Anda di halaman 1dari 18

JURNAL READING

Sistem Renin Angiotensin Aldosteron

Oleh
Elma Sandya Putri

Pembimbing :
Dr. Riana Handayani, Sp. JP (K),
FIHA
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT DR. H. ABDUL MOELOEK
BANDAR LAMPUNG
Insert the Sub Title of Your Presentation
Sejarah perspektif
Tigerstedt dan • Mempublikasikan penelitian mereka yang
menunjukkan adanya suatu zat dalam ekstrak
bergmann korteks ginjal kelinci yang disebut dengan
‘Renin’. Hal ini dikaitkan dengan
(Tahun 1898) peningkatan tekanan arteri.

Goldbatt dan • Menemukan bahwa aktivitas pressor renin


dihasilkan dari aksi proteolitik. Peptida ini
rekanya awalnya disebut “angiotonin” atau
“hipertensi” yang akhirnya ditetapkan
(Tahun 1934) dengan istilah “angiotensin”

Skeggs dan • Diketahui bahwa peptida ini ada dalam 2


bentuk yang akhirnya disebut dengan
rekannya angiotensin I dan II

(Tahun 1950)
Rangkaian hormon dimulai dengan biosintesis renin oleh sel juxtaglomerular

mekanisme baroreseptor ginjal dalam arteriol aferen


yang merasakan perubahan tekanan perfusi ginja

perubahan dalam pengiriman NaCl ke sel makula


densa tubulus distal
A S
n RA
pon e
Ko m
stimulasi saraf simpatis melalui reseptor adrenergik
beta-1

umpan balik negatif dengan aksi langsung Ang II


pada Sel JG.
Renin bekerja sebagai enzim untuk mengaktifkan
angiotensinogen menjadi angiotensin I
Angiotensinogen disekresi oleh hati.

Angiotensin I diubah menjadi angiotensin II oleh


angiotensisn converting enzyme (ACE)

Aksi enzimatik ACE berpotensi menghasilkan


peningkatan vasokonstriksi dan menurunkan
vasodilatasi
Angiotensin III
sebuah heptapeptide yang terbentuk dengan
menghilangkan asam amino N terminal pertama, yang
ada di saraf pusat.

Berperan penting dalam tekanan darah tonik dan


hipertensi

Angiotensin IV
adalah heksapeptida yang terbentuk oleh heksapetide yang
dibentuk oleh degradasi enzimatik lebih lanjut.

Angiotensin IV bekerja sama dengan angiotensin II dalam


meningkatkan tekanan darah
Reseptor Angiotensin Tipe 2 (AT2 –R)
Berperan dalam vasodilatasi dan efek antiproliferatif
dan apoptosis pada otot polos pembuluh darah dan
mengihibisi dan remodeling pada kardia

Reseptor angiotensin tipe 1 (AT1 –


R)
Berperan dalam efek fisiologi dan
patofisiologi yaitu pada sistem Catt:
kardiovaskuler, ginjal sistem saraf simpatik 1. reseptor angiotensin tipe 3 : dari jurnal ini belum
dan korteks adrenal. diketahui fungsinya secara jelas
Menjalankan efek angiotensin II pada 2. reseptor angiotensin tipe 4: reseptor ini memediasi
pertumbuhan sel dan proliferasi, respon pengeluaran plasminogen aktivator inhibitor
inflamasi dan stress oksidatif.
Infographic Style

Content Here Content Here


You can simply impress your You can simply impress your
audience and add a unique zing and audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations. appeal to your Presentations.

Simple PowerPoint
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.

You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to
your Presentations. I hope and I believe that this Template will your Time,
Money and Reputation. Easy to change colors, photos and Text.
12.45%
Place Your Picture Here and send to back

Pengurangan
tekanan perfusi Angiotensin I
ginjal memicu diubah menjadi
pelepasan renin angiotensin II
dari sel JG oleh ACE

Renin memecah angiotensin II


N- terminal 10 merangsang
asam amino dari produksi
angiotensinogen aldosteron dari
untuk korteks adrenal
membentuk
angiotensin I

Angiotensin II juga berperan dalam penyempitan arteriol ginjal dan sistemik


yang berfungsi untuk memulihkan perfusi ginjal. Sistem RAAS ini
berkontribusi pada patofisiologi hipertensi dan gagal jantung.
Disregulasi RAAS berperan dalam patogenesis ganguan kardiovaskular dan

01 gangguan hipertensi
Mekanisme yang berperan adalah peningkatan aktivitas simpatik dan
penurunan volume ringan.

RAAS juga berperan penting dalam beberapa kondisi non hipertensi khususnya CHF dan edematous lainnya

02 (Sirosis dengan asites dan sindrom nefrotik )


Kondisi ini ditandai dengan perfusi ginjal yang rendah dan berkurangnya volume arteri.
Selain itu hal ini juga dikarenakan hipersekresi renin mengarah pada aldosteronisme sekunder yang memberikan
kontribusi penting untuk edema

Add Text

03 Keterlibatan angiotensin II dalam dalam pengembangan pembuluhGetdarah, hipertrofi jantung, dan


a modern
PowerPoint
remodelling. Serta pada mekanisme yang berkontribusi terhadap kerusakan vaskuler dan aterosklerosis.
Presentation
Efeknya berdampak pada morbiditas dan kematian.
Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here

You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Easy to change
colors, photos and Text. Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. You can simply impress
your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Easy to change colors, photos and Text. Get a
modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
R
Penghambatan renin diinduksi
oleh penurunan kadar renin, A
angiotensin I, angiotensin II dan
aldosteron dalam plasma, A
bersamaan dengan penurunan
tekanan darah.
S
inhibition
Beta blocker
Terapi beta blocker berfungsi mengurangi kadar renin dalam plasma dengan
memblokir jalur simpatik (beta 1) oleh ginjal.

Untuk manfaat terapi propanolol Pengurangan kadar plasma renin


terhadap hipertensi terutama dengan menyebabkan terjadinya penurunan
dosis tinggi 320 mg hingga 980 mg tekanan darah
setiap hari

Propanolol juga dapat mengurangi Beta blocker juga dapat menghambat


sekresi aldosteron intrarenal konversi prorenin menjadi
renin
Terapi ACE inhibitor menurunkan :
• Kadar angiotensin II baik lokal maupun sirkulasi
• Sekresi aldosteron
• Sekresi vasopresin
• Aktivitas saraf simpatis
ACE
inhibitor Terapi ACE inhibitor menghambat kerja ACE dan
memblokir peubahan angiotensin I menjadi Angiotensin II
Menyebabkan penurunan produksi angiotensin II dan
aldosteron
Efek ACE inhibitor
Hemodinamik
• Vasodilatasi arteri dan vena
Penurunan angiotensin II melalui ACE •Menurunkan resistensi vaskular
inhibitor tergantung pada preload dan perifer tanpa adanya perubahan
afterload jantung yang signifikn pada HR

Neurohormonal
Meningkatkan kadar agen
ACE inhibitor Menurunkan kadar
vasodilator seperti Bradikidin,
sistolik dan diastolik jantung
prostaglandin, nitric oxyde

ACE juga menurunkan resistensi Menurunnya agen agen


pembuluh darah ginjal, meningkatkan vasokonstriktor seperti angiotensin
aliran darah ginjal, dan merangsang II, noradrenalin, adrenalin,
sekresi natrium dan air. vasopresin
Arb Inhibitor (angiotensin reseptor blocker)
Bekerja mencegah angiotensin II berikatan dengan
reseptornya (AT1) yang terletak di pembuluh darah
otot

ARB mengurangi berlanjutnya kerusakan organ


target jangka panjang pada pasien hipertensi dan
indikasi khusus lainnya

Perbadaan Arb dan ACE inhibitor

ACE inhibitor hanya menghambat efek angiotensinogen yang


dihasilkan melalui RAAS, sedangkan ARB menghambat
angiotensin II dari semua jalan. Oleh karena perbedaan ini,
ACE inhibitor hanya menghambat sebagian dari efek
angiotensin II

ARB tidak memblok reseptor angiotensin tipe 2 (AT2).


Jadi efek yang menguntungkan dari stimulasi AT2 (seperti
vasodilatasi, perbaikan jaringan, dan penghambatan
pertumbuhan sel) tetap utuh dengan penggunaan ARB.
Direct renin inhibitor

• Penghambat renin langsung dengan


menghalangi aktivitas renin pada titik
aktivasi RAAS
• Menghambat sintesis semua angiotensin
peptida dan mencegah peningkatan
aktivitas kompensasi renin
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai