Anda di halaman 1dari 13

Study Literature Efektivitas Pemberian Gel

AloeVera Sebagai Primary Dressing Pada


Perawatan Luka DM Type 2

AKHRIYANTI
PO.71.4.201.16.1.005

1
SINTESIS GRID
No Peneliti (Tahun) Tujuan Desain Respondent Pengumpulan Hasil Penelitian
dan Judul Penelitian Penelitian Data

1 (Aminanto et al., Untuk mengetahui Kuantitatif Responden sebanyak Data yang dikumpulkan Berdasarkan hasil uji
2015). Efektivitas Gel efektivitas gel dengan metode 15 orang yang pada penelitian ini Wilcoxon diatas
Aloe Vera Sebagai Aloe Vera sebagai Quasy kemudian dibagi menggunakan instrument menunjukkan bahwa luka
Primary Dressing Pada Primary Dressing eksperiment menjadi 8 kelompok yang sudah baku, yaitu diabetes mellitus sebelum
Luka Diabetes Mellitus pada perawatan control dan 7 wound status continuum dan sesudah diberikan
Di Praktik Perawatan luka diabetes kelompok bates Jensen wound perlakuan dengan Aloe Vera
Luka Indaryati Sleman mellitus di praktik eksperimen. assessment tool didapatkan p value 0,028,
Yogyakarta perawatan luka dengan taraf signifikan
Indaryati. 0,05. Jika nilai p lebih besar
dari nilai 0,05 maka
hipotesis nol diterimah dan
jika nilai p lebih kecil dari
0,05 maka hipotesis p
ditolak,

2
SINTESIS GRID
No Peneliti (Tahun) Tujuan Desain Respondent Pengumpulan Hasil Penelitian
dan Judul Penelitian Penelitian Data

sedangkan hasil uji


Wilcoxon menunjukkan p
value lebih kecil dari 0,05
(0,017<0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa
pemberian perlakuan
dengan aloevera
berpengaruh terhadap status
luka diabetes mellitus.

3
SINTESIS GRID
No Peneliti (Tahun) dan Tujuan Penelitian Desain Respondent Pengumpulan Data Hasil Penelitian
Judul Penelitian

2 (Enikmawati et al., Tujuan penelitian quasi ekperiment Sampel diambil pengumpul data pada Berdasarkan Rata-rata skor luka
2019). ini adalah untuk dengan pre - post dengan tehnik penelitian ini diabetik sebelum dilakukan
Penerapan lidah buaya mengetahui test one group purposive sampling menggunakan instrumen intervensi adalah 42,83. Rata-
untuk penyembuhan bagaimana design. sebanyak 12 yang sudah baku, yaitu rata skor luka diabetik setelah
luka diabetik pengaruh ekstrak responden. wound status continuum diberikan intervensi yang
lidah buaya Bates Jensen Wound pertama menjadi 40,50 dan rata-
terhadap proses Assessment Tools. Unsur rata skor luka diabetik semakin
penyembuhan luka yang dikaji adalah : menurun setelah dilakukan
diabetik pada ukuran, kedalaman, tepi intervensi ke 3 yakni 35.25.
penderita diabetes luka, undermining, tipe
mellitus. jaringan nekrotik,
jumlah jaringan
nekrotik,

4
SINTESIS GRID
No Peneliti (Tahun) Tujuan Desain Respondent Pengumpulan Hasil Penelitian
dan Judul Penelitian Penelitian Data

tipe eksudat, jumlah Hasil analisis bivariat rerata


eksudat, warna kulit skor luka diabetik sebelum
sekitar luka, jaringan dan sesudah dilakukan
edema perifer, indurasi intervensi menggunakan uji
jarngan perifer, beda T Test diperoleh nilai
jaringan granulasi, dan significancy 0,000 (p <
jaringan epitelisasi. 0,005), sehingga dapat
disimpulkan bahwa
pemberian ekstra lidah
buaya berpengaruh terhadap
proses penyembuhan luka
diabetik.

5
SINTESIS GRID
No Peneliti Tujuan Desain Respondent Pengumpulan Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian Penelitia Data
dan Judul n
3 (Sewta et al., untuk mengetahui eksperimenta menggunakan 3 Pengumpulan data kelinci A B dan C hari ke.1-14
2015). Uji efek efek pemberian l ekor kelinci dilakukan setiap Yang diberi ekstrak lidah buaya buaya.
ekstrak daun ekstraksi lidah jantan dewasa hari selama dua
lidah buaya (aloe buaya terhadap sebagai hewan minggu dengan Kelinci A kelinci B Kelinci C
vera l.) terhadap penyembuhan luka uji Luka pada 1). 4 cm 1). 4 cm 1). 4 cm
penyembuhan insisi kulit kelinci. punggung kanan 2). 3,9 cm 2). 3,8 cm 2). 3,6 cm
luka insisi kulit diberi ekstrak daun 3). 3,6 cm 3). 3 cm 3). 2,4
kelinci lidah buaya 4). 3,2 4). 2,8 cm cm
(oryctolagus sedangkan luka cm 5). 2,5 cm 4). 2,3 cm
cuniculus) pada punggung kiri 5). 2,9 cm 6). 2,4 cm
tidak diberi ekstrak 6). 2,7 cm 7). 2,1 cm 5) 2 cm
daun lidah buaya. 7). 2,6 cm 8). 1,8 cm
8). 2,5 9). 1,6 cm 6). 1,9 cm
cm 9). 2 10). 1,2 cm
cm 11). 1,1 cm 7). 1,8 cm
10). 1,5 cm 12). 0,7 cm
11). 1 cm 13). 0,6 cm 8). 1,2 cm
12). 0,9 cm 14). 0 9). 1 cm
13). 0,2 cm 10). 0,7cm
14) 0 11). 0,4 cm
12). 1,4 cm
13). 0 6
14). 0
SINTESIS GRID
No Peneliti Tujuan Desain Responden Pengump Hasil Penelitian
(Tahun) dan Penelitian Penelitian t ulan
Judul Data
Tanpa pemberian lidah buaya

Kelinci A Kelinci B Kelinci C


1). 4 cm 1). 4 cm 1). 4 cm
2). 2). 3,9 cm 2). 3,5 cm
3,7 cm 3). 3,8 cm 3). 2,9 cm
3). 3,5 cm 4). 3 4). 2,8
4). 3,3 cm cm 5).
cm 5). 2,8 cm 2,6 cm
5). 2,8 cm 6). 2,7 cm 6). 2,3 cm
6). 2,6 7). 2,4 cm 7). 2,1 cm
cm 8). 2,2 cm 8). 1,9 cm
7). 2,4 cm 9). 2 cm 9). 1,5 cm
8). 2,3 10). 1,9 cm 10). 0,8 cm
cm 11). 1,8 cm 11). 0.6 cm
9). 1,9 cm 12). 1,3 cm 12). 0,3 cm
10). 1,6 13). 1,2 cm 13). 0.1 cm
cm 14). 1 cm 14). 0
11). 1,5 cm
12). 1,3 cm
13). 0,3
cm 7
SINTESIS GRID
No Peneliti (Tahun) Tujuan Desain Respondent Pengumpula Hasil Penelitian
dan Judul Penelitian Penelitian n Data

4 (Ferawati, untuk Menggunaka Berjumlah 1 metode setelah dilakukan perawatan selama 9 hari dimana yang
2019). mengetahui n metode orang pasien explanation awalnya warna dasar luka 60 % hitam, 40 % kuning.
Aplikasi bagaimana kualitatif dengan luka building. Pengkajian luka Jensen : ukuran luka: 2, tepi luka: 4,
goa: 1, tipe eksudat: 1. Jumlah eksudat: 1, warna kulit
perawatan luka aplikasi diabetes, yang sekitar luka: 4, jaringan yang edema: 1, jaringan
dengan metode dirawat selama granulasi 5, epitelisasi 5 sehingga total skor 27.
menggunakan perawatan luka 9 hari Menjadi warna dasar luka 40% hitam, 30% kuning, 30 %
enzymatik menggunakan menggunakan merah. Ukuran luka: 2, kedalaman luka: 2, tepi luka: 4,
therapy: aloe enzymatik metode goa: 1, tipe eksudat: 1, jumlah eksudat: 1, warna kulit
vera dalam therapy: aloe perawatan luka sekitar luka: 3, jaringan yang edema: 1, jaringan
granulasi: 4 , epitelisasi: 5. Total skor 24. Menunjukkan
manajemen luka vera dalam modern
hasil yaitu terdapatnya perubahan jaringan yang terjadi
diabetes manajemen dengan pada beberapa komponen pengkajian luka menurut bates
luka diabetes menggunakan Jensen antara lain berkurangnya ukuran luka, kedalaman
enzymatic luka, presentase granulasi, epitelisasi, berkurangnya
therapy: aloe jumlah jaringan nekrosis serta jumlah slough.
vera.

8
SINTESIS GRID
No Peneliti Tujuan Desain Responde Pengumpulan Hasil Penelitian
(Tahun) dan Penelitian Penelitian nt Data
Judul
5 (Dewi, 2018) Untuk mengetahui Menggunakan Menggunakan Dengan melakukan Hasil uji dengan menggunakan
Efektifitas efektifitas ekstrak penelitian marmut (cava pengolesan ekstrak kolomogorof-smirnov Z . dengan
ekstrak lidah lidah buaya tehadap eksperimental Cobaya)sebag lidah buaya 4x sehari kelompok kontrol 0,763 dan kelompok uji
buaya terhadap jumlah sel fibrolast laboratoris. ai sampel dalam waktu 0,65. Dan tabel 2 menunjukkan hasil
jumlah sel dalam proses sebanayk 9 pengolesan yakni 5 analisis independen t-test dan didapatkan
fibroblast pada penyembuhan luka ekor dengan menit selama 4 hari. bahwa nilai signifikansi p<0,05 maka
proses insisi pada hewat kriteria yaitu Selama 4 hari luka terdapat perbedaan yang signifikan antara
penyembuhan marmut. marmut jantan insisi pertama dan jumlah sel fibrolast kelompok uji dan
luka incisi berusia 5-6 kedua ditutup dengan kelompok kontrol.
marmut bulan dengan menggunakan larutan Jadi pemberian ekstrak lidah buaya 75%
berat 700-800 ether dengan dosis berpengaruh terhadap jumlah sel fibrolast
gram letal, dan dilakukan Dalam proses penyembuhan luka insisi
dekapitasi untuk dibuat marmut.
sediaan.

9
SINTESIS GRID
No Peneliti (Tahun) Tujuan Desain Respondent Pengumpulan Data Hasil Penelitian
dan Judul Penelitian Penelitian

6 (Kulsum et al., 2015), Untuk mengetahui True Jumlah 28 ekor Tikus dibagi dalam Rata-rata jumlah sel fibrolas pada
Pe ngaruh pemberian pengaruh eksperiment tikus male wistar empat kelompok terdiri tikus yang menderita DM yang diberi
gel kombinasi ekstrak kombinasi ekstrak dengan kritertia dari kelompok DM dan povidon iodin sebesar 44,60, pada
getah papaya dan getah papaya dan sehat, umur 2-3 Non DM yang diberi tikus yang Non DM yang diberi
ekstrak daging lidah ekstak lidah buaya bulan, dan berat povidon iodin, dan povidon iodin sebesar 42,73, pada
buaya (aloevera) terhadap proses 150-200 gram. kelompok DM dan Non tikus DM yang diberi kombinasi
terhadap proses penyembuhan DM yang diberi gel ekstrak getah papaya 100% dan
penyembuhan ulkus ulkus traumatikus kombinasi ekstrak getah ekstrak lidah buaya 100% sebesar
traumatikus pada male pada male wistar papaya 100% + ekstrak 61,10. Dan pada tikus Non DM yang
wistar rats yang rats yang lidah buaya 100%. diberi kombinasi ekstrak papaya
menderita diabetes menderita dabetes 100% dan ekstrak lidah buaya 100%
mellitus. mellitus. sebesar 77,30. Sehingga ada
pengaruh pemberian ekstrak
pemberian ekstrak getah papaya
100% dan ekstrak lidah buaya 100%
terhadap proses penyembuhan ulkus
traumatikus pada tikus yang
menderita DM.

10
SINTESIS GRID
No Peneliti (Tahun) Tujuan Desain Respondent Pengumpulan Data Hasil Penelitian
dan Judul Penelitian Penelitian

7 (Buulolo et al., Untuk mengetahui Design Sampel yang Pengumpulan data Luka pada bagian punggung mencit
2016) efek daya sembuh eksperimenta digunakan dalam dilakukan selama 1 satu sekitar 10 mm. pada Konsentrasi 5%
Formulasi sediaan formulasi sediaan l penelitian ini minggu dengan empat menunjukkan kesembuhan dengan
gel sari lidah buaya gel sari lidah tanaman lidah kali pengamatan dengan panjang luka menjadi 5,6 mm. pada
(Aloevera) sebagai buaya sebagai obat buaya dan seekor menggunakan alat konsentrasi 10% menunjukkan hasil yang
obat luka luka gores pada mencit. jangka sorong untuk hampir sama yaitu sekitar 5, 3 mm.
mencit. menghitung bagian luka sedangkan pada konsentrasi 15%
menunjukkan hasil yang cukup baik yaitu
4 mm yang hampir mendekati control
positif,
yaitu mencit yang diberikan
perlakuan dengan biplacenton dengan
basis gel menunjukkan kesembuhan yang
cukup lama dimana panjang luka
berkurang sekitar 6,3 mm menjadi 3 mm
menggunakan uji analis anova.

11
Dari beberapa hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa
penerapan ekstrak lidah buaya (aloevera) terhadap proses penyembuhan
luka baik kepada uji coba hewan dan manusia sama-sama memiliki
pengaruh yang baik dalam proses penyembuhan luka, , tetapi ada juga
literature yang mengatakan tidak efektif. Meski begitu jika ditinjau
kembali kebanyakan study literature mengatakan bahwa penyembuhan
luka dengan ekstrak lidah buaya memang efektif. Sehingga dari hal
tersebut Peneliti merekomendasikan pemberian gel aloe vera bisa
digunakan untuk penyembuhan luka diabetik pada Pasien DM.

12
THANK YOU
Click icon to add picture

Anda mungkin juga menyukai