Anda di halaman 1dari 16

Add a full screen image

TERAPI DAN OBAT ANTI JAMUR DI ICU

Gatot Nurbianto
Infeksi jamur menjadi masalah
yang serius pada pasien kritis

Paling sering dan patogen adalah


Candida sp
Icon
Pendahuluan

Candida merupakan jamur patogen yang terbanyak pada pasien di ICU dengan
gambaran klinis terbanyak berupa infeksi aliran darah, diikuti oleh peritonitis, infeksi
abdominal dan endokarditis

Insiden infeksi jamur telah meningkat lima kali lipat dalam dekade terakhir yang disebabkan
oleh dua faktor utama

Pertama Semakin banyak penderita dengan gangguan kekebalan sedang dirawat

Kedua Tinggal lama di rumah sakit meningkatkan resiko perkembangan candidiasis


invasif

4
Sebuah penelitian di swiss menyatakan
1 dari 3 kejadian candidiasis terjadi di
ICU
Faktor Resiko Candidiasis di ICU

Masa perawatan lama Antibiotik spektrum luas Hemodialisis

Skor APACHE II tinggi Diabetes Gagal ginjal


(>20) Pankreatitis akut

Nutrisi Parenteral Obat Imunosupresi Pembedahan Abdominal

Luka bakar luas Kateter Vena Sentral Transplantasi

6
Diagnostic Tools
Icon

Colonization Index

Candida Score

Prediction Rule
Candida score =1 x (total parenteral nutrition) + 1 x (pembedahan) + 1x (multifocal Candida species colonization)
+ 2 x (severe sepsis)
Bila skor yang diperoleh >2,5 maka risiko kandidiasis meningkat 8x lipat.
Clinical Prediction Rule

One of the Systemic Antibiotic Presence of CVC


following factors:

+ at least two other Total parenteral nutrition


risk factors
Major surgery
Pancreatitis
Any use of steroids
Use of immunosuppressive agents

Sensitivity of 34% and specificity of 90%, a positive predictive value of 10% an a negative
predictive value of 97%.
Helps in ruling out invasive candidiasis
Ostrosky-Zeichner L et al. Eur J Clin Michrobiol Infect Dis 2007, 26:271-276
Obat yang sering digunakan di ICU
2. Golongan Azole
1. Golongan Polyene 3. Golongan Echinocandin
•Fluconazole(400-800mg/hr),
•Anindilafungin (200mg/24jam),
•Amphotericin B deoxucholate telah lama ketoconazole, itraconazole, posoconazole, caspofungin, dan micafungin
digunakan untuk terapi anti jamur dan voriconazole
•Obat ini lebih dipilih dibandingkan polyene •Merupakan anti jamur yang paling banyak
•Merupakan obat anti jamur yang relatif
lainnya yang lebih toksik yaitu nystatin yang digunakan
baru. Obat ini merupakan non
digunakan sebatas untuk pengobatan topikal
•Bekerja dengan cara menghambat enzim kompetitif inhibitor dari β(1-3)- glucan
•Obat golongan ini bekerja dengan cara sitokrom P450 sel jamur, yaitu 14α- synthase sehingga dapat menghambat
berikatan dengan ergosterol yang merupakan lanosterol demethylase sehingga sintesis glucan yang merupakan
komponen utama membran sel jamur sehingga menghambat sintesis ergosterol yang komponen penting dinding sel jamur
mengganggu permeabilitas sel dan merupakan komponen membran sel jamur
menyebabkan kematian sel jamur.

11
Strategi Penatalaksanaan Infeksi Jamur Pada Pasien Kritis

Icon

1. Profilaksis: pemberian terapi antifungal sebelum ada tanda atau gejala infeksi
2. Preemptive: intervensi terhadap pasien dengan gambaran radiologi atau laboratorium menunjukan adanya infeksi jamur invasif (Invasive Fungal Infection/IFI)
3. Empirik: intervensi terhadap kelompok risiko tinggi yang disertai dengan demam atau neutropenia
4. Directed/Targeted (Cultur Proven Approach): penatalaksanaan dengan antifungal yang tepat setelah terbukti adanya patogen dan infeksi jamur invasif melalui
pemeriksaan histopatologis/kultur.
Tatalaksana Candidiasis (PERDICI)

Penggunaan echinocandin De eskalasi (Flukonazole) Antijamur 14 hari


(mica fungin, anidulafungin, bila terbukti flukonazole peka selama 14 hari setelah kultur
caspofungin) pasien kritis terhadap C.albican atau strain candida dalam darah, klinis
seperti syok septik. lainnya, khusus C. parapsilosis membaik diganti per oral (step-
pilihan utama flukonazole. down therapy)

Pemilihan obat Oral Antijamur Oral Varikonazole


Dasar pemilihan obat oral didasari Oral antijamur  flukonazole, Vorikonazole oral dapat
atas uji kepekaan jamur. itrakonazole, vorikonazole dan digunakan sebagai step-down
posakonazole therapy untuk C.krusei atau
C.glabrata yang peka terhadap
vorikonazole.

13
Empirical Therapy
Prophilaxis • Preferred: echinocandin (caspofungin:
• Fluconazole, 800-mg (12 mg/kg) loading dose 70 mg, then 50 mg
daily,micafungin 100 mg
loading dose, then 400 mg
daily,anidulafungin 200mg, 100 mg OD
(6mg/kg)daily, could be used in high • Alternative: echinocandin • Fluconazole, intravenous or oral, 800-mg
risk patients in adult ICU with a high (caspofungin: loading dose 70 mg,
rate (12 mg/kg) loading,400 mg(6mg/kg) daily.
then 50 mg daily,micafungin 100 mg
daily,anidulafungin 200mg, 100 mg • Alternative to an echinocandin as initial
>5% of invasive candidiasis
OD) therapy in selected patients ,not critically
(weak recommendation; moderate- ill and unlikely to have fluconazole
quality evidence) resistant.
(weak recommendation; low-quality
(strong recommendation; high-quality
evidence) evidence).
14
Ringkasan

Kandidiasis invasif merupakan salah satu masalah serius di ICU, karena itu diperlukan
diagnosa yang akurat karena dapat menyelamatkan nyawa

Pasien dengan kandida yang berasal dari kultur darah perlu segera diterapi

Identifikasi kelompok risiko tinggi dapat dilakukan berdasarkan hasil kultur dengan
menggunakan CI ataupun tanpa kultur dengan Candida Score

Pemberian anti jamur dapat berupa pemberian profilaksis, preemptive, empirik


ataupun Cultur Based

15
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai