Anda di halaman 1dari 15

Analisis obat golongan

barbiturat

Dosen pengampu : Vilma Humaira M. Farm


Pendahuluan

Struktur dasar
Senyawa Digunakan asam barbiturat
barbiturat sebagai
adalah depresan
senyawa saraf pusat
turunan yaitu untuk
asam obat
barbiturat anastesi dan
sedasi
Senyawa golongan Barbiturat
Barbiturat adalah golongan obat penenang yang biasa
digunakan sebelum operasi atau untuk mengatasi
kejang. Obat golongan ini dapat menyebabkan efek rileks
dan kantuk, karena barbiturat dapat mengurangi aktivitas
saraf di otak.
Hipnotik adalah obat yang dapat menyebabkan rasa kantuk
sehingga dapat mempercepat onset tidur dan
mempertahankan keadaan tidur. Efek hipnotik adalah
kondisi depresi susunan saraf pusat yang lebih kuat
daripada sedasi. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan
dosis Barbiturat. Akan tetapi kini Barbiturat sudah jarang
digunakan untuk mengobati insomnia dikarenakan kuatnya
efek depresi SSP yang ditimbulkan. Selain itu Barbiturat
juga menyebabkan ketergantungan psikologis dan fisiologis
Penyalahgunaan obat barbiturat

Karena bisa menghilangkan insomnia maka seseorang


mengkonsumsi secara terus-menerus dan berlebih
menyebabkan ketergantungan obat ini. Selain itu obat
ini dipakai untuk menghilangkan kegelisahan sehingga
orang seringkali menyalahgunakannya dikonsumsi
sebagai salah satu jenis narkoba
Apa tanda-tanda dan gejala penyalahgunaan
barbiturat?

Nafas pendek
Bicara
Tidak dan sangat
sangat pelan
berpikir pelan
panjang

Tidak bisa
Sangat berjalan
Lemas luar mengantuk dg lurus
biasa
Penggolongan senyawa barbital
• Contohnya: Fenobarbital digunakan dalam
Barbiturat kerja pengobatan kejang
panjang (6 jam)

• Contohnya: Pentobarbital, Sekobarbital, dan


Amobarbital yang efektif sebagai sedatif dan
Barbiturat kerja
singkat ( 3 jam ) hipnotik

• Contohnya: Tiopental, yang digunakan untuk


Barbiturat kerja
sangat singkat ( 2-4
induksi intravena anestesia.
jam)
Karena kelarutan dalam lipid yang
tinggi serta waktu kerja yang sangat
singkat, Tiopental digunakan sebagai
obat induksi anestetika umum
intravena. Setelah diinjeksikan
intravena, hanya dalam waktu 30-45
detik, Tiopental mencapai otak dan
1. Tiopental mampu menyebabkan anestesi.
Setelah itu dalam 5-10 menit
Tiopental mengalami redistribusi ke
otot dan jaringan lemak sehingga
konsentrasi obat dalam otak
berkurang dan menyebabkan
kesadaran pulih. Dosis yang lazim
dipakai untuk induksi anestesi
bekisar antara 3- 7 mg/kg BB.7
Fenobarbital dikenal dengan nama
dagang luminal dan digunakan
sebagai obat anti kejang. Obat ini
diindikasikan untuk semua tipe
seizure kecuali absence seizure.
Fenobarbital adalah obat lini
pertama untuk kejang pada
2. Fenobarbital neonatus. Bioavailabilitas
Fenobarbital per oral mencapai
90%. Puncak konsentrasi plasma
tercapai setelah 8-12 jam. Dosis
fenobarbital yang lazim digunakan
untuk sedasi dan hipnosis adalah
15-30 mg 2-3 kali sehari.7
Sifat-sifat

 Umumnya berupa zat padat, kristal putih/tidak berwarna


dan rasanya sedikit pahit
 Tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CHCl3, eter
 Bereaksi asam lemah dan dapat membentuk garam yang
larut dalam air, misalnya dengan NaOH dan KOH
 Larutan garam Na/K dalam air tidak stabil dalam
pemanasan
Contoh obat barbiturat
Adapun uji kualitatif terdiri dari 3 bagian yaitu:

1.      Uji organoleptis
                Sebagian zat-zat kimia dapat dikenali dengan pengamatan
inder seperti warna, bau, rasa, bentuk, kelarutan.

2.    Uji golongan
Uji golongan bertujuan untuk mengidentifikasi sampel, untuk
menentukan sampel tersebut masuk dalam golongan obat  tertentu.

3.      Uji penegasan
     Uji penegasan, setelah diketahui sampel yang di identifikasi
termasuk golongan tertentu, kemudian dilajutkan dengan uji
penegasan untuk mengetahui sampel tersebut mengandung zat
kimia tertentu dengan penambahan pereaksi yang spesifik.
Identifikasi
SECARA KIMIA
Identifikasi dengan
melakukan berbagai
reaksi warna dan
pengendapan

SECARA FISIKA
Identifikasi dengan
Titik Leleh,
Kromatografi Lapis
Tipis, Kromatografi
Gas, dan
spektrofotometer IR
Reaksi umum
Reaksi warna
1.Reaksi Parri 2.Zwikker Zat dilarutkan dalam
Barbital dalam Metanol murni + 2 methanol/alcohol + beberapa
tetes CoCl2 dalam asam asetat 1% tetes pereaksi Zwikker akan
dan 2 tetes NH4OH warna ungu Terbentuk warna ungu biru 

3. Reaksi Buchi dan Perlia Zat


dilarutkan dalam CHCL3 +
pereaksi yang terdiri dari 0,5 mL
CaNO3 0,001 molar dalam metil
alkohol absolute + 0,5 mL molar
isobutilamin dalam CHCL3
terbentuk warna ungu biru
5. MARQUIS
4. dengan H2SO4 (P) 0,01 g zat dilarutkan dalam 4ml
0,01 g zat + beberapa tetes H2SO4 (p) + 1ml formaldehid,
H2SO4 (p) dipanaskan timbul panaskan merah & florosensi
warna hijau (Sandoptal), tidak
florosensi (Luminal, dll)

6. VANILIN- H2SO4
sedikit zat dipanaskan dengan
1% vanillin dalam H2SO4 (p),
beberapa menit berwarna
merah karsen

Anda mungkin juga menyukai