Anda di halaman 1dari 34

HAK DAN KEWAJIBAN

WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA
NEGARA

PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

KONSEP HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM UUD 1945

KONSEP HUBUNGAN BANGSA NEGARA DAN WARGA NEGARA


Dasar Hukum Hak dan Kewajiban Warga
Negara

 UUD NRI Tahun 1945 pasal 26 s.d. 34


 UU N0. 39 Tahun 1999 tentang HAM
 UU N0. 12 Tahun 2006 tentang
kewarganegaraan.
 UU N0. 11 Tahun 2004 tentang kovenan hak
sipil, dan politik
 UU N0. 12 tahun 2004 tentang kovenan hak
bidang sosial budaya, dan ekonomi
 
KONSEP HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM UUD 1945

Dalam konteks sejarah dan secara konsepsional, Undang-Undang


Dasar 1945 yang telah lahir sebelum DOHR memiliki perspektif
hak asasi manusia yang cukup progresif, karena sebagaimana
ditegaskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,
alinea 1 :

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala


bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia
harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.”
PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur


oleh Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya
sendiri.
Setiap warga negara memiliki Hak dan Kewajiban.

1. Hak
adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya
tergantung kepada kita sendiri.
Contoh Hak :
- Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
- Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak.
- Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan
menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang
dipercayai, dll.
2. Kewajiban
adalah Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab.

Contoh Kewajiban :
- Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta
dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia
dari serangan musuh.
- Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang
telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah
(pemda).
- Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi
dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta
dijalankan dengan sebaik-baiknya, dll.
warga negara
• Warga negara merupakan terjemahan kata citizens (bhs Inggris)
yang mempunyai arti ; warganegara, petunjuk dari sebuah kota,
sesama warga negara , sesama penduduk, orang setanah air;
bawahan atau kaula
• Warga mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu
organisasi atau perkumpulan. Warga negara artinya warga atau
anggota dari organisasi yg bernama negara
• Ada istilah rakyat, penduduk dan warga negara. Rakyat lebih
merupakan konsep politis. Rakyat menunjuk pada orang-orang
yang berada dibawah satu pemerintahan dan tunduk pada
pemerintahan itu. Istilah rakyat umumnya dilawankan dengan
penguasa. Penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal di
suatu wilayah negara dalam kurun waktu tertentu
PENGHUNI NEGARA

Warga
negara

Penduduk

Orang asing
PENGHUNI
NEGARA

Bukan
penduduk
Pengertian kewarganegaraan
• Kewarganegaraan (citizenship) artinya keanggotaan yang
menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan warga
negara.
• Istilah kewarganegaraan dibedakan menjadi dua yaitu a.
kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis dan b.
kewarganegaraan dalam arti formil dan materiil
• Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tersebut
memiliki pertalian hukum serta tunduk pada hukum negara yang
bersangkutan.
• Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada
kekuasaan atau kewenangan negara lain. Negara lain tidak berhak
memperlakukan kaidah-kaidah hukum pada orang yang bukan
warga negaranya.
Pengertian kewarganegaraan
• Setiap negara berdaulat berwenang menentukan siapa-siapa yang
menjadi warga negara. Dalam menentukan kewarganegaraan
seseorang, dikenal adanya asas berdasar kelahiran dan asas
kewarganegaraan berdasarkan perkawinan
• Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada sisi kelahiran dikenal
dua asas yaitu asas Ius Soli dan asas Ius Sanguinis
• Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada aspek perkawinan
mencakup asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat.
• Negara tidak terikat oleh negara lain dalam menentukan
kewarganegaraan . Negara lain juga tidak boleh menentukan siapa
saja yang menjadi warga negara dari suatu negara.
• Problem kewarganegaraan adalah munculnya apatride dan bipatride
bahkan multipatride. Hal ini dikarenakan perbedaan asas
kewarganegaraan yg digunakan negara.
Warga negara Indonesia
• Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara.
• Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.
• Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan
undang- undang (pasal 26 UUD 1945)
• Undang-undang yang mengatur tentang warga negara adalah UU
No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia . UU ini
sebagai pengganti atas UU No 62 th 1958
• Sebelumnya , pembagian penduduk Indonesia berdasar Indishe
Staatregeling 1927 pasal 163 , (warisan Belanda) yaitu;
• Golongan Eropa,
• Golongan Timur Asing,
• Golongan Bumiputra atau Pribumi
Kewarganegaraan Indonesia
• Peraturan yang mengatur perihal kewarganegaraan di Indonesia adalah UU
No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
• Hal-hal yang diatur dalam undang-undang ini adalah perihal; siapa yang
menjadi warga negara Indonesia ; syarat dan tata cara memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia ; kehilangan kewarganegaraan
Republik Indonesia dan; syarat & tata cara memperoleh kembali
Kewarganegaraan Republik Indonesia
• Asas –asas yang dipakai dalam UU ini adalah; asas isu sanguinis, asas ius
soli terbatas, asas kewarganegaraan tunggal dan asas kewarganegaraan
ganda terbatas
• Undang undang ini tidak mengatur perihal isi kewarganegaraan (hak dan
kewajiban warga negara)
Kedudukan warga negara
dalam negara
• Dengan memiliki status sebagai warga negara , maka
orang memiliki hubungan hukum dengan negara.
Hubungan itu berwujud status, peran, hak dan kewajiban
secara timbal balik
• Sebagai warga negara maka ia memiliki hubungan timbal
balik yang sederajat dengan negaranya
• Secara teori, status warga negara meliputi status pasif,
aktif, negatif dan positif.
• Peran (role) warga negara juga meliputi peran yang pasif,
aktif, negatif dan positif (Cholisin, 2000)
Peran Warga negara
• Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Peran aktif merupakan aktivitas warga negara untuk
terlibat (berpartisipasi) serta ambil bagian dalam
kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi
keputusan publik.
• Peran positif merupakan aktivitas warga negara untuk
meminta pelayanan dari negara untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
• Peran negatif merupakan aktivitas warga negara untuk
menolak campur tangan negara dalam persoalan pribadi
Hak dan kewajiban
dalam bidang politik
yaitu tertera dalam pasal-pasal berikut :

Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa


“Tiap-tiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya”.

Pasal 28 menyatakan, bahwa


“kemerdekaan berserikat dan berkumpul, megeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya di tetapkan dengan
undang-undang”.
Hak dan kewajiban
dalam bidang sosial budaya
yaitu tertera dalam pasal-pasal berikut :

Pasal 31 ayat 1 menyatakan bahwa


“tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”.

Pasal 31 ayat 2 menyatakan bahwa


“pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
system pengajaran nasional yang diatur dengan undang-
undang”.

Pasal 32 menyatakan bahwa


“pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia”.
Hak dan Kewajiban
dalam bidang Hankam :

Pasal 30 menyatakan bahwa,


“Tiap-tiap warga negara berhak ikut serta dalam usaha pembelaan
negara”

Hak dan Kewajiban dalam bidang Ekonomi :

Dalam pasal 27 ayat 2 perubahan UUD 1945 ditentukan :


“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan”.
Dalam pasal 28 D ayat 2 perubahan UUD 1945 ditentukan :
“Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”.
Hak dan kewajiban WNI
• Di Indonesia , hubungan antara warga negara dengan negara (hak
dan kewajiban) digambarkan dalam UUD 1945
• Hubungan antara warga negara dengan negara Indonesia tersebut
digambarkan dalam pengaturan mengenai hak dan kewajiban
yang mencakup berbagai bidang
• Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27
sampai dengan pasal 34 UUD 1945
• Penjabaran lanjut mengenai hak dan kewajiban warga negara
dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan.
Contoh hal dan kewajiban WNI dalam bidang pendidikan pada
pasal 31 dijabarkan kedalam UU No 20 tahun 2003 ttg Sisdiknas
• Disamping adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap
negara , dalam UUD 1945 hasil amandemen I telah dicantumkan
adanya hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia yaitu
pada pasal 28 I – J UUD 1945
Hak dan kewajiban negara
• Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki negara
terhadap warga negara.
• Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya
merupakan kewajiban dan hak warga thdp negara
• Beberapa contoh kewajiban negara adalah kewajiban negara untuk
menjamin sistem hukum yang adil, kewajiban negara untuk
menjamin hak asasi warga negara , kewajiban negara untuk
mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat,
kewajiban negara memberi jaminan sosial, kewajiban negara
memberi kebebasan beribadah
• Beberapa contoh hak negara adalah hak negara untuk ditaati hukum
dan pemerintahan , hak negara untuk dibela, hak negara untuk
menguasai bumi air dan kekeyaan untuk kepentingan rakyat
KONSEP HUBUNGAN BANGSA NEGARA DAN
WARGA NEGARA

Segi Kelahiran
Ius Soli

Ius Sanguinis

Segi Perkawinan
Asas persatuan hukum

Asas persamaan derajat


AZAS KEWARGANEGARAAN - 1

SISI KELAHIRAN
1. IUS SOLI = tempat kelahiran (IUS = hukum,
dalil, pedoman; soli, solum = negeri)
Pedoman kewarganegaraan yg berdasarkan
tempat atau daerah kelahiran.
2. IUS SANGUINIS = keturunan, darah
(SANGUINIS = darah)
pedoman kewarganegaraan berdasarkan
daerah atau keturunan
AZAS KEWARGANEGARAAN -2
SISI PERKAWINAN
1. Asas Kesatuan hukum
Didasarkan pada paradigma suami istri ataupun
ikatan keluarga merupakan inti masyarakat yang
meniscayakan suasana sejahtera, sehat dan
tidak terpecah. Dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakatnya ikatan keluarga
yang baik perlu mencerminkan adanya suatu
kesatuan yg bulat.
2. Asas Persamaan Derajat
Suatu perkawainan tidak menyebabkan
perubahan status kewarganegaraan masing-
masing pihak. Baik suami ataupun istri tetap
kewarganegaraan asalnya
UNSUR-UNSUR PENENTU KEWARGANEGARAAN - 1
UNSUR DARAH KETURUNAN (IUS SANGUNIS)
Kewarganegaraan dari orang tua yg menentukan
kewarganegaraan seseorang. Artinya kalau orang dilahirkan
dari ortu yg berWN Indonesia, maka dg sendirinya si anak
WN Indonesia
UNSUR DAERAH TEMPAT KELAHIRAN (IUS SOLI)
Daerah tempat seseorang dilahirkan yg menentukan
kewarganegaraannya. Artinya, kalau dilahirkan di dalam
daerah hukum Indonesia, maka dengan sendirinya menjadi
WN Indonesia, kecuali anggota korps diplomatik dan
anggota tentara asing yg masih dalam ikatan dinas.
UNSUR PEWARGANEGARAAN (NATURALISASI)
• Syarat dan prosedur pewarganegaraan ini di berbagai
negara dapat berbeda, menurut kebutuhan yang
dipengaruhi oleh kondisi dan situasi negara masing-
masing.
• Pewarganegaraan ini ada yang aktif dan ada yang pasif.
UNSUR-UNSUR PENENTU KEWARGANEGARAAN -2

UNSUR PEWARGANEGARAAN (NATURALISASI)


• Pewarganegaraan ini ada yang aktif dan ada
yang pasif.
• Pewarganegaraan ini ada yang aktif – seseorang
dapat menggunakan hak OPSI untuk memilih
atau mengajukan kehendak menjadi WN dari
suatu negara.
• Pewarganegaraan ini ada yang pasif – seseorang
yang tidak mau diwarganegarakan oleh suatu
negara atau tidak mau diberi atau dijadikan WN
suatu negara, maka yang bersangkutan dapat
menggunakan hak REPUDIASI (hak untuk
menolak pemberian kewarganegaraan)
UNSUR-UNSUR PENENTU KEWARGANEGARAAN -3

PROBLEM STATUS KEWARGANEGARAAN


• Penduduk yg bukan berstatus WN di suatu
negara dikenal dg APATRIDE, BIPATRIDE,
MULTIPATRIDE.
• APATRIDE: istilah untuk seseorang yang tidak
mempunyai status kewarganegaraan
• BIPATRIDE: istilah untuk seseorang yang
mempunyai status kewarganegaraan rangkap-
Dwi Kewarganegaraan
• MULTIPATRIDE: istilah untuk seseorang yang
mempunyai dua atau lebih status
kewarganegaraan
KARAKTERISTIK WARGANEGARA YANG DEMOKRAT - 1
Sikap dan sifat yang seharusnya melekat pada seorang WN,
yang akan menampilkan sosok WN yang OTONOM yaitu
mampu mempengaruhi dan berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan di tingkat lokal secara mandiri, diantaranya:
Rasa Hormat dan Bertanggung Jawab
• Rasa hormat terhadap sesama WN, terutama dalam konteks pluralitas
masyarakat Indonesia.
• Turut bertanggung jawab menjaga keharmonisan hubungan antar etnis
serta keteraturan & ketertiban negara.
Bersikap Kritis
• Sikap krtis terhadap kenyataan empiris (realitas sosial, budaya, dan
politik), maupun terhadap kenyataan supra empiris (agama, mitologi,
kepercayaan).
• Sikap kritis terhadap diri sendiri dan pada pendapat
yang berbeda.
• Didukung oleh tanggung jawab terhadap apa yang dikritisi.
Membuka Diskusi dan Dialog
Untuk meminimalisasi konflik dari pluralistik, maka membuka ruang
untuk berdiskusi dan berdialog merupakan solusi yang dapat digunakan.
Sikap membuka diri untuk dialog dan diskusi merupakan salah satu ciri
sikap WN yang demokrat.
KARAKTERISTIK WARGANEGARA YANG DEMOKRAT - 2

Bersikap Terbuka
• Sikap terbuka merupakan bentuk penghargaan
terhadap kebebasan sesama manusia, termasuk
rasa menghargai terhadap hal-hal yang tidak biasa
atau hal-hal yang mungkin asing.
• Sikap terbuka didasarkan atas kesadaran akan
pluralistik dan keterbatasan diri akan melahirkan
kemampuan untuk menahan diri dan tidak cepat
menjatuhkan penilaian dan pilihan.

Rasional
• Kemampuan untuk mengambil keputusan secara
bebas dan rasional merupakan sesuatu hal yang
harus dilakukan.
• Keputusan yang diambil secara rasional akan
menampilkan sikap yang logis, sebaliknya akan
membawa implikasi emosional dan cenderung
egois.
KARAKTERISTIK WARGANEGARA YANG DEMOKRAT - 3

Adil
• Tidak ada tujuan yang patut diwujudkan dengan
cara-cara tidak adil.
• Cara tidak adil merupakan pelanggaran HAM
• Dg semangat keadilan : tujuan bersama bukan
sesuatu yg didikte, tetapi ditawarkan; mayoritas
suara bukanlah diatur tetapi diperoleh.
Jujur
• Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya
keselarasan dan keharmonisan hubungan antar
WN.
• Sikap jujur dapat diterapkan di segala sektor, baik
politik, sosial, dsb
• Contoh : kejujuran politik kesejahteraan WN
merupakan tujuan yang ingin dicapai, yaitu
kesejahteraan masyarakat yang memilih para
politisi. Ketidakjujuran politik adalah seorang
politisi mencari keuntungan bagi dirinya sendiri
atau mencari keuntungan bagi partainya.
KARAKTERISTIK WARGANEGARA YANG DEMOKRAT - 4

SEBAGAI WN YANG OTONOM, KARAKTERISTIK LAIN


YANG PERLU DIMILIKI ADALAH :
• MEMILIKI KEMANDIRIAN
• MEMILIKI TANGGUNG JAWAB PRIBADI, POLITIK DAN
EKONOMI
• MENGHARGAI MARTABAT MANUSIA DAN
KEHORMATAN PRIBADI
• BERPARTISIPASI DALAM URUSAN
KEMASYARAKATAN DENGAN PIKIRAN DAN SIKAP
YANG SANTUN
• MENDORONG BERFUNGSINYA DEMOKRASI
KONSTITUSIONAL YANG SEHAT :
* Menciptakan kultur taat hukum yang sehat dan aktif
* Ikut mendorong proses pembuatan hukum yang aspiratif
* Mendukung pembuatan materi hukum yang responsif
* Ikut menciptakan aparat penegak hukum yang jujur dan
bertangung jawab
Asas persamaan derajat
Asas persamaan derajat yaitu bahwa suatu perkawinan tidak
menyebabkan berubahnya status kewarganegaraan masing-
masing pihak. Baik pihak suami maupun pihak istri tetap
berkewarganegaraan asal. Kewarganegaraan mereka masing-
masing tetap sama seperti sebelum perkawinan berlangsung.
Asas ini muncul akibat adanya emansipasi wanita yang
mempersamakan derajatnya dengan laki-laki.
Pengertian Pelanggaran Hak
Adalah setiap perbuatan baik disengaja atau kelalaian yang melawan
hukum, mengurangi, menghalangi, dan /atau mencabut hak seseorang
sebagai warga negara yang dijamin oleh UU dan tidak mendapatkan
penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum
yang berlaku

Pengingkaran Kewajiban:
Adalah pola tindakan warganegara yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Misal:
Warganegara selaku konstituen tidak menggunakan hak pilih aktifnya.
Terima Kasih
Atas perhatiannya
ADA
PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai