Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK 3

TENTANG

MANUFAKTUR Mesin Bubut & Penggolongan Mesin


Bubut ,Penggolongan Mesin Bubut & PERBEDAAN
` MESIN BUBUT BIASA DAN BUBUT TURET

{ DISUSUN OLEH KELOMPOK : 3

RIHALDI SYAHPUTRA
RAMA FEBRIAN
ARE MAESHA
M. BAGUS ANGGORO
WAHYU HUDAYAT
1. Mesin Bubut & Penggolongan Mesin Bubut
PENGERTIAN MESIN BUBUT
Proses bubut merupakan proses pengerjaan material dimana benda kerja dan
alat pahat bergerak mendatar(searah meja/bed mesin),melintang atau membentuk
sudut secara perlahan dan teratur baik secara otomatis atau pun manual. Pada
proses pembubutan berlangsung, benda kerja berputar dan pahat disentuhkan pada
benda kerja sehingga terjadi penyayatan. Penyayatan dapat dilakukan kearah kiri
atau kanan,sehingga menghasilkan benda kerja yang berbentuk silinder. Jika
penyayatan dilakukan melintang maka akan menghasilkan bentuk alur,
pemotongan  atau permukaan yang disebut facing (membubut muka).

Prinsip Kerja dan Gerakan Utama Mesin Bubut


Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga
memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran
akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir
tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.
Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.Sedangkan
gerakan-gerakan utama pada mesin bubut yaitu:
a. Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang
digerakanpada pahat dan dinamakan gerak potong.
b. Gerakan memanjang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotonganna
sejajar dengan sumbu kerja. Gerakan ini disebut juga dengan gerakan
pemakanan.
c. Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotongan tegak
lurus terhadap sumbu kerja. Gerakan ini disebut dengan gerakan melintang
atau pemotongan permukaan.
Ketiga bentuk gerakan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut

Gerakan-gerakan dalam membubut


2. Penggolongan Mesin Bubut

Mesin bubut termasuk mesin perkakas dengan gerak utama berputar. Ditinjau
dari daya penggerak dan ukurannya, mesin bubut dikelompokkan menjadi:

1. Mesin Bubut Ringan

Mesin Bubut Ringan

Mesin bubut ringan adalah mesin bubut dengan daya dan ukuran serta bobot yang
ringan. Mesin ini biasanya diletakkan diatas meja atau bangku, sehingga disebut
mesin bubut lantai.
2. Mesin Bubut Sedang

Mesin Bubut Sedang

Mesin bubut sedang adalah mesin bubut yang mempunyai daya dan kapasitas serta
ukuran sedang. Mesin ini digunakan untuk memperbaiki peralatan-peralatan teknik
yang mempunyai ukuran yang sedang. Mesin bubut sedang terdiri atas mesin bubut
Bantu dan mesin bubut lantai. Pada mesin bubut sedang dimungkinkan untuk
membubut produk yang mempunyai benda kerja dengan bentuk yang lebih
bervariasi.
3. Mesin Bubut Standar
Konstruksi mesin bubut standar mempunyai ukuran lebih besar dan peralatan yang
lebih lengkap. Mesin ini digunakan untuk membuat produk atau memperbaiki
peralatan-peralatan teknik dengan tingkat kekasaran yang standar Ditinjau dari
transmisi dan daya penggerak sumbu utamanya, terdiri atas
a. Mesin bubut standar dengan transmisi roda sabuk
b. Mesin bubut standar dengan transmisi roda rantai
c. Mesin bubut standar dengan transmisi roda gigi

4. Mesin Bubut Khusus


Mesin bubut khusus adalah mesin bubut yang digunakan untuk membuat atau
memperbaiki alat-alat teknik yang tidak dapat dikerjakan pada mesin bubut standar.
Mesin bubut khusus terdiri atas:
a. Mesin Bubut Beralas Panjang
b. Mesin Bubut Carrousel
b. Mesin Bubut Carrousel
c. Mesin Bubut Revolver
d. Mesin poros engkol
e. Mesin bubut copy
2. Keselamatan Kerja (APD)
APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang
yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat
kerja. APD ini terdiri dari kelengkapan wajib yang digunakan oleh pekerja sesuai
dengan bahaya dan risiko kerja yang digunakan untuk menjaga keselamatan pekerja
sekaligus orang di sekelilingnya. Kewajiban ini tertuang dalam Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
Dan pengusaha wajib untuk menyediakan APD sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI) bagi pekerjanya
Contoh Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan standar Kesehatan &
Keselamatan Kerja (K3)
1. Helm Keselamatan
2. Sabuk dan tali Keselamatan
3. Sepatu Boot / Sepatu pelindung
4. Masker
5.Penutup telinga
6. Kacamata Pengaman
7. Sarung Tangan
8. Pelindung Wajah
9. Pelampung
3. PERBEDAAN MESIN BUBUT BIASA DAN BUBUT TURET

1. Mesin Bubut CNC

Mesin bubut CNC merupakan mesin bubut modern dengan menggunakan


komputer yang telah diinstal dengan progam CNC dalam proses operasionalnya.
Untuk menghasilkan benda kerja yang diinginkan, mesin bubut CNC memiliki
tambahan motor servo yang mengontrol alat pahat mengikuti titik – titik yang telah
dimasukkan ke dalam sistem permesinan sesuai perintah yang telah diprogam oleh
komputer yang berbasis CNC (Computer Numerically Controlled).
Bagian utama pada mesin bubut CNC :
1.     Program
2.     Control Unit/Processor
3.     Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol pahat
4.     Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat
5.     Pahat
6.     Dudukan dan pemegang
Kelebihan dan kekurangan mesin bubut CNC :
Kelebihan Kekurangan
Hasil produksi dapat diperbesar atau dikurangi Modal awal yang dibutuhkan lebih besar

Tingkat ketelitian pengukuran lebih akurat Membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih
tinggi

Waktu yang dibutuhkan untuk pabrikasi lebih Kinerja mesin menggantungkan pada peralatan
cepat NC

Tidak perlu dilakukan pemeriksaan secara terus Butuh tenaga ahli yang bisa memprogram
menerus peralatan NC

Tidak membutuhkan tempat yang luas untuk Pabrikasi komponen benda kerja yang sederhana
mesin menjadi sulit karena menggunakan format yang
rumit
2.     Mesin Bubut Konvensional

Mesin bubut konvensional adalah sebuah perkakas yang terbuat dari logam, prinsip
kerjanya sama dengan mesin bubut pada umumnya, yang membedakan adalah mesin
bubut konvensional ini menghasilkan benda yang berbentuk silindris.Untuk
menjalankan mesin bubut konvensional ini dilakukan dengan cara eretan, dengan
beberapa hendel yang menempel pada mesin bubut ini, karena mesin bubut ini bersifat
konvensional atau sederhana jadi utuk menggunakan belum secara otomatis atau masih
menggunakan tangan secara manual.
Dengan menggunaka mesin bubut konvensioanl ini kita dapat mengerjakan
bermacam – macam pekerjaan yang berhubungan dengan logam seperti berikut ini:
-         Melakukan pembubutan rata
-         Melakukan pembubutan bertingkat
-         Melakukan pengeboran dengan membubut dalam logam
-         Berguna utuk membuat gigi
-         Melakukan pembubutan untuk membuat ulir segi tiga luar dan dalam
-         Melakukan pembubutab untuk membuat segi enam luar dan dalam
-         Melakukan pembubutan untuk membuat tirus dan ulir tirus
-         Melakukan pembubutan untuk membuat copy
-         Melakukan pembubutan untuk membuat eksentrik
Untuk melakukan pengerjaan pembubutan dengan mesin bubut konvensional
ini harus dilakukan oleh para mekanik yang sudah ahli dalam bidangnya seperti
mekanik mesin, mekanik logam, mekanik pengelasan logam dan masih banyak
lagi. Jika kita tidak ahli dalam menggunakan mesin bubut konvensional ini, maka
hasil akhir yang akan didapatkan akan menjadi buruk atau tidak halus.
Kelebihan dan kekurangan mesin bubut konvesional

Kelebihan Kekurangan

       Tidak membutuhkan operator yang ahli       Butuh waktu yang relatif lama dalam penyetelan
komputer mesin

       Cara mengoperasikan mudah karena tidak perlu      Tingkat ketelitian pengukuran kurang akurat
memasukkan data

       Modal awal yang dibutuhkan relatif kecil       Waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi
kurang efisien

       Biaya pemeliharaan mesin lebih kecil dibanding        Kualitas yang dihasilkan harus terus menerus
mesin bubut CNC dipantau

Anda mungkin juga menyukai