Anda di halaman 1dari 46

BAB 3

BAB 3
MATRIKS
MATRIKS
Standar Kompetensi
Menggunakan konsep matriks, vektor,
dan transformasi dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar
 Menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk
menunjukkan bahwa suatu matriks persegi merupakan
invers dari matriks persegi lain.
 Menentukan determinan dan invers matriks 2 × 2.

 Menggunakan determinan dan invers dalam


menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.
MATRIKS

Matriks adalah kelompok bilangan yang disusun


dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegi
panjang yang terdiri atas baris-baris dan kolom-
kolom.
Contoh:

1. Kelompok bilangan

merupakan matriks, sebab susunannya berbentuk persegi


dan bilangan-bilangan itu tersusun dalam baris dan kolom.

2. Kelompok bilangan

bukan matriks, sebab susunannya tidak berbentuk persegi


maupun persegi panjang, tetapi berbentuk segitiga.
BEBERAPA ISTILAH DALAM MATRIKS

1. Baris

2. Kolom

3. Elemen/unsur

4. Ordo
Baris, Kolom, dan Elemen

 Baris dari suatu matriks adalah bagian susunan bilangan


yang dituliskan mendatar atau horisontal dalam matriks.

 Kolom dari suatu matriks adalah bagian yang dituliskan tegak


atau vertikal dalam matriks.

 Elemen atau unsur suatu matriks adalah bilangan-bilangan


(real atau kompleks) yang menyusun matriks itu.
Contoh:
Ordo dan Banyak Elemen Matriks

 Ordo atau ukuran dari suatu matriks ditentukan oleh banyak


baris dan banyak kolom dari matriks itu.

 Banyak elemen atau banyak unsur dari suatu matriks


ditentukan oleh hasil kali banyak baris dengan banyak kolom
dari matriks itu.
Contoh:

 Matriks A dikatakan berordo atau berukuran 2 × 3

 Notasi :

 Banyak elemen dalam matriks A ditentukan oleh 2 × 3 = 6



Matriks Baris

Matriks Kolom atau Matriks
Lajur
Matriks Persegi
Jenis


Matriks Segitiga
Matriks ●
Matriks Diagonal

Matriks Identitas

Matriks Datar

Matriks Tegak
Matriks Baris dan Matriks Kolom

Matriks berordo 1 × n terdiri atas satu baris dan memuat n


elemen disebut matriks baris.
Matriks berordo m × 1 terdiri atas satu kolom dan memuat m
elemen disebut matriks kolom atau matriks lajur.

Contoh:
Matriks Persegi dan Matriks Segitiga

Misalkan suatu matriks berordo m × n dengan nilai m = n,


sehingga diperoleh matriks berordo n × n disingkat matriks
berordo n disebut matriks persegi berordo n.

Matriks persegi berordo n dengan elemen-elemen matriks


yang berada di bawah diagonal utama atau di atas diagonal
utama semuanya bernilai nol disebut matriks segitiga.
Contoh:

• Matriks Persegi

• Matriks Segitiga
Matriks Diagonal dan Matriks Identitas

Matriks persegi berordo n dengan elemen-elemen matriks


yang berada di bawah dan di atas diagonal utama semuanya
bernilai nol disebut matriks diagonal.

Matriks diagonal berordo n dengan elemen-elemen pada


diagonal utama semuanya bernilai 1 disebut matriks
identitas atau matriks satuan.
Contoh:
• Matriks Diagonal

• Matriks Identitas
Matriks Datar dan Matriks Tegak

Matriks berordo m × n dengan m < n, berarti banyak kolom


lebih banyak dibandingkan dengan banyak baris disebut
matriks datar.

Matriks berordo m × n dengan m > n, berati banyak baris


lebih banyak dibandingkan dengan banyak kolom, sehingga
susunan elemen-elemennya membentuk persegi panjang
tegak disebut matriks tegak.
Contoh:
Transpos Matriks
Transpos dari matriks A berordo m × n adalah sebuah matriks
A′ berordo n × m yang disusun dengan proses sebagai
berikut:
 Baris pertama matriks A ditulis menjadi kolom pertama dalam
matriks A′,
 Baris kedua matriks A ditulis menjadi kolom kedua dalam
matriks A′,
 Baris ketiga matriks A ditulis menjadi kolom ketiga dalam
matriks A′, …, demikian seterusnya
 Baris ke-m matriks A ditulis menjadi kolom ke-m dalam
matriks A′.

NOTASI
Contoh:
Matriks Simetris

Misalkan matriks A adalah matriks persegi berordo n. Matriks


A disebut matriks simetris atau matriks setangkup jika dan
hanya jika elemen-elemen yang letaknya simetris terhadap
diagonal utama bernilai sama, ditulis:

dengan i ≠ j.
Kesamaan Dua Matriks

Contoh:
Penjumlahan Dua Matriks

Contoh:
Sifat-Sifat Penjumlahan Matriks

Misalkan A, B, C, dan O adalah matriks-matriks yang berordo


sama, maka dalam penjumlahan matriks:
1. Bersifat komutatif : A + B = B + A
2. Bersifat asosiatif : (A + B) + C = A + (B + C)
3. Terdapat sebuah matriks identitas, yaitu matriks O yang
bersifat:
A+O=O+A=A
4. Semua matriks A mempunyai lawan atau negatif –A yang
bersifat:
A + (–A) = O
Matriks –A disebut invers aditif atau invers penjumlahan
bagi matriks A.
Pengurangan Dua Matriks

atau
Contoh:
Perkalian suatu Bilangan Real Terhadap
Matriks

Contoh:
Sifat-Sifat:
PERKALIAN DUA MATRIKS
1. Perkalian Matriks Berordo 1 x n
terhadap Matriks Berordo n x 1
Contoh:


2. Perkalian Matriks Berordo m x n
terhadap Matriks Berordo n x m
Contoh:
3. Perkalian Matriks Berordo m x n
terhadap Matriks Berordo n x p
Sifat-Sifat Perkalian Dua Matriks
INVERS MATRIKS
Contoh:

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, jelas bahwa berlaku


hubungan AB = BA = I. Jadi, matriks A dan matriks B adalah
dua matriks yang saling invers.
Determinan Matriks Persegi Berordo 2x2

Notasi
Menentukan Invers Matriks
Algoritma Menentukan Invers Matriks
Sifat Invers dari Perkalian Matriks Dua
Persegi Berordo 2
Sifat Transpos Suatu Matriks Persegi
Berordo 2
Penyelesaian Sistem Persamaan Linier
Dua Variabel
Langkah-langkah penyelesaian:

Langkah 1
Nyatakan SPLDV itu dalam bentuk persamaan matriks.
Langkah 2
Tentukan matriks koefisiennya.
Langkah 3
Tentukan invers dari matriks koefisiennya.
Langkah 4
Kalikan matriks yang diperoleh pada Langkah 1 dengan invers matriks
koefisiennya.
Langkah 5
Tetapkan nilai x dan nilai y dengan mengacu pada persamaan matriks
yang diperoleh pada Langkah 4.
Contoh:
Tentukan penyelesaian SPLDV di bawah ini dengan menggunakan
metode invers matriks.

Jawab:

Langkah 1

Langkah 2

Langkah 3
Langkah 4

Langkah 5
Jadi, penyelesaian dari SPLDV adalah x = –2 dan y = 5 atau himpunan
penyelesaiannya adalah {(–2, 5)}.
Hubungan Determinan dengan
Banyaknya Penyelesaian Suatu SPLDV

Anda mungkin juga menyukai