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
■ Pasar modal syariah memiliki peranan penting dalam pendanaan dan investasi baik untuk
sektor pemerintah maupun sektor swasta.
Perkembangan Ekonomi
dan Keuangan Syariah

■ Di samping sektor keuangan komersial syariah, sektor keuangan sosial syariah seperti zakat,
infak, dan sedekah (ZIS) memiliki potensi yang besar dalam membantu mewujudkan distribusi
pendapatan dan kekayaan serta mengatasi ketimpangan di masyarakat. Menurut data Pusat
Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), potensi zakat di Indonesia mencapai
Rp.217 triliun per tahun. ZIS berperan penting dalam menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar
bagi masyarakat miskin, mengurangi kesenjangan, dan mendorong berputarnya roda
perekonomian.
■ Selain zakat, wakaf juga mampu mendukung pembangunan nasional melalui pemberdayaan
ekonomi masyarakat serta peningkatan investasi dan kesejahteraan di bidang keagamaan,
pendidikan, dan layanan social.
Perkembangan Ekonomi
dan Keuangan Syariah

■ Menurut data inisiatif Wakaf (iWakaf) potensi aset wakaf di Indonesia yang mencapai Rp.2.000
triliun, dan potensi wakaf uang mencapai Rp188 triliun per tahun. Jadi, wakaf punya kemampuan
untuk berkontribusi pada pembangunan negara, baik aspek infrastruktur, pendidikan, kesehatan,
ataupun aspek sosial keagamaan lainnya.
■ Secara lebih luas, sistem keuangan syariah juga mencakup sektor industri halal (ekonomi riil) yang
saat ini cukup gencar dikembangkan. Hal ini mengingat Indonesia merupakan salah satu pasar
terbesar kebutuhan halal yang mencakup makanan, fashion, kosmetik, farmasi, dan pariwisata
syariah. 
■ Industri halal pada tahun ini menjadi sektor prioritas yang akan dikembangkan oleh pemerintah
melalui master plan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) 2019. Laju pertumbuhan industri
halal global meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dari 7,5% pada tahun 2015 menjadi lebih dari
8% pada tahun 2016 dan diperkirakan akan terus meningkat.  Pasar industri halal di Indonesia,
khususnya sektor makanan halal, travel, fashion, dan obat-obatan serta kosmetik halal telah mencapai
sekitar 11% dari pasar global pada tahun 2016.
Perkembangan Ekonomi
dan Keuangan Syariah

■ Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah diharapkan dapat menjadi salah satu upaya
dalam memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan global saat ini dan mendatang. Ke
depan, untuk meningkatkan peran dan kontribusi ekonomi dan keuangan syariah secara global
dan nasional, diperlukan peran aktif semua pihak, baik pembuat kebijakan, pelaku ekonomi
maupun dunia pendidikan,

Anda mungkin juga menyukai