Anda di halaman 1dari 11

Campak

Dr Hj Rahmini Shabariah SpA


Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK
UMJ
Pendahuluan
Penyakit akut sangat menular disebabkan virus
Gejala klinis yang khas yaitu 3 stadium
1. Std masa tunas 10-12 hari
2. Std prodromal batuk pilek dan konjungtivitis
enantem mukosa pipi/ bercak koplik
3. Std akhir dg keluarnya ruam dari belakang
telinga menyebar ke muka, badan, lengan
dan kaki , ruam akan menghitam dan
mengelupas
 Virus campak tidak perlu hewan perantara,
 Tidak ada penularan melalui serangga,
 Adanya siklus musiman dg periode bebas
penyakit,
 Tidak ada penularan virus secara tetap,
 Hanya memiliki satu serotipe virus.
Etiologi
 Golongan paramyxovirus
 Di sekret nasofaring dan di dalam darah selama masa
tunas
 Tidak memiliki daya tahan tinggi bila berada di luar
tubuh manusia
 Mampu bertahan dalam keadaan dingin
 Pertumbuhan lambat dibanding virus lain
 Struktur antigen dapat merangsang pembetukan IgM
masa akut , IgG pernah terinfeksi dan IgA sekretori
Patogenesis
 Penularan sangat efektif
 Penularan terjadi secara droplet 1-2 hari
sebelum timbul gejala s/d 4 hari setelah ruam
 Replikasi virus di KGB regional  RES
 Sel mononuklear yg terinfeksi menjadi sel
raksasa berinti banyak (sel Warthin)
 Fokus infeksi mengalami nekrosis dan
peradangan epitel pada saluran napas
 Respon delayed hyprsensitivity thd Ag virus
muncul ruam makulopapular pada hari ke 14
 Ab humoral dapat dideteksi pada kulit
 Vesikel hanya di epidermis dan virus tidak
tumbuh di kulit
Manifestasi klinis dan Diagnosis
 Koriza
 Mata meradang
 Batuk
 Demam tinggi  ruam makulopapular yang
mengalami hiperpigmentasi dan deskuamasi
 Bercak Koplik
Diagnosis Banding
 Campak atipikal bermanifestasi tidak khas
 Rubela
 Ruam akibat obat
 Eksantema subitum
 Infeksi Stafilokokus
Penyulit
 Laringitis akut
 Bronkopneumonia
 Kejang Demam
 Ensefalitis biasanya pada hari 4-7 setelah timbul ruam
 SSPE (Subacute Sclerosing Panencephalitis)
 Otitis media
 Enteritis
 Konjungtivitis dlll
Pengobatan
 Tanpa penyulit  rawat jalan simtomatik
 Dengan penyulit  rawat inap
 Antipiretik, antitusif, ekspektoran,
antikonvulsif
 Vit A 100.000 IU peroral/hari dengan
malnutrisi dilanjutkan 1500 IU/hari
 Antibiotik bila terdapat infeksi sekunder
Pencegahan
 Imunisasi aktif pada bayi usia 9 bulan
 Imunsasi usia 18 bulan MMR
 Kegagalan vaksinasi
 Primer bila tidak ada serokonversi akibat Ab
yang dibawa sejak lahir menetralisir virus
vaksin campak, vaksin rusak, akibat
pemberian Ig secara bersamaan
 Sekunder bila serokonversi positif tapi tidak
protektif akibat potensi vaksin kurang kuat

Anda mungkin juga menyukai