Anda di halaman 1dari 26

KEWIRAUSAHAAN

“ Fungsi Produksi “

Kelompok 4 :

1. Angel Okseventi
2. Herlin Jusnita Zalukhu
3. Mutia Rahmadhani

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


PRODI D-III JURUSAN GIZI
TAHUN AJARAN
2019
A. KONSEP PRODUKSI
Konsep Produksi merupakan analisa mengenai
bagaimana seharusnya seorang pengusaha atau
produsen, dalam teknologi tertentu memilih dan
mengkombinasikan berbagai macam faktor produksi
untuk menghasilkan sejumlah produksi tertentu,
seefisien mungkin (Sudarman, 1989)
B. PENGERTIAN PRODUKSI
Produksi adalah suatu kegiatan yang dapat menimbulkan
tambahan manfaat atau menciptakan faedah baru. Manfaat atau
faedah di sini dapat berupa faedah bentuk, tempat, waktu atau
kormbinasinya
Proses Produksi adalah cara, metode atau teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa
dengan menggunakan factor-faktor produksi yang ada. Untuk
melancarkan kegiatan produksi ini dibutuhkan factor-faktor
produksi yang dalam ilmu ekonomi dapat berupa tanah, modal,
tenaga kerja dan skills.
Produk adalah merupakan hasil dari kegiatan produksi yang
berwujud barang atau jasa.
Produsen adalah orang, badan atau lembaga yang menghasilkan
suatu produk.
Produktivitas adalah merupakan suatu perbandingan dari hasil
kegiatan yang senyatanya dengan hasil kegiatan yang seharusnya.
B. PENGERTIAN PRODUKSI
Jika ditelaah lebih lanjut, pengertian produksi dapat ditinjau
dari dua sudut, yaitu:

1.    Pengertian produksi dalam arti sempit, yaitu


mengubah bentuk barang menjadi barang baru,
ini menimbulkan form utility(nilai guna bentuk).

2.    Pengertian produksi dalam arti luas, yaitu


usaha yang meimbulkan kegunaan karena place,
time, service, danpossession.
C. FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi merupakan aktivitas menciptakan barang/jasa
sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan
jumlah yang tepat. Secara umum fungsi produksi dapat
digolongkan menjadi 4 (empat) yaitu:
1. Proses (process), adalah sebagai metode dan teknik yang
digunakan untuk penglohan bahan. Proses produksi ini terdiri
dari peralatan dan bahan-bahan yang dikombinasikan atau di
olah menjadi barang-barang atau jasa-jasa yang akan diberikan
kepada pelanggan. Proses produksi ini dapat diklasifikasikan
berdasarkan:
- Sifat Produksi

a. Proses produksi terus b. Proses pro


menerus duksi terputus-putus
Contoh : ( industri pupuk, Contoh : perusahaan
semen, makanan/minuman percetakan , meubel.
kaleng)
C. FUNGSI PRODUKSI
- Teknis
a. Proses Ekstratif : Suatu proses produksi yang mengambil
bahan-bahannya langsung dari alam. Proses ini terdapat pada
industri produksi dasar.
b.  Proses Fabrikasi : Suatu proses pengolahan bahan mentah
menjadi barang jadi dalam bentuk lain.
c.    Proses Analitik : Pemisahan dari suatu bahan menjadi
beberapa macam barang yang hamper menyerupai bentuk/jenis
aslinya.
d.   Proses Sintetik : Pengkombinasian beberapa bahan ke dalam
suatu bentuk produk dimana produk akhir berbeda dengan aslinya
karena ada perubhan fisik/kimia.
e.     Proses Perakitan : menggabungkan komponen –komponen
menjadi produk akhir dimana produk akhir tersebut saling
berhubungan.
f.     Proses Penciptaan Jasa-jasa Administrasi
C. FUNGSI PRODUKSI
2. Jasa (service)
adalah merupakan layanan unutk menetapkan tehnik-tehnik
sehingga proses dapat dipergunakan secara efektif. Jasa-jasa
ini berhubungan dengan pengetahuan dan tehnologi untuk
menjamin berlangsungnya proses produksi.
3. Perencanaan (Planning)
adalah merupakan pedoman – pedoman dari kegiatan
produksi  untuk suatu dasar waktu tertentu. Perencanaan ini
dibtuhkan untuk menjamin tujuan produksi dapat tercapai
dan dapat dilaksanakan secara efektif. Disamping itu
perencanaan produksi juga berkaitan dengan masalah-
masalah pokok yang meliputi:
a.       Jenis barang yang akan dibuat
b.      Jumlah barang yang akan dibuat
c.       Cara pembuatan ( penggunaan peralatan yang dipakai)
C. FUNGSI PRODUKSI
4.        Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdiri
atas 4 tahap, yaitu:
a. Penentuan desain awal yang berupa desain spesifikasi dan
syarat-syarat yang harus dipenuhi .
b.  Penentuan desain barang yang tepat.
c.  Penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan
urutan proses produksi, tempat kerja dan peralatan yang
dipakai.
d.  Usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan
dengan layout, tuntutan kualitas dan peralatan yang tersedia.
D. FAKTOR PRODUKSI
Faktor produksi dibedakan menjadi dua berdasarkan
hubungannya yaitu :
1. faktor produksi tetap (fixed input) Faktor produksi tidak
bergantung pada jumlah produksi.
2. faktor produksi variabel (variable input), jumlah
penggunaan faktor produksi variabel tergantung pada tingkat
produksinya.
Faktor Produksi Yang Lain :
a..SDA (Sumber Daya Alam)
b. Tenaga Kerja
c. Modal
d. Kewirausahaan
e. Organisasi
f. Sumber Daya Informasi
E. TAHAP - TAHAP PRODUKSI
Proses produksi adalah tahapan kegiatan yang mengubah
sesuatu nilai tambah. Dalam proses produksi melibatkan
beberapa tahapan kegiatan yaitu :
1. Perencanaan Produksi
Langkah awal kegiatan pelaksanaan proses produksi
adalah rencanakan produk, segala sesuatu yang berkaitan
dengan produksi rencanakan dengan harapan produk dapat
dipasarkan sesuai target kelangsungan usaha.
Pada tahap perencanaan produk ini tidak hanya rencanakan
fisik produk, melainkan juga proscs-proses yang mungkin
dilakukan produk tersebut dapat terwujud antara lain :
a. pembuatan model lain yang sesuai dengan keinginan pasar
b. bagian-bagian produk / spesifikasi produk
c. Bagaimana ukuran dan sistem perakitannya
d. Pengujian mutu produk
E. TAHAP - TAHAP PRODUKSI
2. Penentuan Proses produksi
Pada proses produksi, suatu produk dibuat melalui beberapa
tahapan, yang berurutan dan tetap sesuai alur produksi. pada produksi
yang berulang-ulang dapat mempergunakan tanda / simbol kegiatan
sebagai berikut :
a. Operasi yaitu benda kerja dirubah bentuknya sehingga mendekati hasil
akhir
b. Transportasi yakni perpindahan dari satu tempat kelain tempat, dari
satu mesin kelain mesin
c.Inspeksi yaitu pengontrolan kualitas barang / bahan
d. Penundaan yaitu bila bahan disimpan untuk sementara waktu D
e. Aktivitas gabungan antara kegiatan pengerjaan dan Inspeksi yaitu pada
waktu pengerjaan dilakukan pengawasan kualitas
untuk memperoleh proses produksi yang maksimal harus
mempertimbangkan:
1. Hapus kegiatan yang tidak perlu
2. Gabungkan kegiatan yang dapat digabung
3. Mengurutkan kegiatan dengan lebih efektif
F. MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen Produksi
Yang dimaksud dengan Manajemen Produksi adalah merupakan kegiatan
untuk mengatur atau mengelola agar dapat menciptakan dan menambah
nilai guna atau manfaat suatu barang atau jasa .
Untuk mengatur ini perlu dibuat adanya keputusan-keputusan yang
berkaitan dengan usaha untuk mencapai tujuan agar produk yang akan
dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan.
 
G. PRODUKTIVITAS
Produktivitas
Yang dimaksud Produktivitas adalah Merupakan sebuah
konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil ( jumlah
barang dan jasa yang diproduksi ) dengan sumber (jumlah
tenaga kerja, modal, tanah, energy, dsb) atau denga kata lain
“ perbandingan input dengan output”
H. KARAKTERISTIK PRODUKSI MODERN
Karakteristik Produksi Modern
Untuk menghasilkan suatu produk tertentu, sebuah
perusahaan dapat mengklasifikasikan karakteristik
produksinya, seperti :
1.      Mekanisasi
2.      Produksi Massa
3.      Standarnisasi
4.      Otomatisasi
5.      Penelitian dan Pengembangan
6.      Profesionalisasi Manajemen
I. PENENTUAN LUAS PRODUKSI
Perluasan produksi adalah usaha untuk meningkatkan
atau menambah kuantitas (jumlah) dan kualitas (mutu)
barang dan jasa yang dihasilkan melalui beberapa cara.
Dengan melakukan perluasan produksi, sebuah perusahaan
tentu saja berharap agar bisa memenangkan persaingan
dengan perusahaan lainnya.
Luas produksi bisa diartikan sebagai jumlah atau volume
produk yang seharusnya dibuat oleh perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Besar kecilnya  luas produksi dapat
menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan,
maka  diperlukan perencanaan produksi yang tepat, baik,
benar dan terarah.
Luas produksi yang terlalu besar dapat mengakibatkan :
a.       Terlalu tingginya harga pokok produk
b.      Tidak terpenuhnya permintaan konsumen.  
I. PENENTUAN LUAS PRODUKSI
 Untuk mengukur luas perusahaan dapat dilihat dari kategori:
1.      Bahan dasar yang digunakan
2.      Barang yang dihasilkan
3.      Mesin/peralatan yang digunakan
4.      Jumlah tenaga kerja .
Cara-cara perluasan produksi meliputi
• Ekstensifikasi
• Intensifikasi
• Otomatisasi
• Diversifikasi
• Normalisasi
• Spesialisasi
• Mekanisasi
• memberikan pelayanan dan kemudahan.
J. PENENTUAN POLA PRODUKSI
Penentuan  jumlah produk yang akan diproduksi harus diikuti dengan
penetapan pola produksi untuk periode yang bersangkutan sebab penjualan
perusahaan berbeda-beda pada setiap bulannya. Ada 3 pilihan untuk
mengantisipasinya.
a.       Stabilitas produksi, adalah pola produksi ditetapkan stabil dari waktu ke
waktu, fluktuasi penjualan akan ditetapkan dengan persamaan prosuk akhir.
b.      Stabilitas persediaan akhir, adalah merupakan jumlah persediaan akhir
ditentukan sama dari waktu ke waktu.
c.       Produksi dan persediaan akhir tidak stabil, adalah merupakan metode
yang mengikuti fluktuasi penjualan baik didalam produksinya maupun
didalam persediaannya.
Di samping itu penetapan pola produksi tergantung pada volume penjualan
dan besar kecilnya tambahan biaya (incremental cast) dan tambahan biaya ini
dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya:
1.      Tambahan biaya penyimpanan
2.      Biaya perputaran tenaga kerja
3.      Biaya-biaya lembur
4.      Kenaikan biaya tiap unit karena sub kontak.
K. PENENTUAN LOKASI PRODUKSI
Dalam memilih lokasi, beberapa factor yang perlu diperhitungkan
diantaranya:
1.      Kedekatan lokasi dengan pasar
2.      Kedekatan dengan sumber bahan pemasok
3.      Ketersediaan dan suplai tenaga kerja
4.      Sarana angkutan atau transportasi
5.      Sumber tenaga  air dan listrik
6.      Ketersediaan modal untuk insvestasi
7.      Iklim , masyarakat, hukum, persaingan, dan lain-lain.
Pemilihan lokasi pabrik bertujuan untuk meminimalkan seluruh
biaya. Tujuan diadakannya penentuan lokasi pabrik dengan tepat adalah
agar dapat membantu perusahaan beroperasi dengan lancar, supaya
lebih berdaya guna serta berhasil guna, serta bertujuan untuk :
         Memuaskan konsumen
         Memperoleh tenaga kerja yang cukup
         Memperoleh bahan baku dengan harga bersaing
         Peluang perluasan pabrik
K. PENENTUAN LOKASI PRODUKSI

Sebelum memilih lokasi sebagai tempat usaha terlebih


dahulu adakan penelitian lokasi dengan mempertimbangan
segi-segi sebagai berikut
a. Tinjau keterbatasan modal
b. Sarana transportasi dan komunikasi
c. Penyediaan tenaga kerja (SDM) dan sumber daya alamnya
d. Ketersediaan air dan fasilitas sosialnya
e. Peraturan pemerintah setempat
f. Sikap masyarakat
i. Keamanan
L. PENETAPAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI
Tata letak fasilitas produksi atau juga dikenal dengan
istilah layout adalah tata letak mesin dan peralatan lainnya
yang digunakan dalam proses produksi. Tujuan perencanaan
tata letak produksi adalah untuk mendapatkan kombinasi
yang optimal antara fasilitas-fasilitas produksi.
Di samping itu terdapat pula tujuan khususnya yaitu :
a.Untuk simplifikasi dari proses produksi
b.Agar pengeluaran biaya pengangkutan bahan dapat
diminimumkan
c.Mendapatkan perputaran persediaan barang setengah jadi
yang tinggi
d.Mengurangi investasi yang kurang penting
e.Memperoleh kepuasan dan keamanan kerja untuk para
karyawan.
L. PENETAPAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI
Didalam memilih peralatan dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi dan faktor
teknis. faktor teknis yaitu pertimbangan yang berhubungan dengan sifat teknis
peralatan tersebut.
1. Menyusun Tata Letak Peralatan
Berdasarkan proses produksi yang telah ditentukan, perlatan yang dipakai dan
cara kerja yang ditentukan, maka dapat ditentukan tata letak ( lay out ) perlatan.
Dalam penyusunan tata letak, terdapat 7 (tujuh) prinsip dasar yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Prinsip Integrasi, artinya tataletak yang baik
b. Prinsip memperpendek gerak
c. Prinsip memperlancarkan arus pekerjaan, yang dapat menambah kelancaran
arus bahan tanpa hambatan
d. Prinsip penggunaan ruang yang efektif dan efisien
e. Prinsip keselamatan dan kepuasaan pekerjaan
f. Prinsip keluwesan, yaitu dapat disesuaikan dengan keadaan jika diperlukan
adanya perubahan - perubahan
g. Prinsip proses produksi berkesinambungan dan intermuatan

2. Pemeliharaan Peralatan
L. PENETAPAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI
 
2. pemeliharaan perataan
Pemerataan yang di pakai terus menerus akan menjadi aus bahkan rusak. Apabila
di adakan perawatan terhadap mesin tersebut maka proses ausnya atau rusaknya
mesin /barang atau menjadi lamban
M. PENGENDALIAN PRODUKSI
Tujuan dari pengendalian adalah agar pelaksanaan
kegiatan yang terjadwal sesuai dengan yang di harapkan,
maka perlu dilakukan pengendalian, pengendalian dimaksud
adalah pengendalian bahan baku, pengendalian penggunaan
bahan, pengendaliann persediaan bahan, pengendalian
peralatan, pengendalian tenaga kerja , pengedalian biaya dan
pengendalian kualitas
N. BIAYA PRODUKSI
Biaya adalah pengeluaran yang dilakukan sekarang untuk
mendapatkan manfaat pada masa yang akan datang dimana
pengeluaran atau pengorbanan tersebut di duga, serta dapat
di hitung secara kuantitatif dan tidak di hindarkan.
1. Pengolongan biaya menurut prilaku.
a. biaya tetap, adalah biaya yang dalam priode tertentu
jumlahnya tetap,dan tidak tergantung pada tingkat produksi
yang di hasilkan. Misalnya : gaji pimpinanan perusahaan,
biaya pemeliharaan dan lain lain
b. Biaya tidak tetap / berubah , adalah biaya yang dalam
periode tertentu jumlahya dapat berubah, tergantung pada
tingkat prodiksi yang dihasilkan. Dalam hal ini, yang berubah
adalah biaya totalnya, sedangkan biaya persatuan adalah
tetap. Minsalnya biaya bahan baku, biayaburuh borongan,
biaya bahan pembantu
 
N. BIAYA PRODUKSI
2. Pengolangan biaya menurut jenis
a. Biaya langsung, adalah biaya bahan yang secara langsung
dan merupan bagian pokok dari barang tersebut. Contoh biaya
tukang las, biaya tukang pres, biaya tukang cat.
b. Biaya tidak langsung, adalah biaya yang secara tidak langsung
di genakan untuk membuat barang, dan bukan merupan biaya
pokok dari barang yang bersangkutan. Contoh: biaya tenaga
kerja pengawas, operator mesin listrik dan biaya tidak langsung
pabrik, yakni biaya yang dikeluarkan untuk membantu
memperlancar pelaksanaan proses produksi, seperti biaya
peralatan peralatan.
c. Biaya adminitrasi/umum, adalah biaya yang di perlukan untuk
keperluan adminitrasi kantor dan umum.
d. Biaya penjualan ,adalah biaya yang di keluarkanuntuk
pelaksanaan kegiatan penjualan; seperti gaji pimpinan bagi
penjualan .
N. BIAYA PRODUKSI
3. Biaya menurut jenis usaha
a. Biaya pada usaha industri kecil
Harga pokok produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
dan biaya overhead pabrik/baiya tidak langsung produksi. Biaya usaha
adalah biaya penjualan (gaji, iklan, promosi) dan adminitrasi dan umum
( alat tulis, biaya telepon, biaya listrik ) biaya di luar usaha biaya bunga.
b. Biaya pada usaha perdagangan
Harga pokok pembelian adalah biaya yang di dapatkan untuk
mendapatkan produk . biaya usaha adalah biaya yang biaya penjualan
( gaji, iklan, promosi ) dan aadminitrasi dan umum ( alat tulis, biaya
telpon, biaya listrik )biaya diluar usaha: biaya bunga
c. Biaya pada usaha jasa
Komisi adalah biaya yang di keluarkan untuk jasa untuk
memperlancar kegiatan usaha pelayanan. biaya usuha adalah biaya
pejualan ( gaji, iklan, promosi ) dan adminitrasi dan umum ( alat tulis,
biaya telpon biaya listrik ) biaya di luar usaha : biaya bunga
Thankyou
Entrepreneurs

Anda mungkin juga menyukai