Anda di halaman 1dari 27

ANAMNESIS DAN

PEMERIKSAAN FISIK
Charissa Adha Nabilla
2015730021
Dosen Pembimbing
dr. Ommy A., Sp.A(K)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak


Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
TEKNIK ANAMNESIS
Teknik pengambilan anamnesis adalah unik. Tiap pemeriksa mempunyai cara dan polanya
sendiri, dan tiap pasien menunjukkan gambaran riwayat keadaan sakitnya sendiri, tidak ada yang
sama, meskipun mungkin serupa. Bahkan dua anak dengan penyakit yang sama pun seringkali
mempunyai gambaran riwayat keadaan sakit yang berbeda. Pertanyaan yang diajukan oleh
pemeriksa sebaiknya tidak sugestif, dan dihindarkan pertanyaan yang jawabannya hanya “ya” atau
“tidak”; berikan kesempatan untuk menceritakan riwayat penyakit sesuai dengan persepsinya.
LANGKAH-LANGKAH
 Identitas Pasien
ANAMNESIS
– Nama
– Usia
– Jenis kelamin
– Nama orangtua
– Alamat
– Usia, pendidikan, dan pekerjaan orangtua
– Agama dan suku bangsa
 Keluhan Utama
Anamnesis tentang penyakit pasien diawali dengan keluhan utama, yaitu keluhan atau gejala yang
menyebabkan pasien dibawa berobat.
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pada umumnya, hal-hal berikut perlu diketahui mengenai keluhan atau gejala:
o Lamanya keluhan berlangsung
o Bagaimana sifat terjadinya gejala: apakah mendadak, perlahan, terus menerus berupa
bangkitan-bangkitan atau serangan, hilang-timbul, apakah berhubungan dengan waktu
(misalnya terjadi waktu pagi, sore, malam)
o Untuk keluhan lokal harus dirinci lokasi dan sifatnya
o Berat-ringannya keluhan dan perkembangannya
o Terdapat hal yang mendahului keluhan
o Apakah keluhan baru pertama kali dikeluhkan
o Upaya yang telah dilakukan dan bagaimana hasilnya
 Riwayat Penyakit yang Pernah di Derita
Penyakit yang pernah diderita anak sebelumnya perlu diketahui, karena mungkin
hubungannya dengan penyakit sekarang, atau setidaknya memberi informasi untuk membantu
pembuatan diagnosis dan tata laksana penyakitnya sekarang.
 Riwayat Kehamilan Ibu
Hal pertama yang perlu ditanyakan adalah keadaan kesehatan ibu selama hamil, ada atau
tidaknya penyakit, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyakit tersebut. Ditanyakan juga
berapa kali ibu melakukan antenatal, apakah ibu terkena infeksi tertentu ketika hamil, dan obat-
obatan yang diminum selama kehamilan. Selain itu masa kehamilan juga perlu ditanyakan, apakah
cukup bulan, kurang bulan, atau lewat bulan.
 Riwayat Kelahiran
Riwayat kelahiran harus ditanyakan dengan teliti, termasuk tanggal dan tempat kelahiran,
siapa yang menolong, cara kelahiran, adanya kehamilan ganda, keadaan segera setelah lahir. Berat
dan panjang badan lahir selalu ditanyakan.
 Riwayat Makan
Riwayat makanan diharapkan dapat diperoleh keterangan tentang makanan yang dikonsumsi
oleh anak, baik dalam jangka pendek (beberapa waktu sebelum sakit), maupun jangka panjang
(sejak bayi). Kemudian dinilai apakah kualitas dan kuantitasnya adekuat, yaitu memenuhi angka
kecukupan gizi yang dianjurkan.
 Riwayat Imunisasi
Status imunisasi pasien, baik imunisasi dasar maupun imunisasi ulangan (booster) harus
secara rutin ditanyakan.
 Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Status pertumbuhan anak terutama pada usia balita dapat ditelaah dari kurva berat badan
terhadap usia dan panjang badan terhadap usia. Data ini dapat diperoleh dari Kartu Menuju Sehat
(KMS) atau kartu pemeriksaan kesehatan lainnya.
 Riwayat Keluarga
Data keluarga pasien perlu diketahui dengan akurat untuk memperoleh gambaran keadaan
sosial-ekonomi-budaya dan kesehatan keluarga pasien.
PEMERIKSAAN UMUM
 Keadaan Umum
 Kesadaran
• Kompos mentis
• Apatik
• Somnolens
• Sopor
• Koma
• Delirium
 Status Gizi
 Tanda-Tanda Vital
o Nadi

  Laju (denyut/menit)
Umur
Istirahat (bangun) Istirahat Aktif/demam
(tidur)

Baru lahir 100 – 180 80 – 160 Sampai 220

1 minggu – 3 bulan 100 – 220 80 – 200 Sampai 220

3 bulan - 2 tahun 80 – 150 70 – 120 Sampai 200

2 tahun – 10 tahun 70 – 110 60 – 90 Sampai 200

>10 tahun 55 – 90 50 – 90 Sampai 200


o Tekanan Darah
 Dilakukan pada keempat ekstremitas
 Dilakukan berbaring terlentang dengan lengan lurus disamping badan atau duduk dengan lengan
diletakkan diatas meja
 Lebar manset ½ sampai 2/3 panjang lengan atas atau tungkai atas
 Panjang manset melingkari setidaknya 2/3 lingkar lengan atas
o Pernapasan
 Pemeriksaan harus mencakup (a) laju napas, (b) irama atau keteraturan, (c) kedalaman, dan (d) tipe
atau pola pernapasan. Dalam keadaan normal tipe pernapasan bayi adalah abdominal atau
diafragmatik.
o Suhu Tubuh
Suhu tubuh diukur dengan menggunakan termometer badan. Pada umumnya suhu yang diukur
adalah suhu aksila. Pada bayi usia dibawah 2 tahun dapat pula diukur direktum atau lipat paha. Suhu
aksila 1 derajat lebih rendah dari pada sehu rektum, sedangkan suhu mulut 0,5 derajat lebih rendah dari
pada suhu rektum. Dalam keadaan normal suhu aksila adalah antara 36-37 derajat.
PEMERIKSAAN KEPALA DAN LEHER
a. Bentuk dan Ukuran Kepala
Lingkar kepala hendaknya diperiksa sampai anak usia 2 tahun.
b. Kontrol Kepala
Bayi baru lahir sampai usia 1 bulan lehernya diangkat maka kepalanya akan terjatuh kebelakang
dan bila didudukkan kepala akan terjatuh kedepan. Pada akhir bulan kedua bila ditengkurapkan bayi
dapat mengangkat kepala sejenak. Pasa usia 3 bulan kemampuan mengangkat kepalanya tetap tegak
untuk beberapa saat meskipun belum stabil. Pada usia 5 bulan bayi normal dapat menegakan
kepalanya dalam posisi duduk.
c. Kraniotabes
Karniotabes adalah pelunakan tabula eksterna tulang tengkorak, diperiksa dengan menekan
tengkorak dibelakang telinga dan diatas telinga dengan cukup keras, bila positif akan teraba seperti
kita menekan bola pingpong.
a. Ubun-Ubun (Fontanel)
Ubun- ubun kecil teraba sampai usia 4-8 minggu.
• Usia 6 bulan sebagian kecil bayi normal ubun—ubun tertutup (3%), pada usia 9 bulan lebih
kurang (15%) dan usia bayi 1 tahun (40%). Pada usia 19 bulan (90%) dan usia 24 bulan (100%)
bayi normal sudah tertutup ubun-ubunnya.
b. Leher
Pada bayi leher tampak pendek baru pada usia 3-4 tahun tampak memanjang.
Leher yang pendek abnormal terdapat pada banyak sindrom, termasuk sindrom hunter, hurler,
klippel-feil, morqquino, noonan dan turner dan terdapat juga pada kondridistrofi.
- Tortikolis
- Kaku kuduk

- Massa di leher
PEMERIKSAAN MULUT
a. Bibir
Perhatikan warna mukosa bibir.
- Anemia menyebabkan warna pucat
- Sianosis menyebabkan warna biru keabu-abuan
b. Lidah
c. Faring
Perhatikan dinding posterior faring apakah terdapat hiperemia, edema, membran, eskudat, abses,
atau post-nasal drips.
PEMERIKSAAN THORAKS
 Payudara
Bayi prematur dengan masa gestasi kurang dari 34 minggu areola payudara hampir tidak terlihat.
Pada bayi cukup bulan teraba 5-6 mm. Setelah usia 2-4 hari dapat terlihat pembesaran payudara yang
kemudian akan berangsur akan menghilang dalam beberapa minggu.
 Paru
- Inspeksi
– Palpasi
Palpasi dilakukan dengan meletakkan telapak tangan serta jari pada seluruh dada dan punggung,
Simetri/asimetri dada, vocal fremitus, krepitasi subkutis
- Perkusi
Perkusi dilakukan mulai dari daerah supraklavikular kemudian turun kebawah, setiap kali satu sela iga
dan tiap kali dibandingkan sisi kanan dan sisi kiri. Suara perkusi normal sonor, suara perkusi yang berkurang
redup atau pekak.
- Auskultasi
 Jantung
- Inspeksi dan Palpasi
Denyut apeks atau iktus kordis, normal di sela iga 4 garis midklavikula kiri
Getaran bising (thrill) menandakan adanya bising jantung yang keras, kelainan organik
- Perkusi
Pada anak yang besar perkusi bisa untuk menentukkan batas jantung
Pada bayi dan anak kecil tidak bisa untuk menentukkan batas jantung
- Auskultasi
Tidak ada urutan tertentu yg pasti → seluruh bagian dada, punggung, leher dan abdomen diperiksa
PEMERIKSAAN ABDOMEN
 Inspeksi
- Ukuran dan bentuk perut
- Dinding perut
- Gerakan dinding perut
 Auskultasi
- suara peristaltik: nyaring pada obstruksi traktus gastrointestinal, menghilang pada peritonitis
atau ileus paralitikus, bising/bruit terdengar pada seluruh permukaan perut.
 Palpasi

a b c
■ Anus dan rektum
■ Daerah perianal
■ Daerah anus
■ Genitalia:
laki-laki : scrotum dan testis, penis
perempuan: klitoris dan labia
ANGGOTA GERAK

 Memperhatikan sikap kedua lengan


 Kelainan kongenital
 Cara berjalan
 Perhatikan jari-jari tangan dan kaki
- Gerak aktif eksremitas
- Panjang serta bentuk anggota gerak
- Perhatikan jari apakah terdapat clubbing fingers
PEMERIKSAAN
NEUROLOGIS
Evaluasi neurologis merupakan bagian integral pemeriksaan fisik pada anak. Bila dalam evaluasi
umum terdapat adanya penyimpangan dari keadaan normal maka perlu dilakukan pemeriksaaan
neurologis secara terpisah:
 Kejang
 Tremor
 Twitching
 Korea
 Paresis dan paralisis
 Refleks superfisial
 Refleks tendon dalam : pemeriksaan tendon biseps, triseps, patela, dan achilles
 Refleks patologis
TANDA RANGSANG MENINGEAL
Kaku kuduk (nuchal Burdzinki I
rigidity)

Burdzinki II Kernig
PENILAIAN DERAJAT KEKUATAN OTOT

 5 : Normal,dapat menggerakkan dan mengangkat anggota badan secara aktif


dan dapat melawan tekanan pemeriksa dengan maksimal.
■ N : Normal  4 : Dapat menggerakkan sendi dengan aktif untuk menahan gravitasi/ dapat
■ G : Good mengangkat anggota gerak berat tetapi tidak dapat melawan tekanan secara
maksimal.
■ F : Fair
 3 : Dapat menggerakkan anggota gerak untuk menahan gravitasi/ dapat
■ P : Poor mengangkat anggota gerak tetapi tidak dapat menggerakkan anggota badan
untuk melawan pemeriksaan.
■ T : Trace
 2 : Dapat mengangkat anggota gerak tetapi tidak kuat untuk menahan gerak
■ O : Zero gravitasi atau tidak dapat mengangkat anggota gerak dan tidak dapat melawan
tekanan pemeriksaan.
 Terlihat atau teraba getaran kontraksi otot, tetapi tidak ada gerak sama sekali.
 0 : Paralisis, tidak ada kontraksi otot sama sekali
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Nervus I (N. Olfaktorius)
Nervus II ( N. Optikus)
Uji penciuman (sensasi bau)
Uji ketajaman penglihatan
Uji pada setiap lubang hidung secara terpisah
Pemeriksaan funduskopi
Dilakukan dengan mata tertutup

Saraf otak III, IV dan VI Saraf otak V (N. Trigeminus)


• Uji gerakan kedua mata Uji sensasi dilakukan dengan cara mengusapkan kapas, jarum
atau benda-benda hangat atau dingin di daerah wajah:
Dilakukan dengan cara mata sebelah
ditutup kemudian gerakkan mainan • Refleks kornea
kerah atas, bawah, samping dan Dilakukan dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang
diagonal. bersih yang disentuhkan pada kornea.
• Uji akomodasi • Refleks rahang (Jaw jerk)
Meminta pasien melihat benda yang yang digerakkan iDilakukan dengan cara pasien membuka mulut lalu kemudian
mendekat dan menjauh jari diletakkan di tengah-tengah dagu pasien kemudian diketuk
Perhatikan pupil (apakah mengecil bila meliht dekat dengan jari tainnya.
serta membesar bila jauh) Normal: dagu akan terangkat
• Refleks cahaya Lesi saraf otak V: rahang miring pada sisi paresis
Saraf otak VIII (N. Akustikus)
Saraf otak ini terdiri atas 2:
Saraf otak VII (N. Fasialis)
- N. Koklearis
-Tersenyum, meringis, bersiul membuka
- N. Vestibularis (untuk keseimbangan) : dilkukan oleh
dan menutup mata. ahli THT
-Uji pengecap Uji ketajaman pendengaran dilakukan dengan menutup satu
telinga dan didengarkan bunyi arloji atau suara bisikan
diteliga yang diuji (lakukan bergantian pd kedua telinga)

Saraf otak IX ( N. Glosofaringeus)


Pemeriksaan ini ditujukan untuk menilai
kelainan-kelainn yang timbul: Saraf otak X (N.Vagus)
- Hilangnya refleks muntah - Gangguan motorik : Afonia (suara hilang), disfonia
- Disfagia ringan (gangguan suara), disfagia (kesukaran menelan)
- Deviasi uvula ke sisi yang baik - Gangguan sensorik : nyeri dan parastesia pada
- Hilangnya sensasi faring, tonsil, faring dan laring, batuk, dan sesak napas
tenggorokan bagian atas dan lidah bagian - Vegetatif : bradikardia, takikardia dan dilatasi
belakang lambung
- Hilang konstruksi dinding posterior faring
ketika mengeluarkan suara ‘’ah’’
- Hipersalivasi
Saraf otak XII (N. Hipoglosus)
Saraf otak XI (N. Aksesorius) menilai kekuatan lidah dengan cara menyuruh pasien
Uji kemampuan Mengangkat bahu menyorongkan ujung lidah ke tepi kanan dan kiri untuk
Uji kemampuan Memutar kepala menahan tahanan jari pemeriksa.
melawan arah Bila terdapat paralisis lidah akan deviasi kesisi lain, lidah
tampak atrofi disertai tremor
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai